Apa ciri ciri entitas yang termasuk dalam sektor industri keuangan?

Sistem keuangan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan keuangan orang Indonesia. Ini dilakukan dengan memfasilitasi pendanaan, likuiditas, dan penemuan harga, sementara juga menyediakan manajemen risiko, pembayaran, dan beberapa layanan pemantauan yang efektif. Penyelidikan meyakini bahwa sistem keuangan mencapai hal ini dengan sangat efektif ketika beroperasi secara efisien dan tangguh serta memperlakukan peserta secara adil . Ini terjadi ketika peserta memenuhi peran dan tanggung jawab mereka dengan cara yang memunculkan keyakinan dan kepercayaan pada sistem.

Ciri-Ciri Entinitas Jasa Keuangan

Industri keuangan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pekerjaan dan hasil ekonomi di Indonesia. Namun, Penyelidikan meyakini bahwa fokus kebijakan sistem keuangan terutama harus pada tingkat efisiensi, ketahanan, dan keadilan yang dicapai sistem dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi, bukan pada ukuran atau kontribusinya langsung [seperti melalui upah dan laba] kepada perekonomian. dan merupakan rangkaian dari ci-ciri etenitas keuangan yang akan kiba bahas berikut ini:

1. Efisiensi

Sistem keuangan yang efisien sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas Indonesia. Sistem yang efisien mengalokasikan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya yang langka untuk keuntungan terbesar bagi perekonomian kita, mendorong tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan lebih berkelanjutan, serta pertumbuhan ekonomi seperti ciri-ciri lembaga keuangan di Indonesia. Penyelidikan berkaitan dengan tiga bentuk efisiensi yang berbeda, tetapi saling terkait:

  • Efisiensi operasional : di mana produk dan layanan keuangan dikirimkan dengan cara yang meminimalkan biaya dan memaksimalkan nilai. Ini sangat tergantung pada seberapa efektif perusahaan menyebarkan tenaga kerja, modal dan teknologi, dan peraturan yang dipatuhi perusahaan. Persaingan yang kuat, baik dari pendatang baru dan pemain lama, mendorong perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional untuk bertahan hidup dan sejahtera. Hal ini dapat dilihat dalam fokus industri yang sedang berlangsung pada penggelaran teknologi baru dalam sistem keuangan Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan layanan. Pembuatan kebijakan yang baik juga dapat membantu efisiensi operasional dengan menyediakan lingkungan peraturan yang stabil dan regulasi yang dirancang dengan baik yang memperhitungkan kemungkinan efeknya pada industri.
  • Efisiensi alokatif : di mana sistem keuangan mengalokasikan sumber daya keuangan untuk penggunaan yang paling produktif dan berharga. Inti untuk mencapai efisiensi alokatif adalah kemampuan harga untuk menyesuaikan secara bebas untuk memberikan informasi kepada peserta tentang nilai dan risiko berbagai produk dan layanan keuangan. Harga membantu mengalokasikan sumber daya keuangan untuk penggunaan produktif. Harga juga membantu mengalokasikan risiko kepada mereka yang paling bersedia dan mampu menanggungnya, seperti melalui asuransi atau kontrak derivatif. Untuk harga untuk memainkan peran ini, pelaku pasar memerlukan akses ke informasi yang komprehensif tentang risiko dan hasil yang diharapkan dari produk keuangan. Efisiensi alokatif dapat terhambat oleh pengungkapan yang tidak efektif, jaminan pemerintah [eksplisit atau implisit] dan kebijakan pajak yang mendistorsi sinyal harga.
  • Efisiensi dinamis : di mana sistem keuangan memberikan sinyal harga yang mendorong keseimbangan optimal antara konsumsi dan tabungan [konsumsi yang ditangguhkan]. Kadang-kadang, intervensi kebijakan mungkin diperlukan untuk mengatasi bias perilaku yang menghalangi kemampuan ekonomi untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisiensi dinamis. Sebagai contoh, sistem superannuation wajib Indonesia diperkenalkan, sebagian, untuk mengatasi kecenderungan individu untuk meremehkan nilai konsumsi yang ditangguhkan untuk jangka waktu yang lama, seperti untuk pensiun.

2. Ketahanan

Ketahanan mengacu pada kapasitas sistem keuangan untuk menyesuaikan diri dengan siklus bisnis normal dan guncangan ekonomi yang parah. Sistem yang tahan banting tidak menghalangi kegagalan, juga tidak berarti stabilitas harga. Sebaliknya, sistem yang tangguh dapat menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan sambil terus memberikan fungsi ekonomi inti, bahkan selama guncangan yang berat tetapi masuk akal. Dalam sistem yang tahan banting, lembaga individu dalam kesulitan harus dapat dipecahkan dengan biaya minimal untuk deposan, pemegang kebijakan, pembayar pajak dan ekonomi riil.

Kadang-kadang episode ketidakstabilan keuangan melekat dalam ekonomi pasar dan biasanya terkait dengan volatilitas harga aset, tingkat leverage yang tinggi, di bawah penetapan harga risiko dan ketidakcocokan antara aset dan kewajiban. Sejarah menunjukkan bahwa peristiwa ketidakstabilan akan terus terjadi, tetapi waktu, tingkat keparahan dan penyebabnya tidak dapat diprediksi secara andal seperti profesi yang ada di dalam industri jasa keuangan.

3. Perlakuan adil

Perlakuan yang adil terjadi di mana para peserta bertindak dengan integritas, kejujuran, transparansi dan non-diskriminasi. Ekonomi pasar beroperasi lebih efektif di mana para peserta melakukan transaksi dengan keyakinan bahwa mereka akan diperlakukan secara adil. Perlakuan yang adil tidak melibatkan melindungi konsumen dari tanggung jawab atas keputusan keuangan mereka, termasuk untuk kerugian dan keuntungan dari pergerakan pasar. Beberapa kerugian investor adalah fitur ekonomi pasar yang berfungsi dengan baik, yang memungkinkan pengambilan risiko untuk mencari laba.

4. Peran dan tanggung jawab peserta

Keyakinan dan kepercayaan adalah unsur penting dalam membangun sistem keuangan yang efisien, tangguh dan adil yang memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan keuangan warga. Namun, kepercayaan dan kepercayaan tidak dapat ditentukan dalam undang-undang. Sebaliknya, Penyelidikan mengharapkan peserta untuk memenuhi peran dan tanggung jawab berikut dengan cara yang menimbulkan kepercayaan dan kepercayaan:

  • Konsumen pada umumnya paling tepat untuk membuat keputusan keuangan yang memenuhi kebutuhan keuangan mereka dan memiliki tanggung jawab untuk menerima hasil keputusan tersebut ketika mereka diperlakukan secara adil.
  • Bisnis, baik kecil dan besar, harus dapat mengakses pendanaan dan mengambil risiko produktif untuk menuai imbalan komersial. Hasil dari usaha ini harus dibagi sesuai dengan ketentuan kontrak yang didefinisikan dengan baik dan dapat dilaksanakan. Bisnis tidak boleh dicegah dari kegagalan, atau jaminan akses ke layanan keuangan pribadi dengan persyaratan non-pasar.
  • Perusahaan keuangan [bank, perusahaan asuransi, penasihat keuangan, pengawas superannuation, entitas yang bertanggung jawab, pemberi pinjaman, broker dll.] Harus bertindak untuk kepentingan penerima manfaat hukum mereka. Perusahaan keuangan harus mendapatkan kepercayaan dan kepercayaan pelanggan dengan mematuhi kewajiban hukum mereka dan mempertimbangkan harapan masyarakat, sehingga membatasi atau menghindari perlunya peraturan yang lebih bersifat preskriptif atau intervensionis.
  • Regulator bertanggung jawab untuk melepaskan mandat mereka dan melaksanakan penilaian mereka terhadap standar layanan sipil. Agar efektif, regulator harus independen dan bertanggung jawab, serta memiliki akses ke alat dan sumber peraturan yang tepat.

Pemerintah bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan yang memungkinkan sistem keuangan untuk memfasilitasi pertumbuhan yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan keuangan warga, sambil meminimalkan risiko terhadap dana pembayar pajak. Pemerintah memiliki kewajiban untuk bertindak dalam kepentingan nasional jangka panjang, daripada menggunakan sistem keuangan untuk keuntungan politik jangka pendek.

5. Budaya perusahaan keuangan

Tanpa budaya yang mendukung pengambilan risiko yang tepat dan perlakuan yang adil terhadap konsumen, perusahaan keuangan akan terus gagal memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat mengarah pada tekanan politik yang sedang berlangsung untuk pengaturan sistem keuangan tambahan dan merongrong kepercayaan dan kepercayaan dalam sistem keuangan.

Budaya organisasi mencerminkan akumulasi pengetahuan, keyakinan dan nilai-nilai dengan cara yang menetapkan norma-norma untuk perilaku karyawan dan pengambilan keputusan mereka. Tujuan organisasi, strategi bisnis dan sistem semua mempengaruhi perilaku karyawan, yang mencerminkan budaya organisasi. Pemimpin dan badan pengatur mereka menentukan budaya organisasi melalui perilaku mereka sendiri dan desain tujuan, strategi dan sistem. Ini menciptakan keunggulan kompetitif seperti fungsi lembaga keuangan.

Entitas-entitas industri bisnis yang termasuk dalam sektor industri jasa keuangan, yaitu:

a. Perbankan

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Tujuan adanya perbankan yaitu umtuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejateraan rakyat.

b. Perasuransian

Asuransi berasal dari kata assurance atau insurance yang artinya jaminan atau perlindungan. Secara umum asuransi adalah suatu mekanisme bentuk pengalihan resiko pihak tertanggung [individu atau badan usaha] kepada pihak

79

penanggung [perusahaan asuransi] dengan membayar premi. Premi merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh tertanggung kepada penanggung atas jasa pengalihan resiko.

Ada macam-macam asuransi yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan polis. Ditinjau dari tujuan operasionalnya, asuransi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

1] Asuransi komersial. 2] Asuransi sosial

Ditinjau dari jenisnya, asuransi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 1] Asuransi jiwa

2] Asuransi umum

c. Pegadaian

Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memberikan pinjaman kepda masyarakat dengan jaminan barang-barang berharga tertentu. Keberadaan pegadaian memiliki tujuan sebagai berikut:

1] Memberikann solusi pendanaan yang cepat untuk pengambangan usaha ataupun keperluan yang tidak terduga melalui kredit/pembiayaan berbasis gadai dan fidusia.

2] Melakukan kegiatan lainnya:

a] Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan, logam mulia serta batu permata.

b] Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman.

d. Perusahaan Pembiayaan

Menurut Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009, perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Jenis-jenis perusahan pembiayaan terdiri atas sewa guna usaha [leasing], anjak piutang, kartu kredit, pembiayaan konsumen, dan modal ventura.

e. Pasar Modal

Pasar modal diartikan sebagai sistem keuangan yang teroganisir termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Adapaun instrumen pada pasar modal, yaitu saham, right issues, obligasi, waran, dan reksadana.

Manfaat pasar modal adalah sebagai berikut:

80

2] Penyebaran kepemilikan perusahaan bagi masyarakat luas.

3] Keterbukaan dan profesionalisme perusahaan yang menciptakan iklim usaha yang sehat.

4] Memberikan wahan investasi bagi investor.

5] Menciptakan lapangan kerja/profesi dibidang pasar modal.

XXXVII. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran

13. Pendekatan : Scientifik

14. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

15. Model : Discovey Learning

XXXVIII. Media, Alat dan Sumber Belajar

13. Media : Slide Power Point, Papan Tulis

14. Alat : Laptop, LCD, kertas soal, alat tulis 15. Sumber Belajar : Buku dan Modul

XXXIX. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap Pembelajar an Kegiatan Pembelajaran Wakt u Guru Siswa Pendahulua n 21. Memberi salam 22. Memperkenalkan diri

23. Meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa 24. Menanyakan kabar

kepada siswa serta mempresensi kehadiran siswa 25. Menyampaikan topik pembelajaran yang akan dijelaskan beserta tujuan pembelajaran materi sektor industri jasa keuangan 21. Menjawab salam 22. Memperkenalkan diri 23. Salah satu siswa memimpin

doa

24. Memberikan informasi perihal kehadiran

25. Mendengarkan penyampaian topik dan tujuan

pembelajaran materi sektor industri jasa keuangan

10 Menit Inti 21. Mengamati Memberikan instruksi kepada siswa untuk membaca slide power point tentang materi 21. Mengamati

Membaca materi buku besar pembantu di slide power

point tentang materi sektor

industri jasa keuangan

22. Menanya

Mengajukan pertanyaan dan

110 Menit

81

sektor industri jasa keuangan 22. Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi sektor industri jasa keuangan yang belum dipahami. 23. Mengeksplorasi Memberikan intruksi kepada siswa untuk mencari informasi tentang materi sektor industri jasa keuangan 24. Mengasosiasi Memberikan intruksi kepada siswa untuk menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh tentang materi sektor industri jasa keuangan 25. Mengkomunikasi kan Memberikan intruksi kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan

berdiskusi terkait materi sektor industri jasa keuangan yang belum dipahami.

23. Mengeksplorasi

Mengumpulkan informasi melalui berbagai

referensi/media terkait materi sektor industri jasa keuangan

24. Mengasosiasi

Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh tentang materi sektor industri jasa keuangan

25. Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan

Penutup 17. Merefleksikan kembali materi yang belum dipahami 18. Menyimpulkan materi bersama siswa 19. Memberikan tugas terkait materi 20. Guru mengakhiri

17. Menanyakan materi yang belum dipahami

18. Memperhatikan dan menyimpulkan materi bersama guru.

19. Menerima dan mengerjakan tugas

20. Menjawab salam

15 Menit

82

pelajaran dengan mengucapkan salam.

XL. Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar

No Aspek Yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1 Sikap u. Spiritual v. Jujur w. Disiplin x. Tanggung jawab y. Sopan santun Observasi kinerja lewat rubrik Selama pembelajaran

2 Pengetahuan Latihan Soal Selama

pembelajaran 3 Keterampilan e. Kerjasama Observasi kinerja lewat rubrik Selama pembelajaran Magelang, 30 Oktober 2017

Guru Mata Pelajaran

Anis Kartika Sari, S.Pd.

Mahasiswa PLT

Amrizal Tanjung Cemerlamg NIM. 14803244018

Mengetahui,

Kepala SMK 17 Magelang

83 Contoh Instrumen

9. Lembar pengamatan sikap spiritual dan sikap sosial

Lembar pengamatan Sikap Spritual dan sikap sosial

Mata Pelajaran : Hari/tanggal :

KD : Pengamat :

Materi :

No Nama Siswa

Sikap

Spiritual Jujur Disiplin

T an ggu n g Jawab Sopan Santun Ju m lah Nilai Pr ed ik at A B C D E F G H I J K L M 1 Aditya Inajanah S. 2 Alfina Naurilla 3 Anifah 4 Anindita Rosmaya 5 Berliana Septin H. 6 Dina Nurcholifah 7 Eka Febrianty 8 Erni Susanti 9 Fentia Dwi K. P. 10 Findi Syarifatul A. 11 Maya Oktaviyani 12 Nia Kurniasih 13 Nila Riska A. 14 Putri Eka Junia R. 15 Rahmi Azizah 16 Rizki Rika Rosada

17 Sekar Mega Aulia 18 Septiyan Dwi A. 19 Sri Wahyuningsih 20 Wahyu Rizki Latifah 21 Wulan Uswatun K.

22 Putri Salma R. 23 Apriliani Wulandari 24

84 KETERANGAN :

A: Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu B: Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

C: Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi D: Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya

E: Tidak melakukan plagiat [mengambil/menyalin] tugas kelompok lain F: Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

G: Masuk kelas tepat waktu

H: Mengumpulkan tugas tepat waktu I: Memakai seragam sesuai tata tertib

J: Membawa buku tulis dan buku teks sesuai mata pelajaran K: Melaksanakan tugas dengan baik

L: Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat dan mengkritik pendapat teman

85

Petunjuk Penskoran skor 1- 4 : 4 : selalu

3 : sering [lebih sering melakukan daripada tidak melakukan]

2 : kadang- kadang [lebih sering tidak melakukan daripada melakukan] 1 : tidak pernah

Perhitungan nilai menggunakan rumus: Nilai = Jumlah

13 Predikat:

A : Apabila memperoleh nilai 3,33 - 4,00 B : Apabila memperoleh nilai 2,33 - 3,32 C : Apabila memperoleh nilai 1,33 – 2,32 D : Apabila memperoleh nilai 0 – 1,32

86 10. Penilaian Pengetahuan

m. Jenis penilaian : Tes tertulis n. Bentuk penilaian : Uraian terbatas o. Instrumen penilaian : Soal tes uraian

Soal :

1. Jelaskan pengertian sektor industri jasa keuangan!

2. Sebutkan ciri-ciri entitas dalam sektor indsutri jasa keuangan!

3. Sebutkan macam-macam entitas dalam sektor indsutri jasa keuangan dan jelaskan tujuan serta fungsi dari masing-masing entitas!

4. Pak Harto ingin membeli sebuah mobil. Namun, Pak Harto sangat takut dengan resiko yang timbul akibat berkendara dengan mobil seperti kecelakaan dan kemalingan. Resiko tersebut membuat Pak Harto belum yakin untuk membeli sebuah mobil. Untuk mengatasi resiko diatas, entitas apa yang harus dipilih Pak Harto? Mengapa?

5. Bu Harni adalah seorang petani kopi di Desa Baturaden. Setiap musim panen Bu Harni selalu kesulitan didalam mendistribusikan biji kopinya sehingga biji kopi Bu Harni hanya laku di pasar lokal dan sulit bagi Bu Harni untuk memasok biji kopinya ke kafe-kafe di kota. Untuk mengatasi masalah tersebut, entitas apa yang harus dipilih Bu Harni? Mengapa?

Jawaban :

1. sektor industri jasa keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis, dan lembaga keuangan lainnya.

2. Ciri-ciri entitas dalam sektor industri jasa keuangan, yaitu: a. Tidak memproduksi suatu barang.

b. Tidak memiliki persediaan bahan baku. c. Aktivitasnya lebih ke arah investasi.

d. Mayoritas pengeluaran untuk membayar pegawai.

e. Memiliki sumber permodalan yang sebagian besar berasal dari modal sendiri atau investasi dengan bunga yang rendah.

f. Aset dalam neraca hanya terdiri atas piutang, kas, dan aset tetap.

3. Entitas-entitas industri bisnis yang termasuk dalam sektor industri jasa keuangan, yaitu:

a. Perbankan b. Perasuransian c. Pegadaian

87

d. Perusahaan pembiayaan e. Pasar modal

4. Dari kasus di atas, entitas bisnis yang harus dipilih adalah perasuransian. Entitas perasuransian dipilih karena asuransi merupakan bentuk pengalihan resiko dari pihak tetanggung kepada pihak penanggung sehingga Pak Harto tidak perlu khawatir lagi apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal dengan resiko yang cukup besar.

5. Dari kasus di atas, entitas bisnis yang harus dipilih adalah perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan dipilih karena didalamnya ada sewa guna usaha [leasing] yang memungkinkan Bu Harni untuk menyewa mobil sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan biji kopinya.

88 7. Penilaian Keterampilan

7.1 Penilaian keterampilan [Diskusi]

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN [DISKUSI]

Mata Pelajaran : Hari/tanggal :

KD : Pengamat : Materi : NO Nama Siswa KETERAMPILAN JUM L AH NILAI PREDIKAT A B C D E 1 Aditya Inajanah 2 Alfina Naurilla 3 Anifah 4 Anindita Rosmaya 5 Berliana Septin H. 6 Dina Nurcholifah 7 Eka Febrianty 8 Erni Susanti 9 Fentia Dwi K. P. 10 Findi Syarifatul Aini 11 Maya Oktaviyani 12 Nia Kurniasih

13 Nila Riska Anggraeni 14 Putri Eka Junia R. 15 Rahmi Azizah 16 Rizki Rika Rosada 17 Sekar Mega Aulia 18 Septiyan Dwi A. 19 Sri Swahyuningsih 20 Wahyu Rizki Latifah 21 Wulan Uswatun K. 22 Putri Salma R. 23 Apriliani Wulandari 24

89 Keterangan:

A : Kemampuan bekerjasama dalam kelompok

B : Kemampuan berkomunikasi secara lisan [menyampaikan ide/gagasan/komentar]

C : Kemampuan mengajukan pertanyaan

D : Kemampuan menjawab pertanyaan [memberikan penjelasan] E : Kemampuan mengerjakan soal dengan tepat dan cepat

90 Rubrik Penilaian :

No Aspek yang dinilai Uraian Skor

1

Kemampuan bekerjasama dalam kelompok

1.1 Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok 5

1.2 Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok 4 1.3 Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu anggota

kelompok

3

1.4 Hanya mampu bekerja secara individu 2

1.5 Bekerja secara individu dan mengganggu anggota kelompok lain

1

2

Kemampuan berkomunikasi secara lisan

2.1 Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 5

2.2 Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas 4 2.3 Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang benar 3 2.4 Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 2 2.5 Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 1

3

Kemampuan mengajukan pertanyaan

3.1 Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 5 3.2 Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi

kurang lancar

4

3.3 Mampu menyampaikan pertayaan dengan jelas tetapi kurang benar

3

3.4 Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas

2

3.5 Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas

1

4

Kemampuan menjawab pertanyaan

4.1 Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 5 4.2 Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang

jelas

4

4.3 Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar

3

4.4 Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas

2

4.5 Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas

1

5

Kemauan menghargai pendapat teman

5.1 Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain

5

5.2 Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang mampu menunjukkan sikap menghargai saat siswa lain

91

Skor Maksimal : 5 x 5 = 25

Nilai Akhir = Skor maksimal x 4

menyampaikan pendapat

5.3 Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi agak sulit menerima masukan orang lain

3

5.4 Kurang mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain

2

5.5 Tidak mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain

92 7.2 Penilaian keterampilan [Laporan]

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN [LAPORAN]

Mata Pelajaran : Hari/tanggal :

KD : Pengamat : Materi : NO Nama Siswa KETERAMPILAN JUM L AH NILAI PREDIKAT A B C D E 1 Aditya Inajanah 2 Alfina Naurilla 3 Anifah 4 Anindita Rosmaya 5 Berliana Septin H. 6 Dina Nurcholifah 7 Eka Febrianty 8 Erni Susanti 9 Fentia Dwi K. P. 10 Findi Syarifatul Aini 11 Maya Oktaviyani 12 Nia Kurniasih

13 Nila Riska Anggraeni 14 Putri Eka Junia R. 15 Rahmi Azizah 16 Rizki Rika Rosada 17 Sekar Mega Aulia 18 Septiyan Dwi A. 19 Sri Swahyuningsih 20 Wahyu Rizki Latifah 21 Wulan Uswatun K. 22 Putri Salma R. 23 Apriliani Wulandari 24 25 Keterangan:

93

A: Kelengkapan isi tugas [ laporan] B : Tampilan laporan

C : Kemampuan mempresentasikan laporan Rubrik Penilaian:

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3

1 Kelengkapan isi tugas [laporan]

Lengkap 50 % Lengkap lebih

50%

Lengkap 100%

2 Tampilan Laporan Kurang rapi Rapi Sangat Rapi

3 Kemampuan

mempresentasikan

Kurang baik Baik Sangat Baik

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Nama Sekolah : SMK 17 Magelang

Mata Pelajaran : Etika Profesi

Kelas/ Semester : X AK 2/ Gasal

Materi Pokok : Regulasi dan Profesi dalam Sektor Industri Jasa

Keuangan

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan

Pertemuan ke : 1

XLI. Kompetensi Inti

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli [gotong royong, kerja sama, toleran, damai], santun, reponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secera efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

95

XLII. Kompetensi Dasar [KD] dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar [KD] Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.1 Mensyukuri hakikat etika profesi

sebagai sikap hidup dalam

menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi

1.1.1 Berdoa pada saat melakukan kegiatan sesuai agama yang dianut.

2. 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, responsif dan proaktif dalam melakukan tahapan akuntansi

2.1.1 Jujur dalam melaksanakan semua kegiatan;

2.1.2 Disiplin ketika mengikuti pelajaran dan mematuhi tata tertib;

2.1.3 Bertanggungjawab dalam melaksanakan semua tugas;

2.1.4 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat.

3. 3.1 Mengidentifikasi dan menganalisis regulasi dan profesi dalam sektor industri jasa keuangan

3.1.1 Menjelaskan pengertian regulasi

3.1.2 Menjelaskan beberapa regulasi sektor industri jasa keuangan. 3.1.3 Menjelaskan macam-macam profesi dalam sektor industri jas keuangan.

4. 4.1Mengklasifikasikan macam-macam profesi dalam sektor industri jasa keuangan

4.1.1 Menjelaskan tugas dan fungsi macam-macam profesi dalam sektor industri jasa keuangan

XLIII. Tujuan Pembelajaran

Dengan mengamati, mendiskusikan, menganalisis dan mempraktikkan, diharapakan siswa dapat:

26. Memahami dan menjelaskan pengertian regulasi

27. Memahami dan menjelaskan beberapa regulasi sektor industri jasa keuangan.

28. Memahami dan menjelaskan macam-macam profesi dalam sektor industri jas keuangan.

29. Menjelaskan tugas dan fungsi macam-macam profesi dalam sektor industri jasa keuangan

XLIV. Materi Pembelajaran

Video yang berhubungan