Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja

Sebelum melatih kecerdasan emosional Anda, sebaiknya pahami dulu apa itu kecerdasan emosional yang juga sering disebut emotional intelligence atau emotional quotient (EQ). Menurut para pakar psikologi dan perkembangan mental, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi yang dirasakan Anda sendiri maupun orang lain.

Seperti halnya keterampilan berhitung, berbahasa, dan bekerja, kemampuan ini juga perlu diasah. Memahami emosi orang lain dan menanggapinya dengan tepat adalah kemampuan yang berguna supaya Anda bisa bernegosiasi dan bekerja sama dengan rekan kerja. Selain itu, kepekaan emosional juga sangat berguna dalam kehidupan sosial, keluarga, atau saat menjalin asmara bersama dengan pasangan.

Melatih kecerdasan emosional

Ada prinsip-prinsip utama yang perlu dipenuhi untuk melatih kecerdasan emosional. Silakan simak 9 tips yang bisa Anda contek berikut ini.

1. Kenali emosi yang Anda rasakan

Selalu tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang sedang Anda rasakan. Baik saat Anda mengalami kejadian tak mengenakkan, mendapat kabar baik, bahkan ketika Anda sedang bosan dan tidak bersemangat. Jangan menyepelekan proses ini. Mengenal perasaan Anda sendiri bisa membantu Anda memprediksi tindakan apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi tertentu. Anda pun jadi bisa mengendalikan diri dan mencegah perbuatan-perbuatan yang akan Anda sesali di kemudian hari.

Misalnya ketika Anda baru saja ditegur oleh atasan. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri apakah yang Anda rasakan secara dominan adalah kecewa pada diri sendiri, marah pada anggota tim yang lain, atau Anda justru tidak merasakan apa pun. Dari sini, Anda bisa mencari tahu langkah selanjutnya dan memastikan kejadian ini tak terulang lagi.

2. Minta pendapat orang lain

Kadang, Anda butuh pendapat dari orang lain untuk memahami diri Anda sendiri. Tak masalah, Anda bisa mencoba bertanya pada orang-orang terdekat soal pandangan mereka terhadap diri Anda. Misalnya saat Anda kelelahan, apa yang biasanya Anda lakukan atau keluhkan? Bagaimana hal tersebut memengaruhi orang-orang di sekitar Anda? Ini akan membantu Anda mengenali pola perilaku Anda sendiri sekaligus memahami perasaan orang-orang yang dekat dengan Anda.

3. Mengamati setiap perubahan emosi dan mood Anda

Biasakan untuk mengamati dan merasakan setiap perubahan emosi, suasana hati, atau pola perilaku Anda. Anda pun tak akan lagi mengalami mood swing yang tidak jelas asal-usulnya. Dengan begitu, Anda jadi bisa mengatasi masalah-masalah yang tadinya tidak begitu Anda sadari. Sebagai contoh, Anda tiba-tiba bangun pagi dalam keadaan uring-uringan. Jika Anda terbiasa untuk mengamati dinamika perasaan dan peristiwa dalam hidup Anda, Anda mungkin menyadari bahwa penyebabnya adalah rasa gugup lantaran Anda harus presentasi di depan supervisor Anda siang ini.

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Lihat Foto

Ilustrasi emosi membaca cerita online.

KOMPAS.com - Saat ini, banyak persoalan yang dihadapi anak-anak remaja. Biasanya, permasalahan itu terjadi atas dasar ego. Tentu karena kondisi kejiwaan emosi anak remaja masih labil.

Mereka masih belum siap dengan situasi yang terjadi pada dirinya. Bisa karena yang dialami di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya.

Tak hanya itu saja, masalah yang dihadapi juga bisa dimulai dari hal-hal sepele hingga besar. Mereka akan terombang-ambing emosinya tak menentu.

Baca juga: Penting Dipahami! Ternyata Begini 3 Gaya Belajar Anak

Jika anak remaja sedang labil dan dibiarkan terus maka bisa merugikan dirinya sendiri. Lebih parahnya lagi bisa merusak masa depannya.

Apalagi dengan hadirnya teknologi dan media sosial yang makin marak bisa merugikan diri sendiri, jika tidak dibentengi dengan hal-hal yang baik.

Merangkum laman Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, berikut ini 8 cara atasi emosi labil pada anak remaja:

1. Bentengi dengan agama

Sebagai pondasi utama ialah pendidikan agama. Dengan agama mereka mempunyai arah dan tujuan untuk melangkah. Sehingga remaja tidak salah jalan dalam hidupnya.

2. Bergaul dengan orang baik

Ketika berada di luar rumah, maka anak remaja akan bergaul dengan teman-temannya. Karena itu teman adalah cerminan diri.

Untuk melihat siapa diri kita lihatlah dari temannya. Begitupun remaja jika bergaul dengan orang baik, maka dia akan ikut menjadi baik. Begitupun sebaliknya, jika salah memilih teman, maka bisa ikut terbawa arus.

3. Wawasan diperluas

Ketika masih remaja, maka anak akan haus segala hal, segala informasi dan segala sesuatu yang baru. Karena masih bersemangat, maka remaja perlu diperluas wawasannya.

Orangtua dan keluarga di rumah berperan penting terhadap kematangan emosi yang dimiliki oleh anak-anak. Terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Anak-anak secara tidak langsung terkurung di rumah saja. Ini tentu menjadi sebuah tantangan besar bagi anak terutama dalam mengelola emosinya.

Ketika sudah tumbuh menjadi remaja, kematangan emosinya pun akan terus berkembang sesuai dengan lingkungan sekitar serta pengalaman

Kematangan emosi sangat penting dimiliki oleh anak mama yang sudah beranjak remaja. Sedari dini, orangtua perlu membentuk karakter serta perkembangan emosi anak-anaknya.

Mama perlu memahami bahwa kematangan emosi anak di usia remaja juga perlu dijaga dengan baik.

Tak jarang emosi anak tidak stabil ketika dirinya merasa cemas, terlalu dibebaskan atau kurang mendapat perhatian dari orangtua.

Jika Mama ingin mengetahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi kematangan emosi pada anak remaja, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

1. Kedekatan yang dijalin antara orangtua dan anak

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Freepik/peoplecreations

Tabungan bukan hanya soal materi, namun pengalaman positif yang terjadi pada anak-anak juga bisa disebut sebagai tabungan. Pengalaman yang menyenangkan yang dialami oleh anak di masa kecil bisa membentuk karakter serta kematangan secara emosional.

Kedekatan yang dibangun atas dasar komunikasi yang intens mampu memberikan investasi jangka panjang, bahkan membantu saat anak sudah beranjak remaja.

Komunikasi pun dapat meningkatkan perkembangan anak secara emosi sesuai dengan usianya, sehingga melatih keterampilan emosi, kematangan emosi hingga kelekatan hubungan antar anggota keluarga.

Komunikasi secara intens pun dapat membantu anak-anak memiliki keterbukaan dengan orangtuanya.

2. Sikap empati yang dimiliki oleh anak

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Pixabay/Olichel

Empati menjadi salah satu perasaan mendasar yang sangat penting dimiliki semua orang. Pengaplikasian dari sikap empati pun berhubungan langsung dengan perasaan serta kematangan emosi.

Maka dari itu, kematangan emosi anak remaja bisa diasah melalui caranya berempati terhadap lingkungan. Empati pun bisa dilatih oleh anak remaja dengan memahami perasaan orang lain atau terlibat langsung di dalam kejadian yang sedang dialaminya.

Sikap empati yang terlatih dengan baik dapat membantu anak belajar mengetahui tentang perasaan orang lain dan keberagaman hidup.

  1. 7 Kegiatan Bonding Papa dan Anak saat Liburan Sekolah
  2. 5 Manfaat Belajar Banyak Bahasa bagi Kehidupan Anak
  3. Liburan Bersama Anak, 11 Rekomendasi Tempat Wisata Anak di Solo

3. Proses adaptasi anak yang dilakukan di dalam sebuah kelompok

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Pixabay/minibaby

Faktor yang memengaruhi kematangan emosi anak yakni caranya melakukan adaptasi di dalam sebuah kelompok.

Contoh sederhananya saja ketika anak berada di dalam satu tim sepakbola. Secara tidak langsung, anak mama perlu belajar memahami dan beradaptasi dengan teman-temannya sendiri.

Mengingat setiap anggota tim memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga perlu sekali memahami semua karakter anggota agar dapat menyamakan visi.

Proses adaptasi semacam ini membantu kematangan emosi anak semakin terlatih.

4. Seringnya anak tampil di depan umum untuk mengasah kemampuan dan kematangan emosi

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Pixabay/ikon

Faktor lain yang dapat memengaruhi kematangan emosi anak yakni seberapa seringnya anak tampil di depan umum.

Tampil dan dilihat banyak orang memang diperlukan sebuah keberanian, melatih fokus serta meningkatkan kematangan emosi anak. Terbiasa tampil di depan umum dapat melatih kematangan emosinya karena anak perlu menghadapi rasa gugup atau takut.

Jika ini terus menerus dilakukan, maka anak mama dapat menguasai mental untuk tambil di depan umum serta matang secara emosi.

5. Anak telah belajar menerima perasaan negatif

Apa upaya yang dapat dilakukan untuk melatih kematangan emosi pada remaja
Pexels/Pixabay

Memasuki masa pubertas, anak-anak pasti akan mulai berbagai perasaan mulai dari galau, cemas, malu, bahagia hingga kecewa telah menjadi bagian emosi sehari-hari.

Saat anak mama sudah mulai jujur dan menerima perasaan negatif yang sedang dialaminya, maka kematangan emosinya sudah terasah.

Tak jarang anak berusaha mengontrol emosinya sendiri, sehingga Mama jangan kaget kalau melihat dirinya semakin cermat dalam mengatasi konflik.

Nah, itulah beberapa faktor yang memengaruhi kematangan emosi pada anak remaja.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

  • 5 Cara Melatih Kecerdasan Emosi Anak Tanpa Harus Ribet
  • Bisa Posesif! Begini Perkembangan Sosial-Emosional Anak 10 Tahun
  • Bukan dengan Menekan Emosinya, Inilah Cara Membuat Anak Disiplin