Apa isi kandungan surat Al Anfal ayat 27 itu?

Jakarta -

Surat Al Anfal merupakan surat ke-8 dalam Al Quran. Surat ini diturunkan di kota Madinah dan tergolong ke dalam surat Madaniyyah.

Asbabun nuzul surat Al Anfal di awali dengan adanya Perang Badar pada tahun ke-2 Hijriyah. Dijelaskan dalam tafsir Kemenag pada ayat pertama surat ini, kaum mukmin berhasil meraih kemenangan yang gemilang ketika terjadi Perang Badar besar antara kaum mukmin dan pasukan musyrik.

Harta rampasan yang diperoleh cukup melimpah. Hal tersebut menimbulkan perselisihan di antara orang mukmin terkait pembagian harta rampasan. Para sahabat kemudian menanyakan kepada nabi SAW. Lalu, berkatalah nabi SAW bahwa harta rampasan adalah milik Allah dan Rasul, maka dari itu Rasul akan membagikannya berdasarkan ketentuan Allah.

Sebagaimana diterangkan dalam ayat pertama surat Al Anfal yang berbunyi:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ ۖ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Arab-latin: yas`alụnaka 'anil-anfāl, qulil-anfālu lillāhi war-rasụl, fattaqullāha wa aṣliḥụ żāta bainikum wa aṭī'ullāha wa rasụlahū ing kuntum mu`minīn

Artinya:" Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman". (Q.S Al Anfal: 1)

Turunnya ayat tersebut menjadi pemutus perkara atas perselisihan pembagian harta rampasan perang yang terjadi di antara kaum mukmin. Sehingga surat ini dinamakan sebagai Al Anfal atau Harta Rampasan Perang.

Ketentuan mengenai pembagian harta rampasan perang dan sebab diturunkannya ayat pertama surat Al Anfal juga diriwayatkan dalam hadits shahih Muslim,

و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَخَذَ أَبِي مِنْ الْخُمْسِ سَيْفًا فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَبْ لِي هَذَا فَأَبَى فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَسْأَلُونَكَ عَنْ الْأَنْفَالِ قُلْ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ }

Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya dia berkata, "Ayahku, Sa'd, pernah mengambil pedang dari seperlima bagian ghanimah, lalu dia membawanya ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ayahku berkata, "Berikanlah pedang ini kepadaku." Namun Rasulullah enggan, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, 'Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul) '

Secara umum isi kandungan surat Al Anfal adalah tentang perang yang meliputi hukum pembagian harta rampasan hingga strategi perang. Selain itu, surat Al Anfal juga mengisahkan tentang keimanan terhadap Allah SWT dan segala kuasa-Nya.

Pada beberapa ayat, Allah SWT juga memberikan perintah kepada orang-orang beriman untuk bertakwa kepada Allah SWT dan larangan untuk berkhianat kepada Allah SWT dan Rasul.

Itulah isi pokok dari surat Al Anfal. Semoga senantiasa menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

(erd/erd)

Kandungan surah Al Anfal ayat 27 tentang kewajiban dalam melaksanakan amanat /pexels.com/Hebert Santos

RINGTIMES BALI - Surah Al Anfal merupakan dalam Alquran tepatnya surah ke-8. Surah ini tergolong dalam surah Madaniyyah karena turun di Madinah.

Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin untuk tidak mengkhianati Allah dan Rasul-Nya.

Dengan ini kaum Muslim harus melaksanakan kewajiban-kewajiban yang harusnya dilaksanakan dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Baca Juga: Surah Al Asr Ayat 1-3, Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Selain kepada Allah SWT, kaum Muslim juga dilarang mengkhianati amanat yang telah dipercayakan kepada mereka.

Contohnya saja dalam urusan yang berhubungan dengan pemerintahan, urusan perdata, urusan perang, dan ketertiban umat.

>

Oleh karena itu, perlu adanya peraturan yang harus ditaati oleh anggota masyarakat dan para pejabat yang dipercaya mengurus kepentingan umat.

Baca Juga: Surah At Thaha Ayat 41 Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Berikut surah Al Anfal ayat 27 dari Arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia. 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Daftar Isi > Al-Anfal > Al-Anfal 27

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā takhụnullāha war-rasụla wa takhụnū amānātikum wa antum ta'lamụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

« Al-Anfal 26 ✵ Al-Anfal 28 »

Ingin pahala jariyah dan bonus buku Rahasia Rezeki Berlimpah? Klik di sini untuk mendapatkan

Tafsir Surat Al-Anfal Ayat 27 (Terjemah Arti)

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 27 dengan text arab, latin dan artinya. Tersedia beraneka penjelasan dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan surat Al-Anfal ayat 27, di antaranya sebagaimana berikut:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya seerta melaksanakan syariatNya, janganlah kalian mengkhianati Allah dan rasulNya dengan meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkanNya atas kalian dan melakukan perkara yang kalian dilarang Allah darinya. Dan janganlah menyepelekan amanat yang dipercayakan Allah kepada kalian sedang kalian tahu bahwa itu merupakan amanat yang harus dipenuhi.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

27. Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya dengan mengabaikan perintah-perintah-Nya dan melanggar larangan-larangan-Nya. Dan janganlah kalian mengkhianati amanah yang dipercayakan kepada kalian, seperti hutang dan lain-lain, sedangkan kalian tahu bahwa apa yang kalian lakukan adalah pengkhianatan, sehingga kalian termasuk ke dalam golongan para pengkhianat.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

27. Kemudian Allah menyampaikan seruan keempat bagi orang-orang beriman: "Janganlah kalian menghianati Allah dengan meninggalkan kewajiban dan perintah-perintah yang telah dibebankan kepada kalian, serta melanggar larangan-larangan yang tidak boleh kalian dekati; dan janganlah kalian menghianati Rasulullah dengan meninggalkan sunnah-sunnahnya, menyelisihi perintahnya, dan melanggar larangannya; serta janganlah kalian menghianati amanah yang telah diberikan kepada kalian dengan menyebar rahasia di antara kalian, melanggar perjanjian yang telah kalian buat, mengingkari barang titipan yang dititipkan orang lain kepada kalian, dan melalaikan hak-hak materiil orang lain yang wajib kalian jaga. Padahal kalian telah mengetahui akibat buruk dari menghianati Allah dan rasul-Nya serta amanat yang telah diserahkan kepada kalian.

Ingin pahala jariyah dan bonus buku Rahasia Rezeki Berlimpah? Klik di sini untuk mendapatkan

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah27. لَا تَخُونُوا۟ اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمٰنٰتِكُمْ (janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu) Allah melarang mereka untuk mengkhianati Rasulullah dengan meninggalkan suatu kewajiban yang ditetapkan kepada mereka, atau mengkhianati suatu amanat yang diberikan kepada mereka. وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ(sedang kamu mengetahui)

Yakni mengetahui bahwa berbuatan itu merupakan perbuatan khianat, sehingga kalian melakukan khianat dengan sengaja.

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia27-28

Sesungguhnya perkara yang paling banyak mendorong seseorang untuk khianat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta amanah yang dibebankan kepadanya adalah : harta dan anak-anaknya.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati perjanjian kepada Allah dan Rasul dengan menyepelekan perintah kewajiban dan menerjang batasa perkara yang diharamkan, juga menyebarkan rahasia kepada orang-orang musyrik dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu baik itu hutang atau hak manusia, sedang kamu mengetahui bahwa khianat adalah dilarang, atas dasar kesadaran bukan karena lupa, dan kamupun juga mengetahui akibatnya. Ayat ini turun untuk Abu Lubabah: Marwan bin Abdul Mundzir ketika mengabarkan Bani Quraidhah atas apa yang diklaim Nabi bahwa nabi telah mengalahkan mereka setelah dikepung selama dua puluh satu malam

Ingin pahala jariyah dan bonus buku Rahasia Rezeki Berlimpah? Klik di sini untuk mendapatkan

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah mengkhianati amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27 Allah memerintahkan hamba hambaNya yang beriman agar menunaikan perintah perintah dan larang larangan yang Allah amanatkan kepada mereka, karena Allah telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung, semua menolak memikulnya dan khawatir akan menghianatinya, lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh. barangsiapa yang menunaikan amanat, maka dia berhak mendapatkan pahala besar dari Allah dan barangsiapa menghianatinya dan tidak menunaikannya, maka dia berhak mendapatkan azab yang keras dan dia menjadi penghianat Allah, Rasulullah, dan amanatnya itu sendiri, menodai dirinya sendiri karena dia telah mengambil sifat terburuk dan ciri terjelek yaitu khianat serta mengabaikan sifat yang paling baik dan semurna yaitu amanat.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.ISurat Al-Anfal ayat 27: Dalam ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan kepada kaum mukmin agar mereka menjalankan amanah Allah yang telah diamanahkan kepada mereka berupa mengerjakan perintah dan menjauhi larangan, di mana amanah tersebut sebelumnya telah ditawarkan kepada langit, bumi, dan gunung namun mereka semua enggan menerimanya dan khawatir tidak mampu menjalankannya, lalu manusia merasa mampu memikulnya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Barang siapa yang menjalankan amanah itu, maka ia berhak mendapatkan pahala yang besar dari Allah, sebaliknya barang siapa yang tidak menjalankannya, maka ia berhak memperoleh azab yang keras dan menjadi orang yang mengkhianati Allah dan Rasul-Nya serta mengkhianati amanahnya.

Yakni mengetahui bahwa amanah itu wajib ditunaikan.

Ingin pahala jariyah dan bonus buku Rahasia Rezeki Berlimpah? Klik di sini untuk mendapatkan

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 27

Bersyukur adalah sebuah keharusan, sebab aneka nikmat tersebut bersumber dari Allah. Tidak bersyukur berarti mengkhianati nikmat tersebut dari pemberinya, karena itu Allah menyatakan, wahai orangorang yang beriman! janganlah kamu mengkhianati, yakni mengurangi sedikit pun hak Allah sehingga mengkufurinya atau tidak mensyukurinya, dan juga jangan mengkhianati rasul, yakni nabi Muhammad, tetapi penuhilah seruannya, dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu oleh siapa pun, baik amanat itu ada-lah amanat orang lain maupun keluarga; seperti istri dan anak, muslim atau non-Muslim, sedang kamu mengetahui bahwa itu adalah amanat yang harus dijaga dan dipelihara. Segala sesuatu yang berada dalam genggaman manusia adalah amanat Allah yang harus dijaga dan dipelihara. Salah satu bentuk motivasi mengkhianati amanat Allah dan rasulnya adalah cinta kepada harta dan anak yang berlebihan. Maka pada ayat ini Allah menyatakan, dan ketahuilah bahwa hartamu yang merupakan titipan Allah kepadamu dan anak-anakmu yang merupakan anugerah Allah itu hanyalah sebagai cobaan. Maka, ja-nganlah berlebihan dalam mencintai harta dan anak melebihi cinta pada Allah. Cinta harta dan anak yang berlebihan membuat seseorang enggan memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya karena takut atau kikir, sebab panggilan tersebut menuntut tanggung jawab dan pengorbanan. Dan ketahuilah, sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar, jauh lebih besar daripada harta dunia dan anak keturunan.

Ingin pahala jariyah dan bonus buku Rahasia Rezeki Berlimpah? Klik di sini untuk mendapatkan

Demikianlah beraneka penafsiran dari para ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 27 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Sokong syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Dapatkan pahala jariyah dengan mengajak membaca al-Qur'an dan tafsirnya. Plus dapatkan bonus buku digital "Rahasia Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah Ta'ala untuk membaca Al-Quran dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yg mau dibaca, klik nomor ayat yg berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut:

*Bantu share info berharga ini*

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA