Apa yang bisa dibuat agar memudahkan mengingat isi bacaan

Membaca buku merupakan kegiatan positif yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan seseorang. Tanpa terkecuali, baik itu buku yang bersifat fiksi maupun non fiksi, semuanya sama-sama akan berdampak positif pada si pembaca. 

Nah, kamu pernah membaca buku, tapi gak ingat sama sekali terhadap isi dari buku yang dibaca? Bukannya memberi dampak positif, malah waktumu akan terbuang sia-sia. 

So, untuk mengantisipasi hal tersebut dan waktumu gak terkuras cuma-cuma, coba simak lima tips di bawah ini. Supaya apa yang sudah kamu baca bisa direkam oleh otak dengan baik.

1. Memilih waktu dan situasi yang tepat

ilustrasi membaca buku (pixabay.com/suju-foto)

Membaca di waktu dan suasana yang tepat, tentunya merupakan faktor eksternal yang mungkin saja dapat mempengaruhi fokusmu ketika sedang membaca. Walaupun terdengar sepele, tapi dua hal di atas juga merupakan sesuatu yang harus di perhatikan juga, ya.

Cobalah baca buku di pagi hari. Sebab dalam kondisi itu biasanya seseorang masih terasa fresh untuk beraktivitas, sehingga otak akan mudah untuk menyerap isi dari apa yang kamu baca. Gak usah lama-lama, cukup 15–20 menit saja yang penting rutin.

2. Jangan membaca dengan terburu-buru

ilustrasi membaca buku (pixabay.com/julio_55)

Bacalah buku secara perlahan tanpa terburu-buru. Apalagi jika kamu membaca buku yang isinya berat-berat, demi menjaga kefokusan otakmu, maka hindarilah membaca dengan cepat, ya 

Ada pepatah mengatakan, jangan terburu-buru, yang penting selamat. Sama halnya dengan membaca buku, gak usah terburu-buru yang penting kamu paham akan isi dari buku tersebut.

Baca Juga: 5 Langkah Sederhana agar Kemauan untuk Membaca Buku Makin Meningkat

3. Hindari kebisingan

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Membaca itu adalah berdamai dengan sunyi. Dalam artian, jika kamu ingin membaca, maka sebaiknya hindarilah tempat-tempat yang berbau kebisingan. Cobalah cari tempat yang paling nyaman menurutmu dan tidak sampai mengganggu pada kefokusanmu, ya. 

Sebab biasanya, akan sulit sekali otak menangkap terhadap isi dari sebuah bacaan, jika berlawanan dengan situasi kebisingan yang ada di hadapanmu. So, tetap fokus, ya! 

ilustrasi sedang memberi tanda pada buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum membaca, alangkah baiknya kamu untuk menyiapkan highliter pen. Lalu berilah tanda pada bagian kalimat yang menurutmu penting.

Nah, memberi tanda pada bacaan biasanya akan mempermudah otak untuk mengingat isi dari buku tersebut. Jika kamu belum terbiasa dengan hal itu, maka bisa coba lakukan dari sekarang.

5. Jangan lupa review

ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Thought Catalog)

Lakukanlah review pada bacaan yang telah kamu baca seharian itu. Supaya otak lebih mengingat, siapkan buku catatan dan pena, lalu tulislah poin-poin penting yang telah kamu tandai sebelumnya.

Pun setelah buku itu tamat dibaca, kamu tidak perlu lagi membuka buku dari awal. Kamu cukup dengan membuka catatan-catatan yang telah kamu tulis itu. Cukup efektif, bukan?

Sekarang, kamu gak usah lagi bingung gimana caranya agar isi buku yang telah kamu baca selalu ingat dan anti lupa, ya. Intinya, jangan lupa dicatat. Sebab dengan kamu mencatat, sadar atau tidak sadar hal tersebut mampu meningkatkan daya pikir dan ingat kamu, lho. Semangat!

Baca Juga: 5 Inspirasi Hadiah Buat Orang yang Gemar Membaca Buku, Biar Terpakai!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pernahkan Anda membaca suatu buku atau artikel namun sulit sekali untuk memahaminya?  Anda sudan habiskan banyak waktu untuk membaca dan mencerna isinya namun rasanya sia-sia. Padahal, apa yang ada dalam bacaan tersebut sangat Anda butuhkan untuk kemajuan karir maupun kehidupan pribadi.  Pernahkah Anda mengalaminya?

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan bacaan yang bahkan tak kita pahami isinya memang sangat menyiksa.  Keinginan untuk tahu yang begitu besar tak sejalan dengan kenyataan bahwa tulisan tersebut tak mudah dipahami. Lalu bagaimana agar kita bisa semakin paham pada materi apapun yang kita baca?  Factor-faktor apa saja sih yang bisa membuat kita gampang dan cepat paham dengan bacaan? Nah, disini kami akan kasih tau rahasianya 🙂

Burn, Roe, and Ross dalam //dandea.blogspot.com untuk meningkatkan kemampuan membaca sekurang-kurangnya ada lima factor yang perlu dibina

1. Potensi Skemata Pembaca

Menurut Piaget, skemata merupakan representasi bentuk dari seperangkat persepsi, ide, dan aksi yang diasosiasikan, dan merupakan dasar pembangunan pemikiran. Skemata selalu berkembang sejalan dengan kapasitas pengalamannya. Dalam perkembangannya skemata sebelumnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari skemata baru.

Pengertian skemata ketika dihubungkan dengan teori membaca, menggambarkan proses dimana pembaca mengkombinasikan pengetahuan awalnya dengan informasi baru dalam teks bacaan yang dipahami atau Skemata merupakan bagian dari pengetahuan awal yang menyediakan interpretasi bermakna tentang konten yang baru.

Mudahnya seperti ini.  Ketika Anda membaca buku tentang parenting dan Anda memiliki latar belakang pendidikan di dunia psikologi anak, berarti Anda akan semakin mampu menghubungkan antara pengetahuan baru dalam bacaan dengan apa yang sudah Anda pelajari sebelumnya.

Pengelaman dan pengetahuan yang luas (skemata) merupakan faktor yang sangat penting dalam membaca. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan materi bacaan, pembaca mampu mengenali dan memahami konsep-konsep dan kata-kata yang dibacanya, selanjutnya mampu memahami makna kata-kata tersebut dengan tepat dan cepat. Pengalaman merupakan dasar pembentukan konsep-konsep dan konsep-konsep adalah dasar penguasaan kosakata (perbendaharaan kata).

Berarti, agar semakin memahami bacaan dalam waktu singkat, Anda harus bisa familiar atau merasa akrab dengan apa yang Anda baca.

Setiap manusia memiliki potensi untuk berkembang.  Potensi itu ada dalam diri kita sendiri yang tersimpan dalam memori.  Dalam hal ini, apa yang tersimpan dalam memori itu merupakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca ketika sedang membaca sebuah teks yang terkoneksi dengan teks bacaan.

2. Potensi Mengingat

Kemampuan mengingat adalah suatu kemampuan kognisi yang dimiliki oleh setiap orang.  Mengingat sangat diperlukan dalam membaca karena dengan mengingat pembaca dapat mengungkapkan kembali dan menghubungkan antara apa yang dibaca dengan apa yang dipahaminya.  Dengan demikian, di dalam membaca itu bukan menghafal teks tapi memahami isi bacaan.  Dengan memahami isi bacaan seorang pembaca dapat memiliki potensi mengingat yang tinggi.

Lalu bagaimana agar mudah memahami bacaan?

Dapatkan ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis. Tempatkan diri Anda pada posisi penulis. Hal ini juga akan membantu Anda dalam menggali ide penulis lebih dalam lagi. Ini juga dapat bermanfaat saat Anda membaca karya-karya lain dari penulis yang bersangkutan. Namun, jika Anda masih merasa asing dengan tulisan atau penulis tersebut, coba cari tahu karya-karya apa saja yang sudah ia hasilkan. Cari informasi mengenai latar belakang penulis. Perhatikan judul dan subjudul bacaan (jika ada). Baca terlebih dahulu pendahuluan atau runutan terstruktur dari daftar isi secara saksama.

Beberapa buku juga melampirkan ringkasan dari masing-masing bab. Jika ringkasan itu ada, itu juga bisa dibaca lebih awal agar memudahkan Anda dalam memahami bacaan tersebut. Usahakan untuk mendapat gambaran umum dari bahan bacaan.

Apabila buku yang Anda baca termasuk dalam kategori sejarah, biografi, ataupun autobiografi, visualisasikan segala kejadian-kejadian layaknya adegan dalam sebuah film. Gunakan imajinasi Anda. Karakter-karakter apa saja yang terdapat dalam bahan bacaan itu. Bayangkan Anda sedang bercakap-cakap dengan tokoh tersebut, mencoba mencari tahu apa yang dirasakan. Gunakan teknik-teknik yang telah dipelajari dalam mengingat segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan fakta. Biasakan untuk melakukan tinjauan di setiap akhir bacaan. Tanyakan kepada diri Anda, informasi apa saja yang mampu diingat setelah membaca bacaan itu. Seberapa banyak informasi yang mampu Anda ingat.

Jenis bacaan seperti jurnal, essay, atau sejenisnya juga dapat diperlakukan hampir serupa dengan kategori di atas. Baca secara saksama ringkasan yang biasanya disajikan di bagian awal bacaan. Pahami gambaran umum yang ingin disampaikan oleh penulis. Pelajari bagian-bagian yang terdapat pada bacaan. Untuk tema atau kategori bacaan yang masih asing bagi Anda, coba temukan istilah-istilah khusus yang masih belum Anda pahami. Selanjutnya, gunakan kamus untuk melihat pengertian atau rujukannya. Kamus yang dimaksud di sini bukan hanya berupa kamus terjemahan yang berkaitan dengan istilah asing, tetapi bisa juga kamus yang berkaitan dengan jenis bacaan, misalnya kamus teknik, kamus pertanian, atau kamus lainnya. Anda perlu mengetahui artinya karena besar kemungkinan istilah-istilah tersebut akan diulang pada bahan bacaan.

Trik Mengingat Bacaan

Mengepal-ngepalkan tangan bukan aktivitas yang gak ada manfaatnya. Menurut studi yang dilakukan peneliti dari Montclair State University, aktivitas tersebut dalam membantu meningkatkan kemampuan mengingat. Tangan kanan yang sering dikepalkan akan membantu membentuk sebuah ingatan di otak. Sementara kalau tangan kiri di kepalkan, bisa merangsang pemanggilan ingatan yang sudah lalu.

Dalam studi ini, peneliti melibatkan sejumlah relawan. Mereka membagi peserta menjadi lima kelompok. Mereka diberi tugas untuk menghafal dan mengingat 72 kata. Masing-masing kelompok diminta untuk berbuat yang berbeda selama menghafal kata. Satu kelompok diminta menghafal sambil mengepalkan tangan selama 90 detik sebelum menghafal, kemudian mengepalkan tangan lagi ketika selesai melafalkan ingatan. Kelompok kedua melakukan hal yang sama tapi dengan tangan kiri.

Sementara kelompok ketiga, mereka menghafal tanpa mengepalkan tangan sama sekali. Kelompok keempat mengepal tangan kiri sebelum melafalkan, dan mengepalkan tangan kanan sebelum melafalkan. Terakhir, kelompok kelima mengepalkan tangan kanan sebelum melafalkan hafalan dan mengepalkan tangan kiri ketika mengingat kata. Hasilnya, kelompok kelima yang mempunyai hasil maksimal dalam mengingat dan memanggil kembali ingatan tersebut. Menurut peneliti, mengepalkan tangan kemungkinan mengaktifkan daerah otak tertentu yang merangsang peningkatan kemampuan mengingat.

3. Perspektif Pembaca

Perspektif membaca merupakan posisi yang sangat menentukan pemahaman seseorang dalam membaca teks bacaan.  Perspektif yang dimaksud adalah pendapat, anggapan, dan tujuan pembaca terhadap teks yang dibacanya.  Seorang pembaca yang memiliki perspektif yang baik terhadap apa yang dibacanya, maka ia akan mudah memahami isi bacaan tersebut.  Dengan demikian, seorang yang ingin membaca sebaiknya memiliki anggapan yang positif terhadap bacaan tersebut dan tentu saja sekaligus memahami isinya.

4. Kemampuan Berpikir

Kemampuan berpikir adalah syarat utama memahami sesuatu.  Untuk memahami isi bacaan diperlukan kognisi.  Kemampuan berpikir yang dimaksud adalah kemampuan memahami, mengingat, menerapkan, menganalisis dan mensintesis tentang apa yang dibacanya. Di sini kemampuan berpikir yang kritis dapat mempermudah seorang pembaca memahami isi bacaannya.

Berpikir merupakan salah satu ciri manusia. Sejak dapat mempersepsi, manusia berpikir dan proses ini terus berlanjut sampai akhir hayatnya. Manusia dianugrahkan oleh sang pencipta dengan pikiran, oleh karena itu kelebihan manusia dibandingkan dengan mahluk ciptaan lainnya adalah ditentukan oleh kekuatan pemikirannya yang diwujudkan dalam perbuatannya, setelah melalui proses penghayatan. Kemampuan berpikir merupakan sekumpulan ketrampilan yang kompleks yang dapat dilatih sejak usia dini.

5. Aspek Afektif

Aspek afektif adalah aspek yang juga menentukan kemampuan seseorang memahami isi bacaan dengan baik.  Afektif adalah sikap seseorang terhadap teks yang dibacanya dengan memiliki sikap yang positif atau dengan kemampuan menanggapi isi teks dengan baik.  Maka akan menghasilkan pemahaman yang baik.  Dalam hal ini, seseorang pembaca yang memiliki sikap positif terhadap bacaan yang dibacanya tentu akan tertarik untuk memahami isi bacaan tersebut secara mendalam sehingga ia pun akan senang membaca teks tersebut.

Demikian tadi faktor-faktor yang dapat membanti Anda untuk lebih memahami bacaan. Apakah Anda pernah punya pengalaman sulit memahami bacaan? Silahkan share di bawah ya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA