Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan

Pada umumnya, kesehatan mental pada anak susah sekali dideteksi, bahkan oleh Mama sendiri. Seperti tak terjadi apa-apa, Mama tak tahu kalau ternyata si Anak membutuhkan perhatian dan bantuan secara mental. Karenanya, Popmama.com ingin mengajak Mama untuk lebih waspada, kaitannya dengan kesehatan mental anak.

Penting untuk memahami tanda-tanda gangguan kesehatan mental pada anak. Mama harus banyak mencari tahu tentang ini, dan mempelajari juga cara-cara untuk membantu si Anak mengatasi masalah mereka. Dalam tulisan ini, akan dibahas tentang gangguan kecemasan pada anak, atau yang biasa disebut anxiety disorder.

Berikut ini lima hal penting yang wajib Mama tahu tentang gangguan kecemasan pada anak.

1. Ragam jenis gangguan kecemasan

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan
Freepik

Meski masih anak-anak, bukan tak mungkin mereka mengalami gangguan kecemasan loh, Ma. Jenisnya bisa beragam, seperti berikut ini:

  • Gangguan obsesif-kompulsif atau OCD, yang ditandai dengan pikiran negatif yang membuat anak merasa cemas, takut, dan khawatir. OCD membuat pikiran si Anak memproduksi rasa takut (obsesif) tertentu yang tak bisa dihindari, hingga akhirnya melakukan tindakan berulang (kompulsif).
  • Jenis lain gangguan kecemasan, bisa juga anak mengalami stres pasca-trauma, mungkin setelah kejadian menakutkan yang mereka alami di lingkungannya. Post traumatic stress disorder ini memang selalu dipicu kejadian di masa lalu, sehingga seseorang, termasuk anak-anak, merasa cemas hal tersebut akan terjadi lagi.
  • Ada juga fobia sosial yang tidak seharusnya dialami anak-anak yang masih butuh banyak bersosialisasi.
  • Selain itu, gangguan kecemasan lain yang umum, tidak lebih berat dari jenis yang sudah disebut di atas, juga bisa dialami anak-anak. Apapun gangguan kecemasan yang dialami anak-anak secara terus-menerus, bisa mengganggu kegiatan sehari-hari mereka.

2. Perbedaan gangguan kecemasan dengan stres

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan
Freepik

Jika dibiarkan berlarut-larut, gangguan kecemasan ini bisa berbahaya bagi si Anak. Namun sebelum mengatasinya, Mama perlu tahu juga apa bedanya gangguan kecemasan dengan stres, karena masing-masing berbeda perlakuan untuk penanganannya nanti. Hal paling umum adalah durasi. Jika anak mengalami stres, maka dia akan segera membaik, sedangkan gangguan kecemasan terjadi secara terus-menerus.

Perbedaan perilaku juga tampak, apakah si Anak mengalami stres atau gangguan kecemasan. Biasanya stres memicu anak untuk berkeinginan melakukan hal yang lebih baik dari kesalahan kemarin. Sedangkan gangguan kecemasan membuat anak gampang lelah dan panik pada segala hal, serta lebih banyak menyerang fisik.

  1. 3 Cara Mudah Membuat Anak Senang Belajar Matematika, Coba Yuk, Ma!
  2. 7 Alat Makeup untuk Remaja dan Harganya yang Wajib Dimiliki
  3. 7 Masker untuk Perawatan Alami Remaja di Rumah, Mudah dan Murah Lho!

3. Reaksi tubuh dan perubahan perilaku anak

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan

Anak yang mengalami gangguan kecemasan biasanya tekanan darahnya meninggi dan detakjantungnya lebih cepat. Mereka juga mudah lelah dan panik dalam banyak hal. Tekanan secara psikis dari kepanikan itu juga akhirnya menimbulkan sakit secara fisik. Selain badan, yang diserang juga pernafasan. Anak dengan gangguan kecemasan akan mudah mengalami sesak nafas.

Selain itu, mereka juga bakal sering merasakah mulas pada perutnya. Seperti orang dewasa yang sedang banyak pikiran, anak-anak dengan gangguan kecemasan juga susah tidur dan pusing. Sebagai imbas dari itu semua, mereka kemudian melakukan hal-hal yang berulang, seperti misalnya menggigiti kuku, bahkan menyakiti tubuhnya sendiri.

Suasana hati anak pun jadi kacau. Mereka cenderung lebih malas bersosialisasi, karena pada dasarnya mereka merasa insecure dengan apapun yang ada di sekelilingnya. Imbasnya, anak juga jadi enggan pergi ke sekolah. Kalau sudah begini, Mama benar-benar harus ekstra perhatian dan membantu mereka keluar dari semua ini.

4. Penyebab gangguan kecemasan pada anak

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan
Freepik/peoplecreations

Mama akan lebih mudah mencari penyebab jika anak mengalami stres, tapi tidak dengan gangguan kecemasan. Seringnya si Anak sendiri juga tak tahu apa yang sedang mereka cemaskan, dan meraka mereka merasa cemas terus-menerus. Mereka hanya akan menunjukkan sikap gampang marah, panik dan sensitif, serta cenderung menutup diri.

Menjadi susah untuk mengatasi gangguan kecemasan pada anak, karena memang susah juga dicari penyebabnya. Cara terbaik untuk bisa mengoreknya hanya dengan membawa mereka ke dokter spesialis atau psikolog, karena pergi berlibur bahkan tak bisa membuat mereka lepas dari gangguan kecemasan ini.

Bagaimana menangani anak dengan gangguan kecemasan?

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan
Freepik

Seperti yang sudah disebutkan di atas, untuk menolong anak dengan gangguan kecemasan ini Mama perli membawa mereka ke dokter spesialis, psikolog, ataupun psikiater yang akan membantu si Anak berusaha mengurangi dan mengontrol rasa cemas mereka.

Jangan sampai terlambat memberi pertolongan, karena gangguan kecemasan ini bisa menghambat perkembangan mereka, dan bahkan dapat menimbulkan gangguan mental yang lebih parah. Gangguan kecemasan ini bisa saja menggiring anak menjadi depresi, dan tentunya akan perlu penanganan yang lebih serius lagi.

Well, Mama perlu memastikan bahwa si Anak tak kekurangan perhatian dari orang-orang terdekatnya. Berusahalan untuk dekat dengan anak dalam segala hal, bahkan jika harus mengetahui apa saja kegiatan mereka di luaran dan bagaimana perasaan mereka saat ini.

Baca Juga:

  • Ini Lho, 5 Pendidikan Karakter yang Dibangun di Sekolah
  • Pastikan Anak Paham, Aturan Dibuat Bukan untuk Dilanggar!
  • 5 Alasan Mengapa Mama Harus Mendukung Pendidikan Seksual di Sekolah

Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan mental anak tetap optimal menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan oleh orangtua agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya orang dewasa, nyatanya anak-anak pun dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan mental, salah satunya adalah gangguan kecemasan sosial. Sebaiknya orangtua kenali lebih banyak mengenai kondisi ini agar gangguan yang dialami anak dapat diatasi dengan baik.

Baca juga: Mitos atau Fakta Perundungan Picu Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial yang dialami anak bukan hanya membuat anak kesulitan untuk membangun hubungan sosial. Lebih dari itu, kondisi ini menyebabkan anak menghindari situasi sosial akibat ketakutan akan dikritik, dipermalukan, serta dihakimi oleh orang lain. Tidak hanya hubungan sosial, kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak serta prestasinya di sekolah. 

Kenali Gejala dari Gangguan Kecemasan Sosial pada Anak

Saat anak mengalami rasa cemas ketika memasuki lingkungan yang baru, tentunya hal ini merupakan kondisi yang wajar dan normal. Umumnya, kecemasan ini tidak akan berlangsung lama setelah anak menemukan teman bermain yang membuatnya senang. Namun, jika anak mengalami rasa cemas dan takut berlebihan selama beberapa hari, sebaiknya perhatikan kondisi anak.

Anak yang mengalami gangguan kecemasan sosial umumnya akan mengalami rasa cemas dan takut yang berlebihan. Tidak hanya itu, biasanya kondisi ini akan disertai dengan beberapa gejala fisik, seperti bicara terlalu pelan, postur tubuh kaku, keringat berlebih, jantung berdebar, dan anak mengalami mual.

Baca juga: Benarkah Gangguan Kecemasan Sosial Diturunkan dari Keluarga?

Melansir Psycom, kondisi ini juga dapat menyebabkan anak merasa tertekan sehingga mengganggu nilai prestasi di sekolah dan kesulitan mencari teman baru. Anak dengan kondisi ini juga memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah. Selain itu, mereka biasanya senang untuk menghindari berbagai aktivitas yang dilakukan dengan banyak orang.

Gangguan yang dialami anak nyatanya sulit untuk dideteksi. Bertanya langsung dengan psikolog mengenai sifat dan karakter anak melalui aplikasi Halodoc menjadi pilihan yang tepat agar ibu dapat mengetahui kondisi kesehatan mental anak. Melansir Very Well Mind, gangguan kecemasan sosial yang tidak diatasi dengan baik dapat tingkatkan risiko gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi, gangguan pola makan, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Lalu, apa penyebab gangguan kecemasan sosial pada anak? Hampir sama dengan orang dewasa, faktor genetik, faktor lingkungan, kejadian traumatis, dan pola asuh yang terlalu mengekang menjadi pemicu anak alami kondisi ini.

Atasi Gangguan Kecemasan Sosial yang Dialami Anak

Pengobatan yang dilakukan pada anak-anak dengan gangguan kecemasan sosial ditujukan untuk menurunkan risiko munculnya gejala dan membantu pengidap mengontrol rasa cemas yang dialami. Berbagai perawatan dapat dilakukan, seperti:

  1. Terapi perilaku kognitif yang dapat membantu anak-anak untuk mengenali faktor pemicu dan mampu mengontrol pikiran negatif yang muncul.
  2. Keluarga juga memerlukan terapi untuk mengetahui tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dalam membantu anak mengatasi gejala yang dialami. Dukungan keluarga menjadi peran penting dalam pengobatan untuk mengatasi kondisi ini dengan baik.
  3. Penggunaan obat digunakan untuk mengurangi rasa cemas dan takut berlebihan yang dialami anak.

Baca juga: Benarkah Spotlight Effect Picu Gangguan Kecemasan Sosial?

Itulah beberapa pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu anak mengatasi gangguan kecemasan sosial yang dialami. Melansir Raising Children, dukungan orangtua begitu berperan dalam penanganan kondisi ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak mengurangi rasa cemas atau takutt berlebihan secara mandiri di rumah.

Berikan pengertian mengenai situasi sosial yang akan dihadapi agar anak dapat mempersiapkan kondisi mental. Selain itu, jangan paksa anak untuk tampil di depan banyak orang, sebaiknya lakukan ini secara perlahan sampai anak merasa nyaman dengan kondisi situasi sosial.

Apa yang dimaksud anak dengan gangguan kecemasan

Referensi:
Psycom. Diakses pada 2020. How to Help Kids with Social Anxiety.
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Social Anxiety Disorder in Children.
Raising Children. Diakses pada 2020. Social Anxiety Children.