Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

KOMPAS.com - Semula kedatangan bangsa Belanda di nusantara diterima dengan baik oleh rakyat ataupun raja-raja yang berkuasa.

Akan tetapi, setelah Belanda mulai melakukan monopoli perdagangan, rakyat pun marah dan berani melawan di bawah pimpinan tokoh-tokoh lokal.

Salah satu kerajaan yang sering terlibat kontak senjata dengan Belanda adalah Kesultanan Mataram.

Terlebih lagi saat Mataram diperintah oleh Sultan Agung atau Mas Rangsang (1613-1645).

Pada 1614, VOC mengirim utusan untuk mengucapkan selamat atas penobatan Sultan Agung sebagai Raja Mataram.

Hal ini dilakukan karena VOC yang memerlukan beras dari Jawa sangat mengharapkan perdagangan dengan daerah-daerah pantai pengekspor beras yang ada di wilayah Mataram.

Namun, Sultan Agung menyatakan bahwa Mataram tidak mungkin bersahabat apabila VOC ingin menguasai tanah Jawa.

Sebab, raja terbesar Mataram ini hendak mempersatukan Pulau Jawa di bawah kepemimpinannya.

Baca juga: Mengapa Serangan Sultan Agung ke Batavia Mengalami Kegagalan?

Konflik pertama antara Mataram dengan VOC

Konflik pertama antara Mataram dan VOC terjadi pada 1618 di Jepara.

Hubungan kedua pihak ini menjadi sangat buruk setelah Sultan Agung melarang menjual beras kepada VOC.

Kabarnya, orang-orang Belanda menjadi sangat benci dengan Sultan Agung dan mengotori masjid Jepara.

Setelah itu, terdapat tuduhan bahwa VOC merampok kapal-kapal orang Jawa.

Penguasa Mataram di Jepara atas nama Sultan Agung pun melancarkan serangan terhadap VOC.

Tiga orang Belanda tewas dalam serangan, sedangkan yang lain berhasil ditawan.

Serangan itu segera dibalas VOC dengan membakar kapal-kapal Jawa yang ada di pelabuhan.

Pada 1619, VOC berhasil menguasai Batavia. Sultan Agung menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap peringatannya untuk tidak menguasa Jawa.

Akan tetapi, Sultan Agung belum bereaksi karena ia masih sibuk memerangi penguasa lokal yang menjadi musuh-musuhnya.

Baca juga: Perlawanan Terhadap VOC di Maluku, Makassar, Mataram, dan Banten

Sebab-sebab Mataram menyerang Batavia

Pada 1620, wilayah di Jawa Timur yang belum dikuasai Sultan Agung hanya tersisa Surabaya.

Sultan Agung pun mengajukan beberapa tawaran terhadap VOC agar dirinya dibantu untuk melawan Surabaya, Banten, dan Banjarmasin.

Pada 1621, personel Belanda yang ditawan dipulangkan ke Batavia dan beras juga dikirim.

Akan tetapi, VOC menolak memberikan bantuan angkatan laut kepada Mataram.

Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan Sultan Agung menyerang Batavia.

Selain penolakan VOC untuk membantu Sultan Agung dalam serangan melawan Surabaya, berikut ini sebab-sebab Mataram menyerang Batavia.

  • Kedudukan VOC di Batavia dianggap sebagai penghalang untuk menguasai Banten.
  • Sultan Agung menganggap kedudukan VOC di Batavia sebagai ancaman karena kerap menghalangi kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka.

Perang Mataram melawan VOC terjadi dalam dua tahap, yaitu serangan pertama pada 1628 dan serbuan kedua pada 1629.

Referensi:

  • M.C. Ricklefs. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. (Terjemahan Tim Penerjemah Serambi). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

Dibawah ini yang bukan merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia?

Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

  1. Menghalangi perdagangan Mataram di Malaka
  2. VOC tdk mengakui kedaulatan kerajaan Mataram
  3. Adanya perjanjian Giyanti
  4. Tindakan monopoli dagang yg dilakukan VOC
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: C. Adanya perjanjian Giyanti.

Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

Dilansir dari Ensiklopedia, dibawah ini yang bukan merupakan alasan sultan agung melakukan serangan ke batavia Adanya perjanjian Giyanti.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

Menurut saya jawaban A. Menghalangi perdagangan Mataram di Malaka adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. VOC tdk mengakui kedaulatan kerajaan Mataram adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Adanya perjanjian Giyanti adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. Tindakan monopoli dagang yg dilakukan VOC adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Adanya perjanjian Giyanti.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

noviismiatun noviismiatun

Sultan Agung sempat memerintahkan pasukannya untuk melakukan serangan ke Batavia. Penyerangan Sultan Agung tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu:

  • VOC sering kali melakukan upaya untuk menghalangi berbagai kapal dagang Mataram yang akan melakukan perdagangan ke Malaka.
  • Tindakan monopoli berdagangan VOC yang membuat geram Sultan Agung.
  • VOC tidak mau untuk mengakui kedaulatan dari Kesultanan Mataram.
  • VOC menolak untuk memberikan bantuan angkatan laut kepada Mataram dalam pertempuran menghadapi Surabaya.
  • Mataram mengaggap kedudukan VOC di Batavia menjadi penghalang untuk menguasai Banten.
  • Kedudukan VOC di Batavia juga dianggap sebagai ancaman untuk masa depan Pulau Jawa.

Pembahasan

Selama memimpin Kesultanan Mataram, Sultan Agung sempat memberi perintah untuk melakukan serangan terhadap VOC di Batavia sebanyak dua kali. VOC atau (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) merupakan perusahaan Belanda yang mengkoordinasikan para pengusaha Belanda yang melakukan perdagangan di Hindia Belanda atau Nusantara (sekarang Indonesia).

Kedua serangan tersebut dilakukan pada tahun 1928 dan 1929. Sayangnya, kedua serangan tersebut menemui jalan buntu berupa kegagalan. Serangan pertama yang dilakukan pada tahun 1928 dipimpin oleh Tumenggung Baureksa. Serangan ini mengalami kegagalan karena beberapa faktor, yaitu:

  • Kekalahan dalam hal persenjataan.
  • Kurangnya persediaan makanan bagi pasukan Mataram.
  • Stamina pasukan yang telah terkuras habis.

Pada 1929, Sultan Agung kembali memerintahkan penyerangan terhadap VOC. Pada serangan kedua yang terjadi pada 1929, pasukan Mataram dipimpin oleh Dipati Purbaya dan Dipat Puger. Serangan kedua juga turut mengalami kegagalan karena kurangnya persediaan makanan sebagai akibat dari dibakarnya lumbung padi pasukan Mataram oleh VOC dan pasukan sudah merasa kelelahan.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang sejarah lahirnya VOC brainly.co.id/tugas/866788          

Materi tentang Kesultanan Mataram brainly.co.id/tugas/2550031        

Materi tentang sejarah Batavia brainly.co.id/tugas/3279897          

Detail Jawaban

Kelas: 11

Mapel: Sejarah

Bab: Bab 1 - Bangsa Eropa di Indonesia

Kode: 11.3.1

#AyoBelajar

Apakah perjanjian Giyanti merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia

Dibawah ini yang bukan merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia?

  1. Menghalangi perdagangan Mataram di Malaka
  2. VOC tdk mengakui kedaulatan kerajaan Mataram
  3. Adanya perjanjian Giyanti
  4. Tindakan monopoli dagang yg dilakukan VOC
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. Adanya perjanjian Giyanti

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dibawah ini yang bukan merupakan alasan sultan agung melakukan serangan ke batavia adanya perjanjian giyanti.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Dibawah ini cara yg ditempuh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengembalikan kejayaan Banten kecuali? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.