Apa yang dimaksud omset penjualan

Apa Itu Omset dan Bagaimana Cara Meningkatkannya supaya Lebih Untung? - Omset mengalami kenaikan, tapi ternyata keuntungan atau laba perusahaan justru menurun dibanding periode sebelumnya. Kira-kira, apakah Anda pernah membayangkan situasi serupa? Atau justru, Anda sendiri pernah mengalaminya?

Sebelum membahas lebih lanjut, pertama-tama, mari kita pahami dulu apa itu omset dan apa sebenarnya perbedaannya dengan laba? Baca terus penjelasannya berikut ini, ya.

Apa Itu Omset?


Apa yang dimaksud omset penjualan

Selama menjalankan bisnis konveksi 3 tahun belakangan, Yunus harus mengalami bisnis yang pasang surut. Terlebih lagi, dampak pandemi pun tak bisa dibendung. Omset memang mengalami kenaikan, tapi ternyata setelah dihitung-hitung, keuntungan atau laba yang dihasilkan Yunus justru menurun. Mengapa bisa demikian?

Pada dasarnya, dalam menjalankan sebuah bisnis, ada banyak istilah penting yang harus Anda pahami. Beberapa istilah dalam usaha kerap disalahartikan dan dianggap sama. Salah satunya adalah pengertian omset yang sering disamakan dengan profit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, omset sendiri sebenarnya merupakan bentuk tidak baku dari omzet. Namun lebih lanjut lagi, sebenarnya apa itu omset?

Omset atau yang dalam bahasa Inggris disebut revenue merupakan uang yang dihasilkan oleh perusahaan dari kegiatan operasional bisnis normal selama periode tertentu. Nilainya dihitung dari harga penjualan rata-rata dikalikan dengan jumlah item yang terjual.

Di sisi lain, omset juga bisa disebut dengan penghasilan kotor atau bruto. Artinya, nilai yang Anda dapatkan dan hitung sebagai omset tersebut belum dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan) dan biaya operasional lain seperti gaji karyawan, membayar listrik air, atau lain sebagainya.

Perhitungan omset biasanya digunakan untuk mengelompokkan skala usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa nilai yang didapat dari omset tidaklah menggambarkan laba bersih dari sebuah bisnis.

Cara Menghitung Omset Bisnis

Untuk mengetahui besaran omset bisnis, Anda harus memiliki data terkait jumlah produk yang terjual sekaligus harga jualnya. Selanjutnya, kalikan jumlahnya dengan harga jual per produknya.

Omset = Jumlah Produk yang Terjual x Harga Jual Per Produk

Misalnya, hari ini produk minuman di usaha Anda berhasil terjual 100 produk dengan harga jual per produknya adalah Rp15.000. Maka perhitungan omset selama periode hari itu adalah sebagai berikut:

100 x Rp15.000 = Rp1.500.000

Penghitungan omset bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai rentang periode, tergantung kebutuhan Anda. Anda bisa menghitungnya per hari, per minggu, per kuartal, per semester, atau per tahun.

Apa Itu Omset dan Bedanya dengan Profit


Apa yang dimaksud omset penjualan

Setelah mengetahui apa itu omset, kita baru bisa menemukan perbedaannya dengan profit atau laba bisnis. Profit atau laba bersih perusahaan merupakan total uang yang diperoleh dari seluruh penjualan setelah nilainya dikurangi dengan HPP (Harga Pokok Penjualan) dan biaya operasional lainnya.

Kalau nilai total penjualan yang Anda peroleh lebih besar dari pada nilai yang dikeluarkan, artinya bisnis Anda untung. Akan tetapi jika nilai pengeluarannya lebih besar dari total perolehan penjualan, artinya usaha Anda merugi.

Pertanyaannya kemudian, apa yang membedakan omset dari profit? Nah, secara umum, setidaknya ada 3 poin yang membedakan omset dari profit yakni:

1. Perbedaan cara menghitung

Nilai omset didapat dari seluruh barang yang terjual dikali harga per barang. Sementara nilai profit adalah nilai omset yang sudah dikurangi biaya operasional lain yang dikeluarkan.

2. Perbedaan posisi pada laporan laba rugi perusahaan

Omset berada di baris paling atas karena masih harus dikurangi dengan biaya operasional ataupun kredit (piutang). Sementara profit berada di kolom paling akhir, karena nilainya sudah bersih.

3. Perbedaan manfaat

Omset berguna untuk menentukan skala bisnis serta kemampuan perusahaan dalam menjual produk untuk kemudian membuat strategi penjualan yang lebih baik. Sementara itu, profit menunjukkan kemampuan perusahaan Anda dalam menghasilkan keuntungan. Ini sangat penting untuk menarik minat investor. Semakin besar laba yang Anda dapatkan, semakin besar kemungkinan investor tertarik menanamkan modal.

Tips Meningkatkan Omset Bisnis


Apa yang dimaksud omset penjualan

Setelah mengetahui apa itu omset, Anda tentu ingin tahu bagaimana cara meningkatkannya. Meski tidak selalu berlaku untuk semua kasus, biasanya kenaikan omset bisnis juga diikuti dengan naiknya profit perusahaan. Simak beberapa tips meningkatkan omset bisnis berikut ini!

1. Pergiat aktivitas marketing

Pemasaran atau marketing yang baik adalah kunci penting dalam meningkatkan penjualan. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran. Mulai dengan beriklan di berbagai media, ikut pameran dan bazar, serta berpromosi lewat media sosial.

Anggap saja tingkat konversi adalah 1%. Artinya untuk bisa mendapatkan 1 penjualan, Anda harus berpromosi kepada 100 orang. Kalau Anda ingin menjual lebih banyak barang lagi, lakukan promosi ke lebih banyak konsumen potensial untuk meraihnya.

2. Tingkatkan kualitas produk dan layanan

Jika Anda merasa ada produk pesaing yang lebih laris dari produk Anda, cobalah untuk mencari tahu apa yang menjadi kelebihan produk pesaing tersebut. Umumnya, pesaing bisa unggul dalam dua hal. Pertama adalah kualitas produk dan kedua adalah kualitas layanan. Agar Anda bisa melampaui kompetitor, maka yang harus Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan.

Peningkatan kualitas layanan meliputi bagaimana cara Anda merespons pesanan atau pertanyaan calon pembeli, hingga cara pengemasan yang baik. Pastikan Anda memiliki customer service andal yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan calon konsumen dengan cepat agar mereka tidak beralih ke pesaing Anda.

Di sisi lain, peningkatan kualitas produk mencakup bagaimana cara Anda menghadirkan nilai produk yang sebanding antara harga dan kualitas yang diperoleh. Dengan begitu, pelanggan akan tertarik untuk membeli produk Anda karena merasa uang yang mereka keluarkan beroleh produk yang terbaik.

3. Pertahankan pelanggan lama

Meskipun mendapatkan pelanggan baru itu penting, jangan lupa bahwa konsumen lama yang loyal juga tidak kalah penting. Konsumen loyal adalah orang-orang yang akan terus melakukan pembelian bahkan berpeluang mempromosikan produk Anda kepada orang lain yang mereka kenal.

Lantas, bagaimana cara mempertahankan pelanggan lama?

Pertama, berikan apresiasi. Misal, dengan menyertakan kupon diskon untuk pembelian berikutnya. Kedua, buat mereka merasa istimewa dengan layanan yang humanis dan personal. Contohnya, bisa dengan mengucapkan selamat ulang tahun melalui email atau memberikan rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian. Dengan begitu, para pelanggan lama Anda akan menilai bahwa Anda menganggap mereka spesial.

Mengetahui apa itu omset dan perbedaannya dengan profit tentu bukan satu-satunya cara untuk mengembangkan bisnis. Cara lainnya, Anda juga perlu menyiapkan layanan pembayaran offline atau in-store payment dan online payment (untuk toko online) guna mempermudah transaksi pembayaran oleh pelanggan. 

Untuk alasan itu pulalah, Midtrans hadir sebagai solusi gerbang pembayaran untuk semua kebutuhan bisnis Anda. Kembangkan bisnis Anda bersama Midtrans dan tingkatkan omset serta profit usaha Anda, sekarang!

Tutorial Registrasi Midtrans - Perorangan

Tutorial Registrasi Midtrans - Badan Usaha


Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata omzet, umumnya baik para pedagang maupun produsen akan mengeluh ketika omzet turun dan sebaliknya akan sumringah serta semangat ketika omzet naik. Lalu apa itu omzet?

Menurut KBBI, Omzet adalah jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual. Dengan kata lain, kita dapat memahami omzet sebagai seluruh jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan dalam jangka waktu tertentu tanpa dikurangi dengan biaya-biaya seperti biaya bahan baku, biaya produksi, biaya upah karyawan, biaya sewa, biaya pemasaran, dll, untuk itu omzet seringkali disebut sebagai pendapatan kotor.

Bagaimana cara menghitung omzet usaha? Kita dapat secara mudah menghitung omzet usaha dengan cara menjumlahkan seluruh hasil penjualan usaha. Sebagai contoh, ada sebuah usaha souvenir pernikahan dimana dalam 1 bulan mampu menjual produknya sebagai berikut:

Tabel 1. Ilustrasi penjualan souvenir pernikahan selama 1 bulan

Apa yang dimaksud omset penjualan

Sumber: ilustrasi penulis

Pada tabel 1 kita mengetahui bahwa penjualan souvenir pernikahan selama 1 bulan terdiri dari souvenir kipas, dompet, tempat tisu, dan gelas dengan harga jual per unit dan jumlah yang terjual sesuai dengan informasi di atas, maka untuk menghitung omzet pada bulan tersebut kita dapat mengalikan harga jual dengan jumlah unit souvenir yang terjual. Total dari jumlah uang yang diterima dari penjualan souvenir selama 1 bulan ini yang disebut sebagai omzet usaha. Perhitungan omzet usaha souvenir pernikahan diilustrasikan pada box 1 berikut.

Box 1. Ilustrasi perhitungan omzet souvenir pernikahan

Sumber: ilustrasi penulis

Pada box di atas kita telah mendapatkan bahwa omzet usaha souvenir pernikahan selama 1 bulan adalah Rp 14.525.000, jika usaha souvenir pernikahan tersebut memiliki pendapatan yang kurang lebih atau secara rata-rata sekitar Rp 14 juta/bulan, maka kita dapat memperkirakan bahwa omzet usaha selama 1 tahunnya adalah sekitar Rp 168 juta. Dengan demikian, usaha souvenir tersebut masih tergolong ke dalam skala Usaha Mikro, yang merujuk pada UU no.20/2008, Usaha Mikro adalah usaha dengan omzet per tahun maksimal Rp 300 juta (ulasan rinci tentang kriteria UMKM dapat dilihat disini).

Besarnya nilai omzet usaha seringkali dijadikan sebagai patokan atau indikator untuk menilai skala suatu usaha, juga umum digunakan untuk mengukur kinerja tim manajemen. Namun omzet belum mencerminkan keuntungan bersih yang mampu kita dapatkan. Ini dikarenakan nilai omzet belum mempertimbangkan beban-beban yang harus kita keluarkan dalam menjalankan usaha atau omzet merupakan pendapatan kotor bukan pendapatan bersih, untuk mengetahui informasi mengenai laba bersih (net profit) dapat dilihat disini.

Bagaimana meningkatkan omzet? Berikut ini adalah cara umum yang dapat kita lakukan, diantaranya:

1. Meningkatkan aktivitas pemasaran

Untuk memperbesar penjualan kita dapat mencapainya melalui peningkatan aktivitas pemasaran seperti promosi, ikut bazaar, aktif melakukan posting produk di media sosial, hingga mengiklankan produk. Misalnya dari pengalaman, tingkat konversi penjualan adalah sekitar 1%, artinya, kita harus berpromosi kepada 100 orang untuk menghasilkan penjualan 1 unit produk kita dengan harga Rp10,000. Nah, jika kita ingin meningkatkan omzet dari Rp10,000 menjadi Rp100,000; maka kita harus menjual 10 unit, dan untuk itu kita harus berpromosi ke setidaknya 10,000 orang.

2. Meningkatkan kualitas layanan

Kualitas pelayanan yang dapat kita tingkatkan meliputi kualitas dalam menjawab dan merespon calon konsumen dan kualitas pengemasan produk. Admin yang bertugas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen harus dengan cekatan merespon calon konsumen agar jadi membeli produk kita dan menjadi konsumen kita. Kemudian, pengemasan produk juga harus dipastikan rapih sehingga tidak berisiko apabila dikirimkan ke konsumen melalui jasa pengiriman. Kita juga bisa menawarkan kenyamanan bertransaksi dengan metode transfer atau cicilan, yang disertai dengan garansi. Hal ini umumnya efektif untuk memicu dihasilkannya testimoni dan promosi dari mulut ke mulut konsumen (word of mouth). Kita juga bisa memberikan harga atau hadiah khusus bagi konsumen yang membeli dalam kuantitas yang lebih banyak, dalam rangka membangun hubungan baik dan loyalitas konsumen.

3. Meningkatkan kualitas produk

Setelah meningkatkan aktivitas pemasaran dan layanan konsumen, hal yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas produk kita untuk memastikan bahwa konsumen akan kembali melakukan pembelian produk kita. Ciptakan varian yang lebih unik dan mantap, lengkapi sertifikasi produk, dan lain sebagainya.

Untuk ulasan lebih detail mengenai strategi meningkatkan omzet dapat dilihat disini. Salam Naik Kelas!

Referensi: Investopedia

Tags
Kamus Bisnis Umum Memulai Memulai Perdagangan Umum Mengembangkan Keuangan Pemasaran Omzet Pendapatan Dewi Meisari Haryanti Isniati Hidayah