malam kakak saya mau bertanya jadi nilai ips saya tinggi dri ipa tpi saya menilih jurusan ipa apa kah saya salah?jawabya kakak soal ya saya udh terlan … apa yang dimaksud genetik dan non genetik? APA ITU CHORDATA .?? Heru melakukan percobaan mengenai sistem pernapasan. percobaan tersebut dilakukan dengan meniupkan udara pada larutan kapur. setelah beberapa saat, la … jika diketahui genotipe suatu tanaman AaBBCcDdEeFFGG maka jumlah gamet dan banyaknya fenotip f2 adalah Jelaskan panjang lebar pengertian Ekosistem!! Cermati wacana 4! Apakah infografis tersebut sudah dapat membantumu memahami fakta-fakta tentang sampah plastik? Berikan alasanmu terkait infografis p … apa yg dimaksud planet 5 sejajar A) 1,2,3B) 1,3C) 2,4D) semua pernyataan benar pernyataan yang benar adalah....A) 1,2,3B) 2,3,4C) 1,3,4D) 3,4,5
23 OCTOBER 2017 Apakah kalian sudah tahu apa itu insecta ? atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan serangga, mungkin masih banyak dari kalian yang belum mengetahuinya, nah untuk itu pada artikel ini akan menjelaskan pengertian , klasifikasi , serta ciri-ciri insecta(serangga) : Pengertian Insecta (serangga)
Klasifikasi Insecta(serangga)Berdasarkan ada atau tidak ada nya sayap insect sendiri terbagi dalam beberapa subkelas antara lain yaitu Apterygota dan Ptergota. A. Apterygota yaitu kelompok serangga yang tidak mempunyai sayap, sedikit atau tidak mengalami proses metamorphosis, empunyai appendage pada bagian ventral abdomen, serta pada umumnya mempunyai ukuran kurag dari 5mm. Appendage sendiri yaitu bagian tubuh yang menonjol, bisa digerakkan dan berfungsi sebagai alat gerak, untuk makan, alat indra. Dan apterygota sendiri hidupnya di tempat lembab dimana mengandung humus atau sampah organic, da nada juga yang memakan buku atau pakaian. Serangga yang termasuk ke dalam apterygota yaitu ordo Thysanura(lepisma saccharina-kutubuku) dan Archaeognatha (petrobius martimus). Ciri-ciri Apterygota - Tidak mempunyai sayap -Tidak mengalami metamorphosis (ametabola) - Contoh dari spesiesnya yaitu kutu buku(Lepisma sachariana) - Tipe mulutnya mengigit - Batas dari kepala, dada, dan juga perutnya tidak jelas. B. pterygota yaitu kelompok serangga yang mempunyai sayap dan ada juga yang tidak mempunyai sayap, mengalami metamorphosis. - Tipe mulutnya bervariasi Ciri-ciri Insecta (serangga)- Tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan juga perut - Alat mulut nya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan menjilat - Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya - Pada kepalanya terdapat satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (occellus), dan satu pasang antena yang digunakan sebagai alat peraba - Tempat hidupnya di darat dan air tawar - Sistem peredaran darah terbuka - Alat kelaminnya terpisah (jantan dan betina) - Alat pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum, serta anus - Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan (maksila), serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium) - Sistem pernapasannya dengan sistem trachea Peran insect (serangga) untuk manusiaInsecta mempunyai peran yang sangat menguntungkan sekali bagi manusia tetapi ada juga yang bisa merugikan untuk manusia antara lain yaitu: a. Insecta (serangga) yang menguntungkan - Insecta yang sangat menguntungkan terutama dari golongan kupu-kupu dan juga lebah sangat bermanfaat sekali bagi petani karena bisa membantu dalam proses penyerbukan Bungan - Bisa menghasilkan madu contohnya Lebah madu- Di dalam bidang industri kupu-kupu, ulat sutera yang membuat kepompong bisa menghasilkan sutra b. Insecta (serangga) yang merugikan - Bisa merusak tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, contohnya belalang, dan ular - Bisa merusak bahan bangungan contohnya kumbang kayu dan rayap - Bisa menularkan beberapa macam penyakit contohnya lalat, tikus, dan kecoak
Serangga merupakan golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah, mereka melebihi semua hewan melata daratan lainnya dan praktis mereka terdapat di berbagai tempat. Banyak sekali serangga yang berharga bagi manusia. Dengan aktivitas penyerbukan serangga-serangga tersebut memungkinkan produksi dari berbagai hasil pertanian. Buah, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan hasil lainnya. Mereka memberikan kepada kita madu, malam lebah dan sutera serta produk perdagangan lainnya yang bernilai. Mereka merupakan makanan bagi banyak burung, ikan dan hewan-hewan yang lainnya. Mereka membantu mempertahankan hewan dan tumbuhan dalam keadaan seimbang. Mereka memberikan manfaat dalam dunia kedokteran dan penelitian ilmu pengetahuan dan dianggap sebagai hewan yang menarik bagi orang dalam segala segi kehidupan. Namun di sisi yang lain, sebagian dari mereka pun ada yang berbahaya dan merugikan bagi kehidupan manusia. Serangga telah ada di bumi sekitar 350 juta tahun, dibandingkan manusia yang kurang dari dua juta tahun. Selama kurun waktu tersebut mereka mengalami evolusi dan perubahan beberapa hal serta menyesuaikan kehidupan pada hampir setiap habitat. Dibandingkan manusia serangga adalah hewan yang berkonstruksi aneh (khusus). Rangka mereka terdapat di luar. Saraf mereka membentang sepanjang bagian bawah tubuh. Jantungnya terletak di atas saluran pencernaan, tidak punya paru-paru namun mereka bernafas melalui sejumlah lubang kecil di dalam dinding tubuh. Udara masuk melalui buluh-buluh bercabang-cabang kecil yang banyak. Serangga membaui dengan sungut mereka, beberapa serangga merasakan dengan kaki mereka, dan beberapa mendengar dengan organ-organ khusus pada perut, tungkai-tungkai bagian depan atau sungut. Serangga adalah hewan berdarah dingin, bila suhu lingkungan menurun, suhu tubuh mereka juga menurun dan proses fisiologis mereka menjadi lambat. Banyak serangga tahan terhadap suhu beku pada periode yang pendek. Tetapi beberapa mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang dengan jalan menyimpan etilena glikol di dalam jaringan mereka. Etilena glikol ini sama seperti zat kimia yang kita tuangkan ke dalam radiator kendaraan kita , untuk melindungi dari pembekuan selama musim dingin. Organ perasa serangga sering kali kelihatan aneh dibandingkan manusia dan vertebrata lain. Banyak serangga mempunyai dua macam mata, dua atau tiga mata sederhana yang terletak di bagian atas dahi dan sepasang mata majemuk pada sisi-sisi kepala. Mata majemuk sering kali sangat besar menempati hampir seluruh kepala dan dapat terdiri dari ribuan ”mata” individual. Daya reproduksi serangga hebat sekali, kebanyakan orang tidak menyadari betapa luar biasanya mereka. Kapasitas hewan untuk membentuk jumlah populasinya melalui reproduksi tergantung dari tiga sifat: Jumlah telur yang fertil yang diletakkan oleh tiap betina (dapat bervariasi dari satu sampai ribuan), lama waktu satu generasi (bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa tahun), dan perbandingan tiap generasi yaitu betina yang akan memproduksi generasi berikutnya (pada beberapa serangga tidak ada jantan). Serangga mengalami tingkat-tingkat kehidupan dari yang sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan, orang mengenalnya dengan metamorfosis. Dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya, serangga memakan segala macam makanan dalam banyak cara yang berbeda-beda. Serangga dapat makan seluruh bagian tumbuhan, luar dan dalam. Tidak sedikit pula yang bersifat karnivora, memakan serangga dan hewan yang lain, Serangga sering kali mempertunjukkan kehebatan kekuatannya yang tampak tidak mungkin dibandingkan dengan kekuatan manusia. Adalah hal yang biasa bagi serangga mampu mengangkat beban 50 kali atau lebih dari berat tubuhnya sendiri. Sejenis kumbang tertentu mampu mengangkat beban 800 kali lebih berat tubuhnya. Bila dibandingkan dengan kumbang tersebut, manusia harusnya mampu mengangkat beban kira-kira 60 ton. Bila serangga meloncat, banyak serangga yang membuat malu atlet olimpiade kita. Banyak belalang dengan mudah meloncat jarak satu meter, bila dibandingkan dengan manusia yang seharusnya mampu meloncat jauh dengan jarak sepanjang satu lapangan bola. Dan jika seekor pinjal mampu meloncat tinggi beberapa inci di udara, manusia seharusnya mampu meloncati gedung bertingkat 30. ReferensiBorror, D.J. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga edisi Keenam. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. |