Suku Mandailing secara umum termasuk dalam rumpun budaya Batak. Dahulunya di Sumatera Utara hanya ada suku Batak saja yang berdiam. Tapi kemudian, sebelum abad ke-18, masuklah kaum Paderi dari Minangkabau ke Sumut, tepatnya ke daerah Natal dan Padang Lawas. Show
Kenapa Mandailing tidak mau disebut Batak?Klaim atas leluhur semua orang Batak bermula dari Si Raja Batak merupakan salah faktor mengapa Mandailing menyebut dirinya bukan Batak. Tarombo kami tidak ada kaitan dengan tarombo Si Raja Batak. Nenek moyang kami adalah Namora Pande Bosi. Begitu juga dengan marga-marga Mandailing lain yang menolak disebut Batak.
Suku Mandailing beragama apa?Jika empat suku pertama mayoritas masyarakatnya adalah pemeluk agama Kristen, tidak demikian dengan Batak Mandailing yang mayoritas memeluk Islam. Marga Mandailing apa saja?Asal ususl marga-marga di Mandailing : Lubis, Nasution, Batubara, Rangkuti, Parinduri, Daulae, Matondang, Pulungan.
Apa beda Mandailing dan Angkola?Perbedaannya terletak pada kata yang berbeda satu dua huruf, yaitu bergantinya suatu konsonan pada suatu kata tetapi tidak mengubah maknanya. Contohnya, kata “tangkas” dalam bahasa Mandailing yang bermakna “jelas”, dalam bahasa Angkola berubah menjadi “takkas” yang juga bermakna “jelas”. Harahap masuk marga apa?Asahansatu — Marga Harahap kerap disebut sebagai singkatan dari Halak Arab (Orang Arab), umum diterima sebagai keturunan Bangsa Arab yang berlayar sampai ke tanah Mandailing. Setiap perkampungan Harahap di Mandailing diberi nama “padang” seperti Padang Bolak dan Padang Sidempuan. Apakah Lubis Batak?Lubis adalah salah satu marga Mandailing yang banyak bermukim di Mandailing Julu. Mandailing Julu ialah kawasan di Kabupaten Mandailing Natal, yang berada di bagian hulu sungai Batang Gadis. Menurut riwayat, marga ini merupakan keturunan Daeng Malela gelar Namora Pande Bosi. Apakah ada suku Mandailing?Suku Mandailing yaitu suku bangsa yang mendiami Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Batubara di Provinsi Sumatera Utara beserta … Apakah suku Batak ada yang Islam?Etnis yang dikategorikan sebagai bagian dari Suku Batak adalah Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing. Dua suku yakni Angkola dan Mandailing mayoritas menganut Islam, sedangkan etnis lainnya menganut Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Apa suku Mandailing Natal?Marga Nasution masuk kemana?Nasution
Apa bahasa daerah batak mandailing?Provinsi Sumatera Utara; area dalam bagian selatan, memanjang dari Padang Sidempuan, di seberang perbatasan dengan provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Namun terdapat konflik sosiohistoris tentang konstruksi identitas Batak pada etnis Mandailing dan Angkola. Kelompok etnis Mandailing menolak label Batak, sementara kelompok etnis Angkola menegaskan identitas tersebut. Marga Harahap sama dengan marga apa?Marga Harahap dan Hasibuan juga merupakan keturunan Namora Namora Pande Bosi III yang menetap di daerah Portibi, Padang Bolak. Marga Lubis agama apa?Pada umumnya Marga Lubis beragama Islam dan Marga Manik beragama kristen yang menurut Habib Rizeqi Sikafir. Kalau memprovokasi antara Umat Mayoritas dan Minoritas paling gampang bagi FPI. Hal ini pernah terjadi di Kompleks Perumahan Belimbing kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat.
Apakah marga Lubis di Borbor?Kelompok marga Borbor Keturunan Si Raja Borbor membentuk rumpun persatuan yang disebut dengan Borbor yang terdiri dari marga: Semua keturunan Sariburaja III memakai marga Tanjung, Lubis, Pasaribu, yang terdiri dari; Habeahan, Bondar, Gorat.
Siapa itu Harahap?Harahap (marga) Dja Endar Moeda Harahap, perintis pemakaian bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia. Todung Sutan Gunung Mulia Harahap, mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia ke 2. Tokoh Kristen Indonesia penggagas Partai Kristen Indonesia dan penggagas Universitas Kristen Indonesia. Lubis termasuk suku apa?Lubis adalah salah satu marga Mandailing yang banyak bermukim di Mandailing Julu. Mandailing Julu ialah kawasan di Kabupaten Mandailing Natal, yang berada di bagian hulu sungai Batang Gadis. Kenapa suku Mandailing tidak mau disebut Batak?Klaim atas leluhur semua orang Batak bermula dari Si Raja Batak merupakan salah faktor mengapa Mandailing menyebut dirinya bukan Batak. Hal itu pun juga disuarakan oleh Karo dan Simalungun sejak masa kolonial lalu. Tarombo kami tidak ada kaitan dengan tarombo Si Raja Batak. Nenek moyang kami adalah Namora Pande Bosi. Suku Mandailing beragama apa?Jika empat suku pertama mayoritas masyarakatnya adalah pemeluk agama Kristen, tidak demikian dengan Batak Mandailing yang mayoritas memeluk Islam. Menurut Adi, pemandu wisata lokal, masuknya Islam di Mandailing berasal dari penyebaran Raja Sumatra Barat. Marga Manik masuk marga apa?Manik adalah marga dari Suku Batak Samosir yang aslinya berasal dari provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Saruksuk marga apa?Saruksuk adalah salah satu marga Batak. Marga Saruksuk adalah termasuk dalam kelompok dari marga Si Raja Borbor, dan memakai marga Saruksuk. Beberapa teman saya ada yang bermarga Ginting. Mendengar marga itu, orang awam seperti kita pastinya langsung mengkategorikan mereka sebagai orang Batak. Wahtapi kenyatannya,orang Karo seperti mereka yang bermarga Ginting ituseringkali tidak ingin dimasukkan dalam kategori Batak lho. “Aku bukan Batak, aku Karo!” kata salah seorang dari mereka pada saya suatu hari. Saya jadi penasaran. Memang bedanya apa ya? Lima penjelasan di bawah ini adalah yang bisa saya kumpulkan setelah riset kecil-kecilan. Yuk kita lihat apa saja! Ketika kita berbicara mengenai orang Batak, tak pelak kita akan berbicara mengenai salah satu suku di Indonesia. Yang saya tahu, Batak itu ada macamnya. Misalnya saja Batak Toba,Mandailing, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Karo. Namun orang Karo sendiri kurang menyukai panggilan Batak yang ditujukkan pada mereka. Alasannya, orang Batak dan orang Karo punya nenek moyang yang berbeda. Jika orang Batakadalah mereka yang berasal dari keturunan Raja Batak,orang Karo sendiri meyakini bahwa merekaberasal dari Kerajaan Aruyang rajanya disebut Pa Lagan --nama khas orang Karo. Ini alasan yang paling menonjol ketika orang Karo tidak ingin disebut orang Batak, karena pada dasarnya mereka memiliki bahasa yang sangat jauh berbeda. Meskipun bahasa keduanya masih sama-sama satu rumpun protoaustronesia,Orang Karo tidak akan memahami apabila orang Batak berbahasa Batak, begitupun sebaliknya. Misalnya saja jika kita ingin menanyakan'Kamu mau kemana?'Dalam bahasa Karo, ini akan menjadi 'Kuja kam e?' Sedangkan dalam bahasa Batak, ini bakal menjadi 'Natu dia ho?'. Wah, sangat jauh berbeda bukan? Ketika saya bertanya kepada beberapa teman saya yang merupakan orang Karo mengenai alasan mereka tidak ingin disebut Batak, banyak yang menyebut adat istiadat atau karakteristik Batak dan Karo yang jauh berbeda. Karo punya budaya yang unik dan mengikat. Siapa sajayang termasuk sebagai Karo akan terikat dalam sistem kekerabatan yang disebutRakut Sitelu. Rakut Sitelu ini tentu saja tidak memasukkan orang-orang Batak seperti Batak Toba, Mandailing, dll. Jadi khusus untuk orang Karo saja. Mungkin karena naturally born with it, ga mau dikategorikan Batak. Kalo ditanya alasan spesifik sih, karena bahasa dan adat istiadat Karojuga sebenarnya berbeda dari Batak. Jadi kurang tepat aja. (Teman) Jika diperhatikan, istilah Batak itu sendiri sebenarnya lebih merujuk pada adat dan kebudayaan orang Toba yang berasal dari Tapanuli dan daerah di Sumatera Utara. Sehingga tak hanya Karo, banyak juga orang Mandailing yang kurang sreg jika disebut 'Batak'. <>5. Sunda bukan Jawa walaupun hidup di pulau yang sama. Karo juga bukan Batak walau sama-sama tinggal di Sumatera Utara
Yup, demikian ungkapan teman saya yang adalah seorang Karo. Sebenarnya,istilah Batak itu sendiri dapat menjadi sangat rancu dan kabur, tergantung darimana kita memandangnya. Namun selama ini kebanyakan orang mengasosiasikan Batak sebagai kebudayaan Toba, yang tentu saja tidak sama dengan Karo.Wajarlah jika banyak orang Karo yang tidak merasa sebagai bagian dari Batak. Pada akhirnya, semoga saja artikel ini dapat memberikan wawasan lebih mengenai pemahamanmu akan orang Karo dan Batak itu sendiri, yang merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Bukan ingin memprovokasi lho, karena merasa berbeda tidak berarti mendukung perpecahan dan konflik, bukan? Advertisement Berikan Komentar Leave a ReplyYou must be logged in to post a comment. Leave a Reply Batalkan balasanAnda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar. 561 Comments1 2 3 … 57 » 1 2 3 … 57 » |
Hanna Meyti Sitepu berkata:
Agustus 29, 2015 pukul 9:11 am
saya orang Karo, dan skripsi saya membahs budaya Karo. Meskipun sampai saat ini perdebatan Karo bukan Batak masih hangat di bicarakan, untuk penyusunan krya ilmiah Karo masih tetap di masukkan salah satu cabang batak.
David Pinem berkata:
Agustus 29, 2015 pukul 3:59 pm
karo i taneh karo, bukan i tano batak. beda kan……
Erikson Sirait berkata:
Agustus 29, 2015 pukul 4:13 pm
Sudah Tanya Silsisah Marga belum ??? Beberapa marga karo itu “TERIKAT” dalam satu ikatan. Example, “PARNA”. Sudah Teliti jauh belumm ?? semestinya, penulis juga harus research bukan hanya beberapa saja.
Arvo Silaen berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 1:23 am
Jika anda belum membaca sejarah ttg orang batak dan bagaimana orang batak menjadi beberapa sub dan menjadi berbagai macam marga sebaiknya jangan menulis dgn tulisan yang ngaco. Semua orang batak mengenal Dalihan na tolu itu sudah cukup membuktikan kita adalah orang batak.
Ita Apulina Silangit berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 3:21 am
Karo Bukan Batak….terimakasih buat penulisnya…
Tony Siagian berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 4:22 am
Beliau itu, saya lihat sangat bersemangat untuk topik diatas,namun tang disebut riset kecil itu sangat dangkal. Bahkan dari satu alasan diatas cenderung memprovokasi Batak Mandailing
Novly Barus Bre Ginting berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 4:36 am
Karo itu termasuk batak..saya Barus suku karo dan dibatak toba saya itu keturunan rajaholoan…dan itu ada asal usulnya saya sudah baca ditambah pengetahuan dr bolang & bapaku..Mejuah2 horas
Raka Santoso berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 4:43 am
Waduh, jaman saiki msh suka mncari perbedaan?. Apa kata dunia?Dan org yg suka mencari perbedaan itu biasanya org yg ego nya tinggi.. Ktimbang mncari perbedaan, mnding mncari persamaan aja, deh. Misalnya, org karo dan org batak itu sama2 doyan makan B2, ya kan…
Ayu Gaby Natasha Hutabarat berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 4:48 am
Be smart people. Ikuti dan cari asal mulanya orang batak, baru buat tulisan seperti ini. Jangan memecah suku Batak. Batak itu di bagi 5, batak toba, batak mandailing, pakpak, simalungun, karo. Jangan tidak tau dan tidak mengerti dengan budaya sendiri. Kelima bahasa suku batak itu memang berbeda, begitu juga budayanya. Tapi tetaplah Keturunan Opung Raja Batak. Kalau tidak tau mari cari tau, jangan jadi tong kosong nyaring bunyinya. Gbu
Raka Santoso berkata:
Agustus 30, 2015 pukul 4:53 am
Lgpula, manusia itu kan MAKHLUK SOSIAL, yg saling mmbutuhkan. Jd mngapa hrs di beda2 kan ?