Apakah vitamin E bisa dikonsumsi jangka panjang?

Rabu, 21 Jul 2021 18:30 WIB

Bagikan :  

Apakah vitamin E bisa dikonsumsi jangka panjang?
Ilustrasi vitamin E (Foto: Pixabay/stevepb)

Dosis Vitamin E Harian

Kebutuhan dosis vitamin E harian dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada usia dan kondisi medis yang dimiliki.

Namun, rata-rata kebutuhan vitamin E pada orang dewasa sehat sekitar 15 miligram (22,4 IU) per hari. Kebutuhan harian vitamin E tersebut sebenarnya bisa terpenuhi dari konsumsi sayur, buah, daging, bahkan telur.

Sementara pada orang sakit bisa mengonsumsi vitamin E hingga dosis 200-400 miligram. Akan tetapi jumlah ini pun perlu dikonsultasikan pada dokter, mengingat terlalu banyak konsumsi vitamin E bisa menyebabkan pengenceran darah.

Sumber Makanan Kaya Vitamin E

Apakah vitamin E bisa dikonsumsi jangka panjang?
Kacang-kacangan termasuk kedelai merupakan sumber makanan kaya vitamin E (Foto: iStockphoto/Somrakjendee)

Banyak makanan yang menyediakan vitamin E, meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati, dan sayuran hijau.

Makanan yang kaya vitamin E bisa didapat dari mengonsumsi kacang almond, selai kacang alami, biji bunga matahari, kedelai, bayam, brokoli, asparagus, kiwi, mangga, tomat, alpukat, labu kuning.

Kemudian ikan salmon, gurita, udang, cumi. Beberapa jenis sereal yang dijual di pasaran juga diperkaya vitamin E, namun Anda harus jeli membaca tabel nilai gizi pada kemasan produknya.

Efek Kekurangan dan Kelebihan Vitamin E

Gejala kekurangan vitamin E pada orang sehat lebih sering berkaitan dengan gangguan pencernaan dan masalah penyerapan lemak atau malabsorbsi.

Seperti yang diketahui, vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak sehingga membutuhkan lemak untuk diserap sistem pencernaan.

Efek lain kekurangan vitamin E juga mungkin saja menimbulkan gejala seperti kerusakan saraf dan otot, mati rasa pada lengan dan kaki, kehilangan kontrol gerakan tubuh, masalah pada penglihatan, serta melemahnya kekebalan tubuh.

Sementara efek samping kelebihan vitamin E biasanya akibat dari tingginya dosis suplemen yang dikonsumsi. Belum ada penelitian yang menemukan efek samping dari mengonsumsi vitamin E dari makanan.

Dosis vitamin E yang terlalu tinggi dan jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan atau pembekuan darah.

Gejala lain yang mungkin timbul dari konsumsi vitamin E berlebihan adalah mual, diare, kram perut, kelelahan, sakit kepala, penglihatan kabur, hingga ruam kulit.

(imb/fef)

[Gambas:Video CNN]

HALAMAN :

Bagikan :  

KOMPAS.com - Hampir semua orang di dunia saat ini khawatir menghadapi pandemi virus corona. Berbagai usaha dilakukan, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah diri terinfeksi Covid-19.

Tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat terkait suplemen, termasuk seberapa beracun efek konsumsi suplemen berlebih pada tubuh.

Saat ini suplemen vitamin E adalah salah satu yang sangat diminati. Karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya, maka harus diperoleh dari makanan dan atau suplemen.

Baca juga: Melindungi Kulit dengan Vitamin E

Vitamin E sebenarnya adalah istilah kolektif untuk sekelompok senyawa yang larut dalam lemak yang memiliki sifat antioksidan.

Terlepas dari sifat antioksidannya, vitamin E juga terlibat dalam fungsi tubuh tertentu yang meningkatkan kekebalan tubuh dan melakukan proses metabolisme.

Tetapi hanya karena tubuh tidak mampu memproduksinya, bukan berarti kita harus mengasup vitamin ini dalam dosis besar.

Menurut National Institutes of Health, panduan Asupan Referensi Makanan yang dibuat oleh Dewan Makanan dan Gizi di Institut Kedokteran The National Academy hanya merekomendasikan 15 mg vitamin E per hari untuk orang yang berusia 14 tahun ke atas.

Sedangkan, dosis yang dianjurkan untuk 13 tahun ke bawah berkisar dari 4 mg hingga 11 mg per hari.

Baca juga: Tips Hindari Kanker Prostat, Sering Bercinta dan Stop Suplemen Vitamin E

Ketika vitamin E dikonsumsi berlebihan, justru bisa menyebabkan masalah komplikasi kesehatan. Terlalu banyak vitamin ini dapat menyebabkan penipisan darah dan pendarahan fatal setelah cedera.

Sebuah penelitian bahkan mengaitkan toksisitas vitamin E dengan peningkatan risiko stroke hemoragik. Ini adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan di otak.

Banyak orang mengasup suplemen vitamin E dengan berpikir, bahwa itu dapat mengurangi risiko kanker tertentu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, dan menikmati efek anti-penuaan dari antioksidan yang terkandung dalam vitamin E.

Namun, sebenarnya kita tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin E, kecuali jika tubuh terdeteksi kekurangan nutrisi ini. Karena, kandungan vitamin E bisa terpenuhi dari makanan yang kita konsumsi.

Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E.

Baca juga: Mari Kenali Tanda-tanda Kekurangan Vitamin E

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Amankah minum vitamin E dalam jangka waktu panjang?

Meski tergolong sebagai obat bebas, konsumsi suplemen vitamin E, sangat tidak disarankan untuk dilakukan jangka panjang (lebih dari 2 minggu) tanpa saran dan pemeriksaan langsung dari dokter.

Bolehkah mengkonsumsi vitamin E setiap hari?

Sebenarnya selama anda tidak memiliki alergi terhadap kandungan suplemen ini, maka obat ini cukup aman untuk anda konsumsi setiap hari.

Apakah boleh minum natur

Natur-E Sangat Aman Dikonsumsi untuk Jangka Panjang Natur-E sebagai suplemen vitamin E yang mengandung vitamin E alami, telah terbukti aman menjaga kesehatan kulit dan tubuh untuk jangka panjang.

Berapa lama minum Natur

Umumnnya hasil dari konsumsi Natur-E Advanced bisa kita lihat dalam waktu 6-8 minggu.