Apa saja perubahan yang terjadi pada hewan dalam masa pertumbuhan

Perbesar

Ilustrasi semut

Beberapa serangga, amfibi, moluska, krustasea, echinodermata dan hewan berselubung menghadapi metamorfosis, biasanya atau tetapi tidak selalu disertai dengan perubahan habitat atau perilaku. Metamorfosis pada serangga ada dua macam, yaitu hemimetabolisme serta holometabolisme. Simak penjelasannya mengenai jenis-jenis metamorfosis adalah sebagai berikut ini :

1. Metamorfosis Sempurna atau Holometabola

Metamorfosis sempurna merupakan Holometabolisme. Pada holometabolisme, larva ini sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga menjalani holometabolisme hanya pada tahap larva, dan kemudian memasuki periode tidak aktif yang disebut pupa, yang menyimpulkan bahwa mereka telah dewasa. Oleh karena itu, metamorfosis sempurna mengacu pada metamorfosis yang dimulai dengan telur–pupa – imago. Contoh penyimpangan yang sempurna adalah katak, nyamuk, dan kupu-kupu. Terdapat juga tahapan perkembangan serta pertumbuhan yang terjadi pada metaorfosis sempurna diantaranya:

a. Fase Telur

Hewan betina akan bertelur di tempat yang sesuai untuk kebutuhan tumbuh kembang calon anaknya. Misalnya, sejenis kupu-kupu bertelur di permukaan daun karena larva atau hewan muda merupakan pemakan tumbuhan. Selama tahap telur ini, embrio hasil pembuahan sel telur yang telah dibuahi terus menghadapi pemisahan dan membentuk organ hingga jangka waktu tertentu, tergantung dari jenis spesiesnya. Telur nyamuk ini ringan dan padat seperti rakit bambu. Nyamuk betina juga bertelur di air yang tenang. Ini karena larva nyamuk menghabiskan seluruh hidupnya di dalam air. Setelah waktu yang ditentukan, telur tersebut akan menetas menjadi larva atau anak hewan.

b. Fase Larva

Pada tahap ini, larva atau hewan muda juga sangat aktif dalam makan. Induk betina bertelur di tempat yang cocok untuk makanan mereka. Ulat, larva kupu-kupu, dapat memakan daun karena tempat tersebut adalah tempat mereka berada atau bertengger. Larva hewan yang telah mempunyai eksoskleton atau rangka luar, semacam pada serangga hendak hadapi pergantian kulit ataupun eksdisis ataupun molting. Hal ini juga disebabkan karena ukuran tubuhnya yang membengkak, sehingga dibutuhkan exoskeleton baru untuk menyesuaikan dengan ukuran tubuhnya yang membengkak. Perubahan kulit ini dapat terjadi berkali-kali, pada waktu tertentu larva harus selesai makan dan memasuki tahap selanjutnya yaitu menjadi pupa. Perubahan ini dapat dikontrol oleh hormon pada larva.

c.  Fase Pupa

Pupa ataupun kepompom merupakan fase transisi. Badan kepompong dilindungi oleh kerangka atau kokon yang keras. Pada fase ini, sebagian besar serangga terletak di dalam keadaan inaktif atau makan. Di balik kokon, badan pupa sangat lebih aktif melaksanakan metabolisme pembuatan organ—organ serta wujud hewan dewasanya. Kebutuhan akan tenaga yang diperoleh dari simpanan cadangan makanan di dalam badan larva atau pada fase larva sangat lebih aktif makan, serta sebagian makanannya hendak ditaruh buat fase pupa. Fase pupa memakan waktu yang sangat bermacam- macam.

d. Fase Imago

Hingga waktu yang sudah ditetapkan, pupa keluar dari cangkangnya jadi hewan dewasa atau imago dengan wujud yang sangatlah berbeda. Pada fase ini, imago mempunyai metode makan serta habitat yang berbeda dengan larvanya. Tahap imago adalah tahap reproduksi Hewan dewasa atau jantan dan betina akan kawin dan membentuk ratusan telur, dan berharap dapat mengulang siklus ini.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna atau Hemimetobola

Metamorfosis tidak sempurna merupakan Hemimetabolisme. Tahap yang belum dewasa dari spesies metamorf biasanya disebut larva. Namun, pada metamorfosis sebagian besar spesies serangga, hanya tahap awal yang disebut larva, terkadang dengan nama berbeda. Secara hemimetabolisme, pertumbuhan larva akan terjadi pada tahap perkembangan kesekian dan molting atau pergantian kulit yang disebut dewasa. Oleh karena itu, metamorfosis tidak sempurna ini merupakan metamorfosis yang telah melalui dua tahap yaitu dari telur menjadi nimfa, kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis semacam ini juga terjadi pada serangga, seperti capung, belalang. Tahapan- tahapan pada hemimetabola ialah:

a. Telur

Semacam pada biasanya seekor serangga, telur- telur diletakkan ditempat yang cocok serta nyaman buat pertumbuhan embrio. Embrio dilindungi dengan struktur telur dengan cangkang zar kiitin. Hingga pada waktu yang telah ditentukan, telur-telur tersebut akan segera menetas menjadi nimfa.

b. Nimfa

Berbeda dengan kelompok holometabolous, hemimetabolous langsung memiliki bagian dari bentuk hewan sebenarnya yaitu nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa hendak hadapi perkembangan serta pertumbuhan buat kematangan organ reproduksi nya. Nimfa pula hendak hadapi eksdisis buat mengubah kerangka luar badannya akibat perkembangan yang membuat dimensi badannya kian membesar.

c. Imago

Imago pula mempunyai kematangan reproduksi serta siap buat melaksanakan perkawinan. Siklus ini akan kembali terulang.

Jakarta -

Proses pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel akibat dari pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis. Menurut buku Pertumbuhan dan Perkembangan, Biologi Kelas XII karya Drs. Akmal, M.Pd., pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup.

Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Peristiwa pertumbuhan tidak dapat kembali ke keadaan semula atau bersifat tak dapat balik (irreversible). Misalnya, bertambahnya ukuran panjang batang pada tanaman jagung dari lima centimeter menjadi tujuh centimeter.

Sedangkan, perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat kematangan makhluk hidup. Perkembangan diartikan sebagai suatu proses menuju kedewasaan, ketika fungsi fisiologi organ-organ tubuh telah menjadi lebih kompleks dan sempurna. Selain itu, proses perkembangan setiap makhluk hidup tidak sama, meskipun memiliki indukan yang sama.

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat diukur oleh satuan, namun dapat diamati perubahannya secara fisiologis dan kematangan fungsi suatu organ. Peristiwa perkembangan bersifat dapat kembali ke keadaan semula atau bersifat dapat balik (reversible).

Perkembangan menyangkut perubahan kualitatif diantara sel, jaringan, dan juga organ yang disebut dengan diferensiasi. Di proses ini terjadi perubahan sel menjadi bentuk, fungsi, dan ukuran yang berbeda. Contoh diferensiasi adalah pembentukan bunga. Karena itu, tumbuhan disebut dewasa apabila telah berbunga.

Perbedaan proses pertumbuhan dan perkembangan

1. Pertumbuhan

a. Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran. (volume, massa, tinggi).

b. Tidak dapat kembali ke asal (irreversibel).

c. Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

2. Perkembangan

a. Proses menuju tercapainya kedewasaan.

b. Sel-sel berdiferensiasi.

c. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.

d. Proses ini berlangsung secara kualitatif.

e. Dapat balik ke keadaan semula (reversibel).

Nah, itulah perbedaan antara proses pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini terjadi pada seluruh makhluk hidup, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Hanya saja berbeda tahapan-tahapan prosesnya.

Simak Video "Ekspektasi Konsumen terhadap Perkembangan Digital "



(row/row)

GeorgeSimonOhm GeorgeSimonOhm

-ukuran tubuh bertambah besar-mulai bisa cari makanan sendiri-bisa berkembang biak

-sel bertambah banyak

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA