Apakah bawang putih berbahaya bagi lambung?

Apakah bawang putih berbahaya bagi lambung?
Ilustrasi bawang putih tunggal atau bawang lanang. © Pixabay

Merdeka.com - Efek samping bawang putih tunggal ini tidak bisa disepelekan karena akan menyebabkan beragam gangguan kesehatan. Maka Anda harus benar-benar memperhatikan konsumsinya jangan sampai berlebihan.

Bawang putih merupakan bumbu masak dapur yang wajib tersedia. Tak hanya bumbu masakan, banyak orang memilih untuk memakan bawang putih lantaran dipercaya mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh.

Namun, kebanyakan orang masih belum tahu dan paham akan efek dari bawang putih apabila terlalu banyak dikonsumsi. Berikut adalah 5 efek samping bawang putih tunggal yang berhasil dirangkum pada Kamis, (23/12/21) dari Hellosehat:

2 dari 6 halaman

Gatal dan Iritasi pada Kulit

Efek samping bawang putih tunggal yang pertama adalah dapat menimbulkan rasa gatal dan iritasi pada kulit Anda. Ketika mengupas kulit bawang putih dalam jumlah banyak, biasanya Anda akan merasakan rasa perih dan gatal serta menimbulkan iritasi di bagian kulit atau pun jari tangan.

Reaksi di bagian kulit diketahui bisa terjadi pada orang dengan alergi bawang putih. Tak hanya melalui sentuhan, alergi bawang putih ini bisa terjadi ketika menghirup atau pun menelannya.

Apakah bawang putih berbahaya bagi lambung?

shutterstock

Orang yang mempunyai alergi tersebut dapat menunjukkan gejala seperti bersin, mata berair hingga rasa gatal pada hidung. Ini tidak menutup kemungkinan akan timbul gangguan pencernaan mulai dari sakit perut serta diare apabila mengonsumsi bawang putih.

Apabila Anda sudah mencurigai adanya efek alergi bawang putih, segera hentikan konsumsinya segera. Anda bisa konsultasi ke dokter untuk menentukan pengobatan alergi yang tepat.

3 dari 6 halaman

Perut Kembung

Perlu diketahui bahwa bawang putih bisa menimbulkan efek samping perut kembung. Itu dikarenakan bawang putih mengandung kandungan fruktan dalam kadar cukup tinggi.

Fruktan merupakan jenis karbohidrat yang bisa menghasilkan gas dalam saluran pencernaan manusia. Fruktan ini juga terkandung dalam bawang jenis lain yakni bawang merah, daun bawang dan juga gandum.

Apakah bawang putih berbahaya bagi lambung?
©iStockphoto

Oleh karena itu, bawang bisa menjadi salah satu makanan yang perlu dihindari bagi orang yang mengalami IBS atau Sindrom Iritasi Usus Besar. Ini akan menghasilkan gas yang bisa menyebabkan perut menjadi kembung.

4 dari 6 halaman

Bau Mulut

Efek selanjutnya yang bisa Anda dapatkan ketika mengonsumsi bawang terlalu berlebihan adalah bau mulut atau halitosis. Kondisi ini bisa terjadi lantaran kandungan senyawa sulfur di dalam bawang putih.

Ada jenis mineral sulfur dalam bawang putih, seperti misalnya dialil disulfida alil merkaptan, alil metil disulfida serta metil sulfida. Akan tetapi, memasak bawang putih akan mengurangi kandungan dari sulfur tersebut sehingga tak begitu menyebabkan bau tak sedap yang mengganggu.

Apakah bawang putih berbahaya bagi lambung?
©triangledentistry.com

Itu juga menjadi alasan mengapa Anda lebih berisiko mengalami bau mulut jika mengonsumsi bawang putih yang masih mentah. Apabila ingin menghilangkan bau mulut akibat bawang putih, Anda bisa meneguk lebih banyak air putih dan mengunyah permen karet serta menyikat gigi.

5 dari 6 halaman

Perdarahan

Perdarahan merupakan salah satu dari efek samping bawang putih yang dikonsumsi terlalu berlebihan. Ini merupakan salah satu efek yang paling serius dan dapat meningkatkan risikonya.

Jika akan menjalani operasi atau sedang minum obat pengencer darah, ada baiknya jika Anda berhati-hati dengan kebiasaan konsumsi bawang putih. Bawang putih sendiri memiliki sifat antitrombotik, ini berarti dapat mencegah penggumpalan darah.

Mengonsumsi bawang putih bersama dengan obat pengencer darah dapat membuat darah semakin encer sehingga meningkatkan peluang untuk terjadinya pendarahan. Maka dari itu Anda perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter tentang batas aman konsumsi bawang putih, termasuk dalam bentuk suplemen.

Anda bisa menanyakan tentang obat yang sedang dikonsumsi karena bawang putih bisa mengganggu efektivitas pengobatan tertentu.

6 dari 6 halaman

GERD

Bagi seseorang dengan kondisi GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease maka dokter akan menyarankan untuk membatasi makan bawang putih, utamanya dalam kondisi mentah. Terlalu banyak makan bawang putih dapat memicu sekaligus memperparah adanya gejala GERD.

Jumlah studi menemukan bawang putih dapat memengaruhi kekuatan otot sfingter esofagus bawah atau LES. Ketika otot sfingter melemah, asam lambung akan lebih mudah untuk naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ini bisa menimbulkan sensasi panas pada ulu hati serta dada Anda.

Tak hanya itu, Anda juga bisa akan merasakan gejala lainnya termasuk suara yang serak disertai dengan tenggorokan yang begitu sakit.

[bil]

Apakah bawang putih berbahaya untuk lambung?

Di lain sisi bawang putih juga dikhawatirkan dapat menimbulkan sakit perut untuk penderita asam lambung. Sama seperti maag, orang dengan masalah pencernaan lainnya juga tidak disarankan mengonsumsi bawang putih atau makanan denan kandungan bawang putih yang tinggi.

Apakah bawang putih dapat menyebabkan asam lambung naik?

Bawang putih menjadi bumbu dapur yang utama. Bahan alami ini juga baik bagi kesehatan jantung. Namun, tahukah kamu bahan alami ini dapat menyebabkan mulas? Di samping itu, bawang putih dapat berdampak pada naiknya asam lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.

Apa efek samping dari bawang putih?

Efek samping bawang putih.
Meningkatkan risiko perdarahan. Salah satu efek samping yang paling serius dari makan terlalu banyak bawang putih adalah peningkatan risiko pendarahan, terutama bagi yang mengonsumsi obat pengencer darah atau menjalani operasi. ... .
2. Napas bau. ... .
Masalah pencernaan. ... .
4. GERD..

Apa efek samping makan bawang putih mentah?

Efek Samping Makan Bawang Putih Mentah Efek samping lainnya adalah memunculkan rasa mulas dan risiko iritasi saluran pencernaan seperti sensasi terbakar di dada dan perut bagi penderita asam lambung naik kronis atau dikenal juga dengan gastroesophageal reflux (GERD).