Aqiqah anak perempuan berapa ekor

4 Syarat Kambing Aqiqah Yang Harus Dipenuhi

by Januari 10, 2022

4 Syarat Kambing Aqiqah Yang Harus Dipenuhi

 Assalamualaikum Sobat..

Banyak orang salah kaprah mengenai apa saja syarat kambing aqiqah atau syarat domba Aqiqah yang harus dipenuhi.

Bagaimana syarat kambing Aqiqah yang sebenarnya?

Temukan jawaban selengkapnya di artikel ini sampai selesai!

1. Umur Kambing untuk Aqiqah

 Umur kambing untuk Aqiqah harus sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh syariat Islam.

Berapa sih usia kambing yang diperbolehkan untuk Aqiqah?

Berikut umur kambing Aqiqah menurut jenis hewannya:

  • Kambing = 1 Tahun
  • Domba = 6 Bulan

Kriteria umur tersebut menurut keterangan para ulama berlaku bagi hewan qurban dan aqiqah.

Dalil Hadits mengenai umur kambing Aqiqah, yaitu hadits dari Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan syarat Aqiqah :

''Janganlah kalian menyembelih kecuali “musinnah”, kecuali jika hal tersebut sulit bagi kalian maka sembelihlah “jadza’ah” dari domba (HR. Muslim No. 1963)

Maka diketahui bahwa syarat umur kambing untuk Aqiqah sesuai sunnah adalah minimal 1 tahun, dan syarat domba Aqiqah minimal 6 bulan. Dari situ maka perlu kita perhatikan lagi umur kambing untuk aqiqah tergantung jenis hewannya karena terdapat perbedaan ketentuan umur pada kambing dan domba.

2. Bebas Cacat

 4 Cacat yang tidak boleh ada pada hewan Aqiqah yang membuat Aqiqah nya tidak sah adalah:

  1. Buta sebelah matanya dengan buta yang jelas
  2. Sakit yang terlihat jelas
  3. Pincang yang tampak jelas
  4. Sangat kurus sampai tidak punya sumsum tulang

Dalilnya adalah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut:

Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata,

“Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban:

(1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya,

(2) sakit dan tampak jelas sakitnya,

(3) pincang dan tampak jelas pincangnya,

(4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad).
Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

3. Jenis Kelaminnya Jantan atau Betina

Sering juga muncul pertanyaan tentang syarat kambing untuk Aqiqah, apakah kambingnya berjenis kelamin jantan?

Jawabannya dijelaskan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja sebagai berikut:

  • Kambing atau domba baik jantan ataupun betina dapat digunakan untuk Aqiqah.
  • Namun yang afdhal adalah kambing atau domba jantan karena lebih gemuk

4. Jumlah Kambing untuk Anak Perempuan dan Laki-laki 

Yang banyak diketahui, syarat kambing aqiqah untuk anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.

Syarat kambing aqiqah anak perempuan adalah 1 ekor, sedangkan anak laki-laki 2 ekor.

Apakah hal itu benar?

Jawabannya:

  • Afdhal nya untuk Aqiqah anak laki-laki 2 ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan 1 ekor kambing
  • Tapi jika tidak mampu maka tidak mengapa 1 ekor kambing untuk Aqiqah anak laki-laki

Dalilnya sebagaimana dikutip dari Artikel '' Bolehkah Aqiqah Anak Laki-laki Dengan Satu Kambing.'' adalah sebagai berikut,

dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengakikahi Al Hasan dan Al Husain, masing-masing satu ekor gibas (domba).” (HR. Abu Daud no. 2841. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Akan tetapi riwayat yang menyatakan dengan dua kambing, itu yang lebih shahih)

Jakarta - Akikah yakni pemotongan kambing sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Untuk akikah anak laki-laki ketentuannya yakni dua ekor kambing, sementara anak perempuan seekor saja.

Dikutip dari buku Tanya Jawab Fikih Sehari-hari yang ditulis oleh Mahbub Maafi, hal ini dilakukan berdasarkan riwayat Ummu Kurz al-Ka'biyyag ra. yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang akikah, Bun.

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa benar adanya untuk anak laki-laki dianjurkan dua ekor kambing, lalu untuk anak perempuan satu ekor kambing.

Perbedaan ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial dan pemikiran masyarakat di Arab, di mana saat itu kehadiran anak laki-laki lebih diharapkan ketimbang anak perempuan.

"Akikah disyariatkan sebagai perwujudan riil rasa bahagia dengan kehadiran seorang anak, sedangkan kebahagiaan dengan kehadiran seorang anak laki-laki itu lebih besar. Karenanya, akikah untuk anak laki-laki pun lebih banyak." (Abu Ishaq as-Sirazi, al-Muhadzdzab, Juz I, hal. 241)

Aqiqah anak perempuan berapa ekor
ilustrasi akikah/ Foto: istimewa

Bolehkah akikah diganti dengan uang? Disebutkan bahwa hal ini tidak bisa digantikan, Bun. Ini karena akikah berarti mengalirkan darah atau menyembelih hewan sebaga salah satu bentuk taqarrub atau ibadah dengan hukum sunah muakadah.

"Bersama seorang bayi itu ada akikah, maka alirkan darah untuknya (akikah), dan singkirkan hal yang mengganggunya mencukurnya)." (HR Bukhari)

Nah, jika memang sudah ada rezeki  jangan lupa segera melaksanakan akikah pada anak ya, Bun!

Simak juga resep bola-bola kambing di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

Bolehkah aqiqah anak perempuan dengan 2 ekor kambing?

Artinya, ketentuan aqiqah tersebut menyebutkan bahwa hewan yang disyariatkan untuk disembelih adalah kambing atau domba. Kemudian, ketentuan aqiqah bagi anak laki-laki disunahkan menyembelih dua ekor kambing. Sementara itu, ketentuan aqiqah bagi anak perempuan disunahkan satu ekor kambing saja.

Berapa ekor aqiqah untuk anak perempuan?

Imam Asy-Syafi'i, Abu Tsaur, Abu Dawud, dan Ahmad sebagaimana disebutkan dalam Kitab Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid Jilid 1 oleh Ibnu Rusyd menyatakan, untuk anak perempuan aqiqahnya adalah satu ekor kambing dan untuk anak laki-laki adalah dua ekor kambing.

Aqiqah anak perempuan sebaiknya kapan?

Secara umum, waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah anak perempuan adalah di hari ketujuh setelah kelahiran bayi menurut sunnah rasul.

Siapa yang wajib membayar aqiqah?

Ulama Zahiriyah berpendapat hukum melaksanakan aqiqah adalah wajib bagi orang yang menanggung nafkah si anak, maksudnya orang tua bayi. Mereka mengambil dasar hukumnya dari hadits Rasul SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi.