Apakah keputihan setiap hari itu normal

Keputihan menjadi salah satu hal yang sering terjadi pada remaja perempuan. Bagaimana membedakan keputihan normal dan tidak normal? Apa penyebab keputihan pada remaja?

Tak hanya wanita dewasa, remaja perempuan juga dapat mengalami keputihan. Sebelum orang tua terbawa rasa khawatir, ada baiknya untuk mengenal lebih dalam soal keputihan.

Pada dasarnya keputihan berfungsi untuk membuat vagina tetap bersih dan sehat. Namun, terkadang keputihan bisa menjadi tidak normal. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit di dalam vagina. 

Keputihan dikatakan tidak normal jika terdapat perubahan warna, misalnya menjadi kekuningan atau kehijauan. Begitu juga bila bentuknya bergumpal-gumpal dan beraroma menyengat seperti bau amis atau bahkan busuk. 

Keputihan yang tidak normal juga bisa dilihat dari produksi cairan yang dihasilkan, yakni jauh lebih banyak dari biasanya. Beberapa keluhan lain yang  dapat menyertai meliputi gatal, nyeri pada area kewanitaan, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

Pada remaja, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu kondisi sering keputihan. Berikut adalah enam penyebab keputihan pada remaja:

1 dari 6

1. Jarak Vagina dengan Dubur

Pada remaja putri, posisi area alat kelamin dengan dubur cenderung masih berdekatan. Hal ini meningkatkan kemungkinan kuman yang keluar melalui dubur menginfeksi alat kelamin. 

Apalagi jika remaja tersebut belum mengerti cara membersihkan area kelamin dengan benar. 

Karena itu, dalam membersihkan organ intim, pastikan dari arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya guna mencegah kuman dari dubur masuk ke vagina. 

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Keputihan Normal yang Harus Wanita Tahu

2 dari 6

2. Masa Perkembangan Organ Reproduksi

Perkembangan organ reproduksi juga bisa menjadi penyebab keputihan berlebihan pada remaja. 

Pada usia remaja awal, alat kelamin belum terbentuk secara sempurna sehingga dapat meningkatkan risiko keputihan. 

Sebab, belum terbentuknya labia atau bibir vagina dan rambut pubis dapat mengurangi mekanisme perlindungan area kelamin. 

3 dari 6

3. Kulit yang Sensitif

Kulit area kemaluan remaja perempuan mungkin lebih sensitif terhadap goresan ataupun gesekan, sehingga akan lebih mudah terkena paparan dari luar. 

Penggunaan sabun mandi dengan pewangi, misalnya, bisa menjadi penyebab iritasi pada beberapa remaja putri.

Karena itu, sebaiknya hindari penggunaan sabun mandi dengan pewangi kimia dan pewarna, terlebih jika kulit sensitif. 

4 dari 6

4. Perbedaan Kondisi Vagina pada Remaja

Mukosa vagina pada awal remaja yang masih tipis dapat membuat bakteri senang berkembang.  

Tak hanya itu, kondisi rongga vagina remaja memiliki tingkat keasaman (pH) yang netral, hangat, dan lembap. Inilah yang bisa menjadi penyebab keputihan berlebihan pada remaja. 

Artikel Lainnya: Bahaya di Balik Keputihan Menggumpal

5 dari 6

5. Pemahaman Seputar Higienitas Area Kewanitaan

Beberapa remaja belum benar-benar paham mengenai cara menjaga kebersihan area kemaluan saat buang air besar dan buang air kecil. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terinfeksi berbagai kuman.

Sering kali, remaja putri pun salah kaprah. Misalnya, menggunakan pembalut ataupun pantyliner dalam waktu lama. Kebiasaan ini dapat meningkatkan rIsiko timbulnya infeksi jamur, menurut studi di Journal of Family and Reproductive Health.

6 dari 6

6. Cara Berpakaian

Penggunaan pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat juga dapat meningkatkan risiko mengalami keputihan. 

Menurut studi di Yogyakarta yang ditampilkan pada Journal of Family and Reproductive Health, penggunaan pakaian dalam dengan bahan yang tidak menyerap keringat bisa menciptakan lingkungan lembap sehingga rentan terkena infeksi jamur.

Keputihan merupakan hal wajar yang dialami oleh setiap wanita, serta bisa juga terjadi pada remaja. Namun, bila ada tanda-tanda keputihan abnormal, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang sesuai.

Jika kamu masih punya pertanyaan mengenai penyebab keputihan pada remaja atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[RS]

RemajaKeputihan

Keputihan sering kali normal, tapi bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan bila jumlah cairan yang keluar berlebihan. Apa penyebabnya?

Keputihan ialah sebutan untuk cairan yang keluar dari vagina. Sebagian besar wanita memproduksi cairan vagina normal setiap harinya. Ciri-ciri keputihan yang normal atau keputihan fisiologis ialah yang berwarna jernih atau putih, dan disertai sedikit bau atau tanpa bau sama sekali.

Keputihan merupakan suatu proses alami tubuh. Keputihan normal dapat melindungi dari kekeringan vagina, memberikan lubrikasi saat berhubungan seksual, serta membantu mencegah infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.

Keputihan Normal dan Abnormal

Ada beragam penyebab keputihan yang berlebihan. Kondisi tersebut bisa terjadi saat keputihan normal, maupun ketika mengalami keputihan abnormal.

1 dari 2

Keputihan Normal atau Fisiologis

Apakah keputihan setiap hari itu normal

Jumlah, konsistensi, dan warna dari keputihan bervariasi antar satu perempuan dengan perempuan lainnya. Haid, penggunaan kontrasepsi, dan menopause dapat memengaruhi cairan vagina.

Keputihan atau cairan vagina jumlahnya dapat menjadi lebih banyak saat masa subur, hamil, menyusui, termasuk saat wanita terangsang secara seksual. Sedangkan kebalikannya, saat menopause cairan vagina akan menjadi lebih sedikit sehingga dapat terjadi kekeringan di vagina.

Artikel Lainnya: Mitos Seputar Keputihan yang Berbahaya

Sebagian besar wanita mengalami keputihan berlebihan saat masa subur. Hal tersebut normal terjadi karena perubahan hormonal tubuh yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Berikut penjelasan mengenai cairan vagina saat siklus menstruasi:

  • Hari 1-5: saat haid sedikit sekali keputihan yang mungkin muncul.
  • Hari 6-8: jumlah hormon estrogen di dalam tubuh menurun, sehingga cairan menjadi lebih kental, berwarna putih, dan dapat pula masih disertai sedikit darah sisa haid.
  • Hari 9-12: menuju masa subur, jumlah estrogen di dalam tubuh meningkat. Tekstur cairan vagina menjadi creamy seperti losion dan jumlahnya pun bertambah banyak.
  • Hari 13-14: ovulasi atau masa subur. Cairan vagina yang keluar akan mirip dengan putih telur, yaitu jernih, licin, lengket, dan banyak. Hal ini untuk membantu memudahkan sperma bertemu dengan sel telur.
  • Hari 15-28: hormon progesteron meningkat. Cairan kembali menjadi kental dan semakin lama akan semakin sedikit hingga perlahan menghilang.

Namun, perlu diingat jika hanya disebabkan oleh masa subur, maka keputihan tidak akan disertai keluhan seperti bau yang tidak enak, perubahan warna, ataupun rasa gatal.

2 dari 2

Keputihan Abnormal

Meski pada dasarnya keputihan adalah hal yang normal, namun pada beberapa kondisi keputihan dapat menjadi pertanda adanya gangguan atau infeksi (keputihan patologis). Keputihan yang berlebihan, berubah warna atau konsistensi, disertai bau tidak enak, gatal, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, ataupun nyeri saat buang air kecil merupakan pertanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.

Artikel Lainnya: Benarkah Keputihan Juga Bisa Terjadi pada Anak?

Jika ini terjadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan agar dapat diberikan penanganan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa penyebab keputihan yang berlebihan saat terjadi kondisi keputihan abnormal:

Infeksi menular seksual

Keputihan yang berlebihan dapat disebabkan oleh infeksi gonore atau klamidia. Infeksi ini terjadi akibat melakukan seks tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi, terutama jika terdapat riwayat sering berganti pasangan seksual. Gejalanya ialah keputihan berlebihan yang disertai bau amis atau menyengat, serta gatal dan rasa terbakar di vagina. Infeksi ini membutuhkan pengobatan antibiotik.

Infeksi jamur

Pertumbuhan jamur di vagina dapat menyebabkan infeksi jamur dengan gejala keputihan berwarna putih susu  yang berlebihan, serta bergumpal-gumpal. Infeksi ini membutuhkan pengobatan antijamur.

Penggunaan AKDR

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam rahim. Terkadang, penggunaan AKDR dapat menyebabkan keputihan berlebihan. Hal ini disebabkan respons tubuh terhadap benda asing. Selama keputihan tidak disertai bau, perubahan warna, nyeri panggul atau gatal, Anda tak perlu khawatir.

Alergi

Penggunaan sabun pembersih vagina, pelumas, kondom dan lain sebagainya dapat menyebabkan alergi pada sebagian wanita. Jika Anda mengalami alergi pada vagina, maka dapat muncul pula keputihan berlebihan sebagai respons dari tubuh. Oleh sebab itu, hentikan penggunaan alat-alat tersebut bila ada tanda alergi dan segera periksakan ke dokter.

Jika Anda mengalami keputihan yang berlebihan, jangan langsung panik karena pada dasarnya ini adalah hal yang normal terjadi. Namun, jika keputihan berlebihan ini disertai dengan perubahan warna dan konsistensi, bau, gatal atau rasa terbakar, dan nyeri, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai. Sebagai pencegahan, jagalah kebersihan vagina dengan menggunakan pakaian dalam berbahan katun, serta membersihkannya dari arah depan ke belakang.

[RN/ RVS]

Kesehatan WanitaVaginakeputihan berlebihanKeputihan

Apa yang menyebabkan keputihan setiap hari?

Sebagian besar wanita mengalami keputihan berlebihan saat masa subur. Hal tersebut normal terjadi karena perubahan hormonal tubuh yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Berikut penjelasan mengenai cairan vagina saat siklus menstruasi: Hari 1-5: saat haid sedikit sekali keputihan yang mungkin muncul.

Berapa lama keputihan yang normal?

Setelah ovulasi: keputihan yang terjadi saat masa subur ini berlangsung selama 14 hari dengan tekstur yang lebih tebal dan volume lebih sedikit. Ibu bisa menggunakan pantylinsers selama masa ini karena waktunya yang agak panjang. Sebelum menstruasi: Cairan keputihan berwarna putih dengan sedikit noda kekuningan.

Apakah keputihan setiap hari itu normal pada remaja?

Keputihan merupakan hal wajar yang dialami oleh setiap wanita, serta bisa juga terjadi pada remaja. Namun, bila ada tanda-tanda keputihan abnormal, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat memperoleh penanganan yang sesuai.

Keputihan yang tidak normal itu seperti apa?

Sementara itu, tanda keputihan yang berbahaya atau tidak normal adalah: Jumlah keputihan yang keluar lebih banyak. Warnanya berbeda dari biasa, misalnya kekuningan, hijau, coklat, atau keabu-abuan. Berbau tidak sedap.