Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?


Periodisasi secara arkeologis ditinjau dari benda-benda peninggalan manusia yang digunakan pada zaman praaksara. Berdasarkan benda-benda yang diteliti, peneleti membagi masa praaksara menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Pada zaman batu, selutuh perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi zaman Palaelithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.

Palaeolithikum berasal dari dua kata, Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Pacitan dan Ngandong Jawa Timur menjadi daerah yang banyak ditemukan hasil kebudayaan Palaelithikum. Zaman ini terjadi 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah. Manusia memperoleh makanan dengan cara berburu, mereka memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Alat-alat hasil kebudayaan Palaelithikum terbuat dari batu yang bertekstur kasar dan belum diasah, contonya kapak perimbas atau menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.

Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu tengah. Hasil kebudayaan batu tengah sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil kebudayaan zaman Paleolitikum (batu tua). Pada zaman ini, manusia sudah ada yang hidup menetap sehingga kebudayaan yang menjadi ciri dari zaman ini adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous Roche.

Kjokkenmoddinger berasal dari dua kata dalam bahasa Denmark yaitu kjokken berarti dapur dan modding aberarti sampah. Jadi, Kjokkenmoddinger berarti sampah dapur. Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur berbentuk kulit kerang dan siput yang sudah menggunung dan memfosil. Kjokkenmoddinger terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, yakni antara Langsa dan Medan.

Abris Sous Roche (abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua) jika digabung berarti gua tempat tinggal manusia purba untuk melindungi diri dari ancaman cuaca dan binatang buas. Pada gua tersebut dapat ditemukan alat-alat seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan abris sous roche dapat ditemukan di Besuki, Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan.

Neolithikum, terdiri dari dua kata yaitu Neo berarti “baru” dan Lithos berarti batu. Neolithikum disebut juga zaman batu baru. Terjadi perubahan mendasar pada zaman ini, yaitu ditandai dengan kehidupan masyarakat praaksara yang mulai menetap dan bercocok tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong.

Kapak persegi memeunyai bentuk persegi panjang maupun trapesium.  Ada dua jenis kapak persegi menurut ukurannya, yaitu kapak persegi yang berukuran besar dan yang berukuran kecil. Kapak berukuran besar atau kapak beliung berfungsi sebagai cangkul, sedangkan kapak yang berukuran kecil bernama tarah atau tatah memunyai fungsi sebagai alat pahat.

Kapak lonjong memiliki bentuk lonjong, yang pada ujung lancip terdapat tangkai dan ujung yang lain merupakan asahan yang tajam. Ada dua kapak lonjong, yang berukuran besar biasa disebut Walzenbeil dan kecil biasa disebut Kleinbeil. Kapak lonjong berfungsi seperti kapak persegi. Selain kedua kapak tersebut, kebudayaan pada zaman Neolithikum adalah perhiasan, gerabah, dan pakaian. Perhiasan terbuat dari batu dan kulit kerang.

Megalithik terdiri dari dua kata yaitu Mega berarti ‘besar’ dan Lithos berarti ‘batu’. Megalithik berarti batu besar. Pada tardisi megalithikum dapat dijumpai bangunan dan batu-batu yang berukuran besar. Tradisi dizaman megalithikum erat kaitannya dengan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Jenis-jenis bangunan megalithik antara lain sebagai berikut.

(1). Menhir merupakan tugu tempat pemujaan roh nenek moyang dan dijadikan penanda orang yang meninggal.

(2). Dolmen merupakan meja batu yang berwujud batu lebar yang ditopang oleh batu lain. Pada dolmen dijadikan sebagai tempat persembahan untuk memuja arwah leluhur dan tempat duduk kepala suku atau raja.

(3). Kubur peti batu merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan mayat. Kubur peti batu terdiri dari enam buah papan batu dan sebuah penutup peti. Kubur peti batu diletakkan membujur ke arah sungai atau gunung.

(4). Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil, berbentuk kubus dan bulat. Bentuknya kubus dan bulat. Waruga terdapat di Sulawesi Tengah.

(5). Sarkofagus berbentuk mirip lesung dan terdapat tutup di atasnya. Sarkofagus terdapat di Bali.

(6) Punden berundak merupakan tempat pemujaan roh nenek moyang yang berbentuk bangunan bertingkat yang dihubungkan tanjakan kecil.

(7). Patung yang berbentuk binatang maupun manusia.  

Zaman ini merupakan perkembangan dari zaman batu. Pada zaman ini mulai muncul peralatan selain dari batu yaitu besi dan perunggu. Berdasarkan perkembangannya, zaman logam dibagi menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Untuk Indonesia mengalami dua zaman saja, yaitu zaman perunggu dan zaman besi. Hasil kebudayaan zaman logam antara lain kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu).



Page 2


Dengan mengakses https://nurobiamrard.blogspot.com ini Anda dianggap telah mengerti dan menyetujui seluruh syarat dan kondisi (disclaimer) yang berlaku dalam penggunaan blog ini, sebagaimana tercantum dibawah ini : Blog ini saya buat untuk memberikan pengetahuan dan membantu para pembaca, khususnya pelajar, untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah. Setiap artikel tercantum tanggal, bulan, dan tahun penulisan. Informasi yang tersedia di blog ini mohon digunakan untuk rujukan atau referensi saja.

Penulis tidak menjamin kebenaran data atau informasi yang disajikan. Untuk itu, penulis mengharapkan para pembaca menggunakan informasi dalam blog ini sebagai sumber pendukung saja. Penulis tidak bertanggung jawab atas atas segala kerugian yang ditimbulkan atas tulisan yang ada di dalam blog ini.


Penulis selalu mengharapkan kritik dan saran atas informasi di dalam blog ini. Pembaca dapat memberikan masukan pada komentar artikel atau akun-akun sosial media yang tercantum pada blog. Setiap pembaca blog ini diperbolehkan untuk berkomentar. Dengan catatan komentar yang dituliskan merupakan tanggung jawab dari pemberi komentar masing-masing.

Tulisan-tulisan pada blog ini merupakan tulisan penulis yang bersumber dari berbagai referensi yang dipadukan menjadi satu dengan wujud artikel IPS.


Terima kasih telah berkunjung ke

https://nurobiamrard.blogspot.com, silahkan berkunjung kembali. 


Salam sahabat pendidikan sekalian, berkaitan dengan artikel sebelumnya maka kembali kita akan membahas mengenai Periodisasi Praaksara secara Arkeologis yang dimana sebelumnya telah kita bahas tentang Periodisasi secara Geologis, dan adapun ulasannya adalah sebagai berikut :

Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda peninggalan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa praaksara. Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam. 

Zaman batu adalah zaman dimana sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang dugunakan dan dari cara pengerjaannya, zaman batu dibagi menjadi tiga yaitu, Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

Berasal dari kata palaeo yang artinya tua, dan lithos yang artinya batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Hasil kebudayaannya banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. Untuk membedakan temuan dikedua tempat tersebut, para arkeolog sepakat menyebutnya sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.

Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah ( nomaden ). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu, mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan. 

Alat-alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang digunakan untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging atau memotong umbi-umbian.

Berasal dari kata meso yang artinya Tengah dan lithos yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut dengan zaman batu tengah. Hasil kebuadayaan batu tengah sudah lebih maju bila dibandingkan dengan kebuadayaan zaman palaeolithikum. 

Pada zaman ini , manusia sudah ada yang hidup menetap sehingga kebudayaan yang menjadi cirri dari zaman ini adalah kebudayaan “ kjokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche “

Adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark, yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah. Jadi arti sebenarnya adalah sampah dapur yang merupakan timbunan kulit kerang dan siput yang menggunung dan sudah menjadi fosil. 

Kjokkenmoddinger ditemukan disepanjang pantai timur sumatera yaitu antara langsa dan medan. Dari timbunan ini ditemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan kapak genggam Palaeolithikum. 

Kapak genggam yang ditemukan tersebut dinamakan dengan “pebble” atau kapak Sumatra sesuai dengan lokasi penemuannya. Kapak Sumatra ini bentuknya sudah lebih baik dan mulai halus. Selain itu ditemukan pula sejenis kapak pendek dan sejenis batu pipisan ( Batu-batu alat penggiling )

Abris  = tinggal, sous  = dalam, roche = gua. Maksudnya adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia purba yang berfungsi sebgai tempat perlindungan  dari cuaca dan binatang buas. 

Alat-alat yang ditemukan pada gua tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. 

Kebudayaan abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di besuki, bojonegoro juga didaerah Sulawesi selatan.

Berasal dari kata Neo yang artinya baru dan lithos yang artinya batu. Berarti bisa disebut dengan zaman batu baru. Pada zaman ini telah terjadi perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat Praaksara. 

Mereka mulai menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

Kapak persegi bentuknya persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapezium. Kapak persegi ada yang berukuran besar dan ada pula yang kecil. 

Yang berukuran besar disebut dengan beliung dan fungsinya sebgai cangkul. Adapun yang ukurannya kecil disebut dengan tarah dan fungsinya sebgai alat pahat.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

Kapak lonjong bentuknya lonjong. Pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujungnya yang lain di asah sehingga tajam. ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Yang berukuran besar disebut dengan walzenbeil dan yang kecil disebut kleinbeil. 

Fungsinya keduanya sama dengan kapak persegi. Selain dari kapak lonjong dan kapak persegi, pada zaman neolithikum juga terdapat barang-barang yang lain seperti perhiasan, gerabah, dan pakaian. Perhiasan yang banyak ditemukan umunya terbuat dari batu dan kulit kerang.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

Berasal dari kata Mega yang artinya besar dan lithos yang artinya batu maka disebut dengan zaman batu besar. Yang dimaksud dengan tradisi megalithic adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar. 

Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan yang berkembang pada zaman itu, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. 

Adapun jenis-jenis dari bangunan megalithic adalah sebagai berikut :

1. Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang  atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

2. Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri dari batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu yang lain. Dolmen berfungsi sebagai tempat persembahan untuk memuja arwah para leluhur. 

Disamping sebagai tempat pemujaan, dolmen juga berfungsi sebagai pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku dan raja.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

3. Kubur Peti Batu adalah tempat penyimpanan mayat. Kubur peti batu ini dibentuk dari enam buah papan batu dan sebuah penutup peti. 

Papan-papan batu ini disusun secara langsung dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu, dan biasanya diletakkan membujur kearah sungai atau gunung.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

4. Waruga adalah merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil. Bentuknya kubus dan bulat, waruga banyak ditemukan di Sulawesi  Tengah.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

5. Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti lesung dan diberi tutup. Sarkofagus banyak ditemukan didaerah Bali.


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

6. Punden Berundak adalah bangunan bertingkat yang dihubungkan dengan tanjakan kecil. Berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.

7. Patung. Bentuk patung masih sangat sederhana dan umumnya berbentuk binatang atau manusia.

Sebagai perkembangan dari zaman batu , manusia masuk kezaman logam. Pada zaman ini manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga juga memperhunakan bahan-bahan dari logam yaitu perunggu dan besi. 

Menurut perkembangannya zaman logam dibagi menjadi tiga yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Indonesia hanya mengalami dua zaman logam yaitu zaman perunggu dan zaman besi. 

Benda-benda yang dihasilkan pada zaman ini antara lain adalah kapak corong ( kapak yang menyerupai corong ), nekara, moko, bejana perunggu, manic-manik, cendrasa ( kapak sepatu ). 


Apa yang dimaksud dengan arkeologi dan periodisasi?
Periodisasi Masa Praaksara Secara Arkeologis

Demikian penjelasan diatas semoga ada manfaatnya dan dapat bernilai ibadah di Allah Swt aammiinn..

Terimakasih semoga bermanfaat