Apa pendapatmu tentang produk kerajinan bahan lunak?

Amirul Nisa Senin, 19 Juli 2021 | 12:15 WIB

Kelebihan menggunakan perabot dari bahan kayu. [pixabay]

Bobo.id - Ada banyak benda termasuk perabotan besar yang biasa dibuat dari bahan kayu.

Kayu menjadi bahan untuk membuat banyak properti.

Bukan hanya itu, kini banyak benda-benda kecil seperti piring, mangkuk, sendok, dan garpu yang dibuat dari bahan kayu.

Menggunakan bahan kayu untuk membuat benda-benda kebutuhan sehari-hari memilik banyak manfaat.

Baca Juga: Manfaat Kayu Manis untuk Tanaman Hias, Mulai dari Basmi Semut Hingga Hilangkan Jamur

Kayu merupakan bahan alami yang bisa didapat dari pohon.

Sebagai bahan alami, ternyata kayu termasuk bahan yang kuat.

Dibandingkan dengan prabot dari bahan lain, kayu memiliki banyak keunggulan.

Berikut kelebihan benda yang dibuat dari bahan kayu.

Page 2

Page 3

pixabay

Kelebihan menggunakan perabot dari bahan kayu.

Bobo.id - Ada banyak benda termasuk perabotan besar yang biasa dibuat dari bahan kayu.

Kayu menjadi bahan untuk membuat banyak properti.

Bukan hanya itu, kini banyak benda-benda kecil seperti piring, mangkuk, sendok, dan garpu yang dibuat dari bahan kayu.

Menggunakan bahan kayu untuk membuat benda-benda kebutuhan sehari-hari memilik banyak manfaat.

Baca Juga: Manfaat Kayu Manis untuk Tanaman Hias, Mulai dari Basmi Semut Hingga Hilangkan Jamur

Kayu merupakan bahan alami yang bisa didapat dari pohon.

Sebagai bahan alami, ternyata kayu termasuk bahan yang kuat.

Dibandingkan dengan prabot dari bahan lain, kayu memiliki banyak keunggulan.

Berikut kelebihan benda yang dibuat dari bahan kayu.

Jakarta -

Pengertian kerajinan adalah barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Kerajinan menghasilkan karya yang mementingkan nilai keindahan sebagai hiasan atau kegunaan.

Pembuatan kerajinan yang prosesnya semakin rumit dilakukan, membuat kualitas dan nilai jualnya juga semakin tinggi.

Tujuan Kerajinan

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang produksinya melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup. Produksi kerajinan dirancang untuk tujuan fungsional [kegunaan] sekaligus memiliki nilai keindahan.

Produk kerajinan yang dibuat tentu memiliki tujuan. Selain untuk hiasan dan kegunaan praktis, ada juga tujuan lainnya.

Berikut beberapa tujuan kerajinan yang dirangkum dari buku Kemendikbud:

a. Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada benda atau sebagai pajangan, tidak memiliki makna tertentu.

b. Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.

c. Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.

d. Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional biasanya berfungsi melambangkan hal tertentu yang berkaitan dengan spiritual.

e. Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

Tujuan kerajinan meski berbeda-beda tetapi tetap memiliki nilai ekonomis. Yang mana kerajinan itu sendiri bisa menambah nilai jual suatu produk.

Jenis-Jenis Kerajinan

Melansir dari buku Kemendikbud, kerajinan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.

1. Kerajinan dari Bahan Lunak

Berdasarkan bahan yang digunakan, kerajinan dari bahan lunak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan lunak alam dan buatan.

a. Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam adalah bahan karya kerajinan yang diperoleh dari alam dan cara pengolahannya juga secara alami, tidak dicampur atau dikombinasi dengan bahan buatan.

Contoh bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu, dan flour clay.

b. Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam.

Contoh bahan lunak buatan adalah lilin, gips, fiberglass, dan sabun.

2. Kerajinan dari Bahan Keras

Berdasarkan bahan yang dipakai, kerajinan yang terbuat dari bahan keras juga dibagi menjadi dua jenis, yakni bahan keras alami dan buatan.

a. Bahan Keras Alami

Kerajinan ini memakai bahan baku yang berasal dari alam dan mengalami proses pengolahan, namun tidak mengubah wujud bendanya.

Contoh bahan keras alami adalah kayu, rotan, bambu, tulang, biji-bijian, batu, pasir, dan kerang.

b. Bahan Keras Buatan

Kerajinan ini dibuat dari bahan yang telah melalui proses pengolahan kembali hingga menjadi keras dan berubah bentuk untuk dijadikan bahan baku kerajinan. Contoh bahan keras alami adalah besi, logam, kawat, kaca, semen, kaleng, dan timah.

3. Kerajinan dari Limbah Lunak

Limbah lunak mengacu pada kata sifat lunak, yaitu limbah yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak dibagi dalam bentuk limbah lunak organik dan anorganik.

a. Limbah Lunak Organik

Limbah lunak organik umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semua bagian tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi produk kerajinan.

Namun, semua harus melalui proses pengolahan agar mendapat bahan baku yang baik.

Limbah lunak organik yang dapat dijadikan karya kerajinan di antaranya kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit buah/biji-bijian, jerami, kertas, dan pelepah pisang.

b. Limbah Lunak Anorganik

Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan sederhana. Sifat dari limbah lunak anorganik ini relatif sulit terurai, mungkin beberapa bisa terurai tetapi butuh waktu yang lama.

Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga. Contohnya plastik kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis, dan styrofoam.

Contoh Kerajinan

1. Contoh Kerajinan dari Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak bisa menghasilkan beberapa bentuk. Di antaranya yaitu kerajinan tanah liat yang dijadikan keramik, vas bunga, guci, tembikar, atau perlengkapan makan dan minum.

Lalu kerajinan gips dapat dijadikan hiasan dinding dan juga mainan. Ada juga sabun yang biasanya diukir lalu diberi pewarna dan motif tertentu, atau dicampur sedikit sagu dan air agar bisa dibentuk sesuai kebutuhan.

2. Contoh Kerajinan dari Bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras bisa menghasilkan banyak bentuk. Di antaranya yaitu kayu untuk dijadikan pajangan kayu, mainan kayu, mebel, dan lainnya.

Lalu batu bisa dijadikan patung hiasan serta aksesori pelengkap busana. Logam bisa menjadi perhiasan, wadah logam, atau medali. Atau perak dijadikan miniatur, gantungan kunci, dan perhiasan.

3. Contoh Kerajinan dari Limbah Lunak

Limbah yang beraneka ragam bisa dijadikan kerajinan yang unik-unik. Seperti limbah plastik bekas dapat diolah menjadi tas, wadah tisu, topi, payung jas hujan, taplak, dan masih banyak lagi.

Sedotan dapat menjadi karya seperti bunga hiasan, taplak, hiasan gantung, atau boneka. Lalu kotak kemasan dapat menjadi keranjang sampah, tas, vas bunga, hiasan dinding, dan boneka.

Wah, menarik sekali ya. Yuk bikin sendiri kerajinan tangan.

Simak Video "Lahan Pertanian di Gowa Disulap Jadi Destinasi Wisata Edukasi"

[nwy/nwy]

Kelebihan dan kekurangan bambu sudah diketahui oleh banyak orang. Kita sudah melihat bambu sangat bermanfaat digunakan sebagai bahan bangunan mulai dari atap, dinding, jendela, dan pintu. Selain itu bambu juga bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan pembuat furnitur dan perabotan lainnya.

Supaya informasi kita lengkap, kita perlu mengimbanginya. Kita perlu juga mengetahui kelebihan dan kekurangan bambu sebagai bahan kerajinan maupun bahan bangunan:
 

Kelebihan dan Kekurangan Bambu

Mudah budidaya dan perawatan.

Bambu adalah tanaman yang mudah dibudidayakan oleh manusia. Cara menanamnya cukup mudah dan tidak perlu perawatan khusus untuk membuatnya tumbuh subur. Setelah panen, tidak memerlukan proses penanaman kembali. Serumpun bambu dapat mencapai usia 40 tahun baru kemudian perlu dilakukan penanaman baru.
 

Laju Tumbuh Cukup Cepat.

Keuntungan menggunakan bambu bila dibandingkan dengan kayu adalah laju pertumbuhan yang cukup cepat. Pada beberapa jenis bambu, bahkan laju tumbuhnya mencapai 5 cenitmeter per jam. Karena laju tumbuhnya cepat, maka masa panennya juga cukup cepat, yaitu sekitar 3 hingga 5 tahun. Bandingkan dengan kayu yang memerlukan masa tumbuh pohonnya hingga 40 tahun untuk mendapatkan kayu dengan kualitas baik.
 

Daya Tahan Cukup Tinggi

Tanaman bambu memiliki daya tahan yang cukup tinggi. Tanaman ini boleh dibilang sebagai tanaman yang tidak mudah rusak. Saat terjadi angin kencang, pohon-pohon lain bertumbangan, tetapi bambu masih tetap berdiri.
 

Dapat Menjaga Kualitas Air Tanah

Tanaman bambu dapat mencegah erosi, longsor dan banjir sehingga bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
 

Harganya Relatif Murah Dibandingkan Kayu

Bagi konsumen ini adalah sebuah kelebihan, tetapi bagi pembudidaya ini adalah sebuah kekurangan. Jika dibandingkan dengan negara Asia lain, harga material bambu di Indonesia masih rendah.
 

Terkenal Kuat dan Kokoh

Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur dibandingkan beton dan memiliki sifat fisik dan mekanik yang baik. Bambu juga dikenal sebagai bahan bangunan yang elastis dan sanggup menahan beban tarik, geser, tekuk, dan tekan. Hal ini membuat bambu mudah untuk dipotong dan dibentuk.
 

Bobot yang Ringan

Bambu memiliki bobot yang ringan, sehingga tidak membebani beban bangunan secara keseluruhan.
 

Memberikan Kesan Natural

Penampilannya eksotik dan artistik, sehingga cocok untuk diekspos.

Baca juga: Bambu sebagai bahan bangunan natural
 

Tidak Mudah Dipadukan dengan Material Lain

Kekuatan sambungnya sangat rendah, karena menggunakan ikatan tali ijuk, paku maupun pasak. Bambu juga tidak mudah disambungkan dengan material lain.
 

Perlu Biaya Ekstra Untuk Membuat Material Bambu Tahan Lama

Kelemahan penggunaan bahan bambu dalam pembuatan benda kerajinan adalah bambu cenderung tidak tahan terhadap jamur, lumut, dan serangan hama seperti kumbang bubuk yang dapat melemahkan strukturnya. 
 

Tidak Tahan Air dan Api

Salah satu hal yang menjadi kerugian membuat produk berbahan bambu adalah bambu tidak tahan air untuk waktu lama dan juga tidak tahan api, sehingga mudah terbakar.

Pemerintah perlu untuk mendorong budidaya dan penggunaan bambu agar nilai ekonomis di dalam negeri dapat meningkat. Hal ini perlu dilakukan melihat pendapat para pakar bahwa bambu akan menjadi pengganti kayu di masa mendatang.

Baca juga: Cara Cat Pagar Bambu Agar Terlihat Menarik


Cek harga klik disini

Video yang berhubungan