Apa yang dimaksud dengan Allah Esa dalam sifatNya?

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 7 are not shown in this preview.

Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari empat ayat. Surat Al Ikhlas diturunkan di Kota Makkah sehingga tergolong dalam surat Makkiyah. Surat ini menegaskan tentang sifat Allah Maha Esa.

Dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag), terdapat sebuah hadis yang menjelaskan orang yang membaca surat Al Ikhlas 10 kali akan dibangunkan istana di surga.

Dari Mu'adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang membaca 'qul huwallahu ahad' (Al Ikhlas) sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya istana di surga." (HR. Ahmad).

Hal tersebut didukung oleh hadis lain. Menurut Muhammad Haqqi al-Nazili dalam buku “Khazīnat al-Asrār” dijelaskan, orang yang membaca surat Al Ikhlas 200 kali maka akan diampuni dosanya selama 200 tahun. Berikut bacaan hadisnya.

وأخرج البيهقي عن أنس رضي هللا تعاىل عنو عن الني ﷺ أنو قال من قرأ قل ىواللّٰه أحد مائيت مرة غفر هللا لو ذنوب مائيت سنة

Advertising

Advertising

Artinya: “Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas raḍiya Allāhu anhu dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau bersabda, ‘Siapa yang membaca qul huwa Allāhu aḥad dua ratus kali, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya selama dua ratus tahun.’”

Bacaan Surat Al Ikhlas dan Artinya

Berikut bacaan surat Al Ikhlas dan artinya dalam bahasa Indonesia.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١

Qul huwa Allahu ahad

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢

Allahus Samad

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣

Lam yalid walam yulad

3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤

Walam yakun lahu kufuwan ahad

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Kandungan Surat Al Ikhlas

Dalam buku “Al-Qur’an Hadis” oleh Kementerian Agama (Kemenag), sebab turunnya surat Al Ikhlas diterangkan dalam riwayat Imam Ahmad bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan kepada Nabi Muhammad saw., “Hai Muhammad, terangkanlah nasab Tuhanmu kepada kami.”

Kemudian Allah Swt. menurunkan wahyu melalui surat Al Ikhlas, “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Baca Juga

Dalam ayat pertama, tafsir Kemenag menjelaskan bahwa Allah Yang Maha Esa. Artinya, Allah Swt. adalah satu dan tunggal, tidak mempunyai bandingan, wakil, saingan, atau yang menyerupai dan menyamai-Nya.

Lafal ini tidak boleh digunakan kecuali hanya kepada Allah sebab Dialah Yang Maha Sempurna dalam semua sifat dan perbuatan-Nya. Keesaan Allah Swt. meliputi tiga hal:

  • Maha Esa pada zat-Nya, yaitu tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian.
  • Maha Esa pada sifat-Nya, yaitu tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya
  • Maha Esa pada perbuatan-Nya, yaitu hanya Allah Swt. yang membuat semua perbuatan.

Pada ayat ketiga, Allah Swt. menegaskan bahwa Dia tidak beranak, tidak ada yang sejenis dengan Allah sehingga bisa menikah dengan-Nya dan melahirkan anak. Allah Swt. juga tidak diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula.

Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa adalah anak laki-laki Allah.

Allah Swt. Mencintai Orang yang Membaca Surat Al Ikhlas

Diriwayatkan dari hadis sahih al-Bukhari 7375, Nabi Muhammad saw. mengutus seorang pria sebagai pemimpin ekspedisi. Selama perjalanan, dalam setiap doa ia menutup bacaan Al-Qur'an dengan surat Al Ikhlas.

Sekembalinya mereka, para sahabatnya menyebutkan hal ini kepada Nabi Muhammad, yang menjawab, "Tanyakan mengapa dia melakukannya."

Ketika laki-laki itu ditanya, dia menjawab, "Dalam surah ini telah disebutkan sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih, oleh karena itu, saya senang membacanya berulang-ulang."

Baca Juga

Ketika Nabi Muhammad mendengar jawaban ini, dia berkata kepada orang-orang, "Beri tahu dia bahwa Allah sangat mencintainya."

Dapat dipahami bahwa Allah mencintai orang yang membaca surat Al Ikhlas. Oleh sebab itu, membaca surat Al Ikhlas dapat mendekatkan diri umat muslim kepada Allah Swt.

Orang yang Membaca Surat Al Ikhlas akan Masuk Surga

Dalam hadis al-Bukhari sebagaimana dijelaskan dalam buku “The Meaning and Explanation of the Glorious Qur'an (Vol 10)” oleh Muhammad Saed Abdul-Rahman, Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa orang yang cinta surat Al Ikhlas akan masuk surga.

Hadis tersebut menceritakan seorang pria dari kalangan Ansar yang memimpin shalat di Masjid Quba. Setiap rakaat, ia terlebih dahulu membaca surat Al Ikhlas kemudian menambah surah lainnya.

Orang-orang keberatan dan berkata kepadanya, “Tidakkah menurutmu surah Al-Ikhlas saja sudah cukup? Mengapa Anda bergabung dengan surah lain untuk itu? Anda sebaiknya hanya membaca surah ini, atau meninggalkannya dan membaca surah lainnya.”

Kemudian pria tersebut berkata, “Saya tidak bisa meninggalkannya; sebagai gantinya, saya lebih suka berhenti memimpin doa.” Orang-orang tidak ingin orang lain memimpin sehingga mereka membawa masalah ini ke hadapan Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. bertanya kepada pria itu, “Apa yang menghalangimu untuk menuruti keinginan temanmu? Apa yang membuatmu membaca surah ini di setiap rakaat?”

Pria itu menjawab, “Saya sangat menyukainya.”

Nabi Muhammad berkata, "Kecintaanmu pada surah ini telah membuatmu masuk ke surga."

Baca Juga

Dengan demikian, membaca surat Al Ikhlas membawa banyak manfaat. Mengamalkan surat Al Ikhlas dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan untuk mendapatkan berkah dari Allah Swt.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan dan wajib meyakini bahwa Dzat Tertinggi, pemilik sagala hal yang ada di muka bumi dan langit adalah Allah SWT semata. Hal tersebut juga merupakan penjelasan dari Allah Maha Esa artinya hanya Allah SWT satu-satunya Dzat tertinggi, pemilik segala hal yang harus disembah oleh setiap mahluk-Nya.

Kita semua sebagai umat muslim harus dan wajib meyakini itu, agar penjelasan Allah Maha Esa artinya sangat melekat pada hati, pikiran dan jiwa kita. Yang akan selalu senantiasa mempengaruhi segalah hal yang kita lakukan setiap hari, jam dan setiap detiknya. Superapp.id dalam kesempatan kali ini akan mengulas segala hal tentang keesaan Allah SWT. Yuk, mari kita simak dengan seksama.

Baca Juga: Doa Setelah Shalat Wajib 5 Waktu yang Dianjurkan, Lengkap!

Surat Al-Ikhlas, Penegasan Keesaan Allah SWT

popbela.com

Diriwayatkan dari Mu’adz Anas Al-Juhaniy R.A, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda yang isinya:

“Siapa yang membaca ‘qul huwallahu ahad’ (Al Ikhlas) sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya istana di surga.” (Hadist Riwayat Ahmad).

Banyak juga hadist lainnya yang mendukung apa yang diriwayatkan oleh Mu’adz Anas R.A, yang pada intinya menyampaikan bahwa siapapun yang membaca surat Al-Ikhlas selama 200 kali, akan mendapatkan ampunan dosa selama 200 tahun. Karena, dalam surat Al-Ikhlas terkandung makna yang mendalam tentang Ketuhanan Yang Maha Esa artinya.

Bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa artinya adalah jelas, satu-satunya Dzat tertinggi pemilik alam dunia akhirat dan dengan segala isinya. Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa Allah SWT adalah satu dan tunggal, tidak mempunyai bandingan, saingan dan sebagainya. Dari penjelasan di dalam surat Al-Ikhlas tersebut terdapat beberapa turunan tafsir yang menjadi arti dari Allah Maha Esa itu sendiri.

Pengertian Allah Maha Esa

1. Keesaan Allah SWT dalam Dzat-Nya

gambar.pro

Allah Itu Maha Esa artinya merupakan Dzat yang tertinggi, tunggal dan tidak ada yang menyerupai, menyamai dan tidak pula beranak dan bercucu. Keesaan Allah SWT dalam Dzat-Nya, bermakan tidak ada dzat yang menyerupai Dzat Allah SWT. Dzat Allah SWT juga tidak tersusun dari bagian-bagian karena tarkib (tersusun) merupak sifat makhluk cipataan Allah. Sementara Allah Maha Suci, Maha Besar, Maha Esa dari sifat-sifat makhluk-Nya.

wikipedia.org

Asmaul Husna yang artinya Allah Maha Esa adalah Al-Ahad. Sudah menjadi sifat-Nya menjadi Yang Esa atau Yang Tunggal. Sebagaimana yang disampaikan dalam Surat Al-Ikhlas itu sendiri:

“Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Esa artinya dalam Islam merujuk kepada salah satu sifat suci Allah SWT, tidak ada satupun manusia dan mahluk-mahluk Allah SWT lainnya yang memiliki sifat qudroh (kuasa), iradah (kehendak), dan sifat-sifat Allah lainnya.

3. Keesaan Allah SWT dalam Perbuatan-Nya

apahabar.com

Asmaul Husna yang artinya Allah Maha Esa, sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, bukan merupakan pengertian terakhir. Terdapat pengertian keesaan Allah SWT dalam perbuatan-Nya. Allah SWT bisa memberikan hukuman, pahal dan anugerahnya. Keadilan Allah SWT adalah mutlak, sebagaimana yang disampaikan dalam firman Allah SWT, pada Surat Al-Baqarah ayat 255, yaitu:

“Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinnya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.

Baca Juga: 8 Amalan Hari Jumat Yang Luar Biasa Keutamaannya

Allah Menyukai Hamba-Nya yang Membaca Surat Al-Ikhlas

detik.com

Sesungguhnya, Allah SWT menyukai setiap Hamba-Nya yang membaca surat Al-Ikhlas dan mengamalkannya dalam setiap nafas dan setiap detik kehidupannya. Allah Maha Esa artinya Allah adalah satu, tiada apapun yang dapat membadingkannya. Dalam Surat Al-Ikhlas disampaikan tentang segala sesuatu sifat-sifat Allah dan tentang keesaan-Nya.

Barang siapa yang mengamalkannya, Allah SWT akan mencintai hamba tersebut dan merupakan sebuah pintu gerbang bagi setiap hamba-Nya untuk lebih dapat meningkatkan kedekatan dirinya kepada Allah SWT sebagai tuhan yang diagungkan. Selain itu, surga merupakan ganjaran bagi hamba-Nya yang sering membaca dan mengamalkan tafsir dan makna dari surat Al-Ikhlas itu sendiri.

Semoga penjelasan terkait Allah Maha Esa artinya dan segala halnya, dapat menambah wawasan keagamaan dan dapat meningkatkan keimanan Sedulur sebagai umat muslim. Jangan lupa untuk senantiasa beribadah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai seseorang yang beragama.

Sebelum artikel ini diakhiri, jangan sampai Sedulur melupakan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena hal tersebut juga merupakan bagian dari ibadah yang harus Sedulur lakukan. Sedulur bisa mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan Aplikasi Super. Bagi Sedulur yang belum memiliki aplikasinya, Sedulur bisa klik di sini untuk download dan gunakan Aplikasi Super untuk memenuhi setiap kebutuhan harian Sedulur.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA