Apakah gigi geraham bisa tumbuh lagi di usia 19 tahun

Apakah gigi geraham bisa tumbuh lagi di usia 19 tahun

Sering diabaikan, ternyata pertumbuhan gigi bungsu dapat menjadi masalah. Sumber foto: hallosehat.com

Gigi merupakan bagian mulut yang penting untuk mengunyah makanan agar mudah dicerna. Pada umumnya, kita tentu akan melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi secara berkala agar gigi tetap kuat dan sehat.

Gigi susu seseorang biasanya akan berganti ke gigi tetap pada usia remaja sekitar 12-17 tahun. Namun, ternyata terdapat gigi yang tumbuh ketika dewasa yaitu gigi bungsu. Terkadang, gigi bungsu bukan hanya sekadar tumbuh, melainkan dapat menjadi masalah bagi sebagian orang.

Dilansir dari artikel Alodokter, Dr. Allerrt Benedicto Jeuan Noya menuturkan, gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga yang tumbuh di pojok rahang dan berfungsi membantu mengunyah makanan lebih halus.

“Selain itu, gigi bungsu merupakan gigi pengganti geraham yang tanggal dan perkiraan gigi bungsu akan tumbuh yaitu pada 18-30 atau di atas 30 tahun,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, tiap manusia memiliki bentuk rahang yang berbeda. Bagi yang memiliki rahang besar dan luas, terdapat sedikit risiko gigi bungsu tumbuh tidak sesuai rahang. Namun, bagi yang memiliki rahang sempit, gigi bungsu berisiko tumbuh secara vertikal dan menabrak gigi sebelahnya.

“Masalah yang sering dialami ketika gigi bungsu tumbuh yaitu pertumbuhan yang tidak sempurna dan menumpuk gusi sehingga sisa makanan mengendap di gigi bungsu dan terjadi iritasi pada gusi,” jelasnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), jurusan Ilmu Keperawatan, Nurul Ulfa Darmayanti menuturkan, tidak semua manusia berpotensi tumbuh gigi bungsu. Jika diantara kalian mengalami permasalahan gigi bungsu, maka segera konsultasi dengan dokter gigi.

“Ketika permasalahan gigi bungsu tersebut sulit diatasi, maka dokter akan mengambil tindakan pencabutan gigi bungsu,” tegasnya.

Dirinya menambahkan, agar dapat mengetahui apakah diri kita akan tumbuh gigi bungsu atau tidak yaitu dapat melakukan Computerized Tomography (CT) Scan atau rontgen pada rahang. Hal tersebut merupakan bentuk waspada terhadap pertumbuhan gigi bungsu, dan langkah antisipasi supaya pertumbuhan gigi bungsu normal.

(Rizka Amelia)

Apakah gigi yang udah di cabut bisa tumbuh lagi

wanita, 19 Tahun

20 Nov 2020, 10:30 WIB


Apakah gigi geraham bisa tumbuh lagi di usia 19 tahun
Apakah gigi geraham bisa tumbuh lagi di usia 19 tahun

Dijawab oleh:

drg. Callista Argentina

Terimakasih telah bertanya seputar apakah gigi yang sudahdicabut tidak bisa tumbuh lagi melalui fitur Tanya Dokter.

Sebelumnya kami ingin sedikit menjelaskan bahwa Gigi manusia memiliki dua periode yaitu gigi susu dan gigi permanen. Pada waktunya nanti gigi susu akan goyang, lalu tanggal dan akan digantikan oleh gigi permanen. Pada usia 6-12 tahun, anak sedang berada pada periode gigi bercampur yaitu sudah ada gigi permanen yang tumbuh namun masih ada gigi susu yang belum tanggal.

Pada usia 16 tahun semua gigi sudah merupakan gigi tetap, jadi jika ada gigi yang dicabut setelah usia 16 tahun maka tidakbisatumbuh gigi lagi. Sedangkan mulai usia 17- 21 tahun biasanya akan muncul gejala tumbuh gigi geraham bungsu. Namun posisinya berada di urutan paling belakang, jadi tumbuhnya gigi bungsutidak menggantikan gigi yang manapun.

Baca artikel berikut terkait pertanyaan anda :

-Gigi Berlubang, Ditambal atau Dicabut?

-Gigi Gingsul, Lebih Baik Dicabut atau Dirawat?

-Inilah Tanda-Tanda Gigi Bungsu Perlu Dicabut

Demikian jawaban yang dapat kami berikan mengenai apakah gigi yang sudah dicabut tidak bisa tumbuh lagi, semoga bermanfaat.

Tahukah Anda bahwa ada penelitian yang mengungkap bahwa 90% orang yang memiliki gigi geraham bungsu, ternyata mengalami kondisi yang disebut gigi geraham bungsu tumbuh miring.  Lho, apa itu gigi geraham bungsu? Mengapa gigi yang satu ini tumbuh miring? Sebelum membahasnya lebih lanjut, kita kenali dulu macam-macam gigi di dalam mulut untuk mempermudah Anda memahami geraham bungsu ini.

Macam-macam Gigi di Dalam Mulut

Sepanjang hidup manusia, ia akan mengalami dua tahapan perkembangan gigi, yakni gigi susu dan gigi permanen. Gigi susu adalah gigi yang pertama tumbuh saat seseorang masih balita antara usia 2,5 hingga 3 tahun, kemudian akan tanggal dan digantikan oleh gigi permanen di antara usia 6 hingga 12 tahun. Berikut jenis-jenis gigi dan fungsinya masing-masing.

  1. Gigi Seri. Gigi Seri adalah gigi yang terletak di bagian depan mulut dan digunakan untuk menggigit makanan. Ada 4 gigi seri di bagian atas dan 4 di bagian bawah. Gigi seri pertama yang termasuk gigi susu biasanya mulai muncul pada bayi berusia 6 bulan. Kemudian pada usia sekitar 6 hingga 8 tahun, gigi seri permanen menggantikan gigi seri bayi yang tanggal.

    Gigi seri adalah gigi yang amat penting untuk menunjang penampilan dan rasa percaya diri saat berhubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi seri dengan saksama. Gigi seri yang retak dan berlubang bisa mengurangi rasa percaya diri Anda.

  2. Gigi Taring. Dikenal paling tajam dan sangat ampuh untuk merobek makanan, khususnya makanan yang liat seperti daging. Gigi taring umumnya muncul saat bayi berusia sekitar 16 bulan hingga 20 bulan. Ada 2 gigi taring atas dan dua gigi taring bawah, masing-masing di sebelah kanan dan kiri gigi seri.

    Saat masih berupa gigi susu, taring atas tumbuh terlebih dahulu dibanding taring bawah. Namun pada tahap pertumbuhan gigi permanen, gigi taring bawah tumbuh lebih dahulu dibanding gigi taring atas. Gigi taring bawah muncul di usia sekitar 9 tahun, sementara gigi taring atas muncul di usia 11 hingga 12 tahun.

  3. Gigi Geraham Depan atau Premolar. Gigi geraham depan ini berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan. Gigi ini tidak memiliki tahapan gigi susu, geraham depan tumbuh pada usia sekitar 10 tahun. Geraham depan dekat taring adalah yang pertama muncul, baru kemudian geraham depan kedua muncul sekitar satu tahun kemudian. Orang dewasa memiliki total 8 buah gigi geraham depan, yaitu masing-masing 2 di kiri atas, 2 di kiri bawah, 2 di kanan atas, dan 2 di kanan bawah.
  4. Gigi Geraham Belakang atau Molar. Tidak jauh berbeda dari gigi geraham depan, gigi geraham belakang juga berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan yang masuk ke dalam mulut. Secara keseluruhan ada 8 geraham belakang yang dimiliki oleh orang dewasa. Yang berbeda adalah gigi geraham belakang punya tahapan gigi susu yang muncul antara usia 12 bulan hingga 28 bulan. Kemudian pada usia sekitar 6 tahun, gigi susu ini tanggal dan digantikan gigi geraham belakang pertama dan kedua yang permanen.
  5. Gigi Geraham Bungsu. Gigi geraham bungsu biasanya muncul terakhir setelah gigi-gigi yang lain tumbuh permanen. Pada umumnya Anda baru akan merasakan gigi ini tumbuh di usia sekitar 18 hingga 20 tahun. Tidak semua orang memiliki geraham bungsu ini. Pada sebagian orang ternyata sama sekali tidak tumbuh, karena gigi ini tumbuh paling akhir di usia dewasa, gigi geraham bungsu ini biasanya menyebabkan masalah. Masalah geraham bungsu umumnya terjadi karena rahang sudah tidak tumbuh lagi sehingga tidak ada tempat untuk si geraham bungsu tumbuh.

Lebih Jauh Tentang Gigi Geraham Bungsu

Sebagaimana yang telah sedikit disinggung di atas, gigi geraham bungsu terkenal sering menimbulkan masalah pada mereka yang memilikinya. Namun ada baiknya Anda mengenal lebih dekat dahulu si geraham bungsu ini, agar tidak khawatir jika memilikinya atau mengalami masalah dengan gigi ini.

Dokter dan ahli kesehatan gigi dunia menyebutkan bahwa sebenarnya gigi geraham bungsu ini penting sekali untuk menghadirkan keselarasan gusi. Jika gigi geraham bungsu tumbuh, tatanan gigi Anda menjadi lengkap dan seimbang, ini sangat membantu untuk mengunyah makanan dengan lebih lembut dan berimbang. Berimbang di sini maksudnya adalah Anda dapat menggunakan semua geraham Anda—mulai dari geraham depan, belakang, hingga bungsu, untuk bergantian mengunyah makanan.

Seperti Anda tahu, proses mengunyah makanan merupakan proses yang terpanjang jika dibandingkan dengan tugas gigi seri atau gigi taring. Oleh karena itu, tanpa kehadiran gigi geraham bungsu, gigi geraham lainnya diprediksi jadi lebih cepat aus dan rusak. Tentu ini sangat menguntungkan untuk perawatan gigi jangka panjang.

Tumbuh Paling Akhir Menyebabkan Nyeri

Sayangnya, karena tumbuh paling akhir, gigi geraham bungsu sering menyebabkan rasa sakit. Hal ini disebabkan karena tatanan gusi pada rahang sudah tetap, dan rahang tidak lagi mengalami pertumbuhan untuk memberikan tempat bagi gigi geraham bungsu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika geraham bungsu ini baru tumbuh pada usia sekitar 18 hingga 20 tahun, sedangkan gigi terakhir yang tumbuh adalah pada usia sekitar 12 tahun, maka itu berarti sudah bertahun-tahun tatanan gigi dan gusi tidak berubah. Wajar saja jika kemunculan gigi geraham bungsu menjadi sangat menyakitkan karena tidak ada tempat untuknya.

Masalah yang Biasa Muncul karena Pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu

Bagi mereka yang punya karakteristik rahang lebar dan besar, ada kemungkinan gigi geraham bungsu bisa tumbuh dengan baik dan normal. Bila rahang memiliki cukup tempat untuk si geraham bungsu, maka gigi ini akan tumbuh dengan baik dan lurus. Dengan demikian, selama masa pertumbuhan geraham bungsu pun tak akan terasa menyakitkan. Lantas jika ternyata rahang tidak memiliki tempat yang cukup untuk si gigi geraham bungsu, masalah apa yang mungkin terjadi?

Impaksi Geraham Bungsu. 

Impaksi adalah kondisi di mana pertumbuhan gigi geraham bungsu berlangsung dengan tidak normal hingga mengganggu gigi lainnya dan menimbulkan rasa sakit. Saat gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak mendapatkan tempat, gigi ini akan mulai tumbuh miring, tidak lagi lurus, dan mendorong gigi yang ada di sebelahnya, yaitu geraham belakang kedua.

Geraham belakang atau molar kedua yang terdorong oleh geraham bungsu biasanya akan mulai miring, bergeser, dan bahkan menjadi rusak. Kerusakan sebuah gigi biasanya memicu kerusakan gigi lainnya. Itu sebabnya masalah gigi geraham bungsu tumbuh miring ini tidak main-main dan perlu segera dicarikan solusinya. Tanpa solusi yang tepat, perlahan-lahan tatanan gigi dan gusi dalam mulut akan berantakan akibat gigi geraham bungsu tumbuh miring.

Sebagai tambahan informasi, impaksi gigi bisa juga terjadi pada jenis gigi lainnya. Meski demikian, impaksi gigi selain impaksi gigi geraham bungsu, umumnya memiliki pemicu atau sebagai komplikasi dari masalah gigi lainnya seperti gigi rusak atau impaksi karena cabut gigi dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan impaksi gigi geraham bungsu yang terjadi karena kurang tempat. Oleh sebab itu, impaksi gigi lainnya jarang terjadi selama Anda menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Geraham Bungsu Patah. 

Gigi geraham bungsu juga bisa patah seperti gigi-gigi lainnya. Hal ini bertolak belakang dengan pendapat yang mengatakan bahwa gigi geraham bungsu tidak patah karena berada di posisi yang paling belakang, sehingga tidak terdorong atau terhimpit gigi lainnya. Jadi, walaupun ada di bagian paling belakang mulut, gigi geraham bungsu tetap berpotensi untuk patah.

Penyebab patahnya gigi geraham bungsu bisa bermacam-macam, namun umumnya adalah karena gigi geraham bungsu sudah keropos atau mengalami kerusakan. Gigi keropos atau kerusakan gigi lainnya biasanya disebabkan oleh perawatan gigi dan gusi yang kurang baik. Sebagai contoh, karena posisinya berada paling belakang, maka akan sangat sulit untuk membersihkan gigi geraham bungsu. Hal ini menyebabkan kemungkinan ada makanan yang terselip dan kemudian membusuk jadi lebih besar. Makanan yang membusuk inilah yang akan merusak gigi perlahan-lahan.

Gigi atau Gusi Bernanah. 

Masalah yang tidak kalah serius yang bisa terjadi adalah gigi geraham bungsu atau gusi bernanah. Gigi bernanah atau yang lebih dikenal dengan abses gigi bisa terjadi karena berbagai hal. Mengonsumsi terlalu banyak gula atau cokelat, dan bahkan makanan manis lainnya kemudian tidak melakukan perawatan gigi yang baik adalah salah satu sebabnya. Jika makanan terselip di sela-sela, gigi bisa rusak dan berpotensi bakteri tumbuh di situ. Inilah yang menyebabkan akhirnya gigi bernanah dan terasa sakit.

Gigi bernanah bisa menimbulkan komplikasi lebih lanjut terhadap kondisi kesehatan. Nanah bisa menyebar ke bagian lain rahang, lalu ke leher, atau ke kepala, dan ke bagian lain tubuh. Jika sudah begini, seseorang rentan terserang penyakit-penyakit lainnya.