Apa penyebab sering kentut saat tidur?

Apa penyebab sering kentut saat tidur?
Ilustrasi - foto istimewa matajurnal.com

Tanpa sadar kita akan melakukan berbagai hal yang terkadang terlihat cukup konyol seperti menggumam, tertawa, menggeratakkan gigi, mengeluarkan air liur, atau bahkan berjalan saat tidur.

Hanya saja, banyak orang yang tanpa sadar mengeluarkan kentut saat tidur. Sebenarnya, bagaimana bisa kita buang angin saat tidur?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa saat tidur, otot-otot tubuh berada dalam kondisi sangat rileks sehingga tidak bekerja. Hanya saja, ada beberapa otot yang masih aktif seperti otot yang mengendalikan mata, otot yang mengendalikan sistem pernapasan serta otot yang mengendalikan sistem pencernaan. Organ otak dan jantung kita juga masih bekerja meski kapasitasnya tidak sebesar saat kita masih berada dalam kondisi sadar.

Salah satu otot yang ada di dalam tubuh di bagian bawah, tepatnya pada anus adalah otot sfingter. Otot ini memiliki bentuk mirip seperti cincin dan mampu mengendalikan pembukaan atau penutupan anus kita. Selain berfungsi saat buang air besar, otot ini juga berperan besar dalam mengatur kebiasaan kita kentut atau buang angin.

Mengingat sistem pencernaan tubuh kita masih aktif saat kita tidur, maka gas pun bisa terkumpul di dalam perut dan memicu keinginan untuk kentut. Saat kita tidur, otot sfingter cenderung berada dalam kondisi rileks sehingga anus pun cenderung lebih longgar.

Hal ini membuat gas di dalam perut cenderung lebih mudah untuk keluar sehingga kita pun bisa saja dengan mudah mengeluarkan kentut. Hanya saja, proses ini cenderung lebih sering terjadi saat kita berada dalam kondisi setengah sadar atau menjelang bangun, bukannya saat kita tidur dalam kondisi yang sangat nyenyak. (Red)

Kentut merupakan hal yang normal. Namun, bila terlalu sering kentut, Anda sebaiknya tidak menganggap sepele kondisi tersebut. Hal ini karena sering kentut bisa menjadi tanda Anda menderita penyakit tertentu.

Ketika ada terlalu banyak gas di dalam saluran pencernaan, tubuh akan mengeluarkannya melalui kentut atau sendawa. Orang umumnya kentut rata-rata 13–20 kali setiap harinya. Jika kentut lebih dari 20 kali sehari, hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Apa penyebab sering kentut saat tidur?

Beragam Penyebab Kentut

Ada beberapa penyebab seseorang terlalu sering kentut, antara lain:

Bakteri usus

Salah satu penyebab munculnya gas di dalam sistem pencernaan adalah bakteri di usus. Bakteri ini dapat menghasilkan gas ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang belum tercerna dengan sempurna.

Udara yang tertelan

Ketika makan, minum, mengunyah permen karet, atau merokok, Anda dapat menelan udara atau gas. Udara yang tertelan ini, kemudian akan menumpuk di dalam sistem pencernaan. Gas yang dikeluarkan dari proses ini umumnya menimbulkan kentut yang tidak berbau.

Proses pencernaan makanan

Kentut merupakan mekanisme alami tubuh untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses penguraian makanan dalam sistem pencernaan. Oleh karena itu, kentut bisa menjadi tanda bahwa tubuh berfungsi dengan baik.

Penyakit tertentu

Ada kalanya kentut disebabkan oleh penyakit atau gangguan pencernaan tertentu, seperti:

  • Diabetes
  • Gangguan makan
  • Penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus
  • Gangguan lambung, seperti GERD dan gastroparesis
  • Penyakit celiac
  • Penyakit Crohn
  • Intoleransi laktosa
  • Kolitis ulseratif

Makanan yang Dapat Memperparah Kentut

Meski pencernaan Anda bekerja dengan baik, kentut dengan frekuensi berlebih bisa saja terjadi. Hal ini biasanya berkaitan dengan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Untuk mencegah terlalu sering kentut, hindari atau kurangi konsumsi beberapa makanan dengan kandungan berikut ini:

Makanan tinggi gula

Makanan yang mengandung jenis gula, seperti laktosa, sorbitol, dan fruktosa, umumnya sulit dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh. Sisa-sisa gula biasanya dijadikan sebagai bahan fermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi inilah yang kemudian menciptakan gas di dalam saluran cerna.

Makanan berkarbohidrat

Makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti roti, seral, jagung, ubi, kentang, dan pasta, bisa menghasilkan banyak gas saat dicerna tubuh. Sementara itu, nasi tidak menyebabkan gas berlebih walau tinggi karbohidrat.

Minuman bersoda dan beralkohol

Minuman bersoda dan beralkohol mengandung udara tambahan dalam bentuk buih. Mengonsumsi jenis minuman ini bisa membuat Anda menelan lebih banyak udara, sehingga lebih sering kentut.

Produk susu

Semua produk susu bisa menyebabkan produksi gas berlebih karena mengandung laktosa. Laktosa termasuk salah satu jenis gula yang sulit dicerna, terutama jika tubuh kekurangan enzim laktase.

Selain makanan dan minuman di atas, ada beberapa jenis makanan lain yang juga dapat menghasilkan gas ketika dicerna, yaitu:

  • Kacang-kacangan
  • Sayuran, seperti asparagus, brokoli, kubis, bawang bombay, kembang kol, dan seledri
  • Buah-buahan, seperti apel, mangga, jeruk, semangka, persik, dan pir

Cara Mengurangi Kentut

Untuk mengurangi frekuensi kentut yang Anda alami, ada beberapa cara yang dapat lakukan, di antaranya:

1. Menghindari makanan pemicu kentut

Salah satu cara untuk mengatasi sering kentut adalah menghindari makanan yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih seperti yang telah disebutkan di atas. Anda pun bisa mengukus makanan yang mengandung gas terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

2. Mengonsumsi makanan secara perlahan

Mengunyah makanan secara perlahan dapat mengurangi banyaknya udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Selain itu, mengunyah dengan perlahan juga membuat makanan menjadi lebih lembut, sehingga lebih mudah dicerna tubuh.

3. Minum air putih sebelum makan

Minum air sekitar 30 menit sebelum makan dapat membantu perut mencerna makanan dengan lebih baik dan mengurangi produksi gas.

4. Berolahraga secara rutin

Olahraga dapat melepaskan gas yang terperangkap di dalam perut. Anda dapat mencoba berbagai jenis olahraga untuk mengatasi keluhan sering kentut, seperti jalan kaki setelah makan, lompat tali, atau berlari.

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika keluhan sering kentut yang Anda alami disertai gejala lain, seperti konstipasi, diare, terdapat darah pada tinja, perut kembung yang tidak kunjung membaik, atau penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya.

Terakhir diperbarui: 17 April 2021

Kenapa ketika tidur kentut terus?

Dilansir dari Healthline, kentut saat tidur disebabkan oleh sfingter anal yang sedikit rileks ketika gas menumpuk. Kondisi ini dapat memungkinkan sejumlah kecil gas keluar secara tidak sengaja saat tidur. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka kentut saat mereka tidur.

Sering kentut gejala penyakit apa?

Berikut adalah penyakit yang menyebabkan sering kentut: Gangguan pada lambung, seperti penyakit asam lambung atau GERD, tukak lambung, dan gastroparesis. Radang pada usus, misalnya pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Sindrom Dumping, yaitu kondisi ketika makanan bergerak lebih cepat dari perut ke usus halus.

Baguskah jika sering kentut?

Meningkatkan kesehatan usus Kentut dapat membuat usus senang dan menurunkan risiko komplikasi usus besar di masa depan. Dalam jangka pendek, menahan gas dapat membatasi motilitas usus, menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, nyeri dan bahkan sembelit.

Bagaimana agar tidak sering kentut?

Untuk mengurangi frekuensi kentut yang Anda alami, ada beberapa cara yang dapat lakukan, di antaranya:.
Menghindari makanan pemicu kentut. ... .
Mengonsumsi makanan secara perlahan. ... .
Minum air putih sebelum makan. ... .
4. Berolahraga secara rutin..