Apakah nasi kuning bahaya untuk ibu hamil?

Banjarese.com, BANJARMASIN - Simak 6 bahaya sarapan pagi dengan nasi. Termasuk nasi kuning, nasi uduk dan nasi goreng.

Sarapan pagi dengan nasi merupakan kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia.

Padahal terdapat sejumlah bahaya sarapan pagi dengan nasi.

Berikut 6 bahaya sarapan pagi dengan dikutip dari HaloSehat.com:

1. Gampang Mengantuk

Nasi kuning, nasi uduk dan nasi goreng dapat menjadi menu sarapan mengenyangkan bagi banyak orang.

Namun asupan karbohidrat yang tinggi dari awal akan menimbulkan efek yang cukup mengganggu.

Efek tersebut adalah rasa ngantuk terus sebagai akibat dari karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Benarkah Olahraga Setiap Hari Bisa Bikin Badan Kurus? Simak Penjelasannya!

Bila nasi yang dikonsumsi termasuk banyak, maka asupan karbohidrat pun menjadi lebih banyak.

Terkini


KOMPAS.com - Sebagai salah satu makanan pokok masyarakat, nasi masih memegang peran penting sebagai sumber utama energi. Kondisi ini seolah tak tergantikan dengan yang lain dan berlaku pada semua kondisi, termasuk bagi para ibu hamil (bumil).

Konsumsi nasi pada ibu hamil tetap menjadi utama dibandingkan makanan bergizi tinggi seperti buah, sayur, lauk, dan susu. Padahal nasi dan beras mengandung vitat yang dapat menghalangi penyerapan besi selama masa kehamilan.

"Porsi makan yang mengutamakan nasi bisa menyebabkan bumil kekurangan zat besi yang berbahaya bagia janin dan dirinya," kata  Oi Po Leong, Direktur R&D PT. Nutricia Indonesia Sejahtera dalam temu media,  Rabu (6/11/2013) di Jakarta.

Menghadapi kondisi ini, Oi menyarankan bumil jangan lagi menomorsatukan nasi dalam menu keseharian. Bumil harus memenuhi asupan yang penting bagi diri dan janinnya, terutama besi, protein, dan zat gizi mikro.

Kebiasaan mengutamakan nasi faktanya membuat bumil lengah memenuhi asupan nutrisi lain. Hal ini didukung survei yang dilakukan PT. Nutricia Indonesia Sejahtera bersama Southeast Asian Food and Agricultural Science Technology (Seafest) pada 2011. Dalam survei ini terungkap, 57,6 persen bumil di Indonesia mengalami defisiensi protein dan zat gizi mikro. Kondisi ini juga terjadi pada wanita usia 20-40 tahun yang belum hamil, dengan hasil 30-88 persen.

Survei ini juga mengatakan, asupan protein tiap harinya hanya mencapai 46 gram per hari, di bawah angka kecukupan gizi (AKG) yaitu 50 gram per hari. Sedangkan asupan energi hanya 1.400 kilokalori, di bawah anjuran yaitu 1.800-1.900 kilokalori per hari.

Kondisi ini bisa dicegah bila bumil menjaga keseimbangan porsi hidangan. "Bukan berarti menghindari nasi, karena hidangan tersebut bagaimanapun adalah makanan pokok penghasil energi. Namun jangan lupa seimbangkan dengan buah, sayur, dan sumber hewani. Cari juga sumber karbohidrat lain misal umbi, kacang, atau gandum," kata Oi.

Hal senada dikatakan ginekolog, DR. dr. Naroyono Wibowo, Sp.OG (K), yang mengharuskan bumil memenuhi asupan protein dan mikronutrien. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil mikronutrien berperan penting dalam menyusun otak dan susunan saraf. Keduanya menentukan kualitas anak selama kehidupannya.

"Pemenuhan protein dan gizi mikro menentukan kemampuan kognitif dan tingkah laku anak di masa mendatang. Anak yang lahir kekurangan zat besi mungkin akan lahir sempurna secara fisik, namun daya tangkap otaknya lemah karena sambungan saraf yang tidak sempurna," kata Naroyono.

Kondisi ini mengharuskan bumil selalu menjaga asupan gizi. Hal ini bahkan sudah mulai dilakukan sejak ibu menikah dan merencanakan kehamilan.

Selain lewat makanan, bumil juga disarankan mengkonsumsi susu yang sarat nutrisi. Susu yang mengandung aneka mikroprotein misal besi, folat, kalsium, zinc, ditambah DHA dan serat pangan akan mencukupi kebutuhan nutrisi bumil bagi diri dan janinnya. Kecukupan nutrisi akan menjaga kesehatan dan kualitas hidup keduanya di masa mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah ibu hamil tidak boleh makan nasi kuning?

Hal ini dikarenakan, sedikit atau banyak kandungan dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi bisa mempengaruhi janin dalam kandungan Anda. Konsumsi nasi kuning, bila dilakukan sewajarnya, sesungguhnya tidak mutlak dilarang. Akan tetapi, konsumsinya secara berlebihan sebaiknya Anda hindari.

Apakah ibu hamil boleh makan nasi uduk?

Anda tetap boleh mengkonsumsi makanan bersantan saat hamil, asalkan pastikan bahwa makanan tersebut diolah dengan cara yang higienis, supaya Anda terhindar dari risiko infeksi saluran pencernaan.

Kenapa orang hamil tidak boleh makan kecap?

Karena semua bahan kimia berbahaya yang ada dalam produk kedelai, tidak aman untuk mengonsumsi produk yang terbuat dari kedelai termasuk kecap selama kehamilan karena dapat menghambat perkembangan bayi.

Kenapa orang hamil tidak boleh makan nasi?

Di sisi lain, nasi juga cepat meningkatkan kadar gula dalam darah. Bagi ibu hamil yang memiliki diabetes gestasional, asupan nasi sebaiknya dihindari atau bahkan dihindari agar kadar gula darah tidak semakin meningkat. Atas alasan-alasan tersebut, sah-sah saja bila ibu hamil tidak ingin makan nasi.