Apa fungsi ekor pada sperma manusia

Sperma dan sel telur. (Foto: Thinkstock)

Ekor sel sperma mungkin adalah salah satu bagian paling ikonik dari sel tersebut. Ternyata bagian ekor itu menyimpan sebuah rahasia yang baru sekarang ditemukan.

Tim peneliti dari University of Gothenburg, Swedia, dan Universitas of Colorado, AS, berhasil menemukan sebuah struktur spiral tepat pada ujung ekor sel sperma manusia.

Meski belum diketahui fungsi dari struktur ini, besar dugaan jika kita berhasil mengungkapnya kita akan memiliki pemahaman baru mengenai kemampuan berenang sperma.

Tim peneliti menggunakan sebuah teknik yang mengkombinasikan penggunaan mikroskop elektron dengan CT scan yang dinamai Cryogenic Electron Tomography, dilansir Science Alert.

Teknik tersebut memproduksi sebuah gambar dengan detail tingkat tinggi dari suatu objek. Bahkan teknik ini dapat mengambil gambar dari suatu objek hingga ke ukuran skala nanometer dan kemudian mengkombinasikannya menjadi gambar 3D.

Selama ini apa yang kita ketahui mengenai ekor dari sel sperma berasal dari studi organisme mikroskopis seperti protista.

Kualitas sperma. (Foto: Thinkstock)

Flagela (bagian mirip benang) yang ada pada sel sperma terbagi pada tiga bagian, yakni bagian tengah yang mengandung mitokondria, bagian yang menjadi pendorong utama, dan bagian ujung.

Bagian pendorong terbentuk dari sebuah susunan kompleks disebut mikrotubula dMTs yang berhubungan dengan protein.

Interaksi antara dMTs dengan protein membuat bagian flagela berkibas dalam gaya yang teratur, membuatnya dapat "berenang" pada lingkungan yang sesuai.

"Pergerakan dari ribuan protein motor harus terkoordinasi dalam detail terperinci untuk membuat sel sperma bisa berenang," jelas Höög.

Ilustrasi sperma (Foto: THINKSTOCK )

Para peneliti yang melakukan pemindaian atas struktur flagela itu kemudian menemukan sebuah struktur lain pada bagian ujung ekor sel sperma.

Berada pada bagian paling ujung flagela di dalam tiap bagian mikrotubula dMTs, adalah sebuah struktur sel yang belum pernah ditemukan sebelumnya, sebuah struktur yang berbentuk spiral.

Para peneliti pun menamai struktur ini dengan Tail Axoneme Intra-Lumenal Spiral atau TAILS. Tim peneliti belum mengetahui fungsi asli TAILS, tetapi mereka memiliki beberapa dugaan atas fungsinya.

"Kami percaya bahwa spiral ini dapat berfungsi sebagai sebuah penyumbat di mikrotubula dMTs, mencegahnya untuk membesar dan mengecil sendiri, membuat energi sperma untuk difokuskan pada kemampuan berenang secepat mungkin ke arah sel telur," ujar Davide Zabeo, pemimpin tim peneliti.

Para peneliti juga berspekulasi bahwa struktur tersebut dapat membantu mengarahkan sperma ke arah yang benar dan meningkatkan kemampuan berenangnya.

Jika kita berhasil menemukan fungsi asli dari struktur tersebut, bukan tidak mungkin kita bisa meningkatkan tingkat kesuburan pada kaum pria.

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > Biologi >

Discussion in 'Biologi' started by Giovani Malinda, Mar 29, 2016.

ads

(You must log in or sign up to reply here.)

ads

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > Biologi >

Sperma adalah sel reproduksi pria yang mengandung kromosom. Adapun ekor sperma juga dikenal sebagai flagellum ini merupakan alat gerak spermatozoa, yang memungkinkan sperma untuk berenang cepat melalui saluran reproduksi wanita dan menuju ke sel telur. 

Dengan demikian, fungsi ekor sperma adalah sebagai alat gerak.

Spermatozoa, atau yang dikenal juga sebagai sperma, adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersamaan dengan air mani saat pria berejakulasi. Spermatozoa yang sempurna dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses pembuahan untuk memungkinkan terjadinya kehamilan.

Fungsi spermatozoa adalah untuk membuahi sel telur dalam proses pembuahan. Dari pembuahan tersebut, nantinya tercipta embrio yang akan berkembang menjadi janin. Spermatozoa juga merupakan agen pembawa materi genetik pria yang akan menentukan jenis kelamin anak melalui kromosom X atau Y.

Apa fungsi ekor pada sperma manusia

Kenali Struktur Spermatozoa

Spermatozoa atau sel sperma terdiri dari 3 bagian, yakni:

Kepala

Kepala merupakan bagian inti spermatozoa yang berisi materi genetik berupa kromosom. Enzim hyaluronidase yang dikeluarkan dari bagian kepala spermatozoa berfungsi untuk menghancurkan asam hialuronat pada sel telur, sehingga sperma bisa dengan mudah masuk ke dalamnya.

Leher dan bagian tengah

Kedua bagian yang terletak di antara kepala dan ekor ini berfungsi sebagai penghubung kedua ujung sel sperma. Kedua bagian ini berisi mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan energi demi kelangsungan hidup dan pergerakan spermatozoa menuju sel telur.

Ekor

Bagian yang juga dikenal sebagai flagellum ini merupakan alat gerak spermatozoa. Bagian ini memungkinkan sperma untuk berenang cepat melalui saluran reproduksi wanita dan menuju sel telur.

Kriteria Kualitas Spermatozoa yang Sehat

Sperma yang sehat adalah sperma yang memenuhi kriteria untuk bisa membuahi sel telur. Kriteria tersebut mengacu pada 3 hal, yakni jumlah, kecepatan gerak, dan bentuk sperma. Berikut adalah penjelasan masing-masing kriteria sperma yang sehat:

Jumlah spermatozoa

Jumlah sperma normal umumnya berkisar 15–120 juta sperma per mililiter air mani yang pria keluarkan saat ejakulasi. Jika jumlah sperma berada di bawah rentang ini, peluang terjadinya pembuahan akan semakin kecil.

Kecepatan gerak spermatozoa

Kecepatan gerak atau motilitas juga dapat memengaruhi kualitas sperma. Sperma berkualitas adalah sperma yang mampu bergerak cepat menuju sel telur dan membuahinya.

Untuk memungkinkan terjadinya pembuahan pada sel telur, lebih dari 50% spermatozoa yang dikeluarkan bersama air mani harus bergerak secara normal dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi.

Bentuk spermatozoa

Sperma normal memiliki kepala oval dengan ekor yang panjang. Sementara itu, sperma yang abnormal bisa memiliki cacat pada bagian kepala atau ekor, seperti ukuran kepalanya lebih besar atau ekornya bengkok atau berjumlah ganda.

Bentuk spermatozoa juga dapat memengaruhi tingkat keberhasilan pembuahan. Semakin banyak sperma dengan bentuk normal pada air mani, semakin mudah pula sperma-sperma tersebut berenang mencapai sel telur. Hal ini tentu dapat memperbesar tingkat kesuburan pria.

Selain kriteria-kriteria di atas, kualitas air mani juga bisa menjadi tolok ukur kualitas spermatozoa. Hal ini dilihat dari jumlah, kekentalan, pH, dan jumlah sel darah putih pada air mani.

Kualitas sperma dapat diketahui melalui analisis sperma atau analisis air mani. Jika hasil analisis sperma menunjukkan kelainan, pria tetap memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ayah, meskipun mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Untuk meningkatkan kualitas sperma atau spermatozoa, para pria dianjurkan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Menjaga berat badan
  • Mengelola stres dengan baik
  • Menerapkan perilaku seks aman dan tidak berganti-ganti pasangan agar terhindar dari penyakit seksual menular

Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika Anda mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan spermatozoa, dan memberikan saran sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.