Apakah data yang valid sudah pasti reliabel?

Dalam penelitian, baik berbentuk kualitatif maupun kuantitatif, kriteria utama yang harus diperhatikan adalah valid, reliabel, dan objektif. Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terdapat di lapangan dan data yang dilaporkan oleh peneliti. Kalau dalam objek penelitian terdapat warna merah, peneliti akan melaporkan warna merah. Kalau dalam objek penelitian para pegawai bekerja dengan keras, peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek, data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.

Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan – keputusan / kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan. Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik.

Demikian ringkasan dari latar belakang adanya analisis data dan validitas dan reliabilitas data akan dibahas selengkapnya pada bab berikutnya.

PEGERTIAN DAN KEGUNAAN

1.)         ANALISIS DATA

A.)         Pengertian

Bogdan dan Biklen (1982) mengemukakan bahwa analisi data adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, menemukan dan menyusun transkrip wawancara, catatan-catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya yang elah dikumpulkan peneliti dengan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.

B.)         Kegunaan

Kegunaan adanya Analisis data untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian berupa temua penelitian.

2.)         VALIDITAS

A.)         Pengertian

Menurut Gronlund dan Linn (1990) menyebutkan bahwa Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.

Lain lagi Menurut Arikunto (1995) Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.

Sedangkan Sukadji (2000) mengambil pengertian bahwa Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Azwar (2000) menyebutkan Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Dari pengertian beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Validitas adalah suatu derajad ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.

B.)         Kegunaan

Kegunaan validitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.

3.)         RELIABILITAS DATA

A.)         Pengertian

Menurut Gronlund dan Linn (1990) Reliabilitas adalah ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran.

Sedangkan menurut Sukadji (2000) Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien. Koefesien tinggi berarti reliabilitas tinggi.

Anastasia dan Susana (1997) menyebutkan bahwa Reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda

Lain halnya dengan Sugiono (2005) dalam Suharto (2009) yang menyebutkan bahwa Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.

Menurut Suryabrata (2004) Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.

Dari pengertian beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Reliabilitas data adalah derajat konsistensi data yang bersangkutan. Realibilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu data dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu data dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

B.)         Kegunaan

Kegunaan dari reabilitas data adalah untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda.

LANGKAH-LANGKAH DALAM ANALISIS DATA

1.)         Secara kuantitatif

Tahapan langkah saat menggunakan analisa data statistik dalam penelitian kuantitatif adalah :

1. Menentukan masalah (untuk menjadi obyek  pengamatan/penelitian)

Menentukan masalah atau menemukan sesuatu yang menarik perhatian dalam sebuah keadaan sebagai titik-pandang masalah, sehingga mampu bekerja efektif saat mengumpulkan data dan memberikan akurasi yang tinggi. Kesulitan akan banyak muncul bila tidak ada definisi yang jelas tentang masalah yang ingin diketahui.

2. Mengumpulkan data

Faktor penting dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan adalah populasi dan sampel. Pada bagian ini digunakan statistik inferensial. Statistik inferensial digunakan untuk memperluas perolehan informasi berasal dari sampel acak dalam populasi yang akhirnya digunakan sebagai cara melihat keseluruhan populasi itu. Kegunaan dari statistik inferensial adalah untuk memperoleh informasi dari populasi yang terdapat di dalam sampel.

3. Melakukan analisa

Di dalam analisa data-statistika, metode yang digunakan untuk analisa data terbagi menjadi dua kategori, metode exploratory dan metode confirmatory.

Metode exploratory digunakan untuk menentukan apakah data yang ada dapat disajikan melalui angka aritmetika sederhana dan mudah dimuat dengan grafis sebagai ringkasan data.

Metode confirmatory memanfaatkan ide teori probabilitas sebagai upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus diluar ringkasan yang mudah diperoleh. Teori probabilitas penting saat membuat keputusan karena akan berfungsi sebagai ukuran mengukur, merasakan, menyatakan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan.

4. Menyajikan hasil

Melalui inferensia, perkiraan atau ujicoba yang menyatakan karakter-karakter tertentu dari populasi akan mudah diperoleh dari sampel. Hasil disajikan dalam sebentuk tabel, grafik atau berupa nilai persentase tertentu. Diambil sampel karena untuk memperoleh hasil pengamatan keseluruhan populasi. Hasil pengamatan disajikan dituntut mampu menunjukkan kemungkinan keterlibatan sampel berdasarkan penggunaan teori probabilitas dan nilai interval.

2.)         Secara kualitatif

Analis data penelitian kualitatif bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih. Langkah-langkahnya biasa disebut strategi pengumpulan dan analisis data, teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada strategi-strategi yang digunakan dan data yang telah diperoleh. Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.

  1. Perencanaan

Perencanaan meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data.

  1. Memulai pengumpulan data

Sebelum pengumpulan data dimulai, peneliti berusaha menciptakan hubungan baik (rapport), menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan individu-individu dan kelompok yang menjadi sumber data.

  1. Pengumpulan data dasar

Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar-benar “melihat, mendengarkan, membaca, dan merasakan” apa yang ada dengan penuh perhatian. Sementara pengumpulan data terus berjalan, analisis data mulai dilakukan, dan keduanya terus dilakukan berdampingan sampai tidak ditemukan data baru lagi.

  1. Pengumpulan data penutup

Pengumpulan data berakhir setelah peneliti meninggalkan lokasi penelitian, dan tidak melakukan pengumpulan data lagi. Batas akhir penelitian tidak bisa ditentukan sebelumnya seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dalam proses penelitian itu sendiri. Akhir masa penelitian terkait dengan masalah, kedalaman dan kelengkapan data yang diteliti. Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan atau tidak ditemukan lagi data baru.

  1. Melengkapi

Langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data dan menyusun cara menyajikannya. Analisis data dimulai dengan menyusun fakta-fakta hasil temuan lapangan.

ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

1.)         Pengertian

Drs. Zainal Arifin, M.Pd, dalam bukunya jenis-jenis penelitian pendidikan mendefinisikan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan terutama untuk mengembangkan teori dalam suatu disiplin ilmu. Penggunaan pengukuran disertai analisis secara statistik di dalam penelitian mengimplikasikan bahwa penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

2.)         Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

Teknik analisis atau pengolahan data sangat berhubungan erat dengan jenis data yang diperoleh, pertanyaan penelitian atau hipotesis dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis walaupun rumusannya berbeda, tetapi memiliki sasaran yang sama. Kalau tujuan atau pertanyaan penelitiannya hanya diarahkan untuk mendapatkan deskripsi, maka analisis datanya cukup dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana, menghitung frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi yang menonjol dapat dicari dengan menggunakan teknik ch kuadrat.

Kalau tujuan penelitiannya untuk mengetahui (menguji) perbedaan, antara dua atau lebih dua variabel, maka teknik analisis yang digunakan adalah uji perbedaan dua atau lebih dari dua variabel.

Kalau tujuan penelitiannya untuk mengetahui (mengukur) hubungan antara dua variabel atau lebih dari dua variabel digunakan teknik analisis korelasi tunggal atau parsial dan korelasi ganda. Kalau datanya bersifat ordinal digunakan analisis Rank Spearman, tetapi kalau datanya interval atau rasio bisa menggunakan Product Moment dari Pearson. Analisis korelasi Rank Spearman, hanya bisa menghitung korelasi tunggal, korelasi gandanya tidak bisa.

3.)         Prosedur Penelitian kuantitatif

v Permasalahan

v Kajian pustaka-kerangka berpikir pengajuan

v hipotesis-pengontrolan ubahan

v Rancangan penelitian-populasi sampel metode

v pengumpulan data-instrumen prosedur

v penelitian-teknik analisis data

v Hasil penelitian-pembahasan

v kesimpulan

4.)         Aspek metodologis dari penelitian analisis isi kuantitatif antara lain (Berger, 2000 : 176-177) sebagai berikut :

  1. Menggunakan pendekatan sejarah

Perlunya melakukan pendekatan kesejahteraan ini dimaksudkan untuk membantu memberikan beberapa perspektif dari analisis isi media yang dilakukan peneliti dengan analisis isi media terhadap topik atau isu-isu yang sama beberapa waktu yang lalu atau kondisi terdahulu (the past).

  1. Menggunakan pendekatan komparasi/perbandingan

Aspek metodologis ini digunakan untuk membandingkan hasil-hasil terdahulu dengan hasil-hasil terbaru yang dilakukan oleh peneliti. Komparasi dapat dilakukan berdasarkan pada aspek waktu, situasi, tempat dan sebagainya.

  1. Lebih berhati-hati dengan definisi operasional terminologi yang dipakai

Ada beberapa macam definisi terminologi. Ada yang dikenal dengan constitutive definitions yang mendefinisikan sebuah kata dengan menggunakan kata-kata lainnya atau konsep-konsep lainnya. Definisinya ini cenderung bersifat umum dan abstrak. Sementara yang digunakan dalam QCA adalah definisi yang operasional, yakni yang menggunakan operasional-operasional dan indikator untuk mendefinisikan konsep. Definisi operasional akan membantu peneliti mengukur konsep-konsep yang ada dan memberikan penekanan pada penjelasan yang dapat dipahami dan mudah diinterpretasikan.

  1. Menentukan unit analisis yang dapat terukur

Disini basic standart dari analisis isi kuantitatif adalah menentukan satuan analisis yang akan diteliti, seperti pokok berita, alenia/paragraf, kalimat, tematik, kata dan sebagainya.

  1. Menentukan bagaimana melakukan koding data

Koding adalah proses dimana peneliti melakukan klasifikasi data yang diperoleh dari meterial yang diteliti dan memberi setiap item analisis dengan tanda atau simbol dan nomor yang terurut atau sesuai.

  1. Hanya mengukur pesan yang tampak

Peneliti hanya menjelaskan teks-teks dari yang secara eksplisit tertulis / tercetak. Daripada melihat materi yang tersembunyi yakni makna dibalik atau diantara kata-kata yang ada.

ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

1.)         Pengertian

Sekitar tahun 1920-an, para ahli sosiologi dari “mazhab Chicago” sudah memulai menggunakan penelitian kualitatif yaitu menganalisi suatu fenomena dalam kehidupan manusia. Dalam waktu yang bersamaan, para ahli antropologi juga menggambarkan kerangka dari metode karya lapangan, yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1933) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh (holistik).

Menurut Drs. Zainal Arifin, M.Pd, dalam bukunya jenis-jenis penelitian pendidikan mendefinisikan Penelitian Kualitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif.

Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan pengamatan terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus terjun ke lapangan dengan waktu yang cukup lama.

Menyimak fokus kajian dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penelitian tersendiri yang berfungsi utama untuk menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia dengan menggunakan pendekatan-pendekatan secara langsung dan interaksi yang komplek.

2.)         Tujuan dan Karakteristik Penelitian Kualitatif

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan (to describe), memahami (to understand), dan menjelaskan (to explain) tentang suatu fenomena yang unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur dan teknik yang khusus sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sehingga menghasilkan sebuah teori yang grounded, yaitu teori yang dibangun berdasarkan data, yang diperoleh selama penelitian berlangsung.

Adapun karakteristik penelitian kualitatif yaitu :

b.)      Menggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity).

c.)      Istrumen kuncinya (key instrument) adalah manusia sebagai human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.

d.)     Mengutamakan data langsung (first hand).

e.)      Menggunakan metode triangulasi yaitu multi-metode didalam satu fokus yang dikendalikan oleh masalah yang diteliti sebagai upaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan utuh mengenai suatu fenomena yang berupa suatu alternatif untuk pembuktian.

f.)       Menganalisis data secara induktif.

g.)      Menggunakan purposisve sampling, yaitu sesuai dengan tujuan penelitian.

h.)      Mengutamakan data kualitatif (kata-kata, gambar).

i.)        Lebih mementingkan proses daripada hasil.

j.)        Memandang kenyataan sebagai sesuatu yang bersifat jamak (multiple realities).

k.)      Memungkinkan memperoleh data dan informasi yang unik, yang tidak biasanya terjadi.

l.)        Mencari makna dari latar belakang tingkah laku atau perbuatan.

m.)    Mengutamakan perspektif emik, yaitu mementingkan pandangan responden.

n.)      Meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

  • o.)      Menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara).

p.)      Menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. (Moleong, 1994; Nasution, 1988; Lincoln dan Guba, 1985; Bogdan dan Biklen, 1982).

3.)         Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif banyak jenisnya, antara lain :

a.)    Etnografi

Etnografi adalah jenis penelitian yang digunakan untuk mempelajari secara mendalam tentang  perilaku oranga yang terjadi secara alami disebuah kelompok sosial atau budaya tertentu dari perspektif pelakunya.

Banyak yang menyebut penelitian ini sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami.

Tujuan penelitian etnografi adalah untuk mendeskripsikan suatu kebudayaan, memahami pola hidup kelompok manusia dalam perspektif anggotanya. Etnografi bukan hanya mempelajari orang lain, tetapi belajar dari orang lain tentang dirinya.

Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi adalah :

1.)    Memahami masalah.

2.)    Menyusun dan mengelompokkan data.

3.)    Membaca keseluruhan data dan memeberi kode.

4.)    Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

5.)    Menafsirkan dan memberi makna hasil temuan.

6.)    Menyusun laporan, baik berupa narasi, tabel atau gambar.

b.)    Etnometodologi

Etnometodologi adalah penelitian yang berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan, dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterprestasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.

c.)    Studi kasus (case studies)

Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus akan menghasilkan data yang dapat dianalisis untuk membangun sebuah teori. Data studi kasus diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Langkah-langkah analisis data pada studi kasus yaitu :

1.)    Menyusun dan mengelompokkan data.

2.)    Memilih dan memilah data serta memberi kode.

3.)    Menguraikan secara terperinci mengenai kasus dankonteksnya.

4.)    Menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.

5.)    Menafsirkan dan mencari makna.

6.)    Mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.

7.)    Menyusun laporan secara naratif.

d.)   Studi dokumen / teks (document studies)

Studi dokuman atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan tulisan berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi, peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan.

e.)    Observasi alami (natural observation)

Observasi alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikit pun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada pada kelompok diskusi yang anggotanya berasal dari ltar sosial yang berbeda-beda. Peneliti bisa mengamati sekelompok peserta didik ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.

f.)     Fenomenologi

Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Penelitian fenomenologi merupakan suatu kajian untuk mengungkap dan menjelaskan makna konsep atau fenomena pengalaman berdasarkan kesadaran pada beberapa individu.

Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi yaitu :

1.)    Mengorganisir semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.

2.)    Membaca dan memahami data secara keseluruhan serta membuat catatan khusus pada data yang dianggap penting kemudian memberikan kode data.

3.)    Mencari makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting, yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama.

4.)    Menyeleksi pernyataan yang tidak relevan dengan pertanyaan penelitian dan menghilangkan pernyataan yang bersifat repetitif (tumpang tindih) sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).

5.)    Mengumpulkan pernyataan ke dalam unit makna kemudian dijelaskan tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.

6.)    Menguraikan secara keseluruhan tentang fenomena tersebut untuk menemukan esensinya.

7.)    Mengembangkan fenomena yang terjadi pada responden yaitu menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi.

8.)    Menjelaskan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti sehingga memperoleh makna yang tepat.

9.)    Menyusun laporan pengalaman setiap partisipan secara keseluruhan.

g.)    Studi interaksi simbolik

Asumsinya adalah bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.

Kebudayaan diperoleh melalui interaksi simbolik. Manusia bereaksi terhadap benda-benda, perbuatan dan kegiatan menurut makna yang dikandung oleh benda-benda atau perbuatan tersebut. Semua benda dan perbuatan tersebut merupakan simbol atau lambang. Makna simbol-simbol itu diperoleh dari interaksi sosial. Untuk memahami simbol-simbol itu, peneliti harus masuk ke alam pikiran orang yang sedang dipelajari dan secara terus menerus memberikan tafsiran tentang apa yang dikatakan atau dilakukan orang.

h.)    Grounded theory

Teori ini pertama kali disusun oleh dua orang sosiolog, yaitu Barney Glaser dari Universitas Colombia dan Anselm Strauss dari Universitas Chicago di Amerika Serikat pada tahun 1967, kemudian diperkenalkan di Indonesia oleh Schlegel.

Grounded theory adalah teori yang diperoleh secara induktif dari penelitian tentang suatu fenomena. Teori ini memiliki empat kriteria utama yaitu kesesuaian, pemahaman, generalitas dan kontrol. Tujuan metode ini adalah menyusun teori yang sesuai dan menjelaskan tentang bidang yang diteliti.

Kebanyakan penelitian lain bertitik tolak dari teori, sedangkan pada penelitian grounded tidak bertolak dari teori, konsep atau abstrak, tetapi dari data-data faktual di lapangan secara empirik. Data-data tersebut diproses menjadi teori berdasarkan metode berfikir induktif.

i.)      Penelitian sejarah

Penelitian sejarah merupakan penelaahan dan penggambaran tentang suatu fenomena, peristiwa atau sumber-sumber masa lampau, dan bukan yang terjadi pada masa sekarang.

Tujuan penelitian sejarah adalah untuk mempelajari dan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta menintesiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta sehingga diperoleh kesimpulan yang kuat. Dalam penelitian sejarah, terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang secara parsial objek-objek yang diobservasi.

j.)      Studi biografi

Langkah-langkah analisis data pada studi biografi yaitu :

1.)    Mengumpulkan data dan menata file pengalaman dan perjalanan hidup seseorang secara sistematis, objektif mulai dari tahap kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lansia yang dituliskan secara kronologis. Pengalaman hidup dapat dilihat dari pendidikan, pernikahan, pekerjaan, dan lain-lain baik yang terjadi di dalam negeri maupun diluar negeri, pengalaman positif maupun pengalaman negatif.

2.)    Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.

3.)    Mengatur dan memilah-milah kisah secara kronologis.

4.)    Mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari inti sari dan makna dari kisah tersebut.

5.)    Memperlajari struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial di dalam sebuah kelompok, budaya, ideologi dan konteks sejarah.

6.)    Memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.

7.)    Menyusun laporan tentang riwayat hidup responden dalam bentuk narasi yang berfokus pada proses perjalanan hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

KESIMPULAN

Seperti telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliable tentang sesuatu hal (variable tertentu). Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

Pada suatu proses penelitian sering hanya terdapat suatu jenis data yaitu kuantitatif atau kualitatif saja, tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Dalam analisis data juga terdapat dua macam, yaitu analisis data kuantitatif dengan statistik dan kualititatif (tidak mengutamakan statistik).

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogjakarta : Graha Ilmu.

Sukmadinata, Nana S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

http://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas, (diakses tanggal 15 April 2013).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Heri%20Retnawati,%20Dr./Penelitian%20Kuantitatif%20&%20Kualitatif.pdf. (diakses tanggal 17 April 2013).

_________

Oleh Dwi Sussanti

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian, dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.)

Bagaimana data dikatakan valid dan reliabel?

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Kapan suatu data dikatakan reliabel?

Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable.

Kenapa data bisa valid tapi tidak reliabel?

Alat ukur pertanyaan yang VALID tapi TIDAK RELIABLE umumnya karena adanya kemungkinan Ambigu Kata sehingga menimbulkan multi-persepsi, baik dalam bahasa sama atau malah dalam bahasa dan budaya respondents yang berbeda, atau Pertanyaan yang kemungkinan bisa berubah-ubah jawabannya sesuai waktu meski repondentnya sama, ...

Kenapa harus valid dan reliabel?

Instrumen yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel pula sehingga membawa pada kesimpulan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Validitas mempermasalahkan sejauh mana pengukuran tepat dalam mengukur apa yang hendak diukur.