Al Quran tidak menyebutkan berapa jumlah malaikat secara pasti

Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk memercayai dan memahami keberadaan malaikat. Apalagi, mengimani malaikat masuk dalam salah satu poin dalam rukun iman.

Setidaknya ada sepuluh nama malaikat yang menjadi utusan Allah harus diajarkan pada anak sejak dini. Masing-masing malaikat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Seperti yang sudah dipaparkan dalam paragraf sebelumnya, dalam agama Islam, sebagai muslim wajib meyakini rukun iman yang berjumlah enam. Adapun rukun iman yang kedua yakni percaya kepada malaikat-malaikat Allah.

Sebagai orang tua, keimanan terhadap malaikat harus Anda ajarkan kepada anak, meskipun sosok malaikat tak bisa dilihat secara kasat mata. Dalam agama Islam, malaikat diciptakan dari cahaya dan semua muslim wajib beriman kepadanya.

Baca Juga

Malaikat juga merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang selalu taat terhadap perintah-Nya. Sebenarnya ada ribuan malaikat, tapi hanya ada 10 nama malaikat dan tugasnya yang wajib diketahui.

Berikut sepuluh nama malaikat beserta tugasnya yang wajib diimani dan dipelajari:

Advertising

Advertising

Dari daftar malaikat, Jibril duduk di posisi pertama. Malaikat Jibril merupakan sang penyampai wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Sekarang sudah tidak ada nabi dan rasul, karena Nabi Muhammad SAW menjadi nabi dan rasul terakhir. Nabi Muhammad SAW juga sudah meninggal berabad-abad lalu.

Oleh karenanya, selain tugas utamanya menyampaikan wahyu malaikat Jibril juga meniupkan roh pada setiap janin yang masih ada didalam kandungan.

2. Malaikat Mikail, sang penebar rezeki

Malaikat Mikail berada di posisi kedua dalam daftar 10 nama malaikat yang wajib diimani. Secara spesifik tugas malaikat Mikail adalah memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Sehingga, malaikat Mikail tidak hanya memberikan rezeki kepada manusia saja.

Walaupun demikian, tidak hanya bertugas memberikan rezeki saja, malaikat Mikail juga memiliki tuga lain yaitu mengatur hujan, angin, dan juga tanaman. Semua kendali tersebut ada di tangan Malaikat Mikail yang tentunya atas izin Allah SWT.

3. Malaikat Israfil, sang peniup sangkakala

Malaikat ketiga dari 10 nama malaikat yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah malaikat Israfil. Tugas malaikat Israfil yaitu meniupkan sangkakala pada hari kiamat nanti.

Sangkakala sendiri adalah sejenis terompet. Saat Allah menyuruh malaikat Israfil meniup sangkakala, saat itulah hari kiamat tiba dan membuat semua mahluk hidup bernyawa akan mati.

Setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan meghidupkan kembali malaikat Israfil dan kembali menyuruhnya untuk meniup terompet kedua.

Tiupan kedua ini akan membangkitkan semua mahluk hidup yang mati. Setelah tiupan terompet kedua dan semua mahluk hidup kembali hidup, inilah yang dinamakan hari kebangkitan.

4. Malaikat Israil Sang Pencabut Nyawa

Sosok malaikat Izrail merupakan salah satu dari 10 nama malaikat yang wajib diimani yang bertugas untuk mencabut nyawa. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal jika memang sudah waktunya. Maka, Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya.

Sosok malaikat ini bisa dikatakan menjadi malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama malaikat yang lain. Malaikat Izrail adalah malaikat yang sangat patuh pada perintah Allah SWT, termasuk membinasakan apapun itu. Ia tega mencabut nyawa, asalkan bisa mematuhi perintah Allah SWT sebagai Maha Pencipta.

5. Malaikat Munkar, sang penanya di alam kubur terkait amal buruk

Di nomor lima ada malaikat Munkar yang bertugas menanyai manusia di dalam kubur setelah ia meninggal. Kewajiban malaikat Munkar ini adalah menanyai perihal keimanan seseorang dan akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya.

Diriwayatkan dari beberapa hadis bahwa malaikat Munkar diceritakan akan datang dengan wujud yang menyeramkan. Ia membawa godam sebagai senjatanya. Ketika seorang manusia ditanyai olehnya dan tidak bisa menjawab, maka godam tersebut akan menghantamnya hingga hancur.

Tidak hanya berhenti di situ, kemudian manusia tersebut dibangkitkan kembali dan diberi pertanyaan yang sama. Ketika tidak bisa menjawab lagi, maka akan dihancurkan lagi. Begitu seharusnya hingga hari kebangkitan tiba.

6. Malaikat Nakir, sang penanya di alam kubur terkait amal Baik

Berlawanan dengan malaikat Munkar, di nomor enam ini tugas malaikat Nakir yang mendatangi orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Diceritakan jika malaikat keenam ini memiliki wujud yang lebih indah untuk dipandang. Diceritakan juga jika orang yang didatangi oleh malaikat ini akan masuk surga.

7. Malaikat Raqib, sang pencatat amal baik 

Dari 10 nama malaikat yang wajib diimani, pada nomor tujuh adalah malaikat Raqib. Tugas malaikat Raqib adalah untuk mencatat amal kebaikan pada manusia semasa ia hidup. Oleh karena itu, Anda para orang tua perlu mengajarkan untuk selalu berbuat baik kapan pun kepada siapa pun agar amal perbuatan anak-anak selalu dicatat dalam buku malaikat Raqib.

8. Malaikat Atid, sang pencatat keburukan manusia

Malaikat Atid memiliki tugas yang berkebalikan dengan malaikat Raqib. Malaikat kedelapan yang wajib diimani adalah malaikat Atid. Tugas malaikat Atid adalah untuk mencatat amal buruk manusia.

Oleh karena itu, Mama sebagai orangtua wajib mengingatkan anak untuk menghindari berbuat buruk atau jahat. Karena malaikat Atid akan selalu mencatat tindakan yang dilakukan.

9. Malaikat Malik, sang penjaga pintu neraka

Malaikat kesembilan yang wajib diimani yakni malaikat Malik. Tugas malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka. Hal ini sesuai dengan surat At-Thamrin ayat 6 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang dalam hidupnya selalu berbuat buruk dan tidak beriman kepada Allah SWT.

10. Malaikat Ridwan, sang penjaga pintu surga

Berkebalikan dengan malaikat Malik, tugas malaikat Ridwan yang wajib diimani yakni untuk menjaga pintu surga.

Surga sendiri digambarkan sebagai tempat untuk mereka orang Islam yang beriman kepada Allah dan banyak berbuat baik selama hidup di dunia.

Surga sendiri dalam Al-Quran adalah tempat yang indah dan hadiah bagi orang-orang beriman selama di dunia.

Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya:

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan ‘inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”

Itulah tadi 10 nama nama malaikat dan tugasnya yang wajib diyakini dalam agama Islam. Sebagai seorang muslim, ini wajib diimani. Kini, Mama bisa mengajarkan anak agar lebih mudah dihafal.

Al Quran tidak menyebutkan berapa jumlah malaikat secara pasti
malaikat zabaniyah

Al Quran tidak menyebutkan berapa jumlah malaikat secara pasti

BincangSyariah.Com – Surah Al-Muddatstsir ayat 31 memang tidak diturunkan bersamaan dengan ayat sebelumnya, yaitu ayat 30. Akan ketapi keduanya memiliki kaitan yang sangat erat. Surah Al-Muddatstsir ayat 31 sekaligus menjadi penjelas dari ayat 30 yang menyebutkan bahwa malaikat penjaga neraka berjumlah sembilan belas.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Muddatstsir ayat 31;

Al Quran tidak menyebutkan berapa jumlah malaikat secara pasti

وَمَا جَعَلۡنَاۤ أَصۡحَـٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَـٰۤىِٕكَةࣰۖ وَمَا جَعَلۡنَا عِدَّتَهُمۡ إِلَّا فِتۡنَةࣰ لِّلَّذِینَ كَفَرُوا۟ لِیَسۡتَیۡقِنَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ وَیَزۡدَادَ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِیمَـٰنࣰا وَلَا یَرۡتَابَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَلِیَقُولَ ٱلَّذِینَ فِی قُلُوبِهِم مَّرَضࣱ وَٱلۡكَـٰفِرُونَ مَاذَاۤ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَـٰذَا مَثَلࣰاۚ كَذ⁠لِكَ یُضِلُّ ٱللَّهُ مَن یَشَاۤءُ وَیَهۡدِی مَن یَشَاۤءُۚ وَمَا یَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِیَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡبَشَرِ

Wa ma ja’alna ashhaban nari illa malaikatan, wa ma ja’alna ‘iddatahum illa fitnatan lilladzina kafaru liyastaiqinal ladzina utul kitaba wa yazdadal ladzina amanu imanan wa la yartabal ladzina utul kitaba wal mu’minuna wa liyaqulal ladzina fi qulubihim maradhun wal kafiruna ma dza aradallahu bihadza matsalan, kadzalika yudhillullahu man yasya’u wa yahdi man yasya’u, wa ma ya’lamu junuda rabbika illa huwa, wa ma hiya illa dzikra lil basyar.

Artinya:

“Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.” [Q.S. Al-Muddatstsir (74): 31]

Ketika orang kafir Quraisy mendapat kabar menyangkut Nabi Muhammad yang menyebutkan bahwa malaikat penjaga neraka berjumlah sembilan belas, sebagaimana redaksi ayat “alaiha tis’ata ‘asyar”, mereka lantas mencemooh isi ayat tersebut. Mereka merendahkan para malaikat dengan cara membanding-bandingkan jumlah dan kekuatan mereka.

Hal itu juga yang dilakukan oleh Abu Jahl dan Abul Asyad bin Kaldah bin Khalaf Al-Juhmi. Diceritakan bahwa suatu hari, Abu Jahl berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad menyatakan bahwa bala tentara Allah yang kelak mengazab kalian di neraka berjumlah sembilan belas, sementara kalian terbilang sangat banyak. Tidak mampukah seratus orang dari kalian menghadapi satu darinya.” Setelah itu Allah menurunkan surah Al-Muddatstsir ayat 31.

Lafal “wa ma ja’alna ashaban nari illa malaikah” menunjukkan bahwa Allah menjadikan para malaikat sebagai penjaga neraka. Malaikat itulah yang kemudian disebut dengan Zabaniyah, si juru siksa yang kasar dan keras. Sehingga akan runtuh ungkapan orang-orang kafir yang menyangka bahwa mereka kelak akan mampu menghadapi malaikat Zabaniyah.

Dalam ayat ini, dijelaskan pula alasan mengapa Allah menyebutkan jumlah malaikat penjaga neraka. Di samping itu juga terdapat hikmah, baik bagi orang kafir, ahlul kitab, maupun orang mukmin.

Merujuk redaksi “wa ma ja’alna ‘iddatahum illa fitnatan lilladzina kafaru”, maka penyebutan jumlah malaikat penjaga neraka dalam ayat 30 adalah sebagai fitnah bagi orang-orang kafir. Maksud dari lafal “fitnatan”, dalam Tafsir Ibnu Katsir diartikan sebagai ujian atau cobaan bagi orang-orang kafir. Penyebutan jumlah malaikat Zabaniyah dapat menjadi fitnah atau cobaan bagi orang-orang kafir itu disebabkan karena akan muncul pertanyaan yang membingungkan dalam benak mereka.

Terkait hal ini, Imam Ahmad bin Muhammad Ash-Shawi memberikan contoh pertanyaan yang mungkin saja muncul di benak orang-orang kafir. Di antaranya, ialah; “mengapa jumlah malaikat Zabaniyah tidak ditambah? Jumlah Zabaniyah sangat sedikit, bagaimana bisa menyiksa jin dan manusia yang begitu banyak, sejak Allah menciptakan hingga manusia yang terakhir dicabut nyawanya pada hari kiamat?” Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang mungkin saja menjadi ujian bagi orang-orang kafir.

Selain itu juga supaya ahlul kitab (Yahudi) bisa yakin, atau sebagai penjelasan bagi mereka akan kebenaran kenabian Muhammad Saw., khususnya yang berkaitan dengan penyebutkan bahwa jumlah Zabaniyah ialah sembilan belas. Karena perkataan Nabi itu sejalan dengan apa yang termaktub dalam kitab orang Yahudi. Yaitu kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada Nabi sebelum Muhammad Saw.

Adapun bagi orang yang sudah beriman ialah agar menjadikan mereka semakin bertambah lagi keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya (liyazdadal ladzina amanu imanan), dengan perantara menyetujui firman Allah tentang jumlah malaikat Zabaniyah.

Memahami penjelasan di atas, dapat dimengerti bahwa tujuan umum penyebutan jumlah malaikat Zabaniyah bagi alhul kitab (Yahudi) dan orang beriman ialah untuk menghilangkan keragu-raguan keduanya terhadap ayat-ayat Allah Swt. Sedangkan orang-orang kafir ialah mereka dicoba dengan pikirannya sendiri.

Imam Ibnu Katsir juga menafsirkan demikian. Beliau menyatakan bahwa dengan adanya ujian seperti itu, maka akan semakin kuat iman di dalam hati sebagian kaum dan akan bertambah goyahlah keimanan sebagian yang lainnya. Itulan cara Allah menunjukkan kepada orang yang beriman dan membinasakan orang-orang yang tiada keimanan dalam hatinya, (kadzalika yudhillullahu man yasya’, wa yahdi man yasya’).

Terakhir, Allah menutup ayat ini dengan kalimat “wa ma hiya illa dzikra lil basyar”. Allah menyatakan bahwa disebutkannya semua yang berhubungan dengan neraka Saqar di atas merupakan sebuah peringatan bagi seluruh manusia.

Wallahu a’lam bis shawab.