Apakah Indonesia pernah menjadi Macan Asia?

Indonesia merupakan negara yang besar. Tak heran, beberapa julukan diberikan sebagai bentuk kekaguman dan apresiasi masyarakat dunia.

Suara.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar, bahkan di skala dunia. Tak hanya besar areanya saja, namun juga kekayaan alam dan keindahan, serta ciri khas masyarakat lokal, tersohor di berbagai penjuru dunia. Banyak julukan negara Indonesia yang diberikan, sebagai apresiasi atas semua yang dimiliki ini.

Julukan ini bukan kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara yang berada di atas negara lain. Hanya saja, kekayaan Indonesia bisa dilihat dari julukan-julukan yang diberikan oleh dunia pada negara yang kita cintai ini. Berikut beberapa julukan negara Indonesia yang bisa kami bagikan.

1. Zamrud Khatulistiwa

Julukan ini berdasar pada keberadaan Indonesia tepat di bawah garis Khatulistiwa, dan alamnya yang sangat hijau. Batu zamrud sendiri adalah salah satu batu mulia dengan warna hijau yang indah. Tentu, kombinasi kedua kata ini jadi salah satu julukan paling ikonik yang dikenal luas masyarakat Indonesia dan dunia.

Baca Juga: 8 Julukan Indonesia di Mata Dunia: Negara Nyiur hingga Heaven of Earth

2. Macan Asia yang Tertidur

Indonesia pernah mengalami kejayaan dari sisi politik, ekonomi, dan sosial di kawasan Asia, sehingga dikenal sebagai Macan Asia. Namun julukan negara Indonesia itu mungkin kekinian belum tepat.

Namun di era modern seperti sekarang ini ditengah segala usaha yang dilakukan untuk bangkit, Indonesia memiliki julukan Macan Asia yang Tertidur karena dianggap masih memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk kembali jadi Macan Asia.

3. Heaven on Earth

Atau Surga Di Bumi, yang mengacu pada keindahan alam Indonesia yang luar biasa. Mulai dari keindahan pegunungan, alam pedesaan, hutan, hingga keindahan bawah laut, semua terasa seperti surga untuk turis yang berkunjung ke setiap wilayah di Indonesia.

Kenangan 62 Tahun Silam, Saat Timnas Indonesia Disebut Macan Asia

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 1 Juni 2020 17:42 WIB

Apakah Indonesia pernah menjadi Macan Asia?
Pemain Timnas Indonesia saat berlatih. Antara


TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini 62 tahun silam, 1 Juni 1958, Timnas Indonesia sempat dijuluki sebagai Macan Asia setelah berhasil merebut medali perunggu Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang.

Mengalahkan India 4-1 dalam perebutan tempat ketiga, membuat prestasi ini menjadi yang tertinggi yang bisa dicapai Indonesia dan bertahan hingga dewasa ini, bahkan sulit untuk diulangi.

Pelatih Indonesia saat itu, Antun Toni Pogacnik, membuat perubahan besar-besaran di tubuh timnas. Ia melakukan peremajaan dalam skuadnya. Nama-nama seperti Ramang, Djamiaat Dhalhaar, hingga Aang Witarsa terpinggirkan.

Sebagai pengganti, di lini depan dihuni pemain dengan rerata umur 23 seperti Wowo Sunaryo, Bakir, dan Suryadi. Sementara di posisi penjaga gawang tetap diisi Maulwi Saelan, sang pengawal Bung Karno.

Pada babak penyisihan, Indonesia tergabung di Grup B bersama Myanmar dan India. Maulwi Saelan dan kawan-kawan sukses menjadi juara grup setelah menumbangkan Myanmar 4-2 dan India 2-1.

Di babak perempat final, timnas Indonesia telah ditunggu tim yang tak terlalu diperhitungkan, Filipina. Benar saja kedigdayaan Indonesia tak kuasa dibendung dan mereka mengakhiri laga dengan skor 5-2.

Memasuki Semifinal, Indonesia akhirnya mendapatkan lawan tangguh yakni Republic of China (yang sekarang menjadi Taiwan), sekaligus kandidat kuat juara saat itu. Meski begitu, Indonesia mampu mengimbangi perlawanan Taiwan dan hanya kalah dengan skor tipis 1-0.

Harapan untuk mendapat medali emas pupus sudah, satu-satunya yang bisa dibawa pulang hanya perunggu. Di babak perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali bertemu dengan India yang pada babak semifinal kalah atas Korea Selatan 3-1.

Pengalaman saat bertemu di fase grup, membuat pasukan Toni Pogacnik ini bisa sedikit jumawa. India kembali tak berdaya di hadapan Indonesia dan harus mengakui kekalahan 4-1.

Kemenangan itu membuat timnas Indonesia mencatatkan sejarah yang terus bertahan -bahkan hanya menjadi mimpi timnas- hingga hari ini yakni medali perunggu di Asian Games.

Peletak dasar sepak bola Indonesia

Keberhasilan timnas Indonesia merebut medali perunggu Asian Games 1958 tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Toni Pogacnik. Pelatih asal Yugoslavia itu telah meletakkan warisan dasar sepak bola kita, yakni kecepatan dan ketepatan.

Sejak menginjakkan kaki pada 1954, ia sadar betul bahwa pemain di Asia Tenggara khususnya memiliki postur tubuh yang pendek. Berbeda jika dibandingkan dengan pemain asal Eropa. Maka untuk mengimbanginya, Toni menggenjot kemampuan pemain lewat kecepatan dan kelincahan.

Kecepatan inilah yang menjadi identik sepak bola Indonesia, hampir semua klub memaksimalkan kecepatan kedua sayap saat melakukan penyerangan. strategi ini hampir menjadi manual book di Indonesia.

Tapi perihal ketepatan, butuh waktu bagi Toni untuk bisa menerapkan pada anak-anak asuhnya. Menciptakan peluang sebaik-baiknya yang didorong oleh kecerdasan pemain di lapangan menjadi hal yang sulit, bahkan konon hingga saat ini.

Bahkan Luis Milla sempat mengatakan bahwa pemain di Indonesia memiliki skill mumpuni tapi tanpa diimbangi dengan kemampuan teoritis dasar sepak bola. Yang menjadikan Indonesia menonjol adalah kerja keras di sepanjang laga.

Pun demikian dengan Shin Tae-yong yang menyoroti para pemain Indonesia belum sepenuhnya memahami teknik dasar. Bahkan ia berani menyebut kualitas Passing para pemain timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar.

Namun skandal suap jelang Asian Games 1962 di Jakarta menjadi awal dari keruntuhan era Pogacnik. Itu bukan hanya menghancurkan fondasi tim yang cikal-bakalnya sudah dia siapkan sejak 1954, tapi juga menghancurkan hatinya.

Terlepas dari itu, Toni telah menjadi semacam cerita legenda sebagai pengantar tidur agar keesokan hari Indonesia bisa bermimpi menjadi Macan Asia.

Apakah Indonesia pernah jadi Macan Asia?

Indonesia dijuluki sebagai 'Macan Asia' ketika masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit hingga kepemimpinan Presiden Soekarno. Pada masa-masa itu bangsa Indonesia menjadi yang terkuat dan terdepan di segala bidang.

Kenapa Indonesia di sebut macan asia tertidur?

Julukan tersebut tidak serta-merta disematkan, ada beberapa alasan kenapa Indonesia dipandang sebagai Macan Asia yang Tertidur. Alasannya adalah karena Negara-negara di Asia memandang bahwa pada dasarnya Indonesia memilki potensi besar untuk menjadi Negara adidaya seperti Amerika.

Siapa Macan Asia sekarang?

Jawaban ini terverifikasi Nama negara yang mendapat julukan "macan asia" adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura, Republik Tiongkok (China) dan Taiwan. karena negara ini memiliki keunggulan di bidang ekonomi, politik, pertahanan dan sosial budaya yang tertinggi di Asia.

Apakah negara yang mendapat sebutan Macan Asia kecuali?

Jadi, yang bukan termasuk Macan Asia adalah Malaysia.