Apakah yang dimaksud teknik dasar tapestri?

Proses Pembuatan Tapestri – Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka.

Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur.

Cara Pembuatan Hiasan Tapestri

Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri meliputi benang tipis untuk lungsi [katun atau nyilon tipis], benang tebal untuk pakan [katun atau nyilon tebal]. Kemudian alat-alat yang perlu disiapkan yaitu kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi , batang kayu/sumpit, dan gunting.

Langkah-Langkah Proses Pembuatan

Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun serat sederhana. Berikut ini tahapannya :

  1. Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan
  4. Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian
  5. Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan
  6. Hiasan tenun serat bentuk lain.

Dari keterangan di atas mengenai jenis-jenis hiasan tenun serat, apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuat produk kerajinan dengan teknik tenun tersebut?

Tugas Mengobservasi dan Wawancara :

1. Carilah produk jenis-jenis hiasantenun serat! 2. Gambarlah produknya atautempelkan foto produk.

3. Identiikasi jenisbahan yang digunakan, deskripsi produk dan teknik pengerjaannya.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Lihat Foto

Dok. SHUTTERSTOCK/ZULFIKRI SASMA

Ilustrasi pembuatan kain ulos dengan alat tenun tradisional

KOMPAS.com - Tapestri merupakan sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang. 

Tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan dalam kerajinan tersebut seperti benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil serta benda lain. 

Jenis tapestri seperti karpet, atau hiasan dinding dengan bahan dasar serat. Bentuk yang dibuat bermacak-macam, mulai dari ditenun, diikat, dirajut dan proses yang lain. 

Dilansir Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang, serat-serat atau bahan lain memungkinkan baik berwarna maupun tidak berwarna.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Hasil Seni Kriya Gerabah 

Hal tersebut digunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai sebagai hiasan dinding.

Kata tapestri diambil dari bahasa Perancis tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa latin tapestrum.

Tapestri adalah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang dikerjakan dengan alat tenun vertikal yang dapat dilakukan di lantai.

Jenis tenun yang dianyam secara vertikal disebut dengan lungsi, sedangkan yang dimasukkan atau dianyam secara horizontal disebut dengan pakan.

Dikutip dari buku  Membuat Hiasan Dinding Teknik Tapestri [2003] karya Umi Badriyah, pengertian tapestri berasal dari kata bahasa Perancis “Tapiesserie” yang artinya tapis yang hampir sama dengan penutup lantai.

Bahasa Yunani menyebutkan permadani, arti umumnya dari tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang berwarna yang dipergunakan untuk penutup lantai, kemudian dipergunakan untuk penutup dinding atau hiasan dinding, atau permadani dinding.

Baca juga: Merancang dan Membuat Karya Seni Kriya Daerah Setempat

Lihat Foto

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Perajin membuat songket di Desa Mireuk Taman, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat [8/1/2016]. Industri tekstil Aceh mengalami hambatan untuk berkembang lebih baik, terutama kerajinan tenun songket dan bordir khas Aceh. Itu terjadi karena keterbatasan bahan baku yang membuat perajin tak dapat berkreasi lebih baik. Minat generasi muda untuk mengenal dan menekuni kerajinan songket juga terus berkurang.

KOMPAS.com - Tapestri merupakan sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering melihat berbagai ragam hias dengan teknik tapestri, seperti keset, taplak meja, ikat pinggang, atau syal. Hasil karya-karya tersebut memiliki teknik.

Dilansir dari buku Pengetahuan Barang Tekstil [1977] karya Jumaeri, ada dua teknik dalam membuat hasil karya tapestri, yakni teknik pilin dan teknik non pilin.

Baca juga: Tapestri: Pengertian, Alat dan Bahan Membuatnya

Berikut penjelasannya: 

  • Teknik pilin atau antihan

Teknik pilin merupakan pemuntiran pada serat dengan maksud agar serat-serat menjadi suatu massa yang kompak. Sehingga memberikan kekuatan pada benang.

Teknik non pilin merupakan cara membuat bentuk atau menyatukan dua atau lebih bahan tanpa adanya sambungan [puntiran] atau proses tertentu.

Umi Badriyah [2003] dalam buku Membuat Hiasan Dinding Teknik Tapestri , teknik tapestri dibedakan menjadi dua yaitu teknik tapestri berdasarkan tenunannya dan teknik tapestri berdasakan cara sambungannya.

  • Teknik tapestri berdasarkan tenunannya

Pada teknik berdasarkan tenunnya dibagi menjadi: 

Baca juga: Teknik Pembuatan Gerabah

Tenunan polos atau bisa juga disebut tenun corak rata merupakan teknik tenun paling sederhana.

Teknik tersebut menggunakan benang pakan [benang yang mengarah horisontal] untuk mengisi benang lungsi [jalinan benang yang menghadap kearah vertikal] dengan hitungan sama atas satu bawah satu dan seterusnya.

Video yang berhubungan

  Tapestri BAB

2 Alur Pembelajaran

  Setelah mempelajari Bab 2, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni ragam hias, yaitu:

  1 Menjelaskan pengertian teknik Tapestri

  2. Mengidentifikasi setiap jenis karya tekstil teknik Tapestri

  3. Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan Tapestri

  4. Membuat karya Tapestri

  Tapestri adalah teknik pada yang berhubungan dengan membuat kerajinan. Teknik tapes- tri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain, kerta yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

  1

  2

  3

4

  5

  6 Sumber gambar : Internet Kurikulum 2013

  17 Seni Budaya

  1. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Sebutkan jenis dan fungsi benda tersebut!

  2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas !

  3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengapli ka sikan ragam hias di atas!

  No.Gambar Teknik Jenis Model

  1

  2

  3

  4

  5

  6

A. Tapestri

  Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik. Karya tenunan Tapestri dapat digunakan sebagai benda seni maupun benda yang memiliki fungsi pakai. Se bagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Tapestri sendiri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun be nang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai.

  Karya tenun Tapestri me mili ki keindahan dan bentuk yang unik karena jalinan tenunan benang-benang ane ka warna yang menutupi bidang gambar dan paduan unsur-unsur bahan lain. Pada umum nya tenunan tapestri akan tampil dalam bentuk gambar- gambar dekoratif. Sela in itu hasil karya tapestri dapat juga dibuat dengan mengguna kan bahan-bahan lain seperti serat- serat alam yang tampil alami maupun yang diberi warna.

  Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni ter tentu.Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

  Sumber gambar: Internet Sumber gambar: Internet

  Benang Benang Lungsi Pakan Kurikulum 2013

  19 Seni Budaya Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.

  Sumber gambar: Internet

B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri

  Tenun Tapestri menggunakan bahan yang disesuaikan dengan ukuran panjang dan lebar kain atau produk yang akan dibuat. Beberapa bahan dan alat tersebut, yakni :

1. Alat Tenun Tapestri

  a. Bentangan [Spanram] Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.

  b. Gunting Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.

  c. Sisir Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.

d. Paku Penggulung

Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu.

  Sumber gambar: Internet Jarum pipih kayu Paku penggulung

2. Bahan Tenun Tapestri

   Bahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut :

  a. Benang Wol

  b. Kain Perca

  c. Bambu

  Benang Wol

  d. Manik-manik

C. Teknik Tapestri

  Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilaku- kan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa

  Kain Perca

  tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri adalah sebagai berikut :

  Bambu

1. Menyiapkan Desain Ragam Hias

  Desain berupa gambar dengan tema tertentu. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan.

  Manik-manik Sumber gambar: Internet

   Sumber gambar: Internet Kurikulum 2013

  21 Seni Budaya

2. Membuat jalinan tenun Tapestri

   Sumber gambar: Internet

  Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain :

   a] Teknik tenun simetris

  Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias.

   b] Teknik tenun a-simetris

  Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsi- nya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat.

  Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benang-

  Sumber gambar: Internet

  benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hiasnya.

  Sumber gambar: Internet

  Mengenal Tokoh

  Lahir di Grobogan, Purwodadi, 2 Januari 1938. Pendidikan: Akademi Seni Rupa Indonesia [ASRI] 1958, juga ber gabung dalam Sanggar Bumi

  Tarung. Pameran tunggal: 1990 – “Rona Kehidupan” di Edwin’s Gallery, Jakarta / 1993 – Pameran Tunggal di Taman Budaya Surakarta / 1995 – Pameran Tunggal di Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali / 1998 – Pameran

  “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 1999 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Galeri Nasional, Jakarta dan Bentara Budaya, Yogyakarta. Pameran bersama: 2001 – “Melik Nggendong Lali”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2002 – “Urip Mampir Ngombe”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2003 – “Borobudur Agitatif”, Langgeng Galeri, Magelang.

  Djoko Pekik merupakan salah satu seniman yang di-

  kenal dengan karya-karyanya yang kritis terhadap situasi poli- tik di negara ini. Semenjak Indonesia 1998 Berburu Celeng- nya terjual seharga satu milyar, Djoko Pekik menyandang julukan pelukis satu milyar. Sejarah kekaryaannya membuat harga tersebut menjadi masuk akal. Di antara 300-an karya- nya, trilogi Susu Raja Celeng [1996], Indonesia 1998 Berburu Celeng [1998], dan Tanpa Bunga dan Tanpa Telegram [2000]

  [Sumber: Wikipedia dan Berbagai sumber media] merupakan favoritnya.

  Kurikulum 2013

  23 Seni Budaya

D. Uji Kompetensi

   1. Uji Kompetensi Unjuk Kerja

  Buatlah ragam hias pada tenun tapestri dengan ketentuan sebagai berikut : a. Gunakan jenis ragam hias geometris pada tenun tapestri

  b. Buatlah sketsa gambar sebagai pola desain pada tenunan

  c. Gunakan bahan kain perca sebagai jalinan pakan

  d. Buatlah ragam hias tenun tapestri dengan ukuran 30 x 30 cm

  e. Gunakan bambu sebagai gantungan tapestri

   2. Uji Kompetensi Pengetahuan

  Jawablah pertanyaan berikut ini !

  a. Jelaskan arti lungsi dan pakan pada tenunan tapestri !

  b. Apakah yang dimaksud dengan tenun tapestri !

  c. Jelaskan macam-macam pola-pola tenun tapestri !

   3. Uji Kompetensi Sikap

  Berikan uraian singkat dari setiap petanyaan berikut ini !

  a. Manfaat apa yang bisa diambil dari kegiatan belajar tenun tapestri ! b. Kegiatan belajar tenun tapestri melatih diri untuk teliti dan disiplin mengapa demikian?

E. Rangkuman

  Penerapan ragam hias dengan menggunakan tenun tapestri dapat dilakukan dengan teknik yang sederhana. Teknik yang digunakan bisa menggunakan teknik tenun tapestri simetris dan a simetris. Teknik tenun simetris menggunakan benang pakan sebagai unsur pembentuknya dengan cara menjalin benang pakan pada lungsi dengan urutan yang sama dan t i d a k t e r p u t u s - p u t u s . S e d a n g k a n p a d a t e k n i k t e n u n a-simetris benang pakannya berdiri sendiri.

  Ragam hias dengan tenun tapestri dapat berfungsi sebagai hias an dinding maupun pembersih kaki atau keset. Tenun tapestri juga dapat menggunakan bahan-bahan sintetis buatan pabrik seperti kain perca, tali plastik, dan benang dengan berbagai ketebalan dan warna atau bahan alam berupa serat goni, alang-alang, serabut kelapa dan bahan lainnya yang dapat digunakan sebagai benang.

F. Refleksi

  Tapestri merupakan salah satu teknik dalam seni rupa. Banyak benda pakai atau benda fungsional dibuat dengan menggunakan teknik tapestri seperti karpet, syal, serta keset. Sebelum melakukan refleksi ada baiknya melakukan penilaian terhadap diri sendiri dan juga teman di kelas. Isilah kolom di bawah ini disertai dengan kejujuran dan tanggung jawab.

  Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini :

1. Penilaian Pribadi Nama : ………………………………………….

  Kelas : ………………………………………….. Semester : …………………..……………………… Waktu penilaian : ………………………………..…………

  No. Pernyataan Saya berusaha belajar teknik tapestri dengan sungguh-sungguh

  1 o Ya o Tidak Saya mengikuti pembelajaran teknik tapestri dengan tanggung jawab

  2 o Ya o Tidak Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

  3 o Ya o Tidak Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran teknik 4 tapestri o Ya o Tidak Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran teknik tapestri

  5 o Ya o Tidak

  Kurikulum 2013

  25 Seni Budaya

2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : …………………………………..

  Nama penilai : ………………………………….. Kelas : ………………………………….. Semester : ………………………………….. Waktu penilaian : …………………. ………………

  No. Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan teknik tapestri 1 o Ya o Tidak

  Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan teknik 2 tapestri o Ya o Tidak Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

  3 o Ya o Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran teknik tapestri

  4 o Ya o Tidak Berperan aktif dalam kelompok berlatih teknik tapestri

  5 o Ya o Tidak Menghargai keunikan teknik tapestri

  6 o Ya o Tidak

  Kreativitas, ketelitian, kedisiplinan dan kejelian dalam mengolah bahan sangat dan teknik pengerjaan dapat mempengaruhi Keindahan dan keunikan ragam hias pada hasil tenunan tapestri. Kemampuan ini harus disadari bahwa perlu ada rasa percaya diri dan terbukanya pikiran, perasaan, dan rasa keindahan dalam berkarya sehingga akan memunculkan hasil karya yang baik dan indah. Untuk itu perlu adanya kerja keras dan sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya.

  ...

Video yang berhubungan