November 29, 2020 Show
Populasi adalah keseluruhan, totalitas atau generalisasi dari satuan, individu, objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti, yang dapat berupa orang, benda, institusi, peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi (data) penelitian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Populasi bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orang pun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya. Dalam sebuah penelitian populasi harus didefinisikan dengan jelas; apa atau siapa, dimana atau kapan. Apa atau siapa lebih kepada isi dari penelitian, sedangkan dimana diartikan sebagai luasan penelitian, dan kapan dimaksudkan sebagai waktu. Berikut definisi dan pengertian populasi penelitian dari beberapa sumber buku:
Pengertian Sampel PenelitianSampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga dianggap dapat mewakili semua populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap populasi yang diwakili. Sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti. Berikut definisi dan pengertian sampel penelitian dari beberapa sumber buku:
Alasan Pengambilan SampelSampling adalah kegiatan menentukan sampel. Sebuah penelitian tidak perlu melibatkan semua populasi. Dengan pertimbangan akademik dan non-akademik, populasi dapat diwakili oleh sebagian anggotanya yang disebut sampel. Meskipun demikian hasil penelitian tidak akan berkurang bobot dan akurasinya karena sampel memiliki karakter yang sama dengan populasi sehingga informasi yang digali dari sampel sama dengan karakter yang berlaku pada populasi. Sampling tidak mengurangi bobot hasil penelitian. Bobot hasil penelitian akan tetap terjamin asalkan sampling dilakukan dengan benar, sebagaimana diuraikan pada bagian lain bab ini. Hal itu sejalan dengan pengertian bahwa sampel merupakan nilai-nilai yang menggambarkan karakteristik sampel sebagai nilai statistik sampel itu. Hal itu berarti bahwa hasil yang disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel akan mewakili populasinya. Dengan kata lain, inferensi statistik akan menjamin bobot hasil penelitian. Menurut Winarno (2013), beberapa alasan pertimbangan penggunaan dan pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: a. Penghematan BiayaBesaran jumlah anggota sampel dalam penelitian berimplikasi pada biaya. Pelibatan jumlah anggota populasi yang besar memerlukan biaya yang lebih besar dari pada pelibatan jumlah anggota populasi yang kecil. Dengan mengambil sebagian anggota populasi, penghematan biaya dapat dilakukan. Makin sedikit jumlah anggota yang diambil sebagai sampel, makin banyak penghematan yang dapat dilakukan. b. Penghematan WaktuDengan sampling, waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dapat dihemat. Waktu yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan sampel lebih sedikit daripada waktu penelitian yang tidak menggunakan sampel. Hal itu juga berarti bahwa makin sedikit sampel yang dilibatkan, makin banyak waktu yang dapat dihemat. c. Penghematan TenagaDengan menggunakan sampling, maka tenaga yang dibutuhkan untuk penelitian dengan sampling lebih sedikit dibandingkan dengan yang tanpa sampling. Makin sedikit sampel yang dilibatkan, maka tenaga yang dibutuhkan juga makin sedikit. d. Jaminan Ketelitian dan Bobot HasilDalam kaitan dengan jaminan ketelitian, sampling memungkinkan hasil kerja penelitian lebih intens dan lebih teliti dibandingkan dengan tanpa sampling. Kegiatan penelitian dengan menjangkau subjek yang sedikit memungkinkan diperolehnya banyak informasi yang relatif mendalam dibandingkan dengan subjek penelitian yang besar. Proses Pengambilan SampelProses pengambilan sampel berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap populasi yang diwakili sehingga sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi dari mana data diambil secara langsung. Generalisasi ialah penarikan kesimpulan dari suatu hal yang jumlah elemennya lebih sedikit sampel, ke suatu hal yang jumlah elemennya lebih banyak atau lebih luas populasi. Menurut Handayani (2020), terdapat tiga tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan sampel, yaitu sebagai berikut:
Teknik Pengambilan SampelMenurut Handayani (2020) teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk dijadikan sampel, dan memahami berbagai sifat atau karakter dari subjek yang dijadikan sampel, yang nantikan dapat dilakukan generalisasi dari elemen populasi. Teknik sampling ada dua bagian, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Adapun penjelasan dan jenis-jenis teknik pengambilan sampel atau sampling adalah sebagai berikut: a. Teknik sampling secara probabilitas (Probability Sampling)Menurut Kuntjojo (2009), teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling ini lebih mampu untuk dilakukan generalisasi pada hasil penelitian. Namun biasanya dilakukan untuk populasi yang anggotanya bisa dihitung. Adapun jenis-jenis teknik sampling secara probabilitas adalah sebagai berikut:
b. Teknik sampling secara non-probabilitas (Non Probability Sampling)Menurut Kuntjojo (2009), teknik sampling non-probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Sampling ini adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun jenis-jenis teknik sampling secara non-probabilitas adalah sebagai berikut:
Rumus dan Jumlah Pengambilan SampelMenurut Priyono (2016), terdapat beberapa hal yang memengaruhi berapa besar sampel harus diambil, yaitu sebagai berikut:
Rumus pengambilan sampel untuk populasi yang sudah diketahui jumlahnya dapat menggunakan rumus Slovin (Priyono, 2016), yaitu: Keterangan:
Contoh: Populasi dalam suatu penelitian adalah keluarga yang memiliki kartu Sehat di wilayah kerja puskesmas Baktijaya Depok yang berjumlah 1.087 keluarga. Dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis sebesar l0%, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 91,57. Karena jumlah keluarga merupakan variabel diskret, maka 91,57 dibulatkan menjadi 92 keluarga. Rumus di atas digunakan jika jumlah populasi sudah diketahui. Apabila jumlah populasi tidak diketahui maka dapat digunakan rumus di bawah ini (Handayani, 2020): Keterangan:
Contoh: Dari studi penjajagan terhadap 100 konsumen diketahui bahwa 50% berkeinginan membeli sampo dengan kemasan baru, perusahaan ingin meneliti dengan jumlah yang lebih besar untuk memprediksi potensi konsumen. Jika menggunakan tingkat signifikansi 5% dan tingkat kesalahan 5% maka ukuran sampel yang dibutuhkan adalah: n = (2,58)² {(50x50) / 5² n = 1.849,15 = 1.850 Daftar Pustaka
|