Apa perkataan umar bin khattab tentang guru

5 dari 7 halaman

Apa perkataan umar bin khattab tentang guru
© foto: Instagram/@katamutiarainspiratif

Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab

Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki pula oleh Allah pada apa yang nyata di wajahnya. – Umar bin Khattab

Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab

Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku. – Umar bin Khattab

Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban. – Umar bin Khattab

Umar berkata, “ Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur”. Mereka bertanya, “ bagaimana suatu negeri bisa hancur padahal dia makmur?” Ia menjawab, “ Jika pengkhianat menjadi petinggi dan harta dikuasai orang-orang fasik”. – Umar bin Khattab

Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab

Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab

Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik. – Umar bin Khattab

Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab

Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab

Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab

Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab

Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang berprasangka buruk kepadanya. – Umar bin Khattab

Apa perkataan umar bin khattab tentang guru
Kumpulan Hadits Tentang Menghormati Guru Beserta Artinya. [FOTO/INT]

Hadits tentang menghormati guru. Sebagai seorang murid, kita diwajibkan untuk menghormati guru. Baik ketika berada di dalam ruang kelas, di area sekolah, atau bahkan saat kita bertemu dengannya di tempat umum.

Menghormati guru merupakan kewajiban, ketika bertemu seyogyanya kita harus mengucapkan salam kepada guru, berjabat tangan dan mencium tangannya, sembari menebar senyum kepada guru. Sungguh mulia dalam Islam jika hal tersebut dilakukan.

Namun mungkin masih ada saja yang enggan untuk menghormati guru, terutama setelah semakin beranjak dewasa ketika mereka mulai bisa berpikir, beranjak remaja, atau tengah dalam masa labil. Kadang muncul sisi berontak sehingga enggan beri hormat kepada pengajar.

Untuk itu di kesempatan ini kami ingin membagikan kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang menghormati guru. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini secara lengkap, silahkan disimak.

Kumpulan Hadits Tentang Menghormati Guru

Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak dan hayati kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang menghormati guru. Anda bisa menyimak selengkapnya dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia yang benar.

1. Keutamaan Pendidik

 عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ:”مَنْ عَلَّمَ عَبْدًا آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، فَهُوَ مَوْلاهُ لا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَخْذُلَهُ، وَلا يَسْتَأْثِرَ عَلَيْهِ”.

“Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata: Rasulullah Saw., bersabda: “Barangsiapa mengajar satu ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba tersebut, hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya (harus memuliakannya)”.

وعن أَبي أُمَامَة – رضي الله عنه – : أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ: (( فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أدْنَاكُمْ )) ثُمَّ قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأهْلَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ في جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الخَيْرَ )). رواه الترمذي، وقال: ((حديث حسن)).

“Dari sahabat Abi Umamah R.a.: sesungguhnya Rasulullah Saw., bersabda: “keutamaan Orang Alim di bandingkan dengan orang yang ahli beribadah (tapi tidak alim), seprti keutamaanku di banding orang paling rendah kalian”, kemudian Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah, malaikatnya dan makhluk (yang berada) di langit dan bumi sampai semut di lobangnya sampai ikan, mendoakan selamat pada orang yang mengajar kebaikan pada manusia”

 قال رسول الله إنما أنا مثل الوالد لولده بأن يقصد انقاذهم من نار الآخرة وهو أهم من انقاذ الوالدين ولدهما من نار الدنيا ولذلك صار حق المعلم أعظم من حق الوالدين فإن الوالد سبب الوجود الحاضر والحياة الفانية والعلم سبب الحياة الياقية ولو لا المعلم لانساق ما حصل من جهة الأب إلى الهلاك الدائم

Artinya:

Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang mempunyai tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua yang menyelamatkan anaknya dari api dunia (ekonomi), dan dari situ hak pengajar ilmu agama lebih agung daripada kedua orang tua, karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia fana, sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal (Akhirat), dan andai tidak ada pengajar, maka sesuatu yang timbul dari ayah (meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi) akan menggiring pada kerusakan selamanya.

2. Menghormati Guru

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

Artinya:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (H.R. Ahmad).

كُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ إلَيْنَا وَلَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ، لَا يَتَكَلَّمُ أَحَدٌ مِنَّا

Artinya:

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, kemudian beliau duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tidak ada satu pun daripada kami yang berbicara.”

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم -. وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ». تحفة

BACA JUGA :   55 Amalan Sunnah Rasulullah Penting Diamalkan

Artinya:

“Dari sahabat Anas RA., dari Nabi SAW. Nabi SAW. bersabda: “Tidaklah (sempurna) iman salah satu kalian semua, hingga dia mencintai saudaranya,sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”

وَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم (أكرموا العلماء) لعلمهم بأن تعاملوهم بالإجلال والإعظام وتوفوهم حقهم من التوقير والاحترام (فإنهم) حقيقيون بالإكرام إذ هم (ورثة الأنبياء).

Artinya:

Nabi Saw., bersabda: “Muliakanlah Ulama” karena ilmunya, dengan cara memuliakan, mengagungkan dan memenuhi hak ulama, yakni mengagungkan dan memuliakan “karena sesungguhnya Ulama” secara hakikat di hormati karena ulama “adalah Pewaris para nabi”.

3. Menuntut Ilmu

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اطلبوا العلم ولو بالصين, فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم » « هذا حديث متنه مشهور, وإسناده ضعيف»

Artinya:

Rasulullah Saw., bersabda: “Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri China, karena sesungguhnya Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim”.

وَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ, وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ »

Artinya:

Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan kebaikan, Maka Allah akan menjadikaanya mengerti ilmu agama, Ilmu hanya bisa di peroleh dengan belajar”

تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ

Artinya :

“Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya”. HR.At-Tabrani.

Sekian pembahasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadits nabi tentang menghormati guru, ayat dan hadits tentang guru, hadits tentang kemuliaan guru, hadits tentang guru dan murid, hadits menghormati orang tua, hadits tentang berbakti kepada orang tua, apa perkataan umar bin khattab tentang guru, penuntut ilmu wajib menghormati guru dan berterima kasih kepadanya, guru membimbing kita mendapatkan ilmu dan