Apa yang kamu ketahui tentang Ar Razi sebutkan?

SEWAKTU.com – Kontribusi para ilmuwan muslim dalam peradaban dunia memang patut kita banggakan. Banyak karya serta penemuan para ilmuwan muslim yang membantu umat manusia.

Para ilmuwan muslim ini banyak berkontribusi untuk perkembangan dunia intelektual manusia untuk terjun mengkaji ilmu-ilmu yang ada di dunia.

Jika kamu pernah mendengar nam Rhazes, ia adalah seorang ilmuwan muslim. Nama Razhes merupakan nama barat dari Ar Razi.

Nama asli dari Ar Razi adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria bin Yahya Al-Razi. Ia lahir di Rayy, Teheran, Iran pada tahun 865 M atau bulan Sya’ban 251 H.

Ia adalah seorang ilmuwan muslim yang banyak bergelut dengan berbagai bidang keilmuan seperti kedokteran, kimia, filsafat, logika, matematika dan fisika.

Baca Juga: Ingin Mengetahui Lokasi Seseorang Dari WhatsApp, Begini Caranya

Sejak muda, Ar Razi sudah menunjukkan potensinya dan kepandaiannya dalam bidang kerajinan dan keilmuan.

Melansir melalui CNN Indonesia, dalam bidang medis, Ar Razi belajar dengan seorang guru bernama Ali bin Sahl Rabban Al-Tabrani yang merupakan seorang dokter dan filsuf dari Iran.

Selain belajar ilmu kedokteran, Ar Razi juga belajar ilmu filsafat dengan bin Rabban. Bahkan ia mampu menyaingi gurunya menjadi seorang tabib terkenal.


Page 2


Page 3

Jakarta -

Al-Razi yang bernama lengkap Abu Bakar Muhammad ibn Zakariya, yang di Barat lebih dikenal dengan Razes, lahir di Rey sebelah selatan Iran, pada tahun250H/854M-313H/925M. Ia belajar ilmu-ilmu kedokteran di bawah asuhan Ali ibn Sahl Rabban al-Tabari, seorang dokter dan filosof terkenal pada zamannya. Razi mulai popular ketika ia memimpin Rumah Sakit Rey, sebuah rumah sakit percontohan dan banyak dijadikan rujukan dari berbagai negara.

Al-Razi kemudian meninggalkan Ray pindah ke Bagdad dan di sana ia memimpin Rumah Sakit Bagdad di bawah pemerintahan Khalifah Muktafi. Setelah Khalifah pengagum Al-Razi ini meninggal (295H/907M) maka Al-Razi kembali ke Rey memimpin sekolah tinggi ilmu kedikteran. Dari sinilah Al-Razi semakin harum namanya sebagai ahli kedokteran, filosof, ahli kimia, biologi, fisika, dan juga sebagai ulama yang memahami ilmu fikih. Yang menarik dari Al-Razi ialah sebelum terkenal sebagai dokter dan filosof ia sudah dikenal sebagai seniman yang mampu memainkan alat musik dan menciptakan syair.

Orisinalitas keilmuan Al-Razi banyak dipuji para ilmuan. Salahsatu contoh unik yang pernah dilakukan ialah ketika Al-Razi diminta oleh raja Daulah bin Buwaihi untuk mendirikan rumah sakit di Bagdad, maka ia meminta dipotongkan seekor kambing, lalu dagingnya ditebar dan digantung ke berbagai tempat di Bagdad. Empat hari kemudian dikontrol daging tersebut lalu ditentukan di mana daging paling awet dan paling lambat membusuk di situlah dibangun rumah sakit. Rumah sakit yang diberi nama Adhudi ini dibangun dengan anggaran yang amat mahal ketika itu.

Sebagaimana disebutkan dalam artikel terdahulu Rumah sakit yang pernah dipimpin Al-Razi dijadikan Rumah Sakit Percontohan. Di dalamnya bukan hanya dilengkapi dengan kamar-kamar pemeriksaan dan ruang rawat inap pasien tetapi juga dilengkapi dengan tidak kurang 24 dokter, perpustakaan yang menyimpan buku-buku kedokteran yang lengkap, apotek, gudang, dan dapur, serta kantin. Rumah sakit ini dianggap yang paling pertama memenuhi standard rumah sakit modern dan sekaligus rumah sakit pendidikan pertama dalam sejarah rumah sakit. Yang menarik ialah rumah sakit ini menggratiskan pasien yang tidak mampu membayar tanpa membedakan pelayanannya.

Di antara karya-karya Al-Razi yang masyhur antara lain: Al-Hawi al-Kabir, Sbateh Elmeh Pezeshki (Proving the Science of Medicine), Kitab al Asrar (semacam pengantar ilmu kimia), Dar Amadi bar Elmh Pezeshki (Outcome of the Science of Medicine), dan Liber Experimentorum. Di antara pikiran orisinal Al-Razi antara lain membahas pembagian zat ke dalam hewan, tumbuhan dan mineral, yang menjadi cikal bakal kimia organik dan kimia non-organik. Sirr al-Asrar (ilmu tentang obat-obatan yang bersumber pada tumbuhan, hewan, dan galian, serta simbolnya dan jenis terbaik bagi setiap satu untuk digunakan dalam rawatan.Juga memuat Ilmu dan peralatan yang penting bagi kimia serta apotek dan ilmu dan teknik pemrosesan kimiawi dengan menggunakan bahan dan zat lain, seperti air raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, besi, dan lainnya. Di sini kelihatan selain ia seorang dokter yang amat piawai terhadap berbagai macam penyakit. Selain berbagai keahlian di atas ia juga tidak boleh dipandang enteng dalam soal filsafat dan ushuluddin (teologi Islam). Banyak tulisan-tulisannya di bidang filsafat dan teologi membuat kita tidak percaya kalau dia seorang dokter atau ahli kimia.

(nwy/nwy)

A. Latar Belakang Filsafat itu menyelidiki, membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu dengan yang lain, jadi ia memandang satu kesatuan yang belum dipecah-pecah serta pembahasannya secara keseluruhan, sedangkan ilmu lain itu hanya menyelidiki sebagian saja dari alam maujud ini. Ketika mempelajari filsaat islam kita juga akan mempelajari tokoh filosof muslim beserta pemikirannya. Dan makalah ini kita akan membahas salah satu dari filosof muslim yakni Ar-Razi beserta karya-karyanya dan cara berfilsafatnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup atau Biografi Ar-Razi? 2. Apa sajakah hasil karya-karya Ar-Razi? 3. Bagaimana cara pemikirannya atau berfilsafatnya Ar-Razi?

C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuannya adalah mengetahui riwayat hidup atau biografi, hasil karya-karyanya serta cara berfilsafatnya Ar-Razi. Biografi Ar-Razi Nama lain Ar-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ibn Yahya Ar-Razi. Beliau lahir di Rayy pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/805 M. pada masa mudanya beliau menjadi tukang intan dan suka pada musik(kecapai). Beliau cukup reflek terhadap ilmu kimia, dan beliau juga belajar ilmu kedokteran(obat-obatan) dengan sangat tekun kepada seoarang dokter dan filosof. Dengan latar belakang itulah Ar-Razi di kota kelahirannya dikenal sebagai seorang dokter, sehingga beliau dipercaya untuk memimpin rumah sakit di Rayy oleh Mansur bin Ishaq Ibn Ahmad Ibn Asad ketika Mansur menjadi Gubernur. Dan beliau juga menulis buku yang dipersembahkan untuk Gubernur tersebut. Sebagai seorang yang terkenal, pada dasarnya beliau mempunyai banyak murid belajar kepadanya. Metode penyampaian materinya adalah sistem daya pengembangan intelektual. Diantara muridnya yang cerdaslah Abu Bakar Ibn Qorin Ar-Razi, yang kemudian menjadi seorang dokter. Beliau selalu menggunakan waktunya untuk menulis dan belajar. Kemungkinan hal itu sebagai salah satu indikasi kebutaan matanya. Sebagai ilmuwan dan dokter beliau seorang yang bermurah hati, sayang terhadap pasien-pasiennya, dermawan, karena itu beliau memberikan obat secar gratis kepada mereka yang tidak mampu( materi). Beliau wafat pada tanggal 5 Sya’ban 313 H/ 7 Oktober 925 M. sampai meninggal beliau belum dapat disembuhkan kebutaan matanya. Karya-karya Ar-Razi Ar-Razi termasuk orang yang aktif berkarya. Buku-bukunya sangat banyak, bahkan beliau sendiri mempersiapkan sebuah katalog yang kemudian diprediksi oleh Ibn An-Nadhim. Adapun buku-buku yang ditulisnya mencakup ilmu kedokteran, ilmu fisika, logika, matematika, dan astronomi. Komentar-komentar, ringkasan, ikhtisar, filsafat, dan ilmu pengetahuan hipotesis dan atheisme. Untubk jumlah karya-karyanya yang dikarang banyak perbedaan pendapat ada yang mengatakan 250 judul, 148 buah, dan ada yang mengatakan 309 judul, adapun buku-buku itu diantaranya adalah: a. At-Thibb al-ruhani b. Al-Shirath al-dawlah c. Amarah al-Iqbal al-Dawlah d. Kitab al-Ladzdzah e. Kitab al-‘Ilm al-Ilahi f. Maqalah fi ma ba’d al-Thabi’iyyah; dan g. Al-Shukuk ‘ala Proclus Demikian diantara karya-karyanya yang dapat kita jumpai sampai sekarang, meski diantara buku-buku tersebut hanya terhimbun dalam satu kitab yang dikarang oleh orang lain. Yang banyak berperan dalam masalah ini adalah: • Lima keabadian yaitu Allah, roh semesta, materi pertama, ruang muthlak, dan waktu muthlak. • Materi • Waktu dan ruang • Ruh dan dunia Filsafatnya Ar-Razi  Logika Ar-Razi adalah seorang rasionalisme murni, dan beliau hanya mempercayai khekuatan akal. Bahkan didalam bidang kedokteran study klinis yang dilakukannya setelah menemukan metode yang kuat dengan berpijak kepada observasi dan eksperimen. Bahkan pemujaan Ar-Razi terhadap akal tampak sangat jelas pada halaman pertama pada bukunya At-Thibb. Beliau mengatakan, Allah segala puji baginya, yang telah memberikan akal agar dengan-Nya kita dapat memperoleh sebnyak-banyaknya manfaat. Inilah karunia terbaik Allah kepada kita. Akal adalah suatu yang mulia dan penting karena dengan akal kita dapat memperoleh pengetahuan tewntang tuhan. Maka tidak boleh melecehkannya.  Moral Adapun pemikiran Ar-Razi tentang moral sebagaimana tertuang dalam buku At-Thibb al-ruhani dan Al-Sirah al-Falsafiyyah, bahwa tingkah laku itu berdasarkan dari akal. Hawa nafsu harus berada dibawah kendali akal dan agama. Beliau memperingatkan bahaya minuman khomr yang dapat merusakkan akal dan melanggar agama. Berkaitan dengan jiwa, Ar-Razi menjadikan jiwa sebagai salah satu alasan pengobatan baginya. Menurutnya antara tubuh dan jiwa terhadap suatu hubungan yang sangat erat, misalnya: emosi jiwa tidak akan terjadi kecuali dengan melalui pengamatan indrawi. Sedangkan kebahagiaan menurut Ar-Razi adalah kembalinya apa yang telah tersingkir karena sesuatu yang berbahaya, misalnya: orang yang meninggalkan tempat yang teduh menuju tempat yang disinari matahari. Ia akan senang ketika kembali ke tempat yang teduh tadi.  Kenabian/ Theologi Ar-Razi menyangkah bahwa anggapan bentuk kehidupan manusia memerlukan nabi sebagaimana yang dikatakannya dalam bukunya Naqd al-Adyan au fi al-Nubuwah. Beliau mengatakan bahwa beliau tidak percaya kepada wahyu dan adanya nabi. Menurutnya para nabi tidak berhak mengklaim dirinya sebagai orang yang memiliki keistimewaan khusus. Karena semua orang adalah sama dan keadilan tuhan secara hikmahnya mengharuskan tidak membedakan antara seoranng dengan yang lainnya. Ar-Razi juga mengritik kitab suci baik injil maupun al-quran. Beliau menolak mukjizat al-quran baik segi isi maupun gaya bahasanya. Menurutnya orang mungkin saja dapat menulis kitab yang lebih baik dengan gaya, bahasa yang lebih indah. Kendatipun demikian, Ar-Razi tidak berati seorang atheis, karena beliau masih menyakini adanya Allah.  Metafisika Filsafat Ar-Razi dikenal dengan ajaran “Lima kekal” yaitu:  Allah Ta’ala  Ruh Universal  Materi pertama  Ruang absolute  Masa absolute Berikut ini uraian singkat mengenai “Lima kekal” yaitu: 1. Allah Ta’ala Allah bersifat sempurna. Tidak ada kebijakan setelah tidak sengaja, karena itu ketidak sengajaan tidak bersifat kepada-Nya. Kehidupan berasal dari-Nya sebagaimana sinar datang dari matahari Allah mempunyai kepandaian yang sempurna dan murni. Kehidupan ini adalah mengalir dari ruh. Allah menciptakan sesuatu dan tidak ada yang bisa yang menandingi dan tidak ada yang bisa menolak kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui, segala sesuatu. Tetapi ruh-ruh hanya mengetahui apa yang berasal dari eksperimen. Tuhan mengetahui bahwa ruh cenderung pada materi dan membutuhkan kesenangan materi. 2. Ruh Allah tidak menciptakan dunia lewat desakan apapun tetapi Allah memutuskan penciptaan-Nya setelah pada mulanya tidak berkehendak tidak menciptakannya, Allah menciptakan manusia guna menyadarkan ruh dan menunnjukkan kepadanya, bahwa dunia ini bukanlah dunia yang sebenarnya dalam arti haqiqi. Manusia tidak akan mencapai dunia haqiqi ini, kecuali dengan filsafat, mereka mempelajari filsafat, mengetahui dunia haqiqi, memperoleh pengetahuan akan selamat dari keadaan buruknya. Ruh-ruh tetap berada dalam dunia ini sampai mereka disadarkan oleh filsafat akan rahasia dirinya. Melalui filsafat manusia dapat memperoleh dunia yang sebenarnya, dunia sejati atau dunia haqiqi. 3. Materi Menurut Ar-Razi kemutlakan, materi pertama terdiri dari atom-atom, setiap atom mempunyai volum yang dapat dibentuk. Dan apabila dunia ini dihancurkan, maka ia akan terpisah-pisah dalam bentuk atom-atom. Dengan demikian materi berasal dari kekekalan, karena tidak mungkin menyatakan suatu yang berasal dari ketiadaan sesuatu. Untuk memperkuat pendapat ini Ar-Razi memberikan 2 bukti yaitu:  Penciptaan adalah bukti dengan adanya sang pencipta.  Berlandaskan ketidak mungkinan penciptaan dan ketiadaan. 4. Ruang Menurut Ar-Razi ruang adalah tempat keadaan materi, beliau mengatakan bahwa materi adalah kekal dan karena materi itu mempunyai ruang yang kekal. Bagi Ar-Razi ruang terbagi menjadi 2 yakni waktu universal (mutlak) dan waktu tertentu (relatif ), ruang universal adalah tidak terbatas dan tidak tergantung kepada dunia dan segala sesuatu yang ada didalamnya. Sedangkan ruang yang relatif adalah sebaliknya. 5. Waktu Adalah subtasi yang mengalir, ia adalah kekal. Ar-Razi membagi waktu 2 macam yakni waktu mutlak dan waktu relatif (terbatas). Waktu mutlak adalah keberlangsungan, ia kekal dan bergerak. Sedang gerak relatif adalah gerak lingkungan-lingkungan, matahari dan bintang gemintang. Kesimpulan Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan:

1. Nama lain Ar-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ibn Yahya Ar-Razi. Beliau lahir di Rayy pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/805 M.