Mengutip modul Geografi 2 Kelas XI (2007), pengelompokan penduduk berdasarkan karakteristik tertentu merupakan upaya dalam memudahkan kegiatan menganalisis dan mengambil keputusan.
Oleh karena itu, pengelompokan penduduk harus berdasarkan pertimbangan yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan (bias).
Pengelompokan yang terlalu rinci (mendetail) juga akan menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan.
Fungsi Komposisi Penduduk
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari komposisi penduduk:
- Untuk mengetahui gambaran penduduk di suatu daerah dalam berbagai kriteria.
- Memudahkan pemerintah merancang strategi dan kebijakan untuk pembangunan suatu negeri.
- Memudahkan pemerintah mengklasifikasikan penduduk sebagai arah pencapaian pembangunan nasional.
- Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia suatu daerah, berdasarkan umur, jenis kelamin, status pendidikan, maupun pekerjaan.
Contoh dari fungsi komposisi penduduk sendiri adalah sebagai berikut:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
Mengutip laman Sumber Belajar Kemdikbud, berikut ini adalah jenis-jenis pengelompokan komposisi penduduk:
a. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda: bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa: bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua: bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Adapun, komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk.
b. Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
c. Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
d. Komposisi Penduduk menurut agama
Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
e. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Baca juga:
- Apa Itu BKKBN: Tugas dan Fungsinya dalam Program KB & Kependudukan
- Faktor-faktor yang Memengaruhi Dinamika Penduduk dan Penjelasannya
- Faktor dan Dampak Interaksi Desa-Kota dalam Pemerataan Pembangunan
Baca juga artikel terkait KOMPOSISI PENDUDUK atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - Pendidikan)
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora
Dikutip dari jurnal berjudul KomposisiPendudukPelaku Urbanisasi oleh Oktava (2017: 72) dijelaskan bahwa komposisi suatu penduduk dapat menggambarkan susunan yang dibuat berdasarkan berbagai ciri-ciri yang sama.
Komposisi penduduk merupakan suatu pengelompokkan atau penyusunan penduduk yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukur antara lain seperti angkatan kerja, jenis kelamin, serta rasio ketergantungan.
Pengertian Komposisi Penduduk dan Konsep Dasarnya
Pengertianpengelompokan penduduk ialah suatu pemetaan yang ditentukan berdasarkan variabel-variabel tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat menggambarkan susunan penduduk yang diciptakan berdasarkan pada pengkotak-kotakan penduduk dengan karakteristik yang sama.
Komposisi penduduk dapat dimaknai sebagai statistik kependudukan yang membagi tentang karakteristik penduduk berdasarkan jenis kelamin, agama, umur, pendidikan, tempat tinggal, mata pencaharian dan lain-lain. Komposisi tersebut bersifat urgen bagi pemerintahan di setiap negara untuk memutuskan kebijakan-kebijakan yang berguna bagi kemaslahatan bersama.
Jenis-jenis Komposisi Penduduk dan Contohnya
Ada tiga jenis susunan penduduk yang bersifat penting dan perlu diketahui datanya oleh pemerintah. Adapun jenis-jenis susunan penduduk dancontohnyayaitu sebagai berikut:
Komposisi penduduk biologis, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan umur dan jenis kelamin penduduk.
Komposisi penduduk sosial, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan pendidikan, pekerjaan dan agama.
Komposisi penduduk geografis, contohnya yaitu pengelompokan berdasarkan tempat tinggal.
Fungsi Komposisi Penduduk
Dalam rangka merancang pembangunan di berbagai bidang, maka diperlukan informasi terkait kondisi penduduk berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas. Susunan penduduk sangat penting karena setiap tahunnya, kondisi penduduk selalu berubah-ubah.
Perubahan tersebut perlu diketahui oleh pemerintah agar dapat merumuskan kebijakan pada program-program tertentu. Informasi mengenai susunan penduduk ini bukan hanya menyangkut kondisi saat perencanaan disusun, melainkan juga informasi susunan penduduk di masa lampau dan masa sekarang yang didapat dari hasil survey dan sensus.
Untuk menentukanfungsikomposisi penduduk di masa mendatang, maka diperlukan suatu hipotesis atau perkiraan dari jumlah penduduk agar dapat memprediksi komposisinya di masa depan. Dengan mengetahui susunan penduduk, maka pemerintah dapat mengetahui seberapa besar penduduk usia belum produktif, sedang produktif dan tidak lagi produktif.
Dengan mengetahui hal tersebut, maka dapat diketahui pula angka beban ketergantungan dan angka harapan hidup di suatu negara. Harapannya adalah negara dapat merumuskan solusi mengenai permasalahan penduduk seperti pengangguran, kemiskinan, kebodohan dan lain-lain.