Apa perbedaan matcha dan green tea

Jika Anda pernah bertanya tentang perbedaan matcha dan green tea, Anda tidak sendiri. Sepintas, Anda mungkin mengira tidak ada perbedaan green tea dan matcha karena hanya berbeda nama.

Padahal, green tea, atau dikenal pula dengan teh hijau, dan matcha adalah dua bahan makanan yang sangat berbeda lho. 

Green tea dan matcha adalah bahan dasar yang bisa dijadikan sebagai makanan atau minuman populer yang bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, menurunkan berat badan hingga menyehatkan jantung. 

Namun, matcha digadang-gadang memiliki derajat yang lebih tinggi dari green tea sehingga harga jualnya juga cenderung lebih mahal. 

Memang, apa perbedaan matcha dan green tea? Simak perbedaan keduanya dalam artikel ini. 

Baik matcha dan green tea berasal dari tanaman asal Tiongkok yang bernama Camellia sinensis. 

Namun, adanya perbedaan matcha dan green tea dari segi cara budidaya, bagian tumbuhan yang dipanen, hingga cara mengonsumsinya menjadikan kedua jenis teh hijau ini membuat rasa yang dihasilkan tidak sama. 

Berikut beberapa perbedaan matcha dan green tea yang patut Anda ketahui:

1. Budidaya

Saat proses panen, daun teh hijau akan dibiarkan di bawah sinar matahari

Salah satu perbedaan matcha dan green tea terletak pada cara budidayanya. Ya, meski berasal dari tanaman yang sama, ternyata cara budidaya keduanya berbeda lho.

Matcha adalah tanaman yang diproses dengan cara menutup daun teh selama 20-30 hari sebelum dipanen. Daun teh tersebut akan menjadi lebih tua atau berwarna gelap karena tidak terpapar sinar matahari. Hal ini karena terjadi peningkatan asam amino dan produksi L-theanine sehingga kadar klorofil pada daun tanaman menjadi lebih gelap. 

Setelah dipanen, petani akan memisahkan batang dan urat daun teh, lalu menumbuknya dengan batu sampai halus sehingga menjadi bubuk matcha. Pada green tea, daun teh hijau akan dibiarkan dipanen di bawah sinar matahari sepanjang hari seperti di perkebunan teh yang sering Anda lihat.

2. Tekstur 

Perbedaan green tea dan matcha yang paling mencolok adalah teksturnya. Green tea atau teh hijau memiliki tekstur seperti daun teh pada umumnya, yakni berupa daun kering yang berwarna hijau kecoklatan.

Pengemasan green tea pun mirip dengan teh lainnya. Misalnya, dibungkus dalam kantung teh atau dikemas dalam plastik maupun toples. Sedangkan, matcha adalah bubuk halus mirip bedak tabur. Bubuk matcha berasal dari daun teh yang ditumbuk halus.

3. Warna

Warna hijau matcha biasanya lebih gelap  

Meski matcha dan green tea sama-sama memiliki warna hijau, ada perbedaan green tea dan matcha yang masih bisa dicermati. Jika diseduh menjadi teh hijau, green tea akan memiliki warna yang lebih bening atau jernih dibandingkan matcha. 

Dari segi warna, matcha memiliki warna hijau yang lebih mencolok atau gelap. Hal ini karena matcha mengandung klorofil yang lebih banyak daripada green tea. 

4. Rasa

Perbedaan matcha dan green tea juga menyentuh bagian rasa. Meski sama-sama meninggalkan sensasi bau rumput laut dan rasa yang pahit di lidah, keduanya memiliki perbedaan rasa yang mendasar. 

Rasa matcha lebih kental atau creamy dibandingkan green tea. Pada tingkatan tertentu, rasa matcha bahkan mungkin akan sangat pahit di lidah.  Sementara, rasa green tea atau teh hijau lebih segar, sama seperti saat Anda menyeruput teh pada umumnya. 

5. Cara mengonsumsinya

Bubuk matcha biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman

Cara mengonsumsi juga menjadi perbedaan matcha dan green tea selanjutnya. Bubuk matcha biasanya dikonsumsi menjadi bahan campuran kue, minuman, es krim, hingga pudding. 

Sedangkan saat mengonsumsi green tea, Anda akan menyeduh teh hijau ke dalam secangkir air panas. Kemudian, membuang sisa daun atau kantung teh hijau setelah selesai menyeduhnya. 

Jika green tea hanya diseduh dengan air panas, kemudian daunnya dibuang begitu saja, maka Anda akan mengonsumsi seluruh bagian tanaman teh hijau yang diolah menjadi matcha.

6. Kandungan kafein dan antioksidan

Perbedaan green tea dan matcha dari segi kandungannya ternyata tak kalah mencolok, terutama dalam hal kafein dan zat antioksidan. Dari segi kafein, green tea memiliki kadar kafein yang cukup rendah, yakni 20-45 miligram per gelas (237 ml). Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kandungan kafein yang terdapat dalam matcha, yang bisa mencapai 280 miligram. 

Bahkan, kandungan kafein pada green tea juga lebih rendah daripada jenis minuman lain, seperti teh hitam (50 mg) dan kopi (95 mg).

Kandungan kafein teh hijau lebih rendah dari matcha

Namun, bila ditengok dari kandungan antioksidan jenis catechins di dalamnya, matcha cenderung lebih tinggi daripada green tea biasa maupun semua jenis teh pada umumnya. Satu gelas minuman matcha diperkirakan mengandung catechins 137 kali lebih tinggi dibandingkan teh hijau. 

Dengan kata lain, matcha dinilai lebih mampu mengeluarkan kemampuannya untuk menangkal radikal bebas dan penyakit yang muncul karenanya, seperti beberapa jenis kanker.

Perbedaan manfaat green tea dan matcha

Manfaat teh hijau dan matcha untuk kesehatan sebenarnya tidak jauh berbeda. Adapun manfaat matcha dan green tea adalah sebagai berikut:

1. Mengandung antioksidan

Salah satu manfaat green tea dan matcha adalah kandungan antioksidan di dalamnya.  Antioksidan berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. 

Selain itu, manfaat antioksidan juga dapat melindungi sel-sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Kandungan antioksidan yang tinggi dikenal dengan nama catechins ini memiliki turunan berupa epigallocatechin gallate (EGCG). 

Sejumlah hasil penelitian membuktikan bahwa EGCG dapat melawan peradangan dalam tubuh, menjaga arteri tetap sehat, dan membantu memperbaiki sel-sel tubuh. 

2. Menurunkan berat badan

Manfaat teh hijau yang paling dikenal adalah mampu menurunkan berat badan. Hal ini pula yang diklaim menjadi manfaat matcha. Bahkan, ekstrak teh hijau terdapat dalam beberapa bahan suplemen penurun berat badan. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan pembakaran kalori dengan cara meningkatkan metabolisme. Akan tetapi, tidak semua setuju dengan hasil penelitian yang menyebutkan manfaat teh hijau ini.

3. Memberi efek relaksasi

Teh hijau mengandung asam amino yang dikenal dengan L-theanine. Matcha mengandung L-theanine lebih tinggi dibandingkan teh hijau jenis apa pun. 

Hasil penelitian menyebutkan bahwa manfaat L-theanine adalah untuk meningkatkan gelombang alfa pada otak. Gelombang ini dapat membantu Anda mendapatkan ketenangan, serta melawan gejala stres. 

Warna teh hijau cenderung lebih jernih dan terang

Manfaat L-theanine lainnya adalah mampu mengubah efek kafein dalam tubuh. Dengan demikian, Anda yang meminum matcha atau green tea bisa menjadi waspada, tanpa menimbulkan rasa kantuk, yang lebih lama dibandingkan kopi.

Lebih lanjut, L-theanine juga mampu meningkatkan zat senyawa kimia baik di otak sehingga mampu meningkatkan suasana hati, ingatan, dan konsentrasi.  Selain itu, beberapa studi mengemukakan bahwa teh hijau berbentuk bubuk dapat meningkatkan fungsi otak dan mencegah penurunan kognitif akibat usia. 

4. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian yang paling umum. Mengonsumsi matcha atau teh hijau diyakini dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini karena matcha dan green tea dapat mengubah kadar kolesterol, LDL kolesterol, trigliserida, dan gula darah. 

Sejumlah hasil studi menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki kebiasaan minum teh hijau mengalami penurunan risiko penyakit jantung sebanyak 31% daripada mereka yang tidak minum green tea. Manfaat yang sama yang juga bisa didapat bila Anda merupakan penikmat matcha. 

Matcha dan teh hijau, mana yang lebih sehat?

Setelah mengetahui perbedaan matcha dan green tea, Anda mungkin jadi penasaran mana yang lebih sehat di antara keduanya. Jawabannya, matcha boleh jadi lebih sehat dibandingkan teh hijau biasa. Meski berasal dari tanaman yang sama, tetapi proses budidaya matcha dan green tea berbeda. 

Matcha ternyata lebih sehat dibandingkan teh hijau

Selain itu, matcha berbentuk bubuk yang berasal dari tumbukan daun tanaman teh. Ini artinya, Anda akan mengonsumsi seluruh daun teh yang sudah ditumbuk halus.

Kendati demikian, pastikan Anda mengonsumsi matcha tidak lebih dari 2 gelas (474 ml) tiap hari. Pasalnya, saat proses panennya, daun matcha bisa saja terkontaminasi oleh logam berat, pestisida, fluoride yang berasal dari tanah.  Di samping itu, kandungan senyawa tanaman pada matcha tidak selalu baik bagi tubuh. 

Baca Juga

  • 8 Manfaat Jambu Mete untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
  • Tidak Bikin Batuk, Kandungan Buah Rambutan Justru Bernutrisi
  • Jangan Sampai Keracunan, Ikuti Aturan Minum Omega-3 yang Benar

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang perbedaan matcha dan green tea, serta mana yang lebih sehat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. 

Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Matcha itu apa sih?

Teh hijau atau green tea (bahasa Inggris) disebut dengan 'macha' dalam bahasa Jepang. Kata ini berasal dari penggabungan kata 'ma' dan 'cha'. Biasanya orang Jepang menggunakan kata macha untuk menyebut teh hijau.

Apakah matcha rasanya manis?

Teh matcha punya rasa manis dan pahit yang dominan. Aroma matcha juga lebih kuat dibandingkan dengan teh hijau. Bahkan, kandungan gizinya juga disebut-sebut lebih banyak ketimbang jenis teh lainnya, seperti dilansir dari Verywell.

Warna matcha mirip dengan warna apa?

Meski matcha dan green tea sama-sama memiliki warna hijau, ada perbedaan green tea dan matcha yang masih bisa dicermati. Jika diseduh menjadi teh hijau, green tea akan memiliki warna yang lebih bening atau jernih dibandingkan matcha. Dari segi warna, matcha memiliki warna hijau yang lebih mencolok atau gelap.

Apakah matcha cocok untuk diet?

Teh matcha memiliki kandungan kalori yang rendah. Hal ini bisa meningkatkan metabolisme, sehingga membantu menurunkan berat badan.