Show husadakaryajaya.ac.id | Diagnosis keperawatan sesuai SDKI. Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Klasifikasi Diagnosis KeperawatanKlasifikasi diagnosis keperawatan pada buku SDKI mengadopsi klasifikasi diagnosis keperawatan dari ICN (International Council of Nurses, 1994). Ada total 149 diagnosis keperawatan dalam SDKI, yang terbagi menjadi 5 kategori dan 14 subkategori. 5 kategori diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI
14 subkategori diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI
149 diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI
Jenis Diagnosis KeperawatanDiagnosis keperawatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (1) diagnosis negatif; dan (2) diagnosis positif. Diagnosis negatif dibagi kembali menjadi 2 jenis, yaitu diagnosis aktual dan diagnosis risiko, sedangkan diagnosis positif adalah diagnosis promosi Kesehatan. Diagnosis Negatif Diagnosis negatif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sakit (aktual) atau beresiko mengalami sakit (risiko). Penegakkan diagnosis ini mengarahkan kepada intervensi yang bersifat menyembuhkan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), dan pencegahan (preventif). Diagnosis Aktual Diagnosis aktual adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan. Pada diagnosis aktual, tanda dan/atau gejala mayor maupun minor dapat ditemukan dan divalidasi pada klien. Contohnya diagnosis “Penurunan Curah Jantung“, “Gangguan Ventilasi Spontan“, “Defisit Nutrisi” dan lain-lain. Diagnosis Risiko Diagnosis risiko adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan respons klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien berisiko mengalami masalah kesehatan. Pada diagnosis risiko tidak ditemukan tanda/gejala pada klien, namun klien memiliki faktor risiko mengalami masalah kesehatan. Contohnya diagnosis “Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif“, atau “Risiko Perdarahan“ Diagnosis Positif Diagnosis positif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal. Penegakkan diagnosis ini mengarahkan pada intervensi yang bersifat edukasi (promotif), oleh karena itu diagnosis positif ini juga disebut dengan diagnosis promosi kesehatan. Diagnosis promosi kesehatan Diagnosis promosi kesehatan adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau optimal. Contohnya diagnosis “Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan” dan “kesiapan peningkatan nutrisi” Komponen Diagnosis KeperawatanKomponen diagnosis keperawatan terdiri dari 2 yaitu: (1) masalah/problem; dan (2) indikator diagnostik. Masalah (problem) Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respons pasien terhadap kondisi Kesehatan atau proses kehidupannya. Label diagnosis ini terdiri dari deskriptor (penjelas) dan fokus diagnostik (lihat tabel dibawah)
Indikator Diagnostik Ada 3 jenis indikator diagnostik dalam Diagnosis keperawatan, yaitu: penyebab; tanda dan gejala; dan faktor risiko. Penyebab Penyebab adalah merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan. Penyebab dalam diagnosis keperawatan dapat mencakup empat kategori, antara lain: (1) fisiologis, biologis, atau psikologis; (2) efek terapi atau tindakan; (3) situasional seperti lingkungan atau personal; dan (4) maturasional. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala adalah data subyektif dan data obyektif yang diperoleh dari pengkajian (anamnesis dan pemeriksaan fisik). Tanda dan gejala dikelompokkan menjadi dua: (1) mayor; dan (2) minor. Tanda dan gejala mayor wajib ditemukan sekitar 80-100% untuk validasi diagnosis, sedangkan tanda dan gejala minor tidak perlu ditemukan, tetapi dapat mendukung penegakkan diagnosis. Faktor Risiko Faktor risiko adalah kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien mengalami masalah kesehatan. Proses penegakkan diagnosis keperawatanProses penegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI terdiri dari 3 tahap, yaitu:
Analisis data Analisis data dilakukan dengan membandingkan data-data (DS dan DO) yang telah didapatkan dari hasil pengkajian dengan nilai-nilai normal, kemudian mengidentifikasi tanda dan gejala yang bermakna. Tanda dan gejala yang bermakna kemudian dikelompokkan berdasarkan pola kebutuhan dasar (lihat 14 kategori diagnosis keperawatan diatas). Identifikasi masalah Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Langkah ini dilakukan untuk menentukan apakah masalah yang muncul merupakan masalah aktual, risiko, atau promosi Kesehatan. Perumusan diagnosis keperawatan Setelah mengelompokkan data-data bermakna dan mengidentifikasi masalahnya. Selanjutnya adalah merumuskan diagnosis keperawatan. Perumusan diagnosis keperawatan berbeda antara diagnosis aktual, diagnosis risiko, dan diagnosis promosi Kesehatan. Pelajari caranya pada Langkah-langkah dibawah: Cara Menulis Diagnosis KeperawatanCara menulis diagnosis keperawatan disesuaikan dengan jenis diagnosis keperawatan (aktual, risiko, atau promosi kesehatan). Penulisan diagnosis keperawatan actual, risiko, dan promosi Kesehatan berbeda-beda satu sama lain. Cara menulis diagnosis keperawatan aktual Cara menulis diagnosis keperawatan aktual adalah dengan metode penulisan 3 bagian, yaitu: [masalah] b.d [penyebab] d.d [tanda/gejala] Contoh: Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume urin menurun. Perhatikan!
Cara menulis diagnosis keperawatan risiko Cara menulis diagnosis keperawatan risiko adalah dengan metode penulisan 2 bagian, yaitu: [masalah] d.d [faktor risiko] Contoh: Risiko infeksi d.d imunosupresi Perhatikan!
Cara menulis diagnosis keperawatan promosi kesehatan. Cara menulis diagnosis keperawatan promosi kesehatan adalah dengan metode penulisan 2 bagian, yaitu: [masalah] d.d [tanda/gejala] Contoh: Kesiapan peningkatan eliminasi urin d.d mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan eliminasi urin, jumlah urin normal, karakteristik urin normal. Perhatikan!
ReferensiRulino, L. (26 Maret 2021). Cara menulis diagnosis keperawatan. Diakses pada 20 April 2022 di https://perawat.org/cara-menulis-diagnosis-keperawatan/ |