Apa yang dimaksud alamat website

ilustrasi web developer. © paper-leaf.com

JABAR | 27 Oktober 2021 17:10 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - URL adalah singkatan dari Uniform Resource Locator. URL adalah pengidentifikasi unik yang digunakan untuk menemukan sumber daya di Internet. Anda mungkin lebih mengenal URL adalah alamat web.

Ya, URL tidak lebih dari alamat sumber daya di internet yang diberikan di web. Secara teori, setiap URL yang valid menunjuk ke sumber daya tertentu. Sumber daya tersebut dapat berupa halaman HTML, dokumen CSS, gambar, dan lain sebagainya.

Pengguna akhir menggunakan URL dengan mengetikkannya langsung ke bilah alamat browser atau dengan mengklik hyperlink yang ditemukan di halaman web, daftar bookmark, email, atau dari aplikasi lain.

Dalam praktiknya, ada beberapa pengecualian, yang paling umum dari URL adalah ketika menunjuk ke sumber daya yang sudah tidak ada lagi atau yang telah dipindahkan. Karena sumber daya yang diwakili oleh URL dan URL itu sendiri ditangani oleh server Web. Hal ini terserah kepada pemilik server web untuk mengelola sumber daya itu dan URL yang terkait.

Apa itu URL dan bagian-bagiannya perlu kita ketahui, mengingat kita sering menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang URL beserta bagian-bagiannya, yang kami rangkum dari laman techtarget.com.

2 dari 4 halaman

Isi dari URL adalah nama protokol yang diperlukan untuk mengakses sumber daya, serta nama sumber daya. Bagian pertama dari URL mengidentifikasi protokol apa yang digunakan sebagai media akses utama. Bagian kedua mengidentifikasi alamat IP atau nama domain (atau mungkin subdomain) tempat sumber daya berada.

Protokol URL adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan HTTPS (HTTP Secure) untuk sumber daya web, mail to untuk alamat email, FTP untuk file pada server File Transfer Protocol (FTP). Sedangkan telnet untuk sesi saat mengakses komputer jarak jauh.

Sebagian besar protokol URL adalah titik dua dan dua garis miring; "mail to" hanya diikuti oleh titik dua. Secara opsional, setelah domain, URL juga dapat menentukan:

  • jalur ke halaman atau file tertentu dalam domain;
  • port jaringan yang digunakan untuk membuat koneksi;
  • titik referensi tertentu dalam file, seperti jangkar bernama dalam file HTML; dan
  • kueri atau parameter penelusuran yang digunakan, yang biasanya ditemukan di URL dalam bentuk hasil penelusuran.

3 dari 4 halaman

Apakah URL sama dengan nama domain? Meski kedua istilah tersebut seringkali digunakan secara bergantian, namun URL dan nama domain bukanlah hal yang sama. Di mana nama domain adalah bagian dari URL itu sendiri.

Dilansir dari Pandi.id, domain adalah nama yang muncul setelah  “www.” pada alamat web. Domain juga muncul setelah  “@” pada alamat email. Contoh domain adalah, google.com.

Sedangkan URL adalah alamat web lengkap yang mengarahkan ke salah satu halaman dalam situs tersebut. URL berisi nama domain dan komponen lain untuk menemukan halaman atau konten tertentu. Contoh URL adalah //www.google.com.  

Nama domain adalah bentuk URL yang lebih sederhana. Biasanya domain juga merujuk pada nama bisnis atau dagang. Seperti Google, nama domain Google adalah google.com, sedangkan nama URLnya //www.google.com.

URL dan URI

URL adalah jenis Uniform Resource Identifier (URI) yang paling umum. URI adalah string karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya melalui jaringan. URL adalah bagian penting untuk menavigasi internet.

HTTP dan HTTPs

Dalam URL kita mengenal adanya HTTP. Selain itu ada juga HTTPS. Lalu, apa perbedaan dari keduanya?

Baik HTTP dan HTTPS digunakan untuk mengambil data dari server web guna melihat konten di browser. Yang membuat HTTPS berbeda dari HTTP adalah HTTPS menggunakan sertifikat Secure Sockets Layer (SSL) untuk mengenkripsi koneksi antara pengguna akhir dan server.

HTTPS ini sangat penting untuk melindungi informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan data identitas, dari akses yang tidak sah. HTTPS menggunakan nomor port TCP/IP 443 secara default, sedangkan HTTP menggunakan port 80.

4 dari 4 halaman

URL juga memiliki bagian-bagian yang mungkin tidak Anda sadari. Dengan menggunakan URL berupa //wwww.abcd1234.com/search/query?q=URL sebagai contoh, kami akan menjelaskan komponen dari URL ini. Komponen URL adalah sebagai berikut:

  • Protokol atau skema. Digunakan untuk mengakses sumber daya di internet. Protokol dapat berbentuk http, https, ftps, mailto dan file. Sumber daya dicapai melalui nama sistem nama domain (DNS). Dalam contoh ini, protokolnya adalah https.
  • Nama host atau nama domain. Referensi unik yang mewakili halaman web. Dalam contoh ini adalah wwww.abcd1234.com.
  • Port name. Bagian ini biasanya tidak terlihat di URL, tetapi tetap diperlukan. Selalu diikuti titik dua, port 80 adalah port default untuk server web, tetapi ada opsi lain. Misalnya, :port80.
  • Path. Path mengacu pada file atau lokasi di server web. Dalam contoh ini, search/queri.
  • Query. Ditemukan di URL halaman dinamis. Kueri terdiri dari tanda tanya, diikuti oleh parameter. Untuk contoh ini adalah tanda ?.
  • Parameter. Potongan informasi dalam string kueri URL. Beberapa parameter dapat dipisahkan dengan ampersand (&). Dalam contoh ini adalah q=URL.
  • Fragment. Ini adalah referensi halaman internal, yang merujuk ke bagian dalam halaman web. Bagian ini biasanya muncul di akhir URL dan dimulai dengan hashtag (#). Meskipun tidak ada pada contoh di atas, contohnya bisa seperti #history di URL //en.wikipedia.org/wiki/Internet#History.
(mdk/ank)

Website adalah kumpulan halaman web yang saling berkaitan untuk menyajikan informasi tertentu, yang bisa diakses melalui nama domain di internet menggunakan aplikasi web browser (Chrome, Firefox, dll.).

Website kini sudah seperti kebutuhan utama bagi individu, perusahaan, maupun organisasi di berbagai belahan dunia. Sebab, website memiliki banyak sekali kegunaan, seperti meningkatkan online presence, menyajikan konten, mempromosikan produk, bahkan mendapatkan uang secara online.

Sebelum membuat website, ada baiknya Anda mengetahui pengertian website lebih dulu. Tenang, semuanya akan kami bahas di sini, termasuk jenis-jenisnya agar Anda tahu harus membuat situs seperti apa. Yuk, simak!

Dalam bahasa Indonesia, pengertian website adalah situs web, yang berarti sebuah situs atau ‘lokasi’ di web. Website terdiri dari beberapa halaman web yang saling terkait di bawah sebuah nama domain, biasanya memuat konten seperti teks, video, gambar, audio, dan lain sebagainya.

Lalu, apa saja sih halaman yang ada pada website? Jadi, umumnya website memiliki satu halaman utama yang disebut homepage. Homepage adalah halaman beranda yang akan terbuka pertama kali saat Anda mengakses nama domain website.

Dari sini, Anda bisa menjelajahi halaman web lain, biasanya halaman produk atau jasa untuk e-commerce, kontak, support, dan lain sebagainya.

Setiap website dibuat untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai wajah sebuah brand atau bisnis, media berita, hiburan, toko online, sarana pendidikan, hingga media sosial.

Untuk mengunjungi website, Anda membutuhkan sebuah perangkat seperti smartphone atau komputer, link URL (Uniform Resource Locator) alamat website atau nama domainnya, koneksi internet, dan aplikasi web browser.

Sejarah Website

Sejarah website dimulai oleh Tim Berners Lee, yang mengembangkan World Wide Web (WWW) pada tahun 1989. Bulan Oktober tahun 1990, Tim menggagas tiga teknologi dasar untuk membangun sebuah website, yaitu HTML, URL, dan HTTP.

Awalnya, website dirancang hanya untuk berbagi informasi di kalangan para ilmuwan di CERN. Sampai akhirnya, Tim melihat potensi website sebagai sarana yang bisa digunakan oleh siapa saja untuk berbagai tujuan. Kemudian, ia merilisnya secara resmi pada 6 Agustus 1991.

Website yang pertama dirilis saat itu baru sebatas menampilkan teks sederhana tanpa variasi font, video, maupun gambar. Bahkan, website ini sampai sekarang masih ada loh! Anda bisa mengaksesnya melalui URL //info.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html, dengan tampilan seperti ini:

Tim Berners Lee kemudian meminta CERN untuk menyetujui ketersediaan kode dasar website secara bebas royalti untuk seluruh pengguna internet. Akhirnya, keputusan tersebut diumumkan pada tahun 1993, dan berbagai website mulai bermunculan di seluruh dunia, hingga seperti yang sering kita jumpai sekarang ini.

Jenis-Jenis Website

Setelah membahas apa itu website dan sejarahnya, selanjutnya kami akan membahas jenis-jenis website.

Secara garis besar, website dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu website dinamis dan website statis. Website dinamis memiliki konten yang berubah-ubah sesuai preferensi pengunjungnya, sementara website statis selalu menampilkan konten yang sama.

Dari sini, jenis website dikelompokkan lagi menurut tujuan dan kegunaannya. Berikut jenis-jenis website yang ada saat ini:

1. Website Pribadi

Website pribadi adalah jenis website yang dimiliki oleh orang pribadi atau individu. Tipe website seperti ini rata-rata merupakan website statis dengan ukuran yang lebih kecil dan bahasa pemrograman sederhana.

Konten website pribadi biasanya mencakup hal-hal seputar keahlian atau portofolio untuk membangun personal branding pemiliknya. Tipe website ini banyak digunakan untuk berbagi cerita, atau untuk tujuan profesional seperti website milik Neil Patel.

Terkadang, jenis website ini juga berupa blog yang dionlinekan melalui layanan gratis seperti Blogger, WordPress, dan Wix dengan subdomain. Akan tetapi, kalau tujuan Anda adalah untuk profesional, sebaiknya cari nama domain khusus agar website Anda lebih kredibel!

2. Website E-Commerce

Selanjutnya ada website e-Commerce. Anda tentu sudah tidak asing dengan jenis website ini, mengingat saat ini e-commerce adalah salah satu tren digital yang sedang sangat digandrungi masyarakat.

Tipe website ini biasanya merupakan website dinamis, yang berarti akan menyesuaikan preferensi setiap pengunjung.

Contoh website jenis ini yang paling sering kita jumpai adalah toko online. Sebab, fungsi website seperti ini memang untuk berbisnis sehingga banyak sekali UMKM sampai perusahaan internasional yang menggunakannya.

Selain menguntungkan bagi pelanggan, website e-commerce juga memberikan dampak positif bagi perusahaan. Tujuannya tentu untuk memudahkan transaksi para pelanggan, karena bisa dijangkau oleh siapa pun dan dari mana pun.

Jadi, kalau Anda adalah pemilik bisnis, manfaatkan peluang ini dengan buat website toko online.

3. Website Bisnis

Jenis website ini biasanya dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi. Fungsinya yaitu sebagai salah satu strategi digital marketing, serta untuk meningkatkan reputasi bisnis.

Seringnya, website seperti ini juga digunakan sebagai company profile, yang menunjukkan kesuksesan dan seberapa profesional bisnis Anda.

Contoh website bisnis yang difungsikan sebagai company profile adalah milik Gojek Indonesia. Perusahaan ini memaksimalkan websitenya untuk memuat konten perusahaan, logo, kontak, profil, lokasi, layanan, kisah sukses, hingga produk yang disediakan.

Bisnis apa pun sangat disarankan untuk memiliki website jenis ini, karena hampir semua pelanggan pasti akan mencari informasi dulu secara online. Dengan menerapkan teknik SEO, website Anda pun bisa ditemukan melalui Google, yang akan turut meningkatkan peluang perolehan pelanggan baru.

Jenis website ini bisa diakses melalui aplikasi, atau web browser menggunakan URL-nya. Contohnya adalah Facebook, Linkedin, Twitter, Instagram, dan lainnya. Tentu saja, karena kegunaannya adalah untuk berbagi media, website seperti ini bersifat dinamis.

Selain berbagi media, tipe website ini bisa digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga maupun teman. Nah, bagi yang punya perusahaan, Anda juga bisa memanfaatkan media sosial untuk bisnis agar pendapatan semakin meningkat.

5. Blog

Anda pasti sudah sering mendengar yang satu ini. Blog adalah website yang difungsikan sebagai jurnal online untuk menulis artikel, memposting konten, atau ulasan produk.

Lain dengan website pada umumnya, blog biasanya memiliki kolom komentar agar user bisa berdiskusi dengan pembaca tentang topik blog tertentu.

Orang yang memiliki atau mengelola blog disebut blogger, biasanya bertugas untuk mengurus semua konten yang ada di blog. Konten blog sendiri diterbitkan dalam urutan kronologis, menampilkan postingan terbaru di bagian atas.

Salah satu contoh blog adalah tutorial Hostinger yang sedang Anda kunjungi ini.

Selain sebagai jurnal online, Anda juga bisa mencoba cara mendapatkan uang dari internet menggunakan blog. Langkah-langkahnya tidak sulit, asalkan Anda tetap konsisten. Belum tahu caranya? Yuk, baca artikel kami tentang cara membuat blog, yang juga membahas cara memonetisasinya.

Apa Saja Unsur-Unsur Website?

Untuk membangun website, ada beberapa hal yang harus disiapkan lebih dulu. Unsur-unsur website ini diperlukan agar website Anda bisa diakses oleh pengguna internet. Tanpa fondasi ini, website Anda tidak akan bisa online dan mendapatkan banyak traffic.

Berikut unsur-unsur website agar bisa online:

  1. Domain. Nama domain atau URL merupakan alamat khusus yang Anda gunakan untuk mengakses website, biasanya diakhiri ekstensi seperti .com, .net, .org, dan seterusnya.
  2. Hosting. Hosting adalah ruang penyimpanan yang menyimpan file dan data website Anda secara online agar bisa diakses melalui internet.
  3. Platform. Tool yang Anda gunakan untuk membuat website, bisa dengan coding atau CMS seperti WordPress, Joomla, atau website builder.
  4. Konten. Merupakan isi dari website itu sendiri, bisa berupa tulisan, gambar, atau video untuk menyampaikan informasi atau content marketing.
  5. Tampilan. Kalau desain website Anda bagus, pengunjung pun akan betah berlama-lama di website Anda.
  6. SEO. Search Engine Optimization atau SEO adalah langkah optimasi yang membuat website Anda muncul di hasil pencarian Google sehingga mendapatkan banyak traffic.

Pilih Web Hosting Terbaik

Manfaat Website

Website yang kini hampir selalu ada di keseharian setiap orang turut memberikan banyak manfaat.

Mulai dari hal kecil saja, kita bisa menggunakannya ketika perlu membeli sesuatu tapi tidak tahu toko fisik mana yang menjualnya. Tinggal cari di Google, klik-klik, checkout, lalu barang pun akan diantar ke rumah Anda.

Nah, berikut adalah manfaat dan fungsi website secara umum dalam kehidupan kita:

1. Membangun Personal Branding

Manfaat website yang paling mendasar adalah untuk personal branding, khususnya bagi Anda yang ingin mencoba cara mendapatkan uang dari website.

Mulai dari menampilkan hasil karya hingga portofolio, website memungkinkan semua orang mengetahui siapa Anda dan keahlian yang dimiliki.

2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Untuk pemilik bisnis, website bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan. Sebab, saat ini hampir semua orang pasti mencari tahu sesuatu secara online lebih dulu, biasanya melalui Google.

Nah, kalau Anda punya website bisnis yang dikelola dengan baik, calon pelanggan pun akan merasa lebih percaya untuk melakukan transaksi. Pelanggan tahu di mana mereka bisa menemukan informasi seputar produk atau jasa yang Anda tawarkan, yang kemudian bisa menaikkan tingkat konversi.

Website yang dionlinekan di internet bisa diakses oleh semua orang kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Otomatis, transaksi pun bisa terjadi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pelanggan baru juga bisa berdatangan dari mana saja, yang tentunya diinginkan oleh semua pemilik bisnis.

Tapi ingat, untuk bisa memaksimalkan pemasaran melalui website, Anda harus menerapkan teknik SEO yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa mencoba iklan berbayar pada search engine agar bisa semakin meningkatkan traffic website.

Menggunakan blog, Anda bisa berbagi cerita dan konten dari berbagai topik. Mau tentang aktivitas sehari-hari, traveling, atau hobi, semuanya bisa Anda bagikan.

Kalau punya keahlian di bidang tertentu, Anda juga bisa berbagi pengetahuan melalui blog. Setelah memiliki banyak pembaca setia, Anda bisa mencoba membuat kursus berbayar melalui website membership atau membuat website e-learning.

5. Menggalang Dana Sosial

Selain untuk penghasilan pribadi, Anda bisa memanfaatkan website untuk menggalang dana kalau punya jiwa sosial yang tinggi. Selain bisa menuangkan kreativitas di website, Anda juga bisa membantu banyak orang.

Untuk mengubah fungsi website sebagai sarana penggalangan dana aksi sosial, Anda bisa mengalihkannya menjadi website komunitas. Dari sini, masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk membantu orang yang membutuhkan.

Apakah Sulit Membuat Website?

Pada dasarnya, membuat website tidaklah sulit. Anda tidak harus menjadi seorang programmer, karena saat ini ada banyak tool dan platform yang tersedia untuk melakukannya.

Anda bisa bikin website hanya dengan 5 langkah, bahkan 30 menit sudah jadi! Cukup dengan menentukan tipe website, memilih web hosting, cek harga domain kemudian mendaftarkannya, lalu memilih platform, dan mengoptimasinya.

Mudah sekali, kan? Untuk lebih lengkapnya, silakan lihat panduan kami tentang cara membuat website.

Kalau tidak ingin repot dengan desainnya, Anda bisa menggunakan website builder. Ini adalah tool yang membantu Anda mengatur tampilan website menggunakan fitur drag-and-drop, dan biasanya menyediakan template desain. Salah satu website builder terbaik yang kami rekomendasikan adalah Zyro website builder.

Kesimpulan

Selesai! Melalui tutorial ini, Anda sudah mempelajari apa itu website, jenis, dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, website adalah situs atau lokasi di internet yang terdiri dari halaman-halaman web, yang menampilkan informasi tertentu dan bisa diakses melalui web browser.

Website sendiri ada beberapa jenis, yang dikelompokkan menurut kegunaannya. Jenis-jenis website dari yang paling populer adalah website e-commerce, media sosial, blog, perusahaan, dan website pribadi.

Sementara itu, secara garis besar website memiliki banyak sekali manfaat bagi bisnis maupun individu. Beberapa manfaat website adalah sebagai media promosi, toko online, company profile, sarana berbagi informasi, dan tentunya untuk menghasilkan uang.

Nah, jadi, tunggu apa lagi? Yuk, buat website Anda sekarang!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA