Apa yang terjadi jika benda bersuhu dingin didekatkan dengan benda bersuhu panas jelaskan

Lili Pintauli Mundur dari KPK, Dugaan Kasus Gratifikasi Tetap Diusut?

Oleh stella maris pada 19 Mar 2021, 17:00 WIB

Diperbarui 19 Mar 2021, 17:00 WIB

Apa yang terjadi jika benda bersuhu dingin didekatkan dengan benda bersuhu panas jelaskan

Perbesar

Api Unggun. (Playbuzz)

Liputan6.com, Jakarta Saat cuaca dingin, kita sering kali membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Namun jika terus-menerus dekat dengan api unggun, lama-lama pasti kita merasa panas.

Nah, kalian pasti pernah merasakan hal itu kan? Tanpa harus pikir panjang, kita pasti tahu bahwa api sifatnya panas. Tapi sudah tahu jawaban ilmiahnya, mengapa api bisa terasa panas?

Dalam video Belajar dari Rumah Kelas 5 Episode 42 yang dibuat Kemendikbud, materi berjudul Macam Perpindahan Kalor menjelaskan alasannya lho.

Jadi, kalor atau panas merupakan salah satu bentuk energi dan beberapa benda dapat menjadi penghantar kalor sehingga menjadi sumber kalor.

Selain matahari yang menjadi sumber kalor terbesar, kamu harus tahu bahwa beberapa cara perpindahan kalor. Contohnya saat memasak air dengan panci bergagang di atas api. Jadi, ini dia tiga macam perpindahan kalor yang kamu haru tahu:

Apa yang terjadi jika benda bersuhu dingin didekatkan dengan benda bersuhu panas jelaskan

Perbesar

tiga macam perpindahan kalor.

  1. Konduksi yang merupakan perpindahan kalor melalui benda sebagai perantara yang tidak diikuti perubahan pada benda itu. Contohnya gagang panci
  2. Konveksi yang merupakan perpindahan kalor melalui benda yang diikuti perpindahan aliran panas pada zat benda tersebut. Contohnya air yang direbus
  3. Radiasi adalah perpindahan panas secara langsung tanpa menggunakan perantara. Contohnya merasakan panas dari api unggun

 Nah inilah jawaban dari pertanyaan kita, mengapa api unggun terasa panas. Itu karena kita merasakan radiasi dari api unggun.

Untuk penjelasan lainnya, yuk adik-adik yang duduk di Kelas V, gali pengetahuanmu lainnya dengan menonton program Belajar dari Rumah (BdR) setiap hari di TVRI, pukul 10.30-11.00 WIB.

(Adv)

Panas merupakan suatu bentuk energi. Panas dari sinar matahari, misalnya, dapat meningkatkan suhu tubuh kita dan membuat kita berkeringat. Untuk mengukur perubahan suhu, kita dapat menggunakan termometer. Termometer sendiri terdiri dari beberapa jenis. Termometer klinis, misalnya, digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia, sementara termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia. Tapi, pengertian suhu itu apa sih? Dan apa yang dimaksud dengan perubahan suhu?

Suhu merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu dapat mengakibatkan benda memuai, baik itu pemuaian panjang, pemuaian luas, hingga pemuaian volume.

Secara garis besar, kita dapat mengelompokkan benda berdasarkan suhunya menjadi benda panas dan benda dingin. Keduanya tentu sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Benda panas misalnya air mendidih atau panci aluminium di kompor yang menyala. Sementara itu, benda dingin yang sering kita temukan adalah es krim dan es batu. Apa sih yang menyebabkan benda memiliki suhu panas atau dingin?

Ternyata suhu benda dipengaruhi oleh kalor. Kalor adalah bentuk energi yang disalurkan antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan lingkungannya berdasarkan perbedaan suhu di antara keduanya. Pengaruh kalor dapat menyebabkan perubahan suhu, perubahan ukuran, perubahan wujud benda, dan perubahan kimia.

Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi merupakan proses perpindahan kalor di mana kalor ditransfer dari ujung yang lebih panas ke ujung yang lebih dingin dari suatu benda tanpa gerakan dari molekulnya. Perpindahan kalor dalam benda padat terjadi melalui konduksi.

(Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Suhu dan Kalor)

Salah satu contohnya adalah ketika kita meletakkan sendok aluminium pada air mendidih. Walaupun bagian penyendok dari sendok yang tercelup air, kita dapat merasakan panasnya di gagangnya. Bahan-bahan yang mampu menghantarkan panas seperti besi dan aluminium disebut dengan konduktor. Sementara itu, konduktor yang buruk tidak mampu menghantarkan energi panas dengan baik, contohnya kaca dan plastik. Bahan-bahan tersebut dinamakan sebagai isolator.

Konveksi merupakan perpindahan kalor dalam fluida dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah karena pergerakan fluida. Konveksi dapat terjadi pada cairan dan gas. Perpindahan secara konveksi disertai perpindahan partikel, sehingga tidak mungkin terjadi pada zat padat.

Konveksi dapat terjadi karena adanya perbedaan massa jenis akibat pemanasan. Massa jenis benda yang dingin lebih besar dibandingkan massa jenis benda yang panas. Contoh perpindahan kalor dengan konveksi adalah ketika kita sedang merebus air. Air yang berada di bagian bawah akan memanas lebih dulu, kemudian berpindah ke bagian atas. Air di bagian atas yang lebih dingin memiliki massa benda yang lebih besar dengan air yang panas, sehingga ia turun ke bawah karena gravitasi.

Terakhir, perpindahan kalor dapat terjadi dengan radiasi. Radiasi terjadi ketika perpindahan kalor tidak memerlukan medium apa pun, contohnya sinar matahari yang mencapai bumi. Antara matahari dan bumi hanya terdapat ruang hampa, tapi kita tetap dapat merasakan energi panas matahari.

Alat Pengukur Suhu

Ada banyak alat yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu, salah satunya adalah termometer. Suhu ditentukan dengan membaca tingkat cairan dalam termometer dengan bantuan skala derajat yang terdapat pada termometer. Tapi, sekarang sudah banyak termometer digital yang langsung menunjukkan angka derajat dari suhu yang diukur. Termometer tradisional menggunakan prinsip pemuaian zat akibat energi kalor.

Terdapat tiga jenis termometer untuk mengukur suhu, yaitu termometer klinis, termometer laboratorium, dan termometer maksimum-minimum.

Termometer klinis biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dan memiliki kisaran terbatas. Pada suhu tinggi, kaca dan merkuri dalam termometer akan memuai ke tingkat yang mengarah pada pecahnya termometer. Termometer klinis tidak dapat digunakan untuk mengukur panas yang ekstrem, seperti daerah api, karena kacanya dapat meleleh.

Termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia. Kisaran suhunya dari -10oC hingga 110oC. Jenis termometer yang terakhir adalah termometer maksimum-minimum yang digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum di hari itu. Biasanya digunakan untuk mengukur cuaca.

Pernahkah kalian mencoba memasukan sendok besi ke dalam air yang panas? Jika hal itu dilakukan, maka panas dari ujung sendok yang terendam air lama kelamaan berpindah ke ujung lainnya yang tidak terendam. Hal inilah yang disebut dengan perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.

Kalor atau panas merupakan salah satu bentuk energi, dimana banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Energi kalor juga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya atau benda satu dengan benda lainnya. Ada pun perpindahan kalor ini terbagi ke dalam tiga cara yaitu, konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor dalam suatu zat padat yang tidak diikuti dengan perpindahan partikelnya. Peristiwa konduksi ini terjadi pada batang besi yang dipanaskan di atas bara api, saat salah satu ujung besi dipanaskan maka panas tersebut akan merambat ke ujung lainnya. Namun, saat terjadi perpindahan panas tersebut, partikel dari batang besi tidak ikut mengalami perpindahan.

Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua jenis yaitu konduktor dan isolator.

  • Konduktor adalah benda/ bahan yang dapat mengantarkan kalor dengan baik. Konduktor dapat dimanfaatkan pada alat masak dari logam, raksa pada thermometer, tabung tembaga pada radioator mobil. Contoh konduktor adalah besi, tembaga, aluminium, silicon, dan perak.
  • Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas. Isolator dapat dimanfaatkan untuk pakaian dengan berbahan wol saat musim dingin, peralatan rumah tangga, dan digunakan oleh orang eskimo dalam membuat iglo. Contoh dari isolator adalah kayu, kaca, kertas, plastik.

Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara dan disertai dengan perpindahan partikel zat. Peristiwa konveksi dapat terjadi pada zat cair atau gas, dimana terjadi karena adanya perbedaan massa jenis akibat pemanasan.

(Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Suhu dan Kalor)

Contoh dari konveksi adalah saat air dipanaskan di atas kompor, air yang berada pada bagian bawah akan mengalami penurunan massa jenis akibat adanya panas sedangkan bagian atas memiliki massa jenis yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan air dengan massa jenis yang lebih tinggi akan bergerak ke bawah dan air dengan massa jenis yang rendah akan bergerak ke atas.

Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara/ medium. Radiasi hanya dapat terjadi pada gas dan ruang hampa udara. Contoh perpindahan panas melalui radiasi adalah perpindahan panas matahari ke bumi yang melalui ruang hampa udara, selain itu badan akan terasa hangat ketika kita berada di dekat api unggun.

Panas yang dirasakan saat deket dengan api unggun merupakan udara panas yang ditimbulkan dari api unggun yang tidak menyebar kearah mendatar melainkan udara panas bergerak ke atas. Hal tersebut dikarenakan udara panas mempunyai massa jenis yang kecil, sehingga udara tersebut mengarah ke atas.