Bagaimana cara membangun dan menciptakan citra positif perusahaan

Bagaimana cara membangun dan menciptakan citra positif perusahaan

Citra merek yang kuat merupakan representasi dari keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan memilikinya, uang akan terus mengalir ke perusahaan. Beberapa alasan mengapa saya mengatakan ini.

Citra mewakili kesan suatu merek. Kesan positif akan berdampak pada loyalitas pelanggan dan mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk perusahaan dalam jangka panjang.

Pelanggan setia dan terus membeli karena memiliki keterikatan yang kuat dengan merek. Mereka akan membeli produk dari merek yang sama dan enggan beralih ke merek lain. Pelanggan juga kurang sensitif terhadap perubahan harga dan akan cenderung membeli lagi di masa mendatang.

Loyalitas juga tercermin dalam kesediaan mereka untuk merekomendasikan merek tersebut kepada anggota keluarga atau teman mereka. Ini memudahkan bisnis dan mengurangi biaya promosi untuk menarik pelanggan baru. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan citra merek yang kuat untuk mengembangkan lini produk baru. Karena keterikatan mereka, pelanggan juga harus menyukai produk baru.

Akhirnya, citra merek yang kuat menciptakan hambatan untuk masuk. Loyalitas yang tinggi meningkatkan biaya peralihan. Hal ini mempersulit pendatang baru untuk menarik pelanggan potensial.

Jadi bagaimana Anda mengembangkan citra merek yang kuat?

Nah, saya akan mengambil lima pertimbangan dalam membangun citra merek yang kuat.

  • kepribadian merek
  • Identitas merek, termasuk nama merek
  • Proposisi nilai yang unik
  • Kampanye iklan dan aktivitas promosi lainnya
  • Bisnis yang etis

Kepribadian merek

Perusahaan menciptakan brand personality, yaitu kesan apa yang ingin mereka sampaikan kepada pelanggan melalui merek tersebut. Kepribadian dapat mengambil dimensi seperti inovasi, kebahagiaan, dan ketulusan. Dengan kata lain, perusahaan menyerap aspek psikologi manusia ke dalam sebuah merek.

Sebuah perusahaan berhasil ketika kepribadian merek cocok dengan kepribadian pelanggan sasaran. Kompatibilitas menghasilkan kasih sayang yang kuat di antara keduanya. Kasih sayang menghasilkan loyalitas dan preferensi untuk membeli.

Identitas merek

Perusahaan menciptakan identitas merek untuk menggambarkan kepribadian merek. Identitas adalah elemen yang terlihat seperti logo, warna, dan tipografi. Perusahaan dapat memilih merah untuk logo Anda, untuk mewakili gairah atau biru untuk mewakili kepercayaan.

Selain itu, perusahaan juga mengembangkan nama merek yang mudah diingat oleh konsumen. Itu memudahkan konsumen untuk mengaitkan merek dengan apa yang mereka tawarkan.

Salah satu dimensi yang mungkin adalah pengucapan merek. Perusahaan perlu membuat nama merek yang sederhana, jelas, dan mudah dieja. Hal ini memudahkan konsumen untuk mengingat dan mengaitkan informasi tentang suatu merek dengan kepribadian merek, kualitas produk, kinerja produk, dan citra perusahaan. Ambil dua contoh pengucapan dua merek berikut:

  • ap. ple ke Apple
  • am · a · zon untuk Amazon

Menurut Anda, apakah keduanya mudah dieja atau tidak?

Proposisi nilai yang unik

Perusahaan mengembangkan proposisi penjualan yang unik (juga disebut titik penjualan unik) untuk membedakan penawaran mereka dari pesaing. Ini mencakup dimensi seperti fitur, kualitas, fungsionalitas, desain, penampilan, atau harga jual. Proposisi nilai yang unik membantu membangun citra merek yang kuat. Ini menentukan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya menentukan kesan merek dan produk.

Jika konsumen menyukainya, itu membuat kesan positif. Merek yang mudah diingat ditambah kesan positif menciptakan ruang memori di benak konsumen, meningkatkan peluang untuk pembelian berulang, dan untuk merekomendasikan penawaran kepada orang lain.

Jika sudah dibangun, perusahaan juga perlu mempertahankan value proposition agar tetap kompetitif. Selera konsumen dan persaingan pasar yang dinamis, membuat value proposition harus terus beradaptasi. Bagaimanapun, membangun citra mereka adalah usaha berorientasi jangka panjang. Proposisi nilai mungkin tetap unik, tetapi pesaing mungkin berhasil mengembangkan yang lebih baik. Atau sudah tidak relevan lagi dengan selera konsumen yang berubah.

Kampanye iklan

Perusahaan dapat memperkuat kesan merek mereka melalui kampanye iklan atau bauran promosi lainnya. Periklanan menciptakan persepsi yang kuat dan menginformasikan konsumen tentang kemampuan fungsional merek. Periklanan juga menjangkau pelanggan potensial yang lebih luas dan memperkuat dari mulut ke mulut.

Selain periklanan, perusahaan dapat memperkuat citra merek mereka melalui pengemasan, publisitas, atau aktivitas promosi lainnya.

Poin penting dalam bagian ini adalah konsistensi dan biaya. Pesan kampanye iklan harus selaras dengan citra merek dan saluran promosi lainnya. Juga, perusahaan perlu mempertimbangkan biaya ketika memilih saluran promosi yang tepat.

Misalnya, sebuah perusahaan mempromosikan diskon besar-besaran untuk produk mereka. Bahkan, produk adalah merek premium karena perusahaan menerapkan strategi diferensiasi. Tentu saja, upaya tersebut akan merusak merek dalam jangka panjang karena tidak sesuai dengan citra merek.

Etika bisnis

Terakhir, perusahaan juga harus mengadopsi prinsip-prinsip etika dalam berbisnis. Etika memperkuat citra perusahaan dan penawarannya. Hal ini juga semakin penting akhir-akhir ini karena konsumen menjadi lebih sadar akan etika.

Misalnya, perusahaan menggunakan kemasan yang tidak hanya eye-catching tetapi juga ramah lingkungan. Perusahaan mengedepankan nilai-nilai sosial lingkungan dalam menjalankan aktivitas bisnis dan mengembangkan produk. Selain pengemasan, perusahaan juga dapat mengadopsi beberapa alternatif untuk beroperasi secara etis dan ramah lingkungan, seperti menggunakan energi terbarukan, mengurangi konsumsi energi, dan mendaur ulang.

Bagaimana cara membangun dan menciptakan citra positif perusahaan
Strategi public relations | Foto: Unsplash/Kaleidico

Highlight.ID – Pada dasarnya, setiap perusahaan/organisasi memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai kesuksesan dalam bidang usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal yang harus dilakukan. Di antaranya adalah produksi, keuangan, SDM (sumber daya manusia), pemasaran, dan lain sebagainya.

Sebagai salah satu kegiatan yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi, kegiatan pemasaran (marketing) memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Mengingat telah banyak pesaing usaha saat ini, kamu perlu memahami lebih dalam bagaimana cara memasarkan suatu produk dengan benar.


Kami yakin kamu sudah mengetahui bagaimana cara memasarkan produk. Namun, kamu juga perlu mengevaluasi kembali sistem pemasaran. Apakah dengan sistem pemasaran yang dilakukan saat ini telah memberikan profit yang konsisten bagi usaha kamu? Jika belum, kamu wajib memahami strategi-strategi pemasaran yang benar dan tepat sasaran. Pasalnya, di era pemasaran modern saat ini, perusahaan dituntut dapat melakukan strategi pemasaran yang lebih terfokus pada komunikasi, tetapi tidak menghilangkan unsur lainnya.

Konsep pemasaran berbasis komunikasi ini dikenal dengan konsep IMC (Integrated Marketing Communications) atau Komunikasi Pemasaran Terpadu yaitu suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Menurut Terence A, Shimp (2000:15), IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan.

Baca Juga:
Panduan dan Contoh Menulis Press Release Agar Dimuat di Media Massa

Sarana Komunikasi Pemasaran

Merujuk pada bauran pemasaran, terdapat 5 alat pemasaran yang menopang kesuksesan kegiatan pemasaran. Kelima alat pemasaran tersebut harus dijalankan dengan optimal sehingga kegiatan pemasaran mencapai sasaran yang kemudian dapat menggerakkan usaha yang kamu miliki kearah tujuan yang ingin dicapai. Kelima alat pemasaran tersebut sebagai berikut.

1. Iklan (Advertising)

Iklan (advertising) merupakan alat pemasaran yang paling sering digunakan. Iklan dapat berbentuk presentasi baik nonpersonal maupun promosi ide. Untuk menjalankan iklan atau mengiklankan produk/jasa yang dimiliki, kamu dapat mengubungi pihak sponsor dan melakukan negosiasi mengenai biaya penerbitan iklan produk. Iklan dapat diterbitkan melalui media massa seperti televisi, surat kabar, dan media promosi seperti billboard, spanduk, poster, media sosial, website, dan lain sebagainya.

2. Publisitas (Publicity)

Secara umum, publisitas hampir sama dengan iklan. Publisitas dapat berupa periklanan melalui media massa. Namun, beda antara iklan dengan publisitas terdapat pada segi biaya. Jika kamu melakukan advertising, kamu akan mengeluarkan sejumlah biaya tertentu. Namun jika kamu menggunakan publisitas, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun.

3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Personal selling (penjualan perorangan) merupakan proses penjualan yang dilakukan oleh individu secara langsung. Seorang personal seller akan memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan, melakukan penawaran, negosiasi, dan persuasi kepada calon pelanggan potensial agar mereka membeli produk tersebut.

Baca Juga:
Fungsi dan Tujuan Hubungan Media Demi Membangun Citra Perusahaan

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan gabungan dari advertising dan personal selling yaitu seseorang melakukan penjualan secara langsung dan sekaligus melakukan kegiatan promosi melalui media seperti brosur, spanduk, dan lain sebagainya untuk menciptakan pembelian terhadap suatu produk dalam waktu yang singkat.

5. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Public relations atau dikenal juga dengan Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan alat pemasaran yang dapat mengevaluasi sikap konsumen/publik lalu mengidentifikasi seluruh kebijakan dan prosedur yang dilakukan pihak internal untuk menganalisa minat publik.

Apa itu Public Relations?

Di era globalisasi ini, komunikasi telah menjadi jantung dari kegiatan pemasaran. Hal ini dikenal dengan knowledge-based society. Sebagai salah satu dari alat pemasaran, public relations (PR) memiliki peranan yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam satu kesatuan bauran pemasaran, kamu tidak bisa memisahkan public relations atau salah satu dari kelima bauran pemasaran. Karena kelima bauran pemasaran tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh.

Lalu apa arti dari public relations itu? Seorang praktisi public relations bertugas mewakili suatu perusahaan/organisasi untuk menciptakan komunikasi positif antara perusahaan/organisasi dengan publik. Jadi seorang praktisi public relations harus mampu menciptakan citra yang baik atas perusahaan di mata publik.

Baca Juga:
Penting Bagi Perusahaan, Pahami Peran dan Manfaat Public Relations

Bagaimana cara membangun dan menciptakan citra positif perusahaan
Strategi public relations | Foto: Unsplash/CoWomen

Ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi seorang public relations officer. Untuk menciptakan citra positif di masyarakat, seorang PR officer harus dapat menganalisa keadaan lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan lalu menentukan strategi komunikasi apa yang paling efektif dan efisien.

Strategi/Taktik Public Relations yang Jitu dan Efektif

Membangun citra melalui public relations dapat dikatakan susah-susah gampang. Kenapa demikian? Karena kamu akan berurusan dengan manusia yang memiliki karakternya masing-masing. Perbedaan antara karakter inilah yang menyulitkan proses dalam membangun public relations yang efisien. Oleh karena itu, kamu memerlukan sebuah strategi jitu dalam menerapkan program public relations yang efisien dan tentunya dapat menghemat waktu dan biaya. Berikut 8 strategi jitu dalam membangun public relationship yang efisien:

1. Gunakan email untuk komunikasi

Email merupakan media pengiriman pesan yang gratis, mudah, dan banyak digunakan oleh masyarakat luas. Kamu bisa menggunakan email untuk memberitahu publik mengenai produk/jasa yang dimiliki. Melalui email, kamu juga dapat memberikan informasi lainnya baik pengenalan produk baru, penjelasan mengenai isu-isu yang beredar, kegiatan (event) yang akan datang, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, kamu harus hati-hati. Jangan sampai email yang dikirim dianggap spam oleh sistem. Caranya cukup mudah, kamu dapat menggunakan email newseltter yang dapat dikirimkan setiap satu bulan sekali atau satu minggu sekali. Kamu juga dapat menggunakan pengiriman email tertarget berdasarkan segmen-segmen tertentu.

2. Kelola media sosial

Tak bisa dipungkiri, sebagian besar waktu setiap orang dihabiskan untuk mengakses media sosial. Kamu bisa memanfaatkan keadaan ini. Pasalnya, media sosial kini dapat menjadi suatu alat penghubung antara khalayak dengan pebisnis. Melalui media sosial, konsumen dapat memberikan umpan balik secara langsung dan sifatnya real time (tak terbatas waktu).

Baca Juga:
Kenali Jenis-jenis Media Sosial untuk Meningkatkan Personal Branding-mu

Kamu dapat menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, YouTube, LinkedIn, ataupun Pinterest untuk membangun komunikasi dengan publik. Akan tetapi, kamu harus bisa membalas pertanyaan audiens dengan cepat dan tepat. Jangan biarkan mereka menunggu lebih lama. Bila hal tersebut terjadi, maka mereka akan menganggap kamu tidak profesional.

3. Bangun sebuah blog

Blog dapat mengantarkan kamu kepada calon investor atau calon pelanggan. Jika bisnis kamu sudah memiliki website, kamu dapat mengkolaborasikannya dengan blog. Kenapa blog memiliki potensi yang kuat dalam membangun public relations? Pasalnya, blog merupakan media hemat biaya yang dapat diakses siapapun di samping media sosial. Dari sisi pelanggan, mendapatkan informasi dari blog menguntungkan mereka secara pribadi dan agensi.

Mungkin terdengar sepele, tapi ini sangat penting dalam membangun public relations. Ketika blog yang kamu miliki telah dikenal banyak orang dan memiliki traffic pengunjung yang banyak setiap harinya, maka besar kemungkinan produk kamu mudah ditemui pada halaman pertama di setiap search engine. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan sharing artikel pada blog kamu melalui media sosial. Jadi dalam satu langkah, kamu bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus.

4. Menjaga hubungan dengan media

Penyampaian informasi dapat dilakukan menggunakan media cetak, televisi, radio, dan lain sebagainya. Untuk membangun citra perusahaan yang baik, kamu juga harus menjaga hubungan dengan media. Kenapa demikian? Media merupakan tempat penyampaian informasi yang paling populer dan dikenal banyak orang.

Baca Juga:
10+ Keterampilan yang Harus Dikuasai untuk Jadi Staff PR yang Andal

Segala informasi mengenai bisnis kamu dapat tampil melalui media. Jika kamu ingin mempromosikan suatu produk baru melalui advertisement pada televisi, tentu kamu akan bekerjasama dengan pihak stasiun televisi. Jadi, agar tercipta hubungan yang baik antara kamu dengan pihak media, kamu bisa memberikan pelayanan kepada media, meningkatkan reputasi bisnis kamu agar dapat dipercaya media, memasok naskah informasi yang baik, bekerja sama serta menyediakan bahan informasi, dan menyediakan fasilitas.

5. Lakukan riset dan evaluasi

Melalui riset, kamu bisa mendapatkan fakta, opini, sikap, dan reaksi publik yang terjadi di lapangan terhadap kebijakan bisnis kamu. Setelah melakukan riset, kamu bisa mengevaluasi/memberikan penilaian atas hasil riset yang kamu dapatkan sebagai tolak ukur dalam menetapkan kebijakan berikutnya. Yang paling penting untuk kamu ketahui, dalam melakukan riset dan evaluasi, kamu harus dapat melihat, mendengar, dan merasakan segala yang terjadi di lapangan atas bisnis kamu.

6. Susun rencana dan ambil keputusan

Untuk menciptakan citra yang baik, kamu harus menyusun rencana strategis. Setelah kamu melakukan riset dan evaluasi, kamu dapat menyusun rencana lalu mengambil keputusan. Di sini kamu harus mempertimbangkan hasil riset yang berkaitan dengan kebijakan bisnis kamu.

Contohnya, andaikan saat ini citra bisnis kamu menurun di mata masyarakat karena isu yang tidak benar tersebar di media, kamu harus menyusun rencana untuk memulihkan citra bisnis dan memberikan klarifikasi mengenai isu tersebut kepada publik.

Baca Juga:
Kiat Sukses Membangun Personal Branding Agar Kamu Makin Diperhitungkan

7. Kelola corporate social responsibility

Saat ini, perusahaan/organisasi dituntut untuk memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Program tersebut bertujuan untuk kelangsungan lingkungan di sekitar perusahaan berada.

Sederhananya begini, jika bisnis kamu beroperasi pada suatu wilayah, kamu dituntut memiliki program pemeliharaan sosial dan tempat sekitar wilayah operasional yang dapat bermaanfaat bagi masyarakat sekitar. Sehingga melalui program CSR, kamu dapat membangun ikatan emosional masyarakat dengan bisnis kamu.

8. Bangun loyalitas merek

Dalam suatu bisnis, penting untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal wajib untuk kamu pertahankan. Kenapa demikian? Pelanggan yang loyal terhadap suatu merek akan terus membeli produk tersebut secara berkelanjutan meskipun banyak produk serumpun lainnya yang beredar di pasaran. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen inilah yang disebut dengan loyalitas merek. Dengan kata lain, kamu sudah memiliki pelanggan tetap.

Jika kamu memiliki banyak pelanggan yang loyal, maka perkembangan bisnis kamu dapat terus meningkat. Di samping itu, kamu juga perlu mempertahankan loyalitas merek tersebut dengan cara melakukan research dan pengambilan keputusan. Contohnya seperti memberikan inovasi terbaru pada produk lama kamu yang sesuai dengan keinginan konsumen serta perkembangan teknologi.

Jika kamu berhasil menerapkan kedelapan strategi membangun image perusahaan/organisasi melalui public relations di atas, perkembangan bisnis yang signifikan akan kamu dapatkan. Inti dari menjalankan public relations adalah menarik pelanggan yang potensial dan percaya dengan bisnis kamu serta membangun citra positif pada bisnis kamu di mata masyarakat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. (ro/ma)