Apa itu backtrack teknik industri

Gusti, Wanda (2020) USULAN PERBAIKAN RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DAN GUDANG PT. INTI VULKATAMA. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview

Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (357kB) | Preview

Preview

Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (604kB) | Preview

Preview

Text (BAB VI (Kesimpulan))
BAB VI (Kesimpulan).pdf - Published Version

Download (177kB) | Preview

Preview

Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (189kB) | Preview
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Perancangan tata letak bertujuan untuk mengoptimalkan waktu proses, produktifitas, kelelahan pekerja, biaya dan jarak perpindahan dari material pada lantai produksi. Optimasi terkait jarak perpindahan material biasanya berfokus pada minimasi jarak perpindahan antar unit-unit produksi di dalam perusahaan manufaktur. Penelitian ini melakukan studi kasus di PT Inti Vulkatama yang berlokasi di Jl. Adinegoro, Lubuk Buaya, Padang yang merupakan salah satu perusahaan vulkanisir ban di Kota Padang. Perusahaan memiliki permasalahan tata letak pada lantai produksi dan gudang. Permasalahan pada lantai produksi yaitu terdapat aliran backtrack (arus bolak balik), tumpukan barang work in process, pemindahan ulang yang sering terjadi, dsb. Sedangkan pada gudang perusahaan belum memiliki gudang produk jadi, produk hanya di simpan di area kosong yang terdepat dekat pintu keluar lantai produksi. Alokasi penataan ban juga tidak teratur, ban hanya ditumpuk secara acak. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan ulang tata letak lantai produksi dan gudang untuk menghasilkan tatanan layout yang lebih baik dengan meminimasi jarak perpindahan. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode class-based storage dan algoritma CRAFT dengan bantuan perangkat lunak excel. Metode class-based storage digunakan untuk merancang tata letak gudang. Sedangkan, metode untuk merancang tata letak lantai produksi digunakan algoritma CRAFT melalui software excel. Hasil perancangan gudang yang diperoleh yaitu luas area 21m x21m dengan penempatan ban sesuai dengan jenis/tipe ban. Berdasarkan hasil algoritma CRAFT, layout usulan yang terpilih memiliki total jarak perpindahan per-hari untuk 75 item ban lebih kecil dibandingkan dengan total jarak perpindahan ban per-hari layout awal. Total jarak perpindahan yang diperoleh pada layout awal yaitu 617,09 meter. Sedangkan total jarak perpindahan pada layout usulan adalah 527,2 meter. Terjadi pengurangan sebesar 89,895meter (14,5675%) terhadap total jarak perpindahan pada tata letak awal lantai produksi. Biaya ongkos material handling layout usulan juga lebih kecil dibandingkan layout awal. Terjadi pengurangan OMH sebesar Rp. 322.880,969, yang jika dalam persen maka terjadi pengurangan biaya sebesar 14,5675% terhadap OMH tata letak layout awal. Hasil rancangan dibuat dalam bentuk gambar 2D dan 3D dengan bantuan software SketchUP. Keyword: algoritma CRAFT, class based storge, gudang, lantai produksi, minimasi jarak perpindahan.

Actions (login required)

View Item

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Angga Daula Ferdian, Alex Saleh, Abu Bakar


PT. Agronesia Divisi Teknik Karet memiliki tata letak  fasilitas mesin yang tidak baik, sehingga menyebabkan meningkatnya waktu produksi produk dan mengakibatkan kapasitas produksi menjadi menurun. Terdapat  backtrack  (arus balik) dan backflow (aliran balik) pada existing layout, karena tata letak fasilitas mesin tidak sesuai dengan aliran produksi produk. Perancangan ulang tata letak fasilitas mesin dilakukan untuk meminimalkan waktu produksi dengan meminimisasi jarak antar fasilitas mesin. Salah satu metode dalam perancangan tata letak fasilitas mesin adalah Algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP). ALDEP menghasilkan beberapa usulan layout yang memiliki nilai Total Closeness Rating (TCR). Layout yang terpilih adalah yang memiliki nilai TCR yang terbesar yaitu 1770. Total jarak yang dihasilkan adalah sebesar 79,02 m sedangkan total jarak existing layout adalah sebesar 167,39. Terjadi penghematan jarak sebesar 88,37 m.

Kata Kunci: Tata Letak Fasilitas Mesin,Waktu Produksi, ALDEP, Minimimisasi jarak

ABSTRACT

PT. Agronesia Rubber Engineering Division has a facility layout engine that is not good, causing increased production time and resulting product production capacity to decline. There is a backtrack (reverse flow) and backflow in the existing layout, because the machine is not in accordance with the flow of the production. Redesign the layout of the facility made to minimize machine production time by minimizing the distance between the machine facilities. One of the methods in the design of the facility layout engine is Automated Layout Algorithm Design Program (ALDEP). ALDEP produce some layouts which have Total closeness Rating (TCR). The selected layout have largest TCR value is 1770. Total distance produced is 79,02 m while total distance of existing layout is 167,39 m. Saving accours distance 88,37 m.

Keywords: Facility layout engine, Production time, ALDEP, Minimization distance


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA