Bung Tomo berpidato di depan rakyat Jawa Timur, 1950an. Dok. Keluarga
TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini masyarakat mengenal sosok Bung Tomo melalui fotonya di depan mikrofon. Singa podium itu bakal memukau pendengarnya untuk memecut semangat. Selain dari podium, Bung Tomo menebarkan pidato penyemangat melalui radio yang ia namakan Radio Pemberontak. Radio yang berdiri sebelum peristiwa penyerbuan sekutu 10 November 1945 itu seperti memberikan komando-komando kepada pejuang melawan tentara sekutu. SIMAK JUGA: "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu, tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga...Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar! Tanpa diminta, suara Bung Tomo langsung membuat seisi kota Surabaya bergerak. Suara pahlawan yang lahir 3 Oktober 1920 itu diudarakan dari sebuah rumah di Jalan Mawar, Surabaya. Dari rumah itu propaganda Sutomo menjadi menu tiap hari warga Surabaya. Saat Surabaya dibombardir bom sekutu, pidatonya diputar berulang-ulang: ”Darah pasti banyak mengalir. Jiwa pasti banyak melayang. Tetapi pengorbanan kita ini tidak akan sia-sia, Saudara-saudara. Anak-anak dan cucu-cucu kita di kemudian hari, insya Allah, pasti akan menikmati segala hasil perjuangan kita ini.” SIMAK JUGA: Pidato penyemangat dari Bung Tomo lainnya pada perang 10 November antara lain: "Apa jawaban kita kepada Inggris? Hai Inggris, kita disuruh membawa bendera putih ke hadapanmu? Selama benteng-benteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka jangan mengharap bangsa Indonesia akan menyerah." Salah satu bukti berhasilnya pidato Bung Tomo adalah munculnya grafiti-grafiti mengikuti kalimat Bung Tomo: Merdeka atau Mati. Penjajah dari bumi kita Indonesia yang kita cintai ini, sudah lama kita menderita, diperas, diinjak-injak. Sekarang adalah saatnya kita rebut kemerdekaan kita. Kita bersemboyan, MERDEKA ATAU MATI! Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar MERDEKA!" Siapa sosok Sutomo alias Bung Tomo sesungguhnya? Baca selengkapnya Edisi Khusus Bung Tomo Penyebar Warta Palagan Surabaya di Majalah Tempo pekan ini. Evan | PDAT Sumber Diolah Tempo
Simaklah cuplikan berita berikut!”… selama banteng-banteng Indonesia mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu, kita tidak akan menyerah kepada siapapun juga …”Pidato tersebut didengungkan untuk mengobarkan semangat juang pada peristiwa?
Jawaban: A. A. pertempuran 10 November di Surabaya Dilansir dari Encyclopedia Britannica, simaklah cuplikan berita berikut!”… selama banteng-banteng indonesia mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu, kita tidak akan menyerah kepada siapapun juga …”pidato tersebut didengungkan untuk mengobarkan semangat juang pada peristiwa a. pertempuran 10 november di surabaya. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini. Ketentuan tersebut dibuat dengan tujuan? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Pesan Perjuangan dan Kata Mutiara Para Pahlawan, dari Bung Tomo, Jenderal Soedirman hingga Pattimura
Pesan Perjuangan dan Kata Mutiara Para Pahlawan, dari Bung Tomo, Jenderal Soedirman hingga Pattimura TRIBUNNEWS.COM - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November di setiap tahunnya. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Cikal bakal hari Pahlawan berawal dari pertempuran pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Pada pertempuran tersebut, rakyat Indonesia yang ada di Surabaya berusaha untuk mengusir penjajah dengan dipimpin oleh Bung Tomo. Dengan peringatan hari pahlawan, diharapkan generasi muda saat ini dapat lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan. The Founding Fathers Bung Karno pernah mengungkapkan, bahwa Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Untuk mengingat kembali jasa para pahlawan, berikut ini beberapa pesan para pahlawan yang dapat kita renungkan, seperti dilansir surat Edaran Mendikbud tentang Peringatan Hari Pahlawan 2019. Ir. Soekarno : “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center. Help Center 8. Ancaman yang tidak menggunakan senjata, tapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap b … jelaskan bahwa Indonesia sebagai satu kesatuan politik 1.Apa makna Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia2.Bagaimana bentuk negara Indonesia3,Sebutkan lima ( 5 )daerah di Indonesia yg menyandang stat … U. VICCIONAT MUUUUUumpeluku Kla21. Sikap masyarakat yang dapat mendorong terjadinya modernisasi sepertia. Terbuka, semangat belajar dan pekerja kerasb … 5.Sebutkan perilaku yang merusak persatuan dan kesatuan! Jawab:.... Tolong jawab soal ini Bolehkah kita membuat bendera merah putih ukurannya sekehendak kita? kalau tidak boleh mengapa? dan berapa perbandingan yang baik untuk membuat sebuah … Sebutkan 6 hak warga masyarakat dan contoh pelaksanaannya pada masa Gubernur Jenderal Belanda menjajah Indonesia menerapkan kebijakan Jawablah pertanyaan berikutSebutkan 10 partai yang menduduki kursi dpr |