Jakarta - Efek rumah kaca atau Green House Effect (GHE) terbentuk dari adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Efek rumah kaca juga diartikan sebagai proses pemanasan alami, yang terjadi apabila gas-gasnya terperangkap radiasi panas di bumi. Show
Dikutip dari buku IPA SMP/MTs Kelas VII terbitan Kemendikbud yang ditulis oleh Wahono Widodo, dkk, pada atmosfer bumi terdapat beberapa gas-gas rumah kaca alami yang penting, seperti siklus air, uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), Nitrous Oxide (N2O) , Methana (CH4), Ozon (O3), CFC, dan HFC. Tanpa adanya gas-gas tersebut, kehidupan di bumi tidak akan mungkin terjadi. Atas alasan tersebut, maka efek rumah kaca hanya dapat terjadi pada planet-planet yang memiliki lapisan atmosfer saja, seperti Bumi, Mars, Venus, dan satelit alami Saturnus. Detikers, coba kalian bayangkan apabila gas-gas rumah kaca tidak ada pada atmosfer bumi? Suhu bumi akan menjadi sangat dingin, seperti halnya juga yang terjadi pada planet Mars. Sebaliknya, jika jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin bertambah, maka suhu bumi akan terus meningkat. Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuan bernama Joseph Fourier, mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca tersebutlah yang membuat iklim bumi layak huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C lebih dingin. Penamaan efek rumah kaca sendiri didasarkan, karena peristiwa yang terjadi sama dengan rumah kaca, di mana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, dan tidak dapat menembus ke luar kaca. Hal itu tentunya akan membuat suhu di dalam seisi rumah kaca tersebut akan lebih tinggi dibandingkan di luarnya. Proses efek rumah kaca terjadi ketika radiasi sinar matahari mengenai atmosfer bumi. Radiasi panas yang dipantulkan oleh bumi akan terhalang, sehingga panas tersebut terperangkap ke bumi. Proses terperangkapnya panas itu, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas rumah kaca membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi, namun gas tersebut tidak bisa memantulkannya kembali ke permukaan bumi. Penyebab Terjadinya Efek Rumah KacaMenurut modul Fisika Paket C Setara SMA/MA Kelas XI oleh Marga Surya Mudhari, Drs, MT, penyebab timbulnya efek rumah kaca adalah adanya panas yang ditimbulkan cahaya matahari dari kumpulan gas-gas di permukaan bumi yang terperangkap dalam atmosfer bumi. Beberapa aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca di antaranya, sebagai berikut: -Hasil pembakaran bahas bakal fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor. -Tingginya pemakaian pupuk kimia dalam bidang pertanian.-Adanya penebangan liar disertai dengan pembakaran hutan (Deforestation). -Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) pada alat pendingin seperti AC, secara berlebihan. -Adanya emisi gas metana dari aktivitas lahan sawah pertanian, hewan, dan lain-lain. Dampak Efek Rumah KacaBeberapa dampak yang timbul akibat adanya efek rumah kaca adalah: -Adanya perubahan temperatur bumi yang semakin tinggi, menyebabkan perubahan iklim di berbagai daerah di dunia.-Kegagalan panen secara besar-besaran, akibat perubahan iklim yang drastis.-Mencairnya glasier (bongkahan es), sehingga menyebabkan naiknya kadar air laut.-Meningkatkan risiko kepunahan berbagai spesies makhluk hidup. Penelitian dalam majalah Nature, mengungkapkan peningkatan suhu dari adanya efek rumah kaca, dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. -Menipisnya lapisan ozon pada atmosfer, yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Hilangnya terumbu karang yang ada di perairan laut. Nah, itu dia penjelasan mengenai efek rumah kaca. Semakin tinggi tingkat konsentrasi gas rumah kaca, maka semakin besar pula efek yang ditimbulkan. Simak Video "KLHK Targetkan Tahun 2030 Indonesia Capai Net Sink Sektor Kehutanan" (nwy/nwy) air minum (h20) di kelompok ke dalam.. Kak bantu jawab kak terimakasih Seseorang menggunakan mikroskop yg mempunyai jarak fokus lensa objektif 25cm dan jarak lensa okuler 10cm dari lensa objektif. Tentukan panjang jika be … Dikatakan sel euokariotik apabila Apa hubungan nya virus dengan sel pada manusia Jelaskan peran molekuler di dalam kehidupan manusia pada saat pembudidayaan,mutunya tanaman masih rendah apakah peenyebab nya?m Tulislah potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban. Jika 1 kg Batubara menghasilkan energi15 MJ, and Sebuah Pembangkit Listrik menghasilkan power output of 80 MW dengan efficiency 50%, Hitunglah kebutuh … laporan praktikum biologi macam macam limbah rumah tangga...kesimpulannya juga ya berapa lama kucing betina mengalami masa birahi ?
Perubahan iklim dunia tidak dapat dilepaskan oleh adanya fenomena efek rumah kaca. Meningkatnya suhu bumi atau juga disebut pemanasan global, merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk menjelaskan apa itu efek rumah kaca, maka kita dapat membayangan sebuah bangunan yang keseluruhannya terbuat dari kaca, baik dinding, atap dan temboknya. Bangunan kaca ini biasanya digunakan oleh pertanian modern yang memiliki iklim 4 musim untuk menanam sayuran, buah-buahan, bunga serta tanaman lainnya. Pada kondisi dingin, suhu di rumah kaca dapat terasa lebih hangat, karena rumah kaca menangkap panas dari sinar matahari dan membuatnya terperangkap di dalam bangunan. Hal ini terjadi hingga malam hari, dimana suhu akan tetap hangat dan terpengaruh oleh cuaca luar. Gambaran tersebut merupakan ilustrasi sederhana mengenai efek rumah kaca yang akan kita bahas lebih lanjut. Pengertian Efek Rumah KacaIstilah efek rumah kaca pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan bernama Joseph Fourier pada tahun 1824. Menurutnya, efek rumah kaca adalah proses pemanasan yang disebabkan oleh komposisi atmosfer. Secara umum, efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu bumi yang disebabkan oleh perubahan komposisi atmosfer. Panas dari sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat dilepaskan atau dipantulkan ke luar atmosfer secara sempurna. Terperangkapnya panas tersebut mengakibatkan suhu bumi meningkat serta kerusakan atmosfer. PixabayEfek rumah kaca merupakan fenomena alam yang wajar, namun naiknya suhu bumi dengan begitu cepat adalah permasalah utama dan akan mengakibatkan kerusakan di permukaan bumi. Kondisi ini dapat mengancam kehidupan dan ekosistem di dalamnya. Selain itu, kondisi ini juga menjadi salah satu faktor yang memperparah pemanasan global. Dampak dari efek rumah kaca sangat berbahaya dan menyebabkan ketidakseimbangan alam. Sebab, suhu pada siang hari akan lebih tinggi, begitu pula pada malam hari. Pengertian efek rumah kaca adalah proses yang melupitu tahap-tahap pemanasan permukaan suatu benda langit, misalnya bumi ata planet lain yang memberikan pengaruh terhadap suatu tempat akibat komposisi dan keadaan atmosfernya. Proses TerjadinyaTerjadinya efek rumah kaca berawal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh berbagai macam benda di permukaan bumi. Sinar matahari yang terpantul tersebut akan merusak lapisan ozon di atmosfer yang sebenarnya berfungsi sebagai filter bumi. Wikipedia CommonsRusaknya lapisan ozon akan menyebabkan suhu bumi meningkat. Kondisi ini diperparah oleh emisi zat-zat lain seperti karbondioksida yang bersifat mengikat panas dari sinar matahari dan akan memperparah peningkatan suhu bumi. Agar lapisan ozon semakin menipis atau rusak, maka kita dapat melakukan upaya seperti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Seperti yang kita tahu, bahan bakar fosil menghasilkan zat karbondioksida yang memperparah kerusakan ozon. Sebenarnya, efek rumah kaca juga diperlukan oleh bumi, namun dengan keadaan normal dan stabil. Manfaatnya agar suhu permukaan bumi lebih stabil atau suhu siang dan malam tidak terlalu jauh berbeda. Penyebab Efek Rumah KacaUntuk memudahkan kita memahami apa penyebab efek rumah kaca, secara sederhana dapat dijelaskan akibat terperangkapnya gelombang panas oleh partikel rumah kaca di atmosfer atau sistem biosfer bumi. Munculnya fenomena efek rumah kaca dipengaruhi oleh uap air, methana, CFC dan HFC, serta konsentrasi karbondioksida yang tinggi dan gas lain di atmosfer yang merupakan hasil dari pembakaran. 1. Uap AirUap air adalah salah satu gas rumah kaca yang paling banyak mencapai atmosfer akibat penguapan air laut, sungai, danau dan melalui fotosintesis dan respirasi makhluk hidup. Secara alami, uap air ikut bertanggungjawab terhadap terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya temperatur atmosfer menyebabkan adanya peningkatan konsentrasi uap air sehingga terjadi peningkatan dampak rumah kaca. Semakin banyak uap air yang terkandung di atmosfer, maka akan semakin panas suhu di bumi. 2. KarbondioksidaKarbondioksida adalah salah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom, yaitu oksigen dan karbon. Karbondioksida terdapat dalam atmosfer dalam bentuk gas pada tekanan normal. Konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi adalah 387 ppm. Jumlah atau konsentrasi karbondioksida dapat berubah sesuai tempat dan waktu. Karbondioksida merupakan gas rumah kaca yang dapat menyerap gelombang inframerah. Karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak dan sejenisnya. Karbondioksida di bumi dimanfaatkan oleh tanaman menjadi salah satu fase siklus karbon. Dalam jumlah yang cukup, karbondioksida memiliki peranan dalam kestabilan atmosfer. Akan tetapi, dalam jumlah yang terlalu besar maka akan menyebabkan pencemaran udara dan efek rumah kaca. Menurunnya jumlah pohon akibat pembukaan lahan dan kerusakan hutan juga memberi pengaruh terhadap peningkatan konsentrasi karbondioksida. Seperti yang kita tahu, pepohonan menjadi bagian penting dalam siklus karbon dan siklus oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan di bumi melalui proses fotosintesis yang dilakukannya. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang memanfaatkan karbondioksida dan air untuk menghasilkan karbohidrat, oksigen dan energi. Tentu, berkurangnya jumlah pohon atau tumbhan akan berdampak pada berkurangnya penyerapan karbondioksida dan oksigen yang dihasilkan. 3. Sulfur OksidaSenyawa sulfur oksida merupakan gas beracun dan memiliki bau yang menyengat. Sulfur oksida terkandung dalam bahan hasil tambang, seperti batu bara dan minyak bumi. Hasil pembakaran sulfur oksida akan menghasilkan gas belerang. Sulfur oksida atau belerang juga dapat menyebabkan polusi udara efek rumah kaca. 4. Sulfur HeksafluoridaSulfur Heksafluorida adalah gas yang turut menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini cenderung selalu meningkat konsentrasinya di atmosfer. Gas yang bersifat menangkap panas ini, membuat kondisi suhu bumi semakin parah. 5. Nitrogen OksidaGas ini dihasilkan dari reaksi nitrogen dan oksigen yang terjadi pembakaran di udara. Seluruh pembakaran di dunia dapat membentuk gas dan menyebabkan pencemaran udara. Gas ini bersifat sebagai insulator panas yang sangat kuat yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil. Bahkan, nitrogen oksida dapat menangkap panas tiga ratus kali lebih besar dibanding karbondioksida. 6. MetanaGas metana adalah gas yang dapat menyebabkan gangguan lingkungan, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi biogas. Gas ini memiliki sifat mudah terbakar. Metana dihasilkan dari proses produksi pertambangan batu bara, minyak bumi dan gas alam. Selain itu, metana secara alami juga dihasilkan oleh pembusukan limbah atau sampah organik, serta gas sisa pencernaan makhluk hidup. Dalam udara, metana hanya memiliki konsentrasi 5% hingga 10%. Metana juga dapat ditemukan dalam wujud cair apabila berada pada tekanan 4-5 atmosfer. 7. KlorofluorokarbonCFC atau freon adalah suatu senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan fluorin. CFC diproduksi sebagai derivat volatil dari metana, etana, dan propana. Penggunaan dlorofluorokarbon dihentikan secara bertahap melalui Protocol Montreal, karena mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Senyawa antrogenik ini merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek kaca lebih tinggi dibanding karbondioksida. Penyebab AlamiSecara alami, efek rumah kaca dapat disebabkan oleh faktor-faktor alam yang sulit untuk dihindarkan. Faktor ini antara lain karena penyerapan masing-masing lapisan atmosfer terhadap radiasi matahari. PixabayLapisan troposfer memiliki peranan penting dalam menghambat 35% radiasi matahari agar tidak sampai ke permukaan bumi. Radiaasi sinar matahari yang berbentuk gelombang pendek (sinar alpha, sinar beta, dan sinar ultraviolet) oleh tiga lapisan atmosfer paling atas akan disetap. Sedangkan jenis gelombang lain akan dipantulkan dan dihamburkan kembali ke ruang angkasa oleh berbagai jenis gas, awan dan partikel lainnya. Karena telang tersaring 35%, maka sisa 65% radiasi akan masuk ke dalam lapisan troposfer. Radiasi tersebut akan terbagai dan diserap oleh partikel-partikel pada lapisan ini. Sekitar 14% akan diserap oleh gas, debu, dan uap air. Sisa radias sekitar 51% terdiri dari 37% radiasi yang bersifat langsung dan 14% merupakan radiasi difus yang telah mengalami penghamburan pada lapisan troposfer oleh molekul has dan partikel debu. Sinar radiasi yang diterima bumi, sebagian akan diserap dan sebagian lainnya akan dipantulkan kembali dalam bentuk sinat infra merah. Penyebab Oleh ManusiaKetidakseimbangan alam tentunya dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di bumi, begitu pula dengan kondisi efek rumah kaca. Menipisnya lapisan ozon akan memberikan pengaruh terhadap peningkatkan jumlah CO2 dan gas lain yang menjadikan bumi seperti rumah kaca. Misalnya, pemborosan energi listrik akan menyebabkan gas rumah kaca yang berlebihan. Selain itu, penggunaan cahaya lampu yang berlebihan juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan, seperti adanya pencemaran cahaya. Penyebab Oleh IndustriPerkembangan dunia industri juga memberikan dampak terhadap terjadinya efek rumah kaca. Contohnya adalah industri pertanian skala besar yang umumnya menggunakan pupuk kimia dalam jumlah banyak. Pupuk yang dipakai tersebut akan melepaskan gas nitrogen oksida yang merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca. Selain itu, kegiatan industri tambang seperti pabrik semen, penambangan minyak dan batu bara juga meningkatkan produksi karbondioksida. Industri lain yang turun menyebabkan bertambahnya gas rumah kaca adalah industri peternakan, khususnya peternakan sapi yang banyak menghasilkan gas kabon dan metana yang merusak lapisan ozon. Faktor Efek Rumah Kaca Semakin BurukSelain penyebabnya, beberapa faktor ini juga dapat memperparah efek rumah kaca, yaitu: 1. Penggunaan Bahan Bakar FosilPenggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara menjadi salah satu penyebab semakin parahnya efek rumah kaca. Penggunakan bahan bakar fosil secara berlebihan akan menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat. 2. Penebangan dan Pembakaran HutanMelalui proses fotosintesis, pohon memiliki kemampuan untuk mengubah gas karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, kegiatan penebangan liar dan pembakaran hutan untuk pembukaan lahan tanpa mempedulikan keseimbangan alam akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. 3. Pencemaran LautMikroorganisme lautan seperti plankton memiliki kemampuan untuk menyerap karbon. Kondisi lautan yang tercemar akibat limbah, seperti minyak, plastik dan limbah industri lain akan menyebabkan rusaknya ekosistem laut sehingga kemampuannya untuk menyerap dan menyimpan karbon akan berkurang. 4. PertanianPertanian skala besar atau disebut industri pertanian pada umumnya menggunakan pupuk kimia untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pupuk kimia yang dipakai tersebut dapat melepaskan gas nitrogen oksida ke atmosfer dan menjadi gas rumah kaca. 5. Limbah Industri dan PertambanganIndustri semen, pabrik pupuk, tambang batubara, dan minyak bumi turut menyumbang gas rumah kaca dalam bentuk karbondioksida. 6. Limbah Rumah TanggaSampah yang kita hasilkan sehari-hari atau disebu dengan limbah rumah tangga juga dapat menjadi faktor penyebab efek rumah kaca. Gas metana dan karbondioksida dihasilkan dari sampah yang kita buang yang telah diurai oleh bakteri. 7. PeternakanKotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan lainnya akan melepaskan gas metana ke udara. Gas tersebut merupakan hasil dari bakteri pengurai di dalam perut sapi. baca juga: Taman Nasional - Pengertian, Daftar Lokasi & Wisata Alam Dampak Efek Rumah KacaTerjadinya pemanasan global ditandai dengan salju dan es abadi di kutub utara dan selatan yang mencair, kenaikan muka air laut, dan pergeseran musim. nasa.govEfek rumah kaca merupakan salah satu penyebab pemanasan global atau perubahan iklim semakin parah, berikut ini adalah dampak buruk yang diakibatkan:
Contoh Efek Rumah KacaEfek rumah kaca memberikan ancaman besar bagi kehidupan makhluk hidup dibumi. Berikut ini adalah berbagai contoh dampak efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
10 Fakta Efek Rumah KacaMenurut Chuck McCuthcheon, ada 10 fakta mengenai efek rumah kaca yang ia masukkan dalam buku yang berjudul What are Global Warming and Climate Change? Answers for Young Readers, yaitu:
|