Apa sajakah teknik yang dipakai pada lari cepat?

Teknik lari cepat pada dasarnya tak begitu banyak perbedaannya dari teknik lari sprint di mana dalam jenis olahraga ini, dibutuhkan aksi lari dalam kecepatan sangat tinggi walau jarak lari adalah jarak pendek. Tentu saja lari cepat ini tidaklah sama dengan teknik lari marathon dan memiliki cara-caranya sendiri untuk diperhatikan sekaligus dipraktikkan secara sempurna.

Ketika hendak melakukan start, yang paling baik adalah seorang pelari bisa berkonsentrasi secara penuh serta mencoba untuk fokus hanya pada aba-aba ‘bersedia,’ ‘siap,’ dan ‘ya.’ Pada teknik awalan ini ada beberapa posisi yang harus diperhatikan karena pada ketiga aba-aba tersebut memiliki posisi berbeda satu dengan lainnya.

  • Posisi bersedia bisa dilakukan dengan salah satu kaki diletakkan di bagian blok yang bersisi miring paling depan, sementara tangan keduanya dapat Anda letakkan tepat pada bagian belakang garis start sebagai penopang tubuh. Kaki lainnya tak lupa diposisikan di permukaan blok belakang, dan untuk kepala pun dijaga agar tetap segaris dengan tubuh sambil merilekskan leher dan pandangan ke arah depan.
  • Posisi siap tumpuan berat badan pelari dapat diatur seimbang sambil mengangkat poros pinggul agar lebih tinggi dari bahu. Sementara itu, kedua tangan bisa tetap ada di depan pada kondisi tegak lurus menopang tubuh.
  • Posisi ya adalah ketika pelari harus sudah siap menolak untuk berlari dan kaki belakanglah yang harus lebih dulu digerakkan sambil lengan kiri diayun ke depan dan lengan sisi kanan diayun ke belakang.
  1. Teknik Gerakan Tubuh saat Lari

Pada olahraga lari cepat, gerakan lari haruslah berkecepatan tinggi namun bukan berarti para pelari mengabaikan gerakan tubuh yang benar di kala berlari. Inilah beberapa hal yang wajib diperhatikan agar lari bisa dilakukan dengan cepat namun juga tepat.

  • Gerak Lengan – Karena lengan harus bisa menyeimbangkan dengan gerak kaki, otomatis sewaktu berlari, para pelari perlu menekuk lengan secara benar yakni dengan sudut 90 derajat berikut juga dengan ayunan dengan sudut yang sama. Lengan yang terayun tak dianjurkan untuk sampai melewati garis tengah tubuh supaya ruang paru-paru tidak sempit.
  • Gerak Tubuh Atas – Supaya gerakan tubuh dapat senantiasa stabil, ayunan putaran tubuh harus benar sehingga gerak lengan juga tepat. Pastikan untuk intensitas ayunan tubuh cukup besar namun jangan terlalu besar dan arah putaran tubuh pun bila dilihat dari atas tampak berlawanan dari arah putaran kaki.
  • Gerak Langkah Kaki Efisien – Supaya gerakan lari bisa secepat kilat, langkah kaki yang dianggap paling efisien justru adalah saat langkah dilakukan pendek-pendek dengan kecepatan sedang akan turnover. Justru cara inilah yang memberi dorongan cepat pada tubuh supaya berlari cepat tanpa membuat kaki gampang capek.
  • Injakan Kaki – Pola injakan kaki harus selalu benar, yakni tak menginjak pada permukaan tanah terlalu lama, titik injakan di bagian telapak kaki tengah, serta posisi sewaktu menginjakkan kaki selalu dengan kaki tegak lurus di bawah pinggang yang kemudian bisa ditolakkan ke arah belakang.
  1. Teknik Postur Tubuh saat Berlari

Bila ingin berlari dengan cepat dengan performa yang maksimal, tentu postur tubuh pun perlu diperhatikan. Setiap pelari wajib untuk tahu bagaimana postur badan yang memampukannya berlari cepat sekaligus dapat menghemat energi. Berikut merupakan beberapa tips teknik untuk mengatur postur tubuh saat sedang berlari.

  • Tubuh Tidak Ditekuk – Pastikan untuk mengatur postur tubuh tetap lurus dan itu artinya Anda tak sebaiknya menekuk tubuh. Hal ini perlu dilakukan agar ruang perut dada bisa lebih luas dan membuat jalannya pernapasan lebih gampang. Selain itu, cara ini juga ampuh dalam mencegah kram perut yang merupakan salah satu dari jenis cedera saat berlari.
  • Kepala Tetap Tegak – Sewaktu berlari cepat, ingat bahwa kepala tak dianjurkan untuk menunduk. Hal ini juga perlu dilakukan oleh para pelari lari cepat supaya pernapasan bisa lebih mudah. Tak hanya kepala yang dijaga tetap tegak, pandangan pun sebaiknya tetap fokus ke arah depan.
  • Tubuh Miring ke Depan – Dengan postur ini, otomatis para atlet pelari akan merasakan adanya dorongan yang lebih besar untuk berlari. Dengan demikian, tenaga yang dikeluarkan oleh kaki juga bakal lebih sedikit.

Dalam melakukan lari cepat sambil bernapas dengan benar mungkin dianggap cukup sulit karena harus menjaga supaya perpaduan antara ritme dan napas itu sendiri tetap baik. Untuk pelari cepat, lebih dianjurkan untuk melakukan pernapasan dalam-dalam meski lebih lama sedikit supaya dalam satu hembusan saja, masuknya persentase volume udara ke paru-paru lebih banyak.

Pada umumnya, lari cepat membutuhkan ritme pernapasan 3-3, yakni mengambil napas ketika sudah 3 langkah kaki, dan mengembuskan udara selama 3 langkah kaki. Namun pada kasus atlet lari cepat yang sudah profesional, teknik ritme pernapasan yang digunakan adalah 2-2. Memperbanyak latihan fisik dan memahami cara bernafas saat berlari paling tepat adalah yang perlu dilakukan para atlet baik yang sudah pro maupun yang masih pemula agar performa makin meningkat.

Pendaratan pada olahraga lari cepat pun tidaklah bisa dilakukan secara sembarangan. Yang paling benar untuk dilakukan adalah kaki mendarat ke tanah dengan ujung telapak kaki yang menyentuh tanah lebih dulu. Tak hanya itu, pastikan pula bahwa posisi lutut sudah agak ditekuk yang menyebabkan langkah berikutnya menjadi lebih lentur.

Demikianlah sejumlah teknik lari cepat paling penting untuk diperhatikan, khususnya bagi yang masih tergolong pelari pemula. Kiranya teknik-teknik tersebut dapat dilakukan dengan baik dan benar yang mendukung performa makin sempurna. Carilah juga cara memilih sepatu lari yang tepat supaya Anda dapat berlari dengan nyaman ketika berpartisipasi dalam pertandingan lari cepat.

Lari Cepat (Sumber: Unsplash)

Lari cepat merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang cukup populer dipertandingkan. Olahraga ini juga kerap disebut sebagai sprint.

Kemudian, lari cepat juga bisa diartikan sebagai cabang olahraga lari yang menggunakan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang lintasan, dimulai dari start hingga finish.

Jarak lintasan pada lari cepat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Teknik Start Lari Cepat (Sumber: Unsplash)

Secara umum, perlombaan lari memiliki tiga teknik start yang digunakan, yaitu start jongkok, start berdiri, dan start melayang. Khusus lari cepat, teknik start yang digunakan adalah teknik start jongkok.

Adapun ketika lari cepat menggunakan start jongkok, kamu bisa menggunakan tiga pilihan teknik start jongkok yang berbeda, yaitu:

  • Start pendek (Bunch Start)

Start pendek diawali dengan berdiri tegak dengan kedua kaki rapat. Lalu, simpan kedua tangan di samping badan. Berikut urutannya:

  1. Mulai start dengan ancang-ancang dengan posisi kaki kiri dan letakkan di depan dan ditekuk.

  2. Lalu, posisikan lutut kaki kanan dan letakkan di sebelah kaki kiri. Kemudian, diberi jarak sekitar satu kepal.

  3. Simpan kedua tangan di belakang garis start dengan ibu jari terpisah dan empat jari lainnya saling rapat.

  4. Fokuskan pandangan ke depan sembari meluruskan kedua tangan. Posisikan panggul lebih tinggi dari pundak.

  5. Terakhir, tolak balok pijakan sekuat mungkin menggunakan kaki belakang. Lalu mulai gerakan lari ketika sudah ada aba-aba.

  • Start Menengah (Medium Start)

Seperti halnya start pendek, gerakan awal start menengah juga sama, yakni berdiri tegak lurus, kedua tangan berada di samping, dan fokuskan pandangan ke depan. Berikut urutannya:

  1. Ambil ancang-ancang dengan posisi kaki yang terkuat lalu letakkan di depan dan tekuk.

  2. Posisikan satu kaki yang lainnya (kaki kanan) di sebelah kanan tumit kaki kiri dan beri jarak sekitar satu kepal.

  3. Kemudian, letakkan kedua tangan di belakang garis start dengan ibu jari terpisah dan empat jari lainnya merapat atau membentuk huruf V.

  4. Lalu, fokuskan pandangan ke depan dan luruskan kedua tangan. Angkat panggul hingga posisinya lebih tinggi dari pundak.

  5. Ketika sudah ada aba-aba untuk berlari, tolak balok pijakan sekuat mungkin menggunakan kaki belakang.

Sebelum memulainya, kamu dapat memposisikan tubuh pada posisi start melayang. Jangan lupa untuk mengangkat sedikit posisi bagian bawah tubuh sebagai start melayang tanda dilakukan.

  • Start Panjang (Long Start)

Teknik start yang ketiga juga memiliki sikap awal yang sama, yaitu berdiri tegak dengan kedua kaki rapat terlebih dahulu. Kemudian, kedua tangan berada di samping badan. Jangan lupa untuk fokuskan pandangan ke depan.

Selanjutnya, ambil ancang-ancang dengan posisi kaki kiri (kaki yang terkuat) diletakkan di depan dan ditekuk. Posisikan lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kaki kiri dan beri jarak sekitar satu kepal.

Setelah itu, letakkan kedua tangan di belakang garis start dengan ibu jari terpisah dan empat jari lainnya merapat dan membentuk huruf V. Luruskan lengan kedua tangan dan fokuskan pandangan ke depan.

Angkat panggul hingga posisi yang lebih tinggi dari pundak. Kemudian kamu bisa langsung menolak balok penahan dengan kaki belakang untuk start yang lebih kencang.

Teknik Lari (Sumber: Unsplash)

Setelah mempelajari tentang teknik start pada lari cepat, kamu juga perlu mempelajari teknik-teknik yang digunakan ketika berlari. Berikut ini adalah beberapa contoh teknik yang bisa kamu gunakan saat berlari sprint jarak pendek:

  1. Selalu posisikan tubuh kamu condong ke depan dengan kaki menolak sekuat tenaga. Hal ini sebaiknya dilakukan agar kamu memperoleh posisi lari yang nyaman serta tidak menguras banyak energi.

  2. Jika memungkinkan, langkahkan kaki kamu selebar mungkin saat berlari.

  3. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menggerakkan kedua tangan kamu ke arah dagu. Hindari menggerakkannya ke arah bawah.

  4. Gerakkanlah kedua kaki kamu secepat mungkin. Cobalah mencapai batas maksimal kecepatan lari kamu.

  5. Meski sedang berlari, jagalah tubuh kamu untuk tetap rileks agar terhindar dari cedera.

Teknik Finish dalam Lari Cepat (Sumber: Unsplash)

Jika ingin mencapai garis finish, terdapat empat teknik yang bisa kamu gunakan, yaitu:

  1. Tetap berlari tanpa mengubah sikap. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dipraktikkan mengingat kamu tidak perlu melakukan apa-apa selain berlari sampai menyentuh garis finish.

  2. Teknik yang kedua adalah memiringkan badan kamu sedikit, sehingga ada bahu kamu yang tampak mencapai garis finish terlebih dahulu. Ketika kamu sudah dekat dengan garis finish, bisa menggunakan teknik memiringkan badan ini untuk mempercepat kamu menyentuh garis finish, sekalipun hanya sepersekian detik.

  3. Teknik yang ketiga adalah dengan sedikit menjatuhkan tubuh kamu ke depan di saat akan mencapai garis finish. Umumnya, para pelari profesional menggunakan teknik ini ketika mendekati garis finish. Meski begitu, untuk bisa melakukan teknik ini dengan baik, disarankan kamu agar memperbanyak latihan terlebih dahulu.

  4. Terakhir, teknik yang keempat adalah dengan memadukan antara teknik yang kedua dengan teknik yang ketiga. Teknik ini jauh lebih sulit untuk dilakukan karena harus benar-benar memperhatikan keseimbangan tubuh dengan baik.

Itulah penjelasan mengenai lari cepat. Selanjutnya, kamu hanya perlu mengikuti beberapa teknik di atas.