Apakah boleh menunda mandi junub sampai pagi?

Jakarta -

Mandi junub diwajibkan untuk mereka yang dalam keadaan junub kembali suci dan bisa beribadah. Benarkah orang yang menunda mandi junub disukai setan?

Ada kalanya orang yang dalam keadaan junub, malas langsung melakukan mandi junub pada malam hari. Kata Ustaz melansir penjelasan dari Habib Muhammad Syahab dalam Islam Itu Indah tentang apa yang harus dilakukan ketika seseorang malas langsung mandi junub.

Berikut penjelasan Habib Muhammad Syahab:

Menunda mandi junub. Tidak ada larangan khusus artinya bagi orang menunda mandi. Ketika dia ingin salat, maka dia wajib untuk mandi junub dan memang hukumnya makruh.

Hadis baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi pernah mengatakan ada tiga hal yang memang dijauhkan malaikat pergi dari dia. Tapi, hanya malaikat Rahmat. Malaikat yang bawa keberkahan nggak mau.

Kenapa? Orang yang junub itu, ulama tasawuf mengatakan mengeluarkan bau. Jadi malaikat nggak mau, malaikat pergi.

Jadi di antara yang tidak didekati malaikat, orang junub, lagi junub, belum mandi janaba. Kemudian, orang yang sakron, mabuk-mabukkan, orang yang make wangi-wangian yang memang khusus untuk perempuan dipakai untuk laki-laki. Itu dijauhkan malaikat barokah. Makanya kalau malaikat jauh, yang dekat setan. Malaikat jauh, yang ikuti jin.

Kenapa diikuti? Karena nggak ada malaikat barokahnya. Makanya orang yang belum mandi junub itu lama-lama gelisah, nggak enak, ingin ketemu air, dimakruhkan.

Ada nggak caranya, ketika malam malas untuk mandi. Pertama dia mandi dulu, kepalanya aja yang dibasahi, atau tangan, badan, tapi niat. Kewajiban mandi ada dua, caranya bagaimana? Dia berwudu lalu niat, Nawaitu raf'al-hadatsil-akbari 'an jamii 'il-badani fardhan lillaahi Ta 'aalaa. Tapi kan belum sah, belum meratakan air. Jadi besok bangun pagi, tinggal meratakan air maka hilang makruhnya.

Nabi SAW, beliau itu apabila mau tidur ketika dalam keadaan junub, ketika beliau ingin makan, minum, dalam keadaan junub maka beliau berwudu.

Seorang bertanya pada Aisyah, bagaimana apakah Rasul SAW, beliau mandi sebelum tidur atau tidur dulu baru mandi? Jadi Nabi kadang melakukan mandi dulu sebelum tidur atau tidur dulu sebelum mandi, tapi Nabi berwudu. Maka ulama berpendapat untuk menghilangkan makruhnya, orang yang junub ingin makan, minum, tidur, maka dia berwudu. Maka ketika beliau tidur sudah aman, sudah bersuci tapi belum mandi junub.

Tapi, kapan mandi junubnya? Mandi junubnya ketika ingin salat subuh yang diwajibkan Allah SWT.

Simak Video "Ada Kejutan di Post Credit Film 'KKN di Desa Penari Extended'"
[Gambas:Video 20detik]
(pus/wes)

Alhamdulillah.

Sah puasanya orang yang berjimak dengan isterinya pada malam hari, lalu dia dalam keadaan junub hingga pagi. Demikian pula sah orang yang mengalami junub saat tidur di malam hari atau siang hari. Tidak mengapa baginya menunda mandi hingga menjelang shalat Fajar. Yang membatalkan puasa adalah berjimak di siang hari Ramadan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.

Fatawa Lajnah Daimah, 10/327

Adapun tindakan anda yang menunda shalat Fajar hingga matahari terbit adalah tindakan yang diharamkan. Anda wajib menunaikan shalat pada waktunya. Rasa malu anda yang sangat dari mandi, bukan uzur yang membolehkan anda untuk menunda shalat hingga keluar waktu. Anda wajib bertaubat dan istighfar.

Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita sekalian.

Suara.com - Di bulan Ramadhan, suami istri tetap bisa melakukan hubungan seksual di malam hari. Namun, setelahnya, keduanya wajib melakukan mandi junub sebelum berpuasa keesokan harinya.

Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana jika lupa mandi junub hingga esok hari dan tiba waktu puasa. Apakah boleh tetap berpuasa?

Mengutip NU Online, kondisi yang dialami suami istri tersebut disebut sedang berhadas besar atau dalam kondisi junub atau janabah. Sehingga, ia wajib membersihkan diri dengan mandi junub.

Namun bila terlewat tanpa sengaja, dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Rasulullah pernah berpuasa di dalam kondisi junub di pagi hari, seperti yang disampaikan istrinya Aisyah.

Baca Juga: Penjelasan Hukum Berkumur Biasa Atau Saat Wudlu di Siang Hari Puasa Ramadhan

"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.)

Dalam hadist yang diriwayatkan Muslim, dalam kondisi tersebut Rasulullah tidak mengganti puasanya atau tidak meng-qadanya.

Melalui hadis ini, menjelaskan bahwa puasa yang dijalani Rasulullah tetap sah, tidaklah batal atau tidak cacat sedikitpun.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, dalam kitab Ibanatul Ahkam.

Sehingga menunda mandi junub diperbolehkan hingga pagi hari, jika memang lupa atau terlewat. Tapi ia harus langsung mandi junub dan berpuasa hingga matahari tenggelam.

Baca Juga: Memupuk Toleransi Umat Beragama, Biarawati Ramaikan Pasar Ramadhan Kampung Samirono

Tapi, hal ini bukan jadi alasan umat islam mengabaikan perintah untuk mandi junub atau mandi wajib sebelum berpuasa. Tujuannya agar bisa menjalani ibadah puasa seharian dalam keadaan suci.

Apakah boleh menunda mandi wajib sampai pagi?

Tidak ada larangan khusus artinya bagi orang menunda mandi. Ketika dia ingin salat, maka dia wajib untuk mandi junub dan memang hukumnya makruh.

Kapan batas waktu mandi junub?

Lantas, kapan batas waktu mandi junub setelah berhubungan intim? Jawabannya yakni setelah sahur atau sebelum imsak dan sebelum sholat Subuh.

Apakah boleh mandi junub di pagi hari?

Tidak perlu untuk langsung mandi junub malam itu juga. Mandi junub ditambahkan Buya Yahya boleh dilakukan ketika pagi hari, sekalian menjalankan sholat subuh.

Apakah mandi wajib bisa dilakukan jam 7 pagi?

Bahkan ulama juga mengatakan mandi junub boleh diakhirkan hingga waktu subuh, tapi saat shalat harus sudah dalam keadaan suci.