Apakah tidur di bulan puasa itu makruh?

Saat memasuki bulan Ramadan, jam tidur saat puasa pada beberapa orang sering kali menjadi terganggu karena harus terbangun untuk sahur pada dini hari sekitar pukul 3 - 4 menjelang Subuh.

Tidur yang cukup sangat penting dalam menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan umum agar dapat berfungsi dengan baik sepanjang hari.

Bulan Ramadan banyak mengubah gaya hidup masyarakat, khususnya umat Muslim. Selama Ramadan, pasar-pasar buka di malam hari hingga sahur, dan pertemuan sosial dengan kerabat, serta teman dekat meningkat.

Akibatnya, sering kali seseorang akan mengalami kekurangan tidur di malam hari. Semua hal tersebut dapat meningkatkan rasa malas, rasa kantuk, dan perubahan suasana hati di siang hari saat berpuasa.

Baca Juga: Hindari 16 Hal-Hal yang Membatalkan Puasa dan Merusak Pahala Ini ya, Moms!

Hukum Tidur saat Puasa

Apakah tidur di bulan puasa itu makruh?

Foto: Hukum Tidur saat Puasa

Foto: clevelandclinicabudhabi.ae

Akibat dari kurangnya waktu tidur di malam hari, kebanyakan orang akan melanjutkan tidur kembali, baik itu dari pagi hari hingga siang, atau bahkan sore hari.

Ada juga beberapa orang yang menghabiskan waktunya untuk tidur saat puasa sepanjang hari dan baru terbangun saat berbuka puasa.

Bahkan, karena adanya anggapan bahwa tidur saat puasa Ramadan termasuk ibadah dan mendapat pahala, membuat banyak orang sengaja tidur berlama-lama.

Memang, terdapat hadis yang menyebutkan bahwa tidur termasuk dari ibadah, yang berbunyi:

صَمْتُ الصَّائِمِ تَسْبِيْحٌ, وَنَوْمُهُ عِبَادَةٌ ,وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ , وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

Artinya: "Diamnya orang yang puasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doanya mustajab dan amalnya dilipatgandakan." Hadis tersebut diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu’abul Iman (3/1437).

Namun, dilansir dari Muslimah.or.id, hadis yang menjelaskan tentang tidur saat puasa adalah ibadah tersebut termasuk dalam hadis yang derajatnya sangat lemah.

Selain itu, waktu yang terlalu lama dihabiskan untuk tidur saat puasa dapat memberikan dampak negatif bagi yang mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun dampaknya, yakni membuat seseorang menjadi malas dan memilih menghabiskan waktu untuk selama berpuasa hanya untuk tidur tanpa melakukan amalan.

Karena menganggap sudah dapat pahala dari tidurnya dan sudah terhitung sebagai ibadah.

Sebenarnya, tidur selama bulan Ramadan tidak membatalkan puasa, namun selalu pastikan untuk tetap menjalankan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT, salah satunya salat fardu.

Jangan sampai kebabalasan tidur saat puasa sehingga membuat kewajiban ibadah lainnya menjadi terbengkalai.

Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang sangat istimewa, hal ini dikarenakan segala amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Nah, daripada menghabiskan banyak waktu untuk tidur saat puasa, lebih baik melakukan amalan seperti berzikir, membaca Alquran, salat tarawih, dan lainnya.

Tentunya ini jelas termasuk dalam ibadah dan akan meningkatkan pahala bagi yang menjalankannya.

Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa? Simak Hukumnya di Sini!

Tips Mengatur Pola Tidur Saat Puasa di Bulan Ramadan

Apakah tidur di bulan puasa itu makruh?

Foto: Tips Mengatur Pola Tidur di Bulan Ramadan

Foto: thenationalnews.com

Pola tidur yang terganggu tentunya akan memengaruhi kualitas tubuh seseorang.

Dilansir dari Cleveland Clinic Abu Dhabi, kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala, perubahan suasana hati, masalah kognitif, dan berat badan bertambah.

Untuk itu, simak beberapa tips dalam mengatur pola tidur yang baik diaplikasikan selama bulan Ramadan berikut ini.

1. Tidur pada Waktu yang Tepat

Daripada tidur di siang hari, sebaiknya tetap menjaga waktu tidur sekitar 4 jam setiap malam sebelum sahur.

Kemudian, lanjutkan tidur kembali setelah selesai sahur dan salat subuh selama beberapa jam.

Lakukan pola tidur tersebut secara konsisten agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dalam menjalani aktivitas harian.

2. Memperhatikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi

Hindari mengonsumsi makanan berat, berlemak, atau manis yang berlebih saat berbuka puasa atau saat menjelang tidur karena dapat menyebabkan tubuh bekerja lembur untuk mencerna makanan.

Mengonsumsi makanan yang sangat pedas juga dapat mengganggu tidur nyenyak karena dapat menyebabkan rasa mulas pada perut.

3. Membuat Lingkungan Tidur Nyaman

Ruang yang tenang dan gelap sangat ideal untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Hindari menggunakan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan TV menjelang waktu tidur.

Berdasarkan penelitian di Journal of Psychiatric Research, menunjukkan bahwa cahaya biru dari layar dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.

Baca Juga: Aturan Tidur Siang Selama Bulan Puasa

Amalan di Bulan Puasa

Apakah tidur di bulan puasa itu makruh?

Foto: Amalan di Bulan Puasa

Foto: unsplash.com/@andri_helmansyah

Setelah mengatur waktu tidur yang tepat, selanjutnya ketahui juga amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan selama bulan puasa.

Daripada menghabiskan waktu hanya untuk berlama-lama tidur saat puasa atau melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, yuk simak beberapa amalan selama puasa untuk mendapatkan pahala berikut ini.

1. Menjauhi Dusta

Sudah menjadi rahasia umum bahwa berbohong selama bulan puasa maka tidak akan menerima pahala.

Hal tersebut diungkapkan dalam hadis:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dengan ia meninggalkan makan dan minumnya," (HR. Bukhari).

Baca Juga: 11+ Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan, Masya Allah!

2. Bersedekah

Bersedekah dalam bulan Ramadan tentunya juga membawa manfaat dan pahala bagi yang melakukannya.


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ

Artinya: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan saat beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadan ketika malaikat Jibril menemui beliau.

Malaikat Jibril senantiasa menemui beliau pada setiap malam dalam bulan Ramadan untuk saling mempelajari Alquran. Pada saat itu Rasulullah lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan melebihi (cepat dan luasnya) hembusan angin," (HR. Bukhari).

3. Membaca Alquran

Alquran merupakan tuntunan setiap umat Islam yang diturunkan di bulan Ramadan.

Membacanya merupakan salah satu amalan yang baik dilakukan selama bulan Ramadan dan juga di bulan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:

الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ

Artinya: "Orang yang membaca Alquran dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala," (Hadis Muttafaq ‘Alaih).

Baca Juga: Ingin Membayar Fidyah? Simak Aturan dan Informasi Lainnya di Sini!

Itulah hukum tentang tidur saat puasa yang wajib Moms dan Dads ketahui.

Tidak ada salahnya memberi tubuh istirahat sejenak jika memang merasa jam tidur cukup terganggu dan berdampak pada kondisi badan.

Akan tetapi, jangan juga berlebihan melakukan tidur saat puasa, karena yang terpenting adalah melakukan ibadah yang dapat membuat Ramadan menjadi lebih bermakna.

Apakah makruh jika tidur saat puasa?

Artinya, orang yang tidur seharian saat sedang berpuasa di bulan Ramadan, maka puasanya dianggap sah. Dengan catatan, orang tersebut telah berniat puasa pada malam harinya.

Apakah tidur bulan puasa dapat pahala?

Mendapatkan Pahala Ketika puasa, tidur dapat dikatakan sebagai ibadah.

Kenapa puasa tidak boleh banyak tidur?

Tidur sepanjang hari saat puasa mengurangi pahala "Tapi kalau tidurnya sepanjang hari, ya tidak dapat pahala, zero pahala," kata Jamal. Jamal menambahkan, jika tidur seharian membuat seseorang meninggalkan salat wajib justru akan berakibat dosa.