Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?

Kelebihan Teori Asam Basa Lewis- Teori asam basa terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada tahun 1923, seorang ahli kimia Amerika Serikat, Gilbert N. Lewis, mengemukakan teorinya tentang asam basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Pada umumnya definisi asam-basa mengikuti apa yang dinyatakan oleh Arrhenius atau Bronsted-Lowry, tapi dengan adanya struktur yang diajukan Lewis muncul definisi asam dan basa baru. Asam Lewis didefinisikan sebagai spesi yang menerima pasangan elektron. Basa Lewis didefinisikan sebagai spesi yang memberikan pasangan elektron. Sehingga H+ adalah asam Lewis, karena ia menerima pasangan elektron, sedangkan -OH dan NH3 adalah basa Lewis, karena keduanya adalah penyumbang pasangan elektron.

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?

Yang menarik dalam definisi asam Lewis adalah, terdapat senyawa yang tidak memiliki hidrogen dapat bertindak sebagai asam. Contoh, molekul BF3. Jika kita menentukan struktur Lewis dari BF3, tampak B kurang dari oktet dan dapat menerima pasangan elektron., sehingga dapat bertindak sebagai asam Lewis. Akibatnya dapat bereaksi dengan amoniak sebagai berikut:
Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?

Dalam kenyataan molekul yang tidak mencapai oktet sering merupakan asam Lewis yang kuat karena molekul tersebut dapat mencapai konfigurasi oktet dengan menerima pasangan elektron tak berikatan. Senyawa yang termasuk dalam perioda yang lebih bawah dari perioda dua dapat bertindak sebagai asam Lewis sangat baik, dengan memperbanyak susunan valensi terluar mereka. Akibatnya, SnCl4 bertindak sebagai asam Lewis berdasarkan reaksi berikut:
SnCl (l) + 2Cl- (aq) → SnCl62- (aq)
Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Atom pusat dikelilingi 12 elektron valensi, elektronnya menjadi lebih banyak dari 8.

Teori asam basa Lewis lebih luas daripada teori asam basa Arrhenius dan teori asam basa Bronsted-Lowry. Hal ini disebabkan

  • Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut air, pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut.
  • Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa tanpa melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara NH3 dengan BF3.
Beberapa kelebihan asam-basa Lewis yaitu sebagai berikut. a. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain atau pun tidak mempunyai pelarut. b. Teori asam-basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam-basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan senyawa komplek. c. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.


Page 2

tirto.id - Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Asam mempunyai rasa masam yang bisa dijumpai pada cuka dapur, vitamin C, maupun jeruk. Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin jika disentuh yang bisa ditemukan di kapur sirih.

Asam memiliki pH di bawah 7, dan basa memiliki pH di atas 7. Ph atau Potential Hydrogen adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

Beberapa ilmuwan yang mengembangkan teori asam basa yaitu Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Teori Asam Basa Lewis

Pada tahun 1932 G. N. Lewis, seorang ahli kimia dari Amerika mengartikan asam sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan basa adalah zat yang dapat memberikan sepasang elektron.

Teori asam basa yang dikemukakan Lewis memperluas pengertian dan tidak bertentangan dengan teori asam basa yang telah ada sebelumnya. Teori asam basa Leiws dapat dijadikan teori untuk mendukung teori sebelumnya.

Menurut Lewis, asam basa bukan hanya sebatas pelepasan ion H atau OH- atau transfer proton (ion H ), tetapi berupa senyawa yang reaksinya melibatkan pasangan elektron.

Lewis menjelaskan bahwa setiap zat yang bersifat basa Bronsted Lowry yaitu zat bertindak sebagai penerima H , maka secara langsung zat tersebut juga akan memiliki sifat basa Lewis.

Oleh karena itu, ketika menerima H , maka sebenarnya zat tersebut harus menyalurkan elektron ke ion H agar dapat diikat secara kovalen koordinasi.

Kelebihan asam basa Lewis

Teori asam basa Lewis memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Memiliki persamaan dengan teori Bronsted dan Lowry, yaitu dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain maupun tidak mempunyai pelarut.

2. Teori asam basa Lewis mampu menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Misalnya pada pembentukan senyawa komplek.

3. Menjelaskan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.

Baca juga:

  • Rangkuman Materi Titrasi Asam Basa: Pengertian Prinsip dan Jenisnya
  • Teori Asam Basa Menurut Para Ahli Serta Indikator Alami dan Buatan

Baca juga artikel terkait TEORI ASAM BASA atau tulisan menarik lainnya Chyntia Dyah Rahmadhani
(tirto.id - cdr/yan)


Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yantina Debora
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

REAKSI asam–basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan pereaksi asam dan basa. Hal tersebut dapat digunakan dalam menentukan pH. 

Menurut Lewis, asam adalah zat yang menerima pasangan elektron. Sedangkan basa adalah zat yang menyumbangkan atau mendonasikan pasangan elektron. Transpor elektron tersebut membuat asam dan basa bereaksi, sehingga menghasilkan ikatan kovalen koordinat.

Teori Lewis memiliki kelebihan sebagai berikut: 

1. Memiliki persamaan dengan teori Bronsted dan Lowry, yaitu dapat menjelaskan sifat asam basa dalam pelarut lain maupun tidak punya pelarut. 

2. Teori asam basa Lewis mampu menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang punya pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas, semisal pada pembentukan senyawa kompleks. 

3. Menjelaskan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen dan memiliki pasangan elektron bebas.

Menurut Arrhenius, dalam penelitiannya, ketika asam yang merupakan suatu zat kemudian dimasukkan ke air akan menghasilkan suatu ion hydronium atau H+. Asam itu juga disebut dengan kovalen polar yang bisa larut ketika dicampurkan dengan air.

Teori Arrhenius memiliki kelebihan yaitu menyempurnakan teori sebelumnya yaitu teori asam hidrogen Liebig bahwa tidak hanya asam yang mengandung hidrogen tetapi basa juga memiliki hidrogen.

Baca juga: Integrasi Nasional Menurut Ahli dan Contoh

Menurut Bronsted-Lowry, asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa sebagai akseptor proton (ion hidrogen). Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas.

Teori Bronsted-Lowry memiliki kelebihan yaitu dapat mengidentifikasikan reaksi asam-basa dalam berbagai fase baik fase padat, cair, gas, dan larutan dalam pelarut selain air. Selain itu, ia dapat menjelaskan kation dan anion yang bertindak sebagai asam atau basa. (OL-14)

Pengertian Teori Asam Basa Lewis: Pada tahun 1923 G.N. Lewis seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, memperkenalkan teori asam dan basa yang tidak melibatkan transfer proton, tetapi melibatkan penyerahan dan penerimaan pasangan elektron bebas.

Lewis menyampaikan teori baru tentang asam basa sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasikan ke dalam asam dan basa.

Pengertian Asam Basa Menurut Teori Lewis

Menurut Lewis, asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari spesi lain membentuk ikatan kovalen koordinasi.

Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas kepada spesi lain membentuk ikatan kovalen koordinat.

Sehingga H+ adalah asam Lewis, karena ia menerima pasangan elektron, sedangkan -OH dan NH3 adalah basa Lewis, karena keduanya adalah penyumbang pasangan elektron.

Reaksi Ion Hidrogen Dengan Ion Hidroksida


Perhatikan reaksi antara ion hidrogen dan ion hidroksida yang digambarkan dalam struktur Lewis berikut ini:

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Rumus Struktur Lewis Reaksi Ion Hidrogen Dengan Ion Hidroksida

Ion hidroksida memberikan sepasang elektron kepada hidrogen yang dipakai bersama membentuk ikatan kovalen koordinasi dan menghasilkan molekul H2O. Karena ion OH– memberikan sepasang elektron, maka oleh Lewis disebut basa, sedangkan ion hidrogen yang menerima sepasang elektron disebut asam lewis.

Berdasarkan persamaan reaksi asam basa yang disampaikannya, Lewis menyatakan bahwa asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya.

Asam Basa Lewis

Menurut Lewis, yang dimaksud dengan asam adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan electron atau akseptor elektron, sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor elektron.

Reaksi Asam Basa Lewis Natrium Oksida Dengan Sulfat Triokdisa.

Reaksi antara natrium oksida dengan sulfur trioksida. Natrium oksida merupakan oksida logam yang akan menghasilkan hidroksida ketikan dilarutakan dalam air sehingga bersifat basa.

Reaksi Natrium Oksida Dalam Air

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

Na2O (s) + H2O (l) → 2 NaOH (aq)

Reaksi Sulfur Trioksida Di Dalam Air

Sulfur trioksida termasuk kelompok oksida non logam. Jika dilarutkan dalam air akan membentuk asam sesuai persamaan reaksi berikut:

SO3 (g) + H2O (l) → H2SO4 (aq)

Jika, natrium oksida dan sulfur trioksida dicampurkan, maka akan terbentuk suatu garam. Garam ini terbentuk karena kedua senyawa tersebut berasal dari asam dan basa.

Reaksi Natrium Oksida Dan Sulfur Trioksida

Reaksi yang terjadi antara natrium oksida dan sulfur trioksida mengikuti persamaan seperti berikut ini.

Na2O (s) + SO3 (g) → Na2SO4 (s)

Natrium oksida berwujud padatan, sedangan sulfir trioksida berupa gas. Sehingga pembentukan garam tersebut terjadi tanpa adanya air.

Merujuk pada teori asam Arrhenius, Na2O dan SO3 bukan merupakan basa dan asam, karena keduanya tidak menghasilkan ion OH– dan H+, serta pembentukan garamnya tidak dalam larutan air.

Reaksi antara Na2O dan SO3 menunjukkan keterbatasan dari teori Bronsterd Lowry, karena untuk membentuk ion sulfat proton tidak diiukutsertakan.

Teori asam basa yang dapat menjelaskan senyawa yang lebih kompleks dan berlaku untuk setiap reaksi adalah teori asam basa Lewis.

Reaksi Ion Natrium Oksida Na2O dan Sulfur Trioksida SO3

Reaksi antara Na2O dan SO3 yang melibatkan reaksi ion oksida, yaitu O2– dari padatan ionik Na2O dan gas SO3 dapat dijelasikan dengan persamaan reaksi berikut

Na2 + O2– (s) + SO3(g) →2Na+ + SO42– (s)

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Rumus Struktur Lewis Reaksi Ion Natrium Oksida Na2O dan Sulfur Trioksida SO3

Pada reaksi di atas, Na2O bertindak sebagai donor pasangan electron bebas yaitu basa) dan SO3 sebagai akseptor pasangan elektron bebas yaitu asam.

Pada reaksi tersebut, SO3 menerima pasangan electron dari ion O2– pada waktu bersamaan, pasangan electron ikatan dari S = O bergerak ke arah atom O, jadi O2– merupakan basa Lewis dan SO3adalah asam Lewis.

Reaksi Asam Basa Antara Boron Trifluorida dan Fluor

Teori asam basa Lewis dapat digambarkan pada reaksi antara boron trifluoride dengan fluor seperti berikut

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Rumus Struktur Lewis Reaksi Asam Basa Antara Boron Trifluorida dan Fluor

BF3 bertindak sebagai asam, dapat menerima pasangan elektron dari F–. Sedangkan F– bertindak sebagai basa, dapat memberikan pasangan elektron kepada BF3.

Yang berbeda definisi asam dari teori Lewis adalah terdapatnya senyawa yang tidak memiliki hidrogen dapat bertindak sebagai asam. Dalam contoh reaksi di atas adalah molekul BF3.

Senyawa yang mengandung unsur unsur dengan kulit valensi yang tidak lengkap seperti pada BF3 atau pada AlCl3 cenderung membentuk asam Lewis.

Dengan menentukan struktur Lewis dari BF3, diketahui unsur B kurang dari oktet dan dapat menerima pasangan elektron, sehingga dapat bertindak sebagai asam Lewis.

Dalam kenyataan, molekul yang tidak mencapai oktet sering merupakan asam Lewis yang kuat, karena molekul tersebut dapat mencapai konfigurasi oktet dengan menerima pasangan elektron tak berikatan.

Senyawa yang termasuk dalam perioda yang lebih bawah dari perioda dua pada system periodic unsur kimia dapat bertindak sebagai asam Lewis yang sangat baik, dengan memperbanyak susunan valensi terluarnya.

Reaksi Antara NH3 dan BF3.

Reaksi antara NH3 dan BF3 merupakan reaksi asam basa menurut Lewis. Adapun Persamaan reaksinya seperti berikut

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Rumus Struktur Lewis Reaksi Antara NH3 dan BF3.

Dalam reaksi tersebut, BF3bertindak sebagai akspetor pasangan elektron bebas (asam) dan NH3 sebagai donor pasangan elektron bebas (basa).

Pada reaksi antara BF3dan NH3, BF3bertindak sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai basa.

NH3 menyerahkan pasangan elektron bebasnya kepada molekul BF3. Menurut teori ini NH3 bertindak sebagai asam dan BF3bertindak sebagai basa. Pada pembentukan senyawanya terjadi ikatan kovalen koordinasi.

Reaksi Antara Air Dan Gas Karbon Dioksida

Reaksi antara air dan gas karbon dioksida dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi seperti berikut

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Rumus Struktur Lewis Reaksi Antara Air Dan Gas Karbon Dioksida

Pada reaksi di atas, H2O bertindak sebagai basa sedangkan CO2 bertindak sebagai asam.

Keunggulan asam basa Lewis

Beberapa keunggulan asam basa Lewis yaitu sebagai berikut.

1). Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut air, pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut.

2). Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan senyawa komplek.

3).Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa tanpa melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara NH3 dengan BF3.

4). Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organic seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Teori asam basa yang dikemukan oleh Arrhenius terbatas pada larutan di dalam air. Sementara, faktanya, banyak reaksi yang menunjukkan sifat reaksi asam basa walapun tidak dilarutkan dalam air atau bahkan tanpa pelarut sama sekali.

Pengertian Asam Menurut Teori Bronsted-Lowry

Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada basa (donor proton).

Contoh Asam Teori Bronsted-Lowry

Beberapa contoh asam Brønsted adalah HCl, H2S, H2CO3, H2PtF6, NH4+, HSO4-, and HMnO4

Pengertian Basa Menurut Teori Bronsted-Lowry

Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton (H+) dari asam (akseptor proton).

Asumsi Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Johannes Bronsted dan Thomas Lowry pada tahun 1923, menggunakan asumsi sederhana yaitu: Asam memberikan ion H+ pada ion atau molekul lainnya, yang bertindak sebagai basa. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry menyatakan bahwa  reaksi antara asam dan basa selalu melibatkan pemindahan ion H+ dari donor proton ke akseptor proton.

Disosiasi Air Menurut Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Pada disosiasi air akan melibatkan perpindahan ion H+ dari molekul air yang satu dengan molekul air yang lainnya untuk membentuk ion H3O+ dan OH seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut

H2O (l) → H+ (aq) + OH– (aq)

Proton (ion H+) dalam air tidak berdiri sendiri melainkan terikat pada molekul air karena atom O pada molekul H2O memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan untuk berikatan kovalen koordinasi dengan proton membentuk ion hidronium, H3O+. sesuai persamaan berikut

H2O (l) + H+ (aq) → H3O+ (aq)

Sebagai sebuah proton, ion H+ memiliki ukuran yang lebih kecil dari atom yang terkecil, sehingga tertarik ke arah yang memiliki muatan negatif yang ada dalam larutan. Maka, H+ yang terbentuk dalam larutan encer, terikat pada molekul air.

Sehingga total reaksinya adalah seperti berikut

2 H2O (l) → H3O+ (aq) + OH– (aq)

Dengan menggunakan konsep asam dan basa menurut Bronsted Lowry maka dapat ditentukan suatu zat bersifat asam atau basa dengan melihat kemampuan zat tersebut dalam serah terima proton dalam larutan.

Reaksi Asam Basa Menurut Teori Bronsted-Lowry

Beberapa reaksi asam basa menurut Teori Bronsted- Lowry diantaranya adalah

Reaksi Asam HCl dan Basa NH3

Teori asam-basa Bronsted-Lowry dapat diterapkan terhadap reaksi antara HCl dan NH3. Dalam fasa gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya molekul kovalen yang tergolong reaksi asam basa.

HCl (g) + NH3 (g) →NH4Cl (s)

Pada reaksi tersebut, molekul HCl merupakan asam karena bertindak sebagai pendonor proton, sedangkan molekul NH3 adalah basa karena telah bertindak sebagai akseptor proton.

Reaksi Asam Flourida Dan Air

Reaksi ionisasi asam fluorida (HF)  adalah reaksi asam lemah dalam air dan akan mengalami ionisasi sebagai berikut.

HF (aq) + H2O (l) → H3O+ (aq) + F– (aq)

Dari reaksinya diketahui bahwa H2O merupakan basa karena menerima ion H+ atau sebagai akseptor proton dari HF sehingga berubah menjadi H3O+. Sedangkan HF merupakan asam karena memberikan ion H+ atau  sebagai donor proton kepada H2O dan berubah menjadi ion F–.

Reaksi Asam Basa- Amonia NH3 Dalam Air

Reaksi asam basa Bronsted-Lowry juga terjadi pada larutan amonia dalam air dan ionisasi ion NH4+. Reaksi yang terjadi adalah:

NH3 (aq) + H2O (l) → NH4+ (aq) + OH– (aq)

Pada Reaksi ini molekul NH3 menerima proton dari H2O. Jadi, NH3 adalah basa dan H2O adalah asam.

Sifat Amfoter (Amfiprotik) Air Pada Reaksi Asam Basa

Pada reaksi asam  basa H2O dapat bersifat sebagai asam dan basa. Zat yang demikian disebut zat amfoter. Zat amfoter atau amfiprotik artinya zat yang memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai asam atau basa.

Contoh Reaksi Sifat Amfoter Air Pada Reaksi Asam Basa

Sifat amfoter air dapat dilihat pada kedua reaksi asam basa berikut.

NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+(aq)

asam        +  basa

Pada reaksi antara ammonium NH4+ dan air H2O, molekul air bersifat basa.

H2O(l) + NH3 (aq) → NH4+(aq) + OH–(aq)

asam    + basa

Pada reaksi antara ammonia NH3 dan air H2O, molekul air bersifat asam.

Asam dan Basa Konjugasi

Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut. Sedangkan basa yang telah menerima proton menjadi asam konjugasi.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai basa.

Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai basa konjugasi. Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat menerima proton (H+), maka zat yang terbentuk mempunyai kemampuan sebagai asam disebut asam konjugasi.

Secara umum asam basa konjugasi dapat dijelaskan dengan persamaan reaksi umum seperti berikut:

Contoh Reaksi Asam Basa Konjugasi

Reaksi asam basa yang menunjukkan pasangan konjugasi dapat dilihat pada persamaan reaksi berikut:

HF(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + F–(aq)

asam-1 + basa-1  → asam-2    + basa-2

Pasangan antara HF dengan F–, dan pasangan antara H2O dengan H3O+ disebut sebagai pasangan asam basa konjugasi. F– adalah basa konjugasi dari HF, sedangkan HF adalah asam konjugasi dari F–. Pada kesetimbangan ini, juga dapat dilihat bahwa H2O merupakan basa konjugasi dari H3O+ dan H3O+ adalah asam konjugasi dari H2O.

Contoh Asam Basa Konjugasi

Beberapa asam basa konjugasi dapat dilihat pada table berikut

Kelebihan Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Konsep asam basa Bronsted-Lowry ini memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan teori asam basa dari Arrhenius.

Adapun Kelebihan Teori Asam Basa Bronsted-Lowry diantaranya adalah:

1). Konsep asam basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, namun dapat juga menjelaskan mekanisme reaksi asam basa dalam pelarut selain air.

2). Asam basa Bronsted-Lowry dapat berupa kation dan anion, tidak terbatas pada molekul. Konsep asam basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan mengapa suatu senyawa atau molekul atau ion bersifat asam.

3). Konsep asam-basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.

Daftar Pustaka:

  1. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  2. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  3. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  4. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  5. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  6. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  7. Teori Asam Basa Lewis Bronsted-Lowry: Pengertian Contoh Reaksi Rumus Struktur Lewis Kelebihan Donor Electron Akseptor Electron, Pengertian Contoh Asam Menurut Teori Lewis, Pengertian Contoh Basa Menurut Teori Lewis, Contoh Reaksi Asam Basa Teori Lewis Bronsted-Lowry, Pengertian Contoh Asam Basa Menurut Teori Bronsted-Lowry,

Boron Trifluorida dan Fluor

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Contoh Asam Basa Teori Lewis

Boron Trifluorida dengan Amonia

Apa kelebihan teori Lewis dibandingkan dengan teori Bronsted-Lowry?
Contoh Asam Basa Teori Lewis. Ikatan Kovalen

Reaksi antara Na2O dan SO3