Alasan teks pidato disebut singkat padat dan jelas adalah agar pidato

Kita seringkali mendengar kata sambutan dan pidato di berbagai kesempatan. Mulai dari upacara bendera, pertemuan, mendengar pidato kenegaraan di televisi atau bahkan pidato di acara pernikahan dan acara formal lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Secara umum, pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum yang dilakukan untuk menyatakan pendapat, atau memberikan gambaran mengenai suatu hal.

Pidato yang baik adalah suatu pidato dapat memberikan kesan positif bagi orang-orang banyak yang mendengarkan pidato yang disampaikan tersebut. Kemampuan dalam berpidato atau berbicara di depan publik dapat membantu dalam meraih jenjang karir yang baik.

Berpidato merupakan salah satu wujud dalam kegiatan berbahasa lisan. Makanya, berpidato mementingkan ekspresi gagasan serta penalaran dengan memakai bahasa lisan yang didukung aspek nonbahasa, seperti ekspresi wajah, pelafalan, kontak pandang, dan intonasi suara. 

Tujuan Pidato

Ada beberapa tujuan teks pidato menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi seseorang yang akan berpidato.

  1. Mempermudahkan seseorang yang berpidato untuk menyampaikan gagasan, ide atau informasi lainya kepada khalayak umum secara langsung.
  2. Membatasi pemnyampaian informasi agar bisa lebih padat dan bisa lebih fokus sehingga bisa menghindari penjelasan dan memaparkan informasi yang sangat bertele-tele saat berlangsungnya pidato.
  3. Memberikan inspirasi bagi seseorang yang berpidato untuk melakukan improvisasi yang disesuaikan dengan para pendengar dan juga kebutuhan dari pendengar.
  4. Mengantisipasi terjadinya lost speech yang sering terjadi karena seseorang yang lupa apa yang akan disampaikanya. Hal tersebut biasanya terjadi karena orang yang akan berpidato terkena demam panggung.

Diatas adalah tujuan atau poin dari dibuatnya teks pidato. Namun untuk orator yang sudah mahir atau berpengalaman, biasanya tidak akan membutuhkan teks pidato lagi.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Struktur dari teks pidato adalah suatu hal yang perlu diperhatikan. Ada beberapa struktur teks pidato yang bisa menyusun teks pidato secara utuh dan berkesinambungan.

Struktur teks pidato adalah sebagai berikut:

1. Salam Pembuka

Struktur yang pertama dari teks naskah pidato yaitu salam pembuka. Salam pembuka terletak pada bagian awal dan menjadi pembukaan dalam suatu pidato.

Contoh dari salam pembuka naskah pidato yaitu seperti Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, selamat pagi, dan lain sebagainya.

2. Ucapan Penghormatan

Struktur kedua teks pidato adalah ucapan penghormatan. Ucapan penghormatan tersebut biasanya diberikan kepada bejabat tinggi yang telah hadir dalam acara yang ada dalam pidato tersebut.

Contohnya seperti yang dilakukan pada acara sekolah, ada beberapa ucapan penghormatan yang diberikan kepada kepala sekolah dan juga bapak ibu guru.

3. Ucapan Syukur

Bagian teks pidato selanjutnya adalah ucapan syukur. Bagian tersebut biasanya berisi tentang rasa syukur karena bisa berkumpul bersama dengan para hadirin.

4. Isi Pidato

Isi dari pidato adalah bagian yang paling pentingdalam pidato. Bagian tersebut berisikan tentang gagasan, informasi, ide atau hal lainnya yang disampaikan kepada orang yang hadir.

Tentu saja isi dari teks pidato sangat berkaitan dengan tema pidato.

5. Penutup Pidato

Struktur terakhir dari pidato adalah penutup pidato. Penutup biasanya berisikan kesimpulan dan diikuti dengan salam penutup.

Metode Pidato

Berpidato ada 4 metode, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Impromptu

Impromptu adalah metode serta merta atau spontanitas yaitu berdasarkan kebutuhan sesaat tanpa persiapan yang matang atau cukup.

Metode tersebut berdasarkan dari kemampuan dan kemahiran dari pembicara apa adanya. Metode tersebut biasanya digunakan dalam keadaan yang mendadak atau juga darurat.

2. Memoriter

Memoriter atau metode menghafal adalah suatu metode yang dipersiapkan secara matang. Materi yang akan disampaikan sudah dihafalkan terlebih dahulu sebelum akhirnya disampaikan kepada banyak orang.

Metode tersebut biasanya dilakukan pada acara pidato yang sudah direncanakan dengan sangat baik.

3. Metode Naskah

Metode naskah yaitu dilakukan dengan cara membaca pidato yang sudah dipersiapkan.

4. Metode Ekstemporan

Metode ekstemporan yaitu dilakukan dengan cara mengandalkan dari kemampuan sang pembicara yaitu dengan hanya menyiapkan poin-poin dari pokok yang akan dikembangkan.

Baca Juga

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Marilah kita panjatkan terlebih dahulu puji serta syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkatnya kita dapat berkumpul di sini. Di pagi yang sangat cerah ini akhirnya kita semua bisa berkumpul bersama dalam keadaan yang sehat. Pada kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan terkait dengan kebersihan lingkungan.

Pada kesempatan kali ini, ijinkan saya untuk menyampaikan beberapa hal penting terkait kebersihan lingkungan. Ada pepatah yang mungkin telah tidak asing lagi di telinga kita semua yaitu kebersihan adalah sebagian daripada iman kita. Kebersihan suatu tempat dapat mencerminkan sikap serta perilaku para penghuninya.

Menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Jika kebersihan lingkungan tidak bisa dijaga dengan baik maka dampak buruk akan segera datang. Tempat yang kotor secara otomatis akan mengundang wabah penyakit. Hal tersebut tentu merupakan hal yang tidak kita inginkan. Selain itu, sikap kita akan dicontoh oleh anak cucu kita kedepannya.

Hadirin yang saya hormati,

Saya berpesan agar semuanya memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya sebuah kebersihan. Coba anda bayangkan bagaimana jadinya jika kita semua tidak menjaga kebersihan dengan baik, maka wabah penyakit akan tersebar kemana-mana. Perlu kita ketahui bahwa sehat itu merupakan suatu hal yang mahal.

Tidak banyak yang bisa saya sampaikan pada pertemuan kali ini karena keterbatasan waktu yang singkat ini. Saya hanyalah manusia yang tidak sempurna serta tak luput dari berbagai salah. Sehingga saya meminta maaf pada semuanya. Kesalahan pasti berasal dari saya serta kelebihan adalah kebaikan hati Tuhan. Cukup sekian yang dapat disampaikan pada hari ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Halfpoint

JATIM | 13 Juli 2020 20:30 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Pidato memiliki artian umum sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dengan menggunakan lisan pada masyarakat umum. Namun ada juga yang menyatakan bahwa pidato merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengungkapkan pikiran, ide, maupun gagasan secara lisan.

Pidato sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan berorasi di depan umum dalam rangka menyampaikan pendapat atau gagasan terhadap suatu hal atau kondisi yang sedang berkembang saat ini.

Pidato sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang akan dituju, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pesan yang disampaikan secara langsung, biasanya dalam bentuk suatu imbauan dan ajakan. Sedangkan, pesan yang disampaikan secara tidak langsung, pada umumnya tersirat di dalam setiap pernyataan yang disampaikan dalam pidato.

Pidato dapat juga disebut dengan orasi. Orator merupakan seorang individu yang sedang menyampaikan pidato. Individu tersebut berbicara secara langsung pada pembicara, di atas podium atau mimbar untuk menyampaikan isi yang dibicarakan pada pendengar. Pidato memiliki beberapa tujuan.

Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum tujuan pidato, pengertian, dan metode yang tepat untuk melakukannya, yang telah dilansir dari portal-ilmu.com

2 dari 4 halaman

Tujuan pidato sendiri bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi kepada pihak yang dituju, namun terdapat beberapa syarat dan ketentuan agar hal yang disampaikan akan bisa tersampaikan dengan baik.

Tujuan pidato antara lain adalah :1. Pidato digunakan untuk memberikan suatu pemahaman maupun informasi terhadap orang lain atau bersifat informatif.2. Pidato digunakan untuk meyakinkan pendengar atau dinamakan dengan argumentatif.3. Pidato digunakan untuk membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang bersifat menghibur atau yang dinamakan dengan rekreatif.

4. Pidato digunakan untuk memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator secara suka rela atau dinamakan dengan persuasif.

3 dari 4 halaman

Setelah memahami apa saja tujuan pidato, ada baiknya kita juga mengetahui apa saja bagian-bagian dari sebuah pidato agar hal yang disampaikan dapat tersampaikan.

Berikut merupakan bagian-bagian dari pidato yang dibagi menjadi 3 bagian:1. Bagian pidato yang berisikan tentang salam pembuka, rasa syukur, memberikan sapaan pada pendengar, menyampaikan tujuan pidato, dan menegaskan konteks dalam pertemuan atau acara.2. Bagian pidato yang menguraikan tentang pokok–pokok permasalahan yang disesuaikan dengan topik pidato. Selain itu, untuk menguraikan hal–hal yang telah direncanakan atau hal–hal yang ingin disampaikan.

3. Bagian dari pidato yang berisikan imbauan, ajakan, kesimpulan, ucapan terima kasih dan permohonan maaf, dan salam penutup.

Dari ketiga bagian tersebut, seseorang yang akan melakukan pidato haruslah memahami ketiga bagian tersebut, selain itu, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh seseorang yang akan melakukan pidato yaitu:

1. Memahami latar belakang dari pendengar pada umumnya.2. Menguasai isi dari pidato yang disampaikan.3. Orang yang berpidato mampu mengungkapkan pikirannya secara lisan dengan lancar.4. Memiliki wawasan pengetahuan yang luas, berkaitan dengan topik pidato.5. Mampu mengatur suara dengan menggunakan lafal, intonasi, jeda, volume, dan artikulasi yang baik.6. Orang yang berpidato harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan pendengar atau komunikatif.7. Orang yang berpidato perlu memiliki keberanian untuk tampil di depan umum. Tanpa keberanian, tujuan dari pidato yang disampaikan, tidak akan dapat terealisasikan.

8. Belajar untuk menghayati suasana dan audien yang akan dihadapi, ketika menyampaikan pidato.

4 dari 4 halaman

Dalam proses pelaksanaannya, tujuan dari pidato tidak akan lengkap apabila Anda belum mengetahui metode yang tepat untuk melakukannya.

Berikut ini adalah beberapa metode pidato yang dapat Anda lakukan saat melangsungkan pidato :
1. Metode memoriter.

Merupakan salah satu metode pidato yang dapat dilakukan dengan cara pembicara menyampaikan isi dalam naskah pidato. Naskah tersebut telah dihafalkan terlebih dahulu.
2. Metode ekstemporan.

Merupakan salah satu metode pidato dengan cara membuat catatan kecil terlebih dahulu. Atau menyampaikan garis–garis besar dari konsep pidato yang akan disampaikan pada pendengar.

3. Metode naskah

Merupakan salah satu metode pidato dengan cara membaca naskah yang telah disiapkan.
4. Metode impromptu

Merupakan salah satu metode pidato yang dapat dilakukan dengan cara spontanitas atau serta merta. Metode ini tanpa memerlukan persiapan terlebih dahulu.

[mdk/raf]

Jakarta -

Pidato sering kita dengar untuk mengawali acara besar, seperti pidato kenegaraan yang dibacakan oleh presiden atau pidato upacara sekolah yang dibawakan oleh kepala sekolah. Nah, saat memulai pidato, terdapat kalimat pembuka yang disebut dengan salam pembuka pidato.

Sebelumnya, apa itu pidato? Pidato menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Atau bisa juga didefinisikan wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Jadi, teks pidato merupakan buah pikiran seseorang yang disampaikan di hadapan umum. Pidato bertujuan untuk meyakinkan, mendorong atau memberikan motivasi, memberitahukan, bertindak atau berbuat, dan menyenangkan atau menghibur audiens.

Dalam acara resmi, pidato cenderung bertujuan untuk meyakinkan, mendorong, atau memberitahukan informasi. Sementara dalam acara biasa, pidato bisa diberikan dengan tujuan menghibur audiens.

Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar menjelaskan terdapat tiga bagian dari pidato. Tiga bagian itu yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Nah, salam pembuka pidato terdapat pada bagian pembuka.

Salam pembuka berada pada paragraf awal dalam bagian pembuka pidato. Biasanya pembuka berupa kalimat sapaan kepada pendengar, ungkapan puji syukur ke hadirat Allah SWT, dan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan atau atas kehadiran para undangan.

Simak contoh-contoh pidato di bawah ini.

1. Salam Pembuka Pidato di Sekolah

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih atas kehadiran guru-guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul hari ini.

2. Salam Pembuka Pidato Keagamaan

Assalamualaikum, wr, wb. Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas nikmat iman, Islam, serta nikmat sehat, sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk hadir pada Peringatan Maulid Nabi hari ini. Shalawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

3. Salam Pembuka Pidato Kegiatan Karang Taruna

Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Bapak Ketua RT selaku penjaga keharmonisan dari Desa Karangnanas Yang saya hormati narasumber yang telah hadir untuk acara hari ini.

Tidak lupa teman-teman yang karang taruna yang saya cintai. Sebelum memulai acara, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan agar kita bisa berkumpul dalam acara peringatan hari jadi desa kita tercinta.

Salam pembuka pidato perlu disampaikan dengan mantap dan percaya diri. Maka dari itu, perlu persiapan yang matang dalam menyampaikan pidato. Semakin lancar penyampaian pidato maka semakin tinggi antusiasme audiens.

Simak Video "Menanti Pidato Putin di Hari Kemenangan Rusia saat Perang Dunia Kedua"

[pal/pal]

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Pada hakikatnya pidato termasuk seni monolog dalam keterampilan berbicara. Pidato bersifat dua arah, yaitu pembicara harus memperhatikan lawan bicaranya walaupun pembicara lebih banyak mendominasi pembicaraan. Lawan bicara harus mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan pembicara baik berupa kata-kata [verbal] atau bukan kata-kata [non verbal] sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dipahami dengan sempurna.[1] Pidato biasanya disampaikan oleh pemimpin atau orang yang dianggap penting untuk memberikan arahan atau nasihat kepada para pendengarnya, karena fungsi dari pidato adalah untuk memberikan informasi, nasihat, motivasi, peringatan, dan pengetahuan. Agar pidato kita bisa diterima dengan baik oleh audien, ucapan atau kalimat harus disusun dengan baik dan rapi sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kalimat yang tersusun secara runut dan sistematis supaya enak didengarkan serta dapat memberikan kesan positif bagi orang yang mendengarkan.[2]

Ir. Soekarno sedang berpidato kenegaraan.

  • Pidato disampaikan untuk memberikan pemahaman atau informasi penting yang harus diketahui oleh khalayak.
  • Pidato disampaikan untuk meyakinkan pendengar dengan cara bahasa yang argumentatif.
  • Pidato disampaikan agar orang lain merasa senang dengan bahasan yang menghibur atau rekreatif.
  • Pidato bisa memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator secara sukarela [persuasif].[3]

Secara garis besar struktur dari sebuah pidato terdiri dari:

  • Judul harus angkat dua menimbulkan hasrat ingin tahu dari pendengar.
  • Pembukaan, bagian pembukaan pidato memuat salam pembuka, ucapan penghormatan dan ucapan syukur.[4]
  • Isi, bagian isi pidato memuat materi yang akan dijelaskan secara rinci dari pembicara yang disampaikan ke hadirin.[4]
  • Penutup adalah simpulan dan harapan atas apa yang disampaikan oleh pembicara.[5] Bagian penutup pidato merupakan bagian yang sangat penting. Karena tidak ada lagi tambahan cerita atau fakta untuk didengarkan, audien akan memberikan perhatian pada bagian akhir pidato yang berisi saran atau kesimpulan terkait dengan tema keseluruhan pidato. Untuk membuat bagian akhir pidato bermakna untuk diingat audien, kita harus mengutarakan sesuatu yang berkesan. Penutup terdiri dari dua bagian, yakni ulasan dan pernyataan yang berkesan. Kedua bagian itu dimaksudkan untuk menekankan atau menegaskan poin-poin dari pidato, mengarahkan pidato untuk mencapai klimaks, dan membantu audien mengingat pidato yang telah disampaikan.[6]
  • Salam penutup adalah bagian terakhir dari suatu pidato yang berisi salam keagamaan dan terimakasih sekaligus sebagai tanda bahwa pembicara telah mengakhiri pidato.[5]
  • Pidato pengarahan, merupakan pidato untuk memberi pengarahan pada suatu pertemuan. Biasanya pidato ini dilakukan oleh ketua RT, ketua RW, atau ketua panitia dalam acara rapat warga atau rapat panitia suatu kegiatan.
  • Pidato sambutan, merupakan pidato yang disampaikan oleh seorang ketua, baik ketua panitia ataupun pemimpin suatu masyarakat seperti ketua RT, RW, dan lain-lain. Kepada hadirin atau masyarakat pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  • Pidato peresmian, merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. Biasanya ini dilakukan oleh pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat dalam peresmian bangunan, gedung, dan lain-lain.
  • Pidato laporan, merupakan pidato yang isinya menyampaikan laporan atas suatu tugas atau kegiatan.
  • Pidato pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban seorang ketua atau pejabat kepada warga masyarakat atau orang yang telah memberikan amanat dalam melaksanakan suatu kegiatan.[7]
Vladimir Putin berpidato dengan metode membaca naskah.

Metode ini merupakan metode dimana orang yang menyampaikan pidato membaca naskah pidato yang sudah disiapkan sebelumnya. Naskah tersebut disusun, kemudian dibaca lengkap dari awal sampai akhir pidato. Metode pidato ini biasa digunakan dalam menyampaikan pidato formal dan resmi, seperti pidato kenegaraan, sambutan pemerintah, atau laporan dari lembaga resmi.[8]

Menghafal [Memoriter]

Metode ini tidak perlu membawa naskah atau teks lainnya karena penyampai pidato menghapal seluruh isi pidato. Naskah pidato juga dipersiapkan sebelumnya, tetapi tidak dibawa saat berhadapan dengan publik. Pidato dengan metode ini biasa digunakan di kalangan pelajar atau orator publik pemula. Di kalangan pelajar, pidato metode menghapal ditujukan untuk proses pembelajaran. Metode menghapal juga diterapkan dalam berbagai lomba pidato.[8] Keunggulannya adalah lancar kalau benar-benar hafal, tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal, dan mata pembicara dapat memandang pendengar. Kelemahannya adalah pembicara cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan, tidak dapat menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar, dan kalau lupa pidatonya gagal total.

Spontan [Impromtu]

Impromptu adalah metode penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya. Metode ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki jam terbang tinggi sebagai orator. Ia terbiasa dan profesional dalam menyampaikan pikiran di hadapan publik.[8] Keunggulannya adalah sajian materi pidato terasa lebih segar dan menarik. Kelemahannya adalah pidato tidak lancar dan kacau bagi pembicara pemula dan kemungkinan gagal menyampaikan isi pidato dengan baik cukup besar.

Menjabarkan kerangka [Ekstemporan]

Menjabarkan Kerangka Pembicara menyiapkan pokok-pokok isi pidato kemudian menyusunnya dalam bentuk kerangka pidato. Selain itu, pembicara juga membuat catatan khusus yang diperlukan dalam berpidato. Dalam berpidato kerangka itu dikembangkan secara langsung dan catatan itu dilihat saat diperlukan. Berpidato dengan cara menjabarkan kerangka ini sangat dianjurkan karena sifatnya yang fleksibel. Pembicara dituntun oleh kerangka pidato yang telah dibuatnya. Dengan demikian, isi pidato dapat disampaikan secara runtut dan tak ada yang terlupakan. Sementara itu, pembicara bebas memandang pendengar untuk membina kontak batin. Pembicara juga bebas menyesuaikan pidatonya dengan situasi dan reaksi pendengar. Kalau kerangka dan catatan itu sudah dapat diingat, pembicara dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu Iebih baik lagi karena pembicara bisa Iebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar Iebih menarik. Keunggulan metode pidato ini adalah pokok-pokok isi pidato tak ada yang terlupakan, penyampaian isi pidato runtut, kemungkinan salah kecil, dan komunikatif. Sedangkan Kelemahannya adalah tangan kurang bebas bergerak karena memegang kertas dan terkesan kurang siap karena sering melihat catatan. [9]

  1. ^ Putriyani, Pinkan [2019]. "Kemampuan Membaca Teks Pidato Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu". Jurnal Bahasa dan Sastra [Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako]. 4 [2]: 52. ISSN 2302-2043. 
  2. ^ Yosodipuro, Arif [2020-06-19]. Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 2. ISBN 978-602-06-4497-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  3. ^ Widyanada, Rakha Fahreza [13 Juli 2020]. "Tujuan Pidato Beserta Pengertian dan Metode yang Tepat untuk Melakukannya Halaman 2". merdeka.com [dalam bahasa Inggris]. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  4. ^ a b Wiji Astuti [2018]. "Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe The Learning Cell Kelas IX E Semester 2 di SMP Negeri 2 Cilongok Banyumas". Dialektika. 8 [2]: 139-140. ISSN 2089-3876. 
  5. ^ a b Susilowati [April 2020]. "Teknik Retorika Dalam Naskah Pidato Nadiem Makarim Pada Hari Guru Nasional 2019". Jurnal Trias Politika [Program Studi Penyiaran, Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Universitas Bina Sarana Informatika]. 4 [1]: 4. ISSN 2597-7423. 
  6. ^ Sirait, Charles Bona [2010]. The Power of Public Speaking. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 183. ISBN 978-979-22-5339-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  7. ^ Hamidin, Aep Syaiful [2016-10-12]. Belajar Pidato & MC: Panduan Mudah & Cepat Memukau Audience dengan Percaya Diri. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. hlm. 14. ISBN 978-623-244-544-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  8. ^ a b c Rosy Dewi Arianti Saptoyo [2 Desember 2020]. "4 Metode Pidato". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Desember 2020. 
  9. ^ Wijayanto, Asul [2001]. Terampil Pidato [Rev]. Jakarta: Grasindo. hlm. 17–21. ISBN 978-979-759-559-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Pidato.

Wikisource bahasa Inggris mempunyai halaman mengenai

Pidato

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pidato&oldid=20708348"

Video yang berhubungan