Bagaimana cara bunglon beradaptasi dengan lingkungannya?

Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah, karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti. (Henri Bergson;Filsuf Prancis)

Sebuah kalimat motivasi yang mengisyaratkan agar selalu bergerak secara dinamis, bertindak fleksibel, mau berkembang dan berubah untuk hidup yang lebih baik.

Kita bisa ambil sebagai model percontohan dari hewan yang memang piawai dalam menyesuaikan kondisi lingkungan yaitu Bunglon. Hewan berjenis unik ini termasuk salah satu spesies reptil yang memiliki misteri tersembunyi yang menarik untuk bisa kita pelajari, terutama tentang proses kemampuannya merubah warna kulit yang memberi keberuntungan dalam hidupnya.

"Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran [di bumi] terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, untuk kaum yang meyakini.”(QS: Al Jatsiyah ayat 4)

Kemampuan Merespon 

Tak jarang bunglon diartikan sebagai makhluk hidup yang kamuflase (menyamarkan diri). Padahal secara fisiologis, bunglon adalah hewan yang mikmikri (meniru secara fisik). Lalu apa perbedaan antara kamuflase dengan mimikri ?

Kamuflase adalah aktifitas hewan yang melakukan upaya persembunyian dengan cara mencari tempat yang memiliki warna yang sama dengan warna tubuhnya sendiri agar tak terlihat, sehingga hewan lain tidak mengenali mangsanya karena tersamarkan dengan warna yang ada di lingkungan.

Sedangkan mimikri merupakan peniruan secara fisik yang dilakukan oleh bunglon dengan merubah corak warna maupun tekstur kulit melalui pantulan cahaya atau suhu, mengikuti kondisi lingkungan sekitarnya.

Sehingga dengan kata lain, upaya bunglon dalam menyesuaikan lingkungannya bukan dengan cara memanipulasi yang hanya memanfaatkan bantuan dari luar melainkan strategi alamiah yang berasal dari kemampuan dirinya sendiri.

Dalam menyikapi suatu peristiwa atau kejadian dalam kehidupan, kita dituntut mempunyai kemampuan dalam merespon keadaan, mau pakai yang lower way atau higher way ?


Bagaimana cara bunglon beradaptasi dengan lingkungannya?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 2

Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah, karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti. (Henri Bergson;Filsuf Prancis)

Sebuah kalimat motivasi yang mengisyaratkan agar selalu bergerak secara dinamis, bertindak fleksibel, mau berkembang dan berubah untuk hidup yang lebih baik.

Kita bisa ambil sebagai model percontohan dari hewan yang memang piawai dalam menyesuaikan kondisi lingkungan yaitu Bunglon. Hewan berjenis unik ini termasuk salah satu spesies reptil yang memiliki misteri tersembunyi yang menarik untuk bisa kita pelajari, terutama tentang proses kemampuannya merubah warna kulit yang memberi keberuntungan dalam hidupnya.

"Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran [di bumi] terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, untuk kaum yang meyakini.”(QS: Al Jatsiyah ayat 4)

Kemampuan Merespon 

Tak jarang bunglon diartikan sebagai makhluk hidup yang kamuflase (menyamarkan diri). Padahal secara fisiologis, bunglon adalah hewan yang mikmikri (meniru secara fisik). Lalu apa perbedaan antara kamuflase dengan mimikri ?

Kamuflase adalah aktifitas hewan yang melakukan upaya persembunyian dengan cara mencari tempat yang memiliki warna yang sama dengan warna tubuhnya sendiri agar tak terlihat, sehingga hewan lain tidak mengenali mangsanya karena tersamarkan dengan warna yang ada di lingkungan.

Sedangkan mimikri merupakan peniruan secara fisik yang dilakukan oleh bunglon dengan merubah corak warna maupun tekstur kulit melalui pantulan cahaya atau suhu, mengikuti kondisi lingkungan sekitarnya.

Sehingga dengan kata lain, upaya bunglon dalam menyesuaikan lingkungannya bukan dengan cara memanipulasi yang hanya memanfaatkan bantuan dari luar melainkan strategi alamiah yang berasal dari kemampuan dirinya sendiri.

Dalam menyikapi suatu peristiwa atau kejadian dalam kehidupan, kita dituntut mempunyai kemampuan dalam merespon keadaan, mau pakai yang lower way atau higher way ?


Bagaimana cara bunglon beradaptasi dengan lingkungannya?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 3

Bertahan hidup artinya selalu siap untuk berubah, karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi tanpa henti. (Henri Bergson;Filsuf Prancis)

Sebuah kalimat motivasi yang mengisyaratkan agar selalu bergerak secara dinamis, bertindak fleksibel, mau berkembang dan berubah untuk hidup yang lebih baik.

Kita bisa ambil sebagai model percontohan dari hewan yang memang piawai dalam menyesuaikan kondisi lingkungan yaitu Bunglon. Hewan berjenis unik ini termasuk salah satu spesies reptil yang memiliki misteri tersembunyi yang menarik untuk bisa kita pelajari, terutama tentang proses kemampuannya merubah warna kulit yang memberi keberuntungan dalam hidupnya.

"Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran [di bumi] terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, untuk kaum yang meyakini.”(QS: Al Jatsiyah ayat 4)

Kemampuan Merespon 

Tak jarang bunglon diartikan sebagai makhluk hidup yang kamuflase (menyamarkan diri). Padahal secara fisiologis, bunglon adalah hewan yang mikmikri (meniru secara fisik). Lalu apa perbedaan antara kamuflase dengan mimikri ?

Kamuflase adalah aktifitas hewan yang melakukan upaya persembunyian dengan cara mencari tempat yang memiliki warna yang sama dengan warna tubuhnya sendiri agar tak terlihat, sehingga hewan lain tidak mengenali mangsanya karena tersamarkan dengan warna yang ada di lingkungan.

Sedangkan mimikri merupakan peniruan secara fisik yang dilakukan oleh bunglon dengan merubah corak warna maupun tekstur kulit melalui pantulan cahaya atau suhu, mengikuti kondisi lingkungan sekitarnya.

Sehingga dengan kata lain, upaya bunglon dalam menyesuaikan lingkungannya bukan dengan cara memanipulasi yang hanya memanfaatkan bantuan dari luar melainkan strategi alamiah yang berasal dari kemampuan dirinya sendiri.

Dalam menyikapi suatu peristiwa atau kejadian dalam kehidupan, kita dituntut mempunyai kemampuan dalam merespon keadaan, mau pakai yang lower way atau higher way ?


Bagaimana cara bunglon beradaptasi dengan lingkungannya?

Lihat Sosbud Selengkapnya

Bagaimana cara bunglon beradaptasi dengan lingkungannya?

Pierre Bamin/unsplash

Bunglon, reptil yang bisa melakukan mimikri.

Bobo.id - Hewan melakukan beragam cara untuk beradaptasi dengan lingkungan, contohnya seperti autotomi, mimikri, hibernasi, estivasi, dan lain sebagainya. 

Beberapa perilaku hewan di atas merupakan jenis adaptasi tingkah laku hewan. 

Adaptasi tingkah laku dilakukan oleh hewan agar bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya dari pengaruh luar yang berbahaya, seperti mangsa dan cuaca. 

Kamuflase merupakan salah satu cara hewan beradaptasi yang paling dikenal banyak orang, bahkan juga menjadi inspirasi bagi manusia untuk melindungi diri dari tempat berbahaya. 

Kamuflase adalah bentuk penyamaran yang dilakukan oleh hewan dengan cara berbaur dengan lingkungan di sekitarnya. 

Kamuflase berfungsi untuk melindungi diri dari bahaya dan menyamarkan identitas hewan agar tidak mudah dikenali oleh mangsa. 

Nah, mimikri pada bunglon, termasuk ke dalam bentuk kamuflase, teman-teman. Tahukah kamu apa itu mimikri? 

Mimikri Bunglon

Mimikri adalah adaptasi yang dilakukan hewan dengan cara mengubah warna kulit seperti warna lingkungannya. 

Baca Juga: Tahan terhadap Suhu Panas di Wilayah Gurun, Inilah Cara yang Digunakan Hewan-Hewan Ini

Mimikri berfungsi untuk meniru lingkungan sekitar sehingga terhindar dari bahaya seperti hewan pemangsa.

Bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau jika ia sedang berada di antara tumbuhan hijau. 

Namun juga bisa menjadi cokelat jika berada di tanah atau tumpukan daun kering. 

Bunglon dapat menyesuaikan dirinya sesuai dengan lingkungan di sekitarnya, inilah ajaibnya kemampuan mimikri.

Mimikri sebagai Komunikasi

Berdasarkan sebuah penelitian dari Devi Stuart-Fox dan Adnan Moussalli pada tahun 2008, bunglon melakukan perubahan warna pada tubuhnya bukan hanya untuk bersembunyi. 

Namun, mimikri bunglon kadang juga bertujuan untuk terlihat menonjol. 

Ini telah dibuktikan ketika kedua peneliti tersebut mempelajari 21 spesies bunglon kerdil di Afrika Selatan.

Ternyata bunglon-bunglon yang mereka teliti ini memiliki kesamaan ketika melakukan mimikri.

Baca Juga: Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Gempa Bumi Sebelum Terjadi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mereka menunjukkan warna kontras pada beberapa bagian tubuhnya untuk terlihat berbeda dengan lingkungannya. 

Uniknya, perubahan warna pada tubuh bunglon terjadi selama waktu yang relatif cepat, menurut para peneliti. 

Russel Ligon dan Kevin McGraw dari Arizona State University menyatakan bahwa bunglon dapat menyampaikan informasi yang berbeda melalui warna tubuhnya yang berbeda. 

Mereka melakukan eksperimen dengan mempertemukan dua bunglon jantan bercadar, namun tidak disangka kedua bunglon ini berperilaku agresif. 

Perubahan fisik antara kedua bunglon ini juga terlihat dari tubuhnya yang tiba-tiba memunculkan warna yang beragam. 

Menurut penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa perubahan warna tubuh yang drastis dan unik ini sebagai cara bunglon menunjukkan perasaan bersaing. 

Kesimpulan dari para peneliti ini adalah, jika ada dua bunglon jantan bercadar bertemu dan tiba-tiba mengubah warna tubuhnya, perhatikan kecerahan warnanya. 

Jika salah satu bunglon mengubah warna tubuh dan kepalanya lebih cerah, maka ia siap bertarung. 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News