Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai paradigma pembangunan

2 kewajiban dan hak orang tua pada kegiatan membuat puding

ala al arpotensi alam yang enak tetapi juga kaya harus menemukan jenis kearifan lokal yang akan budaya serta tradisi Pemada Indonesia dapat menjadi pe … mbeda di tiap destinasi sehingga mampu menjadi pengalaman yang otenek dan unik untuk menarik para an si wisatawan Scape 3 X2004 diakses 20 Agustus disimpulkan bahwa.... Pemuda, berdasarkan berita tersebut dapat Jika dikaitkan dengan bunyi ikrar Sumpah pemuda Indonesia berperan penting dalam mewujudkan keharmonisan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika b. pemuda memiliki peran mengelola kekayaan alam dan potensi wisata alam Indonesia sebagai wujud rasa satu kesatuan tanah air ludonesia c pemuda Indonesia harus mengedepankan rasa satu kesatuan bahasa melalui upaya mempromosikan potensi wisata alam Indonesia d. pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus mempromosikan keberagaman Indonesia menjadi daya tarik wisatawan menjadi wujud satu kesatuan bangsa​

11. Sebelum Kongres Pemuda diakhiri, W.R. Supratman diberi kesempatan untuk memperdengarkan lagu "Indonesia Raya". Akan tetapi, lagu tersebut hanya di … kumandangkan secara instrumental.... a. kongres harus dilaksanakan secara khidmat b. terdapat kata "merdeka" dalam lirik tersebut lagu "Indonesia Raya" belum ditetapkan sebagai lagu nasional d. lirik lagu akan dikumandangkan saat proklamasi kemerdekaan C. S​

Adanya revisi UU ite nampak sekelompok warga melakukan aksi penolakan. Aksi penolakan warga tersebut merupakan sikap politik

Faktor2 apa daja yang di perlukan sebuah bangsa dalam membangun masyarakat sipil?

Bagaimana hubungan antara kegiatan lahir dan batin siswa yang terjadi pada kegiatan pendidikan di sekolah!

1 .Bagaimana cara bermain berburu hewan? 2.Sebutkan tempat bermain yang sering kamu lakukan bersama teman! 3.Sebutkan contoh sikap baik terhadap teman … yg memiliki permainan kesukaan yang berbeda!

Reva dikenal sebagai seorang gadis yang polos, baik hati dan selalu melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan dan ketelitian, tapi sejak Reva memili … ki sebuah ponsel, perilaku Reva berubah drastis, seharian hanya dengan ponsel, kemana-mana dengan ponsel, yang pada akibatnya Reva sering pulang malam dan sering bergaul dengan teman-teman yang pada awalnya dia hindari. Reva berkecimpung dengan dunia malam yang glamour hingga terjerumus pada penggunaan obat terlarang......

Perilaku bangsa Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut merupakan penjelasan fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai

Sebutkan peristiwa yang terjadi pada masa awal kemerdekaan dalam penerapan Pancasila di Indonesia

KOMPAS.com – Istilah paradigma berasal dari kata Inggris paradigm yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma awalnya digunakan dalam ranah ilmu pengetahuan.

Dalam ranah ilmu pengetahuan, paradigma diartikan sebagai model atau kerangka berpikir. Namun, seiring berjalannya waktu, istilah paradigma mulai digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2019) karya Edi Rohani, dijelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengandung pengertian sebagai sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan, dan proses dalam bidang tertentu, termasuk dalam pembangunan maupun proses pendidikan.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa paradigma menempati posisi dan fungsi yang strategis dalam setiap proses kegiatan.

Perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil dalam setiap kegiatan dapat diukur dengan paradigma tertentu yang diyakini kebenarannya.

Baca juga: Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Dalam konteks negara Indonesia, paradigma yang diyakini kebenarannya adalah pancasila. Pancasila bisa dikatakan sebagai paradigma karena pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap program pembangunan nasional.

Pembangunan nasional sendiri merupakan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemakmuran masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, Heri Herdiawanto dan kawan-kawan dalam bukunya yang berjudul Spiritualisme Pancasila (2018), menjelaskan bahwa secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam setiap pelaksanaan pembangunan nasional harus didasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Dengan menempatkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional, maka semangat, arah, dan gerak pembangunan nasional harus mencerminkan pengamalan semua sila pancasila sebagai sebuah kesatuan yang utuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Ilustrasi Pancasila. Foto: Shutterstock

Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki nilai-nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Karena itu, pembangunan nasional juga harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Mengutip bpip.go.id, hakikat pembangunan nasional disebutkan dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yakni: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.

Berdasarkan hal tersebut, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya bangsa Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pancasila menjadi landasan yang tepat dan ideal bagi pembangunan nasional.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai paradigma pembangunan? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Pengertian Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Seperti yang telah dijelaskan, pembangunan nasional merupakan perwujudan dari tujuan negara yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapainya, diperlukan suatu pedoman demi mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, yakni Pancasila.

Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XII oleh Atik Hartati dan Sarwono (2011), sesuai dengan sila-sila yang terdapat pada Pancasila, pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan ketuhanan.

Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi alat untuk melaksanakan pembangunan nasional melalui pengamalan kelima silanya. Keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan ini akan berdampak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ilustrasi Pancasila sebagai paradigma pembangunan. Foto: Ideapers

Sebagai paradigma pembangunan, Pancasila meliputi segala aspek kehidupan masyarakat yang mencakup berbagai bidang, di antaranya:

Sila yang menjadi acuan dalam bidang ini ialah sila keempat yang menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi jatuh di tangan rakyat. Dengan demikian, paradigma pembangunan di bidang politik adalah menggunakan sistem demokrasi dan tidak menggunakan sistem otoriter.

Paradigma pembangunan di bidang ekonomi harus berlandaskan pada ekonomi kerakyatan. Maksudnya, ekonomi yang dilaksanakan harus bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat secara luas dengan didasarkan pada kemanusiaan dan moralitas ketuhanan.

Hasilnya, perekonomian Indonesia akan jauh dari aksi monopoli yang menguntungkan individu tertentu dan dapat menimbulkan berbagai bentuk penindasan ekonomi.

Berdasarkan sila kedua dan ketiga Pancasila, pembangunan di bidang sosial dan budaya dapat meningkatkan harkat dan martabat sehingga menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Keanekaragaman nilai budaya yang dimiliki oleh rakyat Indonesia harus dijadikan alat untuk mencapai persatuan sebagai satu bangsa, yakni bangsa Indonesia.

Wilayah Indonesia yang sangat luas bukanlah halangan untuk pemerataan pendidikan. Seluruh rakyat Indonesia harus memperoleh pendidikan tanpa membeda-bedakan. Pengembangan pendidikan ini harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab agar diperoleh peningkatan harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Pancasila merupkan sumber dari segala sumber hukum. Konsekuensinya, sistem hukum Indonesia harus berpegang dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan.

Dengan demikian, akan tercipta kesadaran, kepatuhan, keadilan, dan kebenaran dalam menegakkan serta menempatkan hukum di posisi tertinggi untuk menghargai hak asasi manusia.