Apakah si kancil dan buaya termasuk cerita fabel?

Berikut ini cerita fabel Kancil dan Buaya, dongeng singkat dengan pesan moral yang bisa diambil untuk kita semua

Dahulu kala, hiduplah seekor kancil pintar bernama Sang Kancil. Dia tinggal di hutan besar dan memiliki banyak teman binatang. 

Namun ia juga memiliki musuh – hewan yang tidak begitu bersahabat, hewan yang ingin menyakitinya atau bahkan memakannya. 

Jadi, dia harus berhati-hati terhadap hewan-hewan ini.

***

Suatu hari saat berjalan di sepanjang tepi sungai, dia melihat beberapa buah yang enak dan enak di seberang sungai. 

Saat dia hendak menyeberangi sungai, Seekor ikan temannya yang sangat baik dengan cepat berenang di dekat Kancil dan memperingatkan dia tentang buaya. 

Sang Buaya bukanlah hewan yang ramah. Dia selalu mencari Sang Kancil, untuk menangkap dan memakannya.

Kancil sadar akan hal itu, jadi dia harus berpikir keras bagaimana caranya menyeberang dengan selamat. Akhirnya, dia memiliki ide cemerlang.

***

Sang Kancil berteriak memanggil buaya, “Sang Buaya, Sang Buaya! “

Buaya yang mendengar kancil perlahan berenang mendekati tepi sungai dan bertanya “Ya Kancil, apa yang bisa saya lakukan untukmu. Memakan kamu? “

” Ha ha ha, itu lucu “jawab Kancil.

” Maaf, tidak hari ini, “tambahnya.

‘Raja sedang mengatur pesta besar dan dia telah meminta saya untuk mengundang semua hewan di hutan. Saya perlu untuk tahu berapa banyak buaya yang akan menghadiri pesta akbar ini. ‘

‘Oh … OK. Saya akan memberitahu teman-teman buaya saya yang lain dan akan saya beritahu nanti, “kata Sang Buaya.

“Saya tidak sabar menunggu itu, saya perlu tahu jawabannya sekarang. Tolong panggil mereka semua. Minta mereka berbaris dari sisi sungai ini ke sisi lain, agar saya bisa menghitung kalian semua” ucap Sang Kancil

***

Sang Buaya tidak yakin, apakah itu ide bagus tetapi ajakan dan undangan oleh raja hutan cukup mengasyikkan. 

Jadi, dia memanggil semua buaya di sungai untuk berbaris seperti yang diperintahkan oleh kancil.

“Oke, kami semua sudah di sini. kamu bisa menghitung kami sekarang” kata Sang Buaya.

‘Tapi nanti ketika sampai kamu berjanji untuk tidak memakanku. Kalau tidak, saya tidak akan bisa memberitahu raja tentang jumlah hewan termasuk kamu, buaya yang akan menghadiri pesta itu, ‘kata kancil.

“OK saya berjanji” kata Sang Buaya.

***

Sang Kancil cepat melompat ke punggung buaya, menghitung jumlah saat ia melompat dari satu buaya ke buaya berikutnya. Dia terus melompat dan terus bertambah sampai ia mencapai sisi lain sungai.

‘Apakah kamu sudah selesai?’ tanya buaya.

‘Ya, dan tidak ada pesta, ha ha ha!’ Tertawa Kancil sambil berlari cepat ke dalam hutan, menuju pohon buah-buahan

Sang Kancil sekali lagi berhasil mengecoh musuhnya, Sang Buaya, yang kini begitu marah hingga ia semakin bertekad untuk memakan Kancil pada saat ia datang ke sungai lagi. 

 Pesan moral dari cerita fabel kancil dan buaya ini adalah “Jangan jadi makhluk yang rakus layaknya sang buaya. Sebab jika saja buaya tersebut tidak rakus, sudah tentu bisa memakan kancil. Karena rakus, akhirnya malahan tidak dapat sama sekali” 

Baca Juga: Cerita Fabel Semut dan Belalang dan Pesan Moralnya

Parents, berbagi waktu bercerita bersama anak bisa menjadi salah satu aktivitas seru dan positif yang bisa kalian lakukan secara rutin bersama anak. Dengan menceritakan mereka berbagai kisah yang memiliki makna dan pelajaran hidup yang penting bisa membuat mereka memahami hal-hal yang ada di kehidupan inin dengan lebih mudah.

Salah satu kisah yang bisa kalian ceritakan pada si kecil adalah kisah tentang kancil yang cerdas dan buaya yang ada di bawah ini. Yuk, baca kisah ini bersama si kecil untuk menghabiskan waktu kalian bersama!

Selamat membaca!

Di dalam suatu hutan, ada banyak sekali hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Salah satu hewan yang tinggal di dalam hutan ini adalah seekor kancil. Kancil memang dikenal sebagai hewan yang cerdik dan bisa berpikir dengan cepat. Selain itu, kancil ini juga dikenal hewan-hewan lain di hutan sebagai hewan yang sangat ramah. Banyak sekali hewan lain yang ingin menjadi teman kancil karena kebaikannya. Setiap kancil pergi berjalan dan melewati hewan lain, ia pasti berhenti sejenak untuk menyapa dan menanyakan kabar dari hewan itu.

Si kancil juga sangat senang menolong teman-teman hewannya. Seperti contohnya, pada suatu hari ada tiga ekor anak ayam yang terperangkap di dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Tanpa berpikir panjang, kancil ini langsung dengan sigap menghampiri mereka dan menolong mereka. Si kancil membungkukkan badannya dan meminta ketiga anak ayam itu untuk menaiki tubuhnya. Setelah ketiga anak ayam ini sampai di punggungnya, si kancil langsung mengantarkan mereka kembali ke induknya yang sedang bingung mencari anaknya.

Lalu, pada suatu hari yang cerah, kancil melihat ada banyak sekali buah-buahan di pohon yang terletak di seberang sungai. Namun, aliran sungai pada saat itu cukup deras dan kancil agak ragu untuk melewatinya. Kancil pun mendekati tepi sungai dan terus mencari cara untuk menyeberangi sungai dengan aman agar ia baik-baik saja. Kancil membungkukkan badannya untuk meminum air dari sungai dan tiba-tiba ia terpikirkan sebuah cara untuk menyeberangi sungai. Ia melihat beberapa ekor buaya yang sedang berenang di sungai dan ia ingin meminta tolong pada mereka.

Namun, sebelum kancil meminta tolong, tak disangka ada seekor buaya yang berteriak padanya bahwa si kancil terlihat sangat lezat untuk mereka makan. “Hai, Kancil! Sedang apa kamu di tepi sungai? Kamu sedang bersiap-siap untuk menjadi santapan kami, ya?” Ujar si buaya sambil tertawa.

Dengan sapaan seperti ini, kancil tahu bahwa buaya-buaya ini tidak akan menolongnya menyeberangi sungai dan hanya akan memakannya saja. Namun, kancil yang cerdas ini terpikir cara lain untuk mengelabui para buaya agar ia tetap bisa menyeberangi sungai.

“Bahkan lebih baik dari itu, Buaya! Aku punya kabar yang sangat bagus untuk kalian semua. Aku diberi perintah oleh Raja Hutan untuk menghitung ada berapa banyak buaya di sungai karena kalian akan diberikan makan malam daging lezat nantinya,” kata kancil dengan semangat.

Para buaya itu pun merasa sangat senang dengan kabar yang diberikan oleh kancil. Si kancil meminta para buaya untuk datang berbaris agar ia bisa menghitungnya. Setelah semua buaya berbaris dengan rapi, kancil menghitungnya dengan menaiki buaya-buaya itu sambil menyeberangi sungai.

“Terima kasih banyak, ya, kalian sudah membantuku menyeberangi sungai ini!” Teriak kancil dan ia pun segera berlari memakan buah-buahan yang sudah ia inginkan dari tadi. Para buaya pun geram dan merasa tertipu tapi mereka tidak bisa mengejar kancil yang sangat cepat ini.

Hal yang bisa diambil dari kisah ini adalah kita tidak boleh licik pada orang lain seperti buaya. Jangan mencoba mencelakai orang lain hanya untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan karena hal ini hanya akan berakibat buruk untuk diri kita sendiri.

Melalui kisah yang seru seperti ini, tentunya si kecil akan merasa lebih tertarik saat mendengarkan, bukan? Memang, mengajarkan anak-anak dengan cerita itu sepertinya lebih efektif. Seperti contohnya, ketika kalian juga ingin mengajarkan bahasa asing pada si kecil. Menceritakan dongeng dalam bahasa asing bisa memberikan mereka berbagai kosakata baru dengan cara yang unik.

Sebenarnya, cara belajar seperti ini sudah diimplementasikan oleh LingoAce, lho, sebuah platform e-learning bahasa asing untuk anak-anak. Bersama LingoAce, anak-anak bisa mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris dengan cara yang sangat menyenangkan seperti melalui cerita, game, dan aktivitas interaktif lainnya. Selain itu, semua guru yang mengajar di LingoAce adalah guru native speaker yang sudah memiliki banyak pengalaman mengajar sebelumnya, sehingga si kecil bisa mempelajari pronounciation dengan tepat.

Yuk, lihat seperti apa keseruan kelas bahasa Mandarin LingoAce melalui kelas free trial-nya. Daftar sekarang di sini dan follow Instagram LingoAce Indonesia di @lingoace.id untuk melihat keseruan lainnya!