Apa saja hal yang harus diperhatikan pada saat menempel harga

Label kemasan menjadi salah satu tools penting dalam dunia pemasaran, keberadaannya sama penting dengan logo bisnis itu sendiri. Selain itu, keberadaan label produk juga bisa menjadi alat pengenal produk yang membedakan dengan produk pesaing. Dengan label kemasan inilah, Anda bisa menyampaikan informasi kepada calon konsumen mengenai logo, kualitas, petunjuk penggunaan, kode produksi, dan sebagainya.

Label kemasan ini juga tidak boleh diabaikan bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis dan fokus pada bisnis olahan pangan. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah label kemasan makanan dan minuman.

Nama Brand atau Produk

Ketika Anda menjual suatu produk makanan atau minuman, pasti ada merek didalamnya yang akan membedakan produk Anda dan produk pesaing. Dalam label kemasan, nama brand atau produk ini meliputi:

  1. Nama jenis pangan olahan: Pernyataan atau keterangan identitas mengenai pangan olahan. Nama jenis pangan olahan harus menunjukan karakteristik spesifik dari pangan olahan sesuai dengan kategori pangan.
  2. Nama dagang: Berupa gambar, kata, huruf, angka, susunan warna, dan/atau bentuk lain tersebut yang memiliki daya pembeda.

Baca Juga: 5 Strategi Bisnis Kuliner 2021 yang Bisa Bantu Meningkatkan Penjualan

Legalitas Produk

Semua produk makanan atau minuman di Indonesia harus memiliki izin dan legalitas yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari izin BPOM RI, izin halal dari MUI, atau izin sementara yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan setempat. Hal ini penting Anda perhatikan, apalagi saat ini banyak konsumen yang semakin pintar dan tidak asal beli produk murah.

Tanggal & Kode Produksi

Kode produksi dalam label makanan merupakan alat yang dapat menjelaskan tentang produksi makanan yang diproduksi pada kondisi dan waktu yang sama. Biasanya, kode ini memuat informasi mengenai riwayat produksi pangan. Di mana, tanggal dan kode produksi dapat dicantumkan terpisah dari keterangan pada label dan harus disertai dengan petunjuk tempat pencantuman kode produksi. Keterangan pencantuman kode produksi dapat berupa: “Kode Produksi, lihat bagian bawah kaleng”, “Kode Produksi, lihat pada tutup botol”, dan sebagainya.

Alamat Produksi

Asal usul produsen maupun distributor menjadi salah satu hal yang sering ditanyakan oleh calon konsumen. Biasanya, untuk produk dalam negeri, nama dan alamat produsen dicantumkan pada label makanan. Sedangkan, makanan yang diimpor dari luar negeri perlu mencantumkan nama atau perusahaan yang menjadi distributor atau importir produk tersebut. 

Tanggal Kedaluwarsa

Bagi Anda yang menjalankan bisnis makanan, maka Anda wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa, mengingat produk makanan memiliki batas waktu penggunaan yang cukup singkat. Keberadaan tanggal kedaluwarsa ini juga membantu strategi penjualan, seperti memberikan diskon untuk makanan yang sudah mendekati masa kedaluwarsa untuk menghindari kerugian.

Keterang kadaluwarsa merupakan batas akhir suatu pangan dijamin mutunya, sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan. Sama seperti tanggal dan kode produksi, keterangan ini dapat dicantumkan terpisah dari tulisan “Baik digunakan sebelum”, dan disertai dengan petunjuk tempat pencantuman tanggal kadaluwarsa. Namun, ada produk yang dikecualikan dari pencantuman keterangan kedaluwarsa seperti roti dan kue yang mempunyai masa simpan kurang dari atau sama dengan 24 jam.

Berat Bersih

Biasanya produk makanan atau minuman kemasan memiliki berbagai macam ukuran. Hal inilah yang membuat Anda harus mencantumkan berat bersih pada label kemasan. Umumnya, selain memperhatikan kualitas produk, konsumen juga akan memperhatikan kuantitas produk di setiap kemasannya. Berat bersih pada label kemasan biasanya dicantumkan dalam satuan metric seperti:

  1. Padat: milligram (mg), gram (g), kilogram (kg)
  2. Cair: milliliter (ml atau mL), liter (l atau L)
  3. Semi padat: milligram (mg), gram (g), kilogram (kg), milliliter (ml atau mL), liter (l atau L).

Komposisi Produk

Anda juga harus mencantumkan komposisi atau bahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung lengkap dengan takarannya. Bahan yang digunakan itu meliputi bahan baku, bahan tambah pangan, dan bahan penolong. Pastikan Anda menuliskan komposisi dengan jujur untuk menjaga keamanan konsumen. Misalnya, ada bahan yang membuat konsumen alergi dan harus dihindari. 

Informasi Nilai Gizi

Selain komposisi produk, Anda juga bisa menambahkan label makanan lengkap dengan gizi yang dikandung di dalam satu kemasan. Hal ini penting Anda tambahkan jika produk yang Anda jual merupakan produk yang memiliki nilai gizi, seperti minuman energi, makanan diet, dan sebagainya.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika ingin membuat label kemasan pada produk makanan atau minuman yang akan Anda jual. Agar label kemasan tidak gampang rusak, Anda bisa memilih stiker label makanan/minuman yang menggunakan bahan Vinyl. Bahan ini lebih awet dan lebih tahan air dibandingkan bahan Chromo. Anda juga bisa menempelkan langsung ke kemasan produk tanpa rasa khawatir akan robek atau lecek.

Kini, Anda juga bisa mencetak label kemasan langsung melalui Official Store Tokopedia kartunama.net. Di sini Anda bisa memilih jenis bahan label kemasan mulai dari matte, glossy, dan transparan. Pesan label kemasan Anda sekarang juga di Tokopedia dan dapatkan promo cashback maupun free ongkirnya!

Apa saja hal yang harus diperhatikan pada saat menempel harga

Apa saja hal yang harus diperhatikan pada saat menempel harga
Tak bisa kita pungkiri bila peran harga cukup mendominasi dalam proses penjualan. Bahkan bagi sebagian besar masyarakat, besarnya harga barang ataupun jasa yang ditawarkan cukup mempengaruhi keputusan pembelian setiap konsumen. Sehingga tidak heran bila dalam menjalankan bisnis, urusan penetapan harga produk menjadi salah satu hal riskan yang harus diperhatikan para pelaku usaha dengan mempertimbangkan banyak faktor.

Lalu, kira-kira faktor apa saja yang perlu diperhatikan para pelaku usaha dalam menentukan harga jual produknya?

Berikut ini sengaja kami informasikan kepada para pembaca mengenai beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan para pelaku usaha sebelum menentukan harga jual produk maupun jasa.

  • Tentukan terlebih dahulu besarnya laba yang Anda inginkan

Dalam menentukan harga jual sebuah produk, kesalahan yang sering dilakukan para pemula yaitu terlalu fokus memikirkan besarnya biaya produksi tanpa memperhatikan seberapa besar laba usaha yang ingin mereka dapatkan. Hal inilah yang terkadang membuat para pemula harus mengalami kerugian cukup besar dalam mengawali sebuah usaha. Karena itu, sebelum menentukan harga jual sebuah produk, pastikan bahwa Anda telah menentukan besarnya laba yang diinginkan, agar kedepannya Anda juga bisa menikmati keuntungan dari bisnis yang Anda jalankan.

  • Menyesuaikan dengan kemampuan konsumen

Sebelum menetapkan harga jual produk, ada baiknya bila Anda menyesuaikan harga tersebut dengan kemampuan konsumen (target pasar) yang Anda bidik. Bila Anda membidik konsumen kelas bawah, maka pemilihan harga murah menjadi prioritas utama yang perlu Anda perhatikan. Namun bila Anda membidik konsumen kelas atas, mereka cenderung kurang peka terhadap harga produk yang ditawarkan, karena yang menjadi prioritas utama mereka adalah kualitas produk yang Anda tawarkan. Untuk itu, lakukan survey pasar untuk mengamati kemampuan setiap konsumen.

  • Mempertimbangkan biaya produksi

Selain memikirkan besarnya laba yang diinginkan, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya produksi yang dibutuhkan. Dalam hal ini tentunya tidak hanya biaya yang terlihat saja yang perlu Anda hitung, beberapa biaya lain yang tak terlihat seperti biaya sewa tempat, biaya transportasi (bensin), biaya promosi produk (brosur, kartu nama, internet, dll), perlu Anda perhatikan agar hasil kerja keras Anda tidak mendapatkan kerugian semata.

  • Memperhatikan harga jual competitor
    Apa saja hal yang harus diperhatikan pada saat menempel harga

Terkadang kompetitor menjadi alat ukur yang cukup efektif untuk menentukan harga jual produk. Anda bisa membandingkan harga jual produk Anda dengan produk pesaing yang sebanding. Apabila produk yang Anda tawarkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, maka tidak ada salahnya bila Anda memasarkan produk tersebut dengan harga jual yang lebih mahal.

  • Awasi pergerakan harga di pasaran

Setelah melakukan launching produk ke pasaran, langkah berikutnya yang perlu Anda perhatikan yaitu memonitoring pergerakan harga secara berkelanjutan. Strategi ini penting karena setiap harinya harga bahan baku di pasaran juga mengalami pasang surut perubahan harga. Jadi, sebagai seorang pelaku usaha Anda juga harus jeli melihat perkembangan pasar dan pintar-pintar menyiasati keadaan. Apabila kondisinya memang sudah tidak bisa diakali lagi, maka keputusan untuk menaikan harga jual menjadi salah satu alternatif yang perlu Anda ambil.

Semoga informasi tips pemasaran bisnis yang mengangkat faktor utama yang diperhatikan dalam menentukan harga ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang sedang bingung menentukan harga jual produk-produknya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber gambar : 1. http://kiosbukugema.files.wordpress.com/2010/12/price-look.jpg 2. http://enomreseller.org/wp-content/uploads/2010/04/pricing.jpg