Apakah kalian dapat menempatkan bahwa setiap manusia apapun latar belakangnya identitasnya dalam posisi setara?

Nama : First Tania & Catarina Manurung

Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. Pancasila memiliki lima sila yang dapat menjadi pedoman kehidupan manusia. Salah satunya adalah sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Menurut pandangan saya, sila kedua ini wajib dilaksanakan oleh semua warga negara Indonesia. Hal ini dikarenakan agar Indonesia dapat menegakkan keadilan dan dapat menghargai hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Manusia harus berbuat adil terhadap diri sendiri dan orang lain, seperti kita harus menghargai setiap orang yang memiliki latar belakang yang berbeda yaitu suku, budaya, agama, atau status lainnya. Di Indonesia menerapkan sistem tidak ada perbedaan perlakuan terhadap semua masyarakat Indonesia.

Kemanusiaan berasal dari kata “manusia”, yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mulia dari makhluk hidup lainnya. Manusia mempunyai potensi berpikir, rasa, karsa, dan cipta. Manusia menempati kedudukan & martabat yang tinggi. Kata “Adil” mengandung makna bahwa suatu keputusan atau tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif dan subjektif, sehingga tidak melakukan perbuatan sesuka hati. Oleh karena itu, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memiliki definisi bahwa adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya. Potensi kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa memandang ras, keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal. Pancasila sila kedua merupakan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia sehingga bisa dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan lahir maupun batin dalam bermasyarakat di dalam keberagaman.

Seringkali masih banyak manusia tidak menerapkan sila kedua ini, yang berarti manusia bertentangan dan tidak melakukan sesuai makna yang terkandung didalmnya. Jika manusia tidak melaksanakan sila kedua, maka akan berakibat semua masyarakat melakukan perbuatan yang sewenang-wenang. Melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu perilaku yang menyimpang atau bertentangan karena seharusnya setiap manusia harus berlaku adil dan menghargai hak masing-masing dari setiap manusia. Menghina orang miskin juga merupakan hal yang bertentangan karena kita tidak boleh merendahkan martabat orang lain walaupun manusia berada pada kedudukan yang paling rendah. Selain itu, sikap yang bertentangan adalah tidak mau membela hal yang benar. Ada juga sikap yang melakukan penindasan tehadap orang lain, seperti melakukan pelecehan seksual dan melakukan pembunuhan.

Implikasi adalah akibat langsung atau konsekuensi dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Implikasi dari Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah menghendaki warga negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, setiap manusia berhak mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia. Hal ini dilakukan agar Indonesia berada dalam kondisi yang tentram dan nyaman.

Hal terakhir adalah akan membahas tentang contoh penerapan atau implementasi dari sila kedua dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Hal ini karena setiap manusia memiliki martabat masing-masing sehingga kita tidak boleh melakukan pelecehan terhadap manusia lain. Kedua, mengembangkan sikap tenggang rasa. Contohnya adalah selalu memberikan kritik yang membangun dengan cara yang santun dan berfokus pada permasalahan.. Ketiga, saling mencintai sesama manusia. Oleh karena itu, terhadap sesama manusia yang berbeda baik agama, suku, pendidikan, ekonomi, politik, sebaran geografi seperti kota dan desa, dan lain-lain, sebagai manusia Indonesia, kita harus tetap memiliki keinginan untuk mencintai sesama manusia yaitu rasa memiliki dan kemauan berkorban untuk sesama manusia sehingga tercipta hidup rukun damai dan sejahtera. Keempat, tidak boleh semena-mena terhadap orang lain. Hal ini agar perilaku setiap manusia terhadap orang lain tidak boleh sesuka hati, harus menjunjung hak dan kewajiban.

Berdasarkan apa yang sudah diuraikan diatas, maka saya dapat mengambil kesimpulan. Kita wajib melaksanakan nilai-nilai yang ada di sila kedua, alasannya karena manusia merupakan makhluk sosial yang harus saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Hal ini akan membuat kehidupan Indonesia menjadi lebih tentram, nyaman, dan sejahtera.

REFERENSI

https://febriya27.wordpress.com/pancasila/kemanusiaan-yang-adil-dan-beradab/

https://www.kompasiana.com/masnanang4738/5e021f7bd541df21ce4e8f93/makna-arti-sila-ke-2

https://www.kompasiana.com/shofianna1010/5ce5c3833ba7f76a2773dab2/menanamkan-jiwa-kemanusiaan-yang-adil-dan-beradab

https://rumus.co.id/makna-sila-ke-2/

http://etikaberwarganegara.blogspot.com/2013/12/implementasi-sila-kedua-kemanusian-yang.html?m=1

Berikut adalah soal mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 10 SMA/SMK materi Penerapan Pancasila dalam Konteks Berbangsa lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:

  1. Bagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa? Apakah sudah terimplementasi atau belum?
  2. Jika sudah, sebutkan contohnya. Jika belum, sebutkan hal yang menjadi tantangannya.
  3. Apakah kehidupan masyarakat di sekitar telah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
  4. Apa saja karakter atau ciri-ciri kehidupan masyarakat yang sesuai dengan ni- lai-nilai Pancasila?
Kunci Jawaban

1. Penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa Indonesia yaitu:

  • Sila pertama, bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga ia dapat melaksanakan ajaran-ajaran agamanya secara nyaman dan seksama tanpa mengalami gangguan.
  • Sila kedua, setiap bangsa Indonesia dijunjung tinggi, diakui, dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Sila ketiga, kepada setiap bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan.
  • Sila keempat, segala keputusan di lingkungan masyarakat harus dilakukan dengan penuh hikmat kebijaksanaan melalui mekanisme musyawarah
  • Sila kelima, setiap bangsa Indonesia berada dalam posisi yang setara baik terkait dengan harkat, martabat, hak dan kewajibannya.

Menurut saya, penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa belum terimplementasi.

2. Menurut saya, penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa belum terimplementasi. Hal yang menjadi tantangannya adalah sebagai berikut:

  • Sila pertama, tidak semua manusia Indonesia yang berketuhanan ini dapat melaksanakan ajaran dan tata cara keagamaan dengan nyaman dan seksama. Masih sering terjadi sejumlah persoalan terkait dengan kebebasan pelaksanaan ajaran agama, seperti soal intoleransi terhadap keyakinan yang berbeda yang terjadi di kalangan masyarakat.
  • Sila kedua, masih banyak terjadi tindakan-tindakan yang tidak menghargai harkat dan martabat manusia, seperti perundungan, diskriminasi, ujaran kebencian, bahkan kekerasan terhadap peserta didik dan guru.
  • Sila ketiga, kita masih kerap menjumpai pen- dapat dan berita yang seringkali mengajak untuk saling menghasut dan memusuhi, lebih peduli terhadap bangsa lain tetapi acuh terhadap apa yang terjadi pada bangsa dan negara Indonesia. Lebih parahnya, gerakan separatis yang hendak memisahkan diri dari Indonesia masih tetap eksis sampai saat ini.
  • Sila keempat, kita masih sering menjumpai sejumlah praktik kehidupan di masyarakat yang tak sepenuhnya mengedepankan musyawarah, seperti tidak menghargai pendapat yang berbeda, serta anti kritik.
  • Sila kelima, ada banyak ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita. Sekedar contoh, perempuan mendapatkan perlakukan tidak adil karena keperempuanannya, tidak mendapatkan hak belajar yang setara dengan laki-laki, dipaksa nikah muda.

3. Menurut saya kehidupan masyarakat di sekitar sudah ada sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, akan tetapi ada sebagian masyarakat yang masih hidup tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

4. Karakter atau ciri-ciri kehidupan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, antara lain:

Sila 1:

  • Telah menjalankan perintah agama/kepercayaan dan menjauhi larangan agama/kepercayaan, juga perintah dan larangan dalam kehidupan sosial-bermasyarakat.
  • Dapat menghormati dan dapat bekerja sama dengan kelompok agama/kepercayaan yang berbeda
  • Dapat membantu teman yang berbeda agama/kepercayaan dalam melaksanakan ibadah secara nyaman
  • Berperan aktif untuk menciptakan kerukunan antaragama/kepercayaan.

Sila 2:

  • Dapat menempatkan bahwa setiap manusia, apapun latar belakang dan identitasnya, dalam posisi setara
  • Membantu teman, tetangga bahkan orang asing yang mengalami kesulitan
  • Dapat menjalankan norma sosial-budaya yang berlaku di sekitar
  • Membantu salah satu/kelompok manusia di negara lain yang mengalami kesulitan

Sila 3:

  • Berkontribusi untuk menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa
  • Berperan aktif untuk menjaga keutuhan negara
  • Dapat menempatkan produk dalam negeri sebagai prioritas ketimbang produk luar negeri
  • Mencegah tawuran dan permusuhan
  • Berperan aktif untuk menciptakan ketertiban dunia

Sila 4:

  • Aktif memberikan usul, pemikiran, dan saran dalam suatu kegiatan musyawarah
  • Menerima serta melaksanakan hasil keputusan dalam suatu kegiatan musyawarah walaupun usulan/ide kita  tidak diterima
  • Mendapatkan hak-hak sebagai warga negara

Sila 5:

  • Hak dan kewajiban setiap warga negara dapat dilaksanakan
  • Dapat memberikan hukuman/sanksi yang setimpal, baik kepada teman dekat maupun kepada orang yang tidak dikenal
  • Dapat membantu teman yang secara ekonomi lebih rendah dari kita?
  • Sebagai seorang laki-laki, dapat bersikap adil kepada rekan yang berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, seorang perempuan, dapat bersikap adil terhadap rekan yang berjenis kelamin laki-laki