Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?

Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?
Sistem Etika Tantangan Mengimplementasikan Pancasila

INFO NASIONAL - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan sistem etika menjadi tantangan dalam meimplementasikasi Pancasila. Sistem etika merupakan seperangkat nilai menyeluruh.

"Karenanya, menjadi tantangan kita hari ini menjadikan Pancasila mengintegrasikan sistem etika dan tindakan dalam Pancasila," kata Zulkifli Hasan dalam Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa di gedung Nusantara IV, Komplek MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.

Menurut dia, selama 19 tahun reformasi, bangsa Indonesia merasakan mulai memudarnya nilai-nilai luhur Keindonesiaan. Oleh sebab itu, diperlukan upaya sungguh- sungguh untuk menjadikan Pancasila sebagai implementasi dan sistem tindakan sehari-hari.  "Pancasila tidak boleh berhenti menjadi nilai filosofis. Lebih jauh dari itu, Pancasila harus menjadi perilaku sehari hari manusia Indonesia," ucapnya.

Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa banyak kemajuan diraih, tapi kemiskinan masih tinggi, kesenjangan semakin lebar, dan pengangguran masih banyak. "Apa yang terjadi ini tentu bukan kesalahan Pancasila. Masalahnya adalah ketidakmampuan dan ketidakmauan kita menjadikan Pancasila sebagai perilaku," ujarnya.

Sementara Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari menyampaikan agama merupakan  sumber etika yang penting, tapi belum dimanfaatkan secara baik. Padahal, menurutnya, banyak nilai-nilai yang bisa digali dari agama. "Agama itu tidak hanya menjaga persatuan, tapi juga menjadi penggerak, pendorong, dan energi yang besar, yang sanggup mengarahkan umat pada kesejahteraan," tuturnya. 

Selain agama, kata Aidul, Pancasila juga menjadi sumber etika. Jadi Pancasila bukan hanya pemersatu, tapi juga tempat berlindung bagi semua bangsa. "Jadi, Pancasila harus jadi ideologi terbuka penggerak pada kemajuan," ujarnya. 

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie mengapresiasi  pelaksanaan konferensi ini. Menurut dia, ini menjadi penting, apalagi jika dikaitkan dengan Ketetapan MPR NO VI tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. "Ini menunjukkan ada itikad bersama untuk membenahi persoalan etika dan menjadikan fungsi etika tidak hanya di atas kertas, tapi harus ditegakkan melalui infrastruktur resmi. Karena sesungguhnya hukum hanya bisa tegak jika etika berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari," katanya. (*)

Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?

Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?

Pada Rabu, 10 Februari 2021, Akademi Ilmu Pancasila menyelenggarakan kegiatan Kuliah Ilmu Pancasila dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bertempat di Hotel Merlynn Park, Jakarta. Tenaga Profesional Bidang Ideologi dan Strategi Lemhannas RI Brigjen TNI (Purn.) A. R. Wetik, S.IP.,M.Sc., yang mewakili Gubernur Lemhannas RI menyampaikan materi mengenai Membumikan Pancasila: Tantangan, Hambatan dan Solusi.

“Pancasila bukan hanya ideologi bagi rakyat Indonesia, tapi juga budaya, falsafah hidup, juga sebagai cita hukum atau dasar negara yang tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan berbangsa,” ungkap Wetik. Lebih lanjut Wetik menyampaikan bahwa budaya Pancasila yang digali dari bumi kita, harus disosialisasikan untuk dibumikan kembali ke bumi nusantara.

Wetik juga menyampaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen, haruslah memiliki visi yang sama sebagai bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Sebagaimana tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Visi ini dapat tercapai bila negara menjalankan fungsinya yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang disepakati bersama. Nilai-nilai yang ada pada setiap bangsa Indonesia, yang tidak lain adalah Pancasila dengan berbagai instrumennya. Wetik berharap, Pancasila dapat diajarkan kepada masyarakat secara baik sehingga menjadi perilaku sehari-hari yang membudaya, terutama pada generasi muda.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. dan Pengajar Utama Akademi Ilmu Pancasila Brigjen TNI (Purn.) Harsanto Adi.

Tantangan Bagi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika. Bagaimana sih peranan Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia ? Sebelumnya mari kita pahami terlebih dahulu maksud dari Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila sebagai sistem etika merupakan suatu hal yang dapat di realisasikan melalui perbuatan yang mencerminkan moral sesuai dengan makna Pancasila.

Pancasila sebagai sistem etika merupakan cabang filsafat yang dijabarkan pada setiap sila nya dengan tujuan untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan juga keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku masyarakat Indonesia dalam semua aspek kehidupan nya dimana pun dan kapan pun.

Penting nya Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia adalah sebagai rambu dalam mengatur kehidupan masyarakat Indonesia agar sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila Pancasia, sehingga dapat tercermin kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik sesuai dengan tujuan yang di harapkan. 

Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bermsyarakat dan bernegara seperti korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan dapat di minimalkan kejadian nya atau bahkan di hilangkan dalam aspek kehidupan ini. Hal ini merupakan permasalahan yang masih sangat sulit untuk di hilangkan di negara kita tercinta yaitu Indonesia.

Oleh karena Pancasila sebagai sistem etika yang berfungsi sebagai tuntunan dalam berpikir dan berperilaku setiap warga negara Indonesia, maka kita harus memahami tantangan etika Pancasila hingga saat ini. Pancasila sebagai sistem etika akan terus mengalami pasang surut dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

Adapun tantangan yang mungkin di hadapi oleh Pancasila sebagai sistem etika, yaitu, pertama berubahnya tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. 

Dengan adanya peristiwa tersebut, para generasi muda akan di hadapkan pada keadaan keadaan yang serba berbeda dan mengarah pada hal hal yang negative. Misalnya seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras dan kejahatan kejahatan lain nya. Hal ini juga merupakan pengaruh dari adanya arus globalisasi yang dapat merubah pola pikir masyarakat menjadi kebarat baratan.

Tantangan selanjutnya yang mungkin akan di hadapi yaitu lunturnya wibawa pemerintah. Hal ini tentu akan menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat Indonesia kepada pemerintah dan atasan atasan lain nya. Rasa tidak percaya ini akan menghambat program program yang dibuat oleh pemerintah untuk warga negara nya. 

Sehingga pemerintah perlu tegas dan meningkatkan wibawa nya agar masyarakat dapat percaya secara penuh kepada pemerintah dan menjadikan nya taat dan patuh terhadap program program yang dibuat oleh pemerintah tersebut.

Munculnya konsep ekonomi liberal dan kapitalisme. Ini merupakan salah satu tantangan yang mungkin akan di hadapi oleh Pancasila yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan dalam kehidupan masyarakat yang mampu memunculkan keresahan akibat dari meningkatnya kejahatan dan kriminalitas yang di sebabkan oleh munculnya ketimpangan ekonomi masyarakat.


Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Bagaimana bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem etika yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia?

Pancasila sebagai cara pandang hidup bangsa indonesia yang berarti bahwa pancasila menjadi pedoman dalam berperilaku dan bertindak warga negara Indonesia dalam segala aspke kehidupan. Seiring perkembangan zaman eksistensi pancasila selalu menghadapi tantangan khususnya sebagai sistem etika.  

Bentuk-bentuk tantangan pancasila sebagai sistem etika bangsa Indonesia adalah:

  • Masuknya berbagai ideologi dunia ke Indonesia yang berakibat muncul dan berkembangnya idelogi yang menyimpang dari pancasila.  
  • Masuknya dan berkembang budaya bangsa asing yang menjajah wilayah Indonesia.
  • Munculnya paham-paham radikal di masyarakat yang mengarah pada lahirnya gerakan-gerakan separatisme di masyarakat.  
  • Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi.
  • Membaurnya budaya asing dengan budaya lokal akibat era globalisasi.  
  • Lunturnya tradisi dan moral bangsa seiring mudahnya pertukaran infomasi dari berbagai negara.  
  • Maraknya praktek kolusi, korupsi dan nepotisme di kalangan elit politik pemerintahan yang menyebabkan melemahnya sendi kehidupan negara indonesia.  
  • Lahirnya paham-paham yang berkedok agama yang menyebabkan perpecahan, perselisihan, intoleransi dan menghambat proses integritas nasional.
  • Maraknya tindakan pelanggaran HAM dan kesalahpahaman penafsiran HAM yang menghambat proses demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  
  • Semakin meningkatnya kesenjangan sosial di masyarakat sebagai dampak globalisasi.  
  • Lunturnya budaya gotong royong, kerja sama, dan toleransi di masyarakat.  
  • Ketimpangan keadilan baik dalam sistem hukum maupun peradilan bagi masyarakat.  
  • Rendahnya kesadaran warga negara terhadap melaksanakan kewajiban negara seperti membayar pajak, bela negara dll.  

Penjelasan:

Pancasila memiliki kedudukan sangat penting di Indonesia yaitu sebagai dasar dan ideologi negara. Pancasila juga berkedudukan sebagai cara pandang bangsa Indonesia dalam berperilaku dan bertindak di setiap penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila memuat nilai-nilai dan norma bangsa yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri.  

Pancasila sebagai sistem etika bangsa berarti pancasila memuat segala aturan tata perilaku kehidupan bangsa Indonesia baik dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun dengan sesamanya yang bersumber dari jati diri bangsa Indonesia. Sehingga segala tata cara berprilaku, bergaul, bertutur kata, berpakaian, dan berbaur dengan sesama masyarakat diatur oleh nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila-sila pancasila. Pancasila sebagai sistem etika cendrung mengarah pada penerapan moral dan tata berperilaku khususnya pada etika kebijakan dalam pemerintahan. Hal ini didasari oleh konsep Deotologis atau mengandung kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga negara dengan penuh tanggung jawab dan konsep teologis yang bermakna bahwa pancasila mengandung tujuan dari negara Indonesia.  

Adapun nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sistem etika yaitu:

  1. Nilai ketuhanan, mengandung tata cara berperilaku dan bertindak sesuai ajaran Tuhan Yang Maha Esa.  
  2. Nilai kemanusiaan, mengandung tata cara berinteraksi antar sesama manusia agar sesuai dengan nilai kemanusiaan dan hati nurani.  
  3. Nilai persatuan, mengatur tata cara bersikap untuk bersosial dengan sesamanya agar tidak mementingkan kepentingan peribadi dan mengutamakan kepentingan bersama. Selain itu memuat nilai-nilai solidaritas, kekompakan, kebersamaa, persatuan, dan toleransi.  
  4. Nilai kerakyatan, mengatur tata cara bertindak dalam kehidupan bermasyarakat, mengutarakan keinginan dan mengemukakan pendapat.  
  5. Nilai keadilan, mengatur untuk mengutamakan kewajiban diatas penuntutan hak secara bijaksana, adil, seimbang dan penuh tanggung jawab.  

Pelajari lebih lanjut  

Detail Jawaban:  

Kelas: VII (7) SMP

Mapel: PPKN

Bab: 1.pembelajaran Perumusan dan Penertapan Pancasila Sebagai Dasar Negara  

Kode: 7.9.1

#AyoBelajar