Bagaimana cara mengatasi batuk pada malam hari?

Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil di tubuh Anda (kapiler) mengeluarkan cairan. Cairan menumpuk di jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan pembengkakan.

Penyebab edema atau pembengkakan adalah:

1. Retensi air

Pembengkakan akibat retensi air biasanya disebabkan oleh cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil ke jaringan tubuh. Tidak diketahui kenapa kebocoran ini terjadi.

2. Berdiri atau duduk terlalu lama

Edema biasanya lebih terasa setelah berdiri lama, karena ada tekanan lebih di pembuluh darah kaki dibanding jika Anda berbaring. Bepergian jarak jauh atau duduk selama waktu yang lama (misalnya di bis, di pesawat) juga bisa memicu pembengkakan.

3. Jumlah garam di dalam tubuh

Penyebab tubuh Anda menyimpan air berlebih juga adalah jumlah garam (sodium/natrium) di tubuh. Saat tubuh menyimpan banyak garam, ia juga akan menyimpan lebih banyak cairan sehingga terkadang menyebabkan pembengkakan.

4. Makan berlebihan

Penyebab lain dari pembengkakan namun sulit didiagnosis adalah perilaku makan binge eating (makan berlebihan) yang diselang-seling dengan diet ketat. Ini bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak air.

5. Idiopatik

Idiopatik adalah istilah yang berarti penyebab tidak diketahui. Orang dengan edema idiopatik dinyatakan sehat dan tidak memiliki penyakit ginjal atau jantung untuk menjelaskan alasan edema yang mereka idap.

6. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan edema, seperti:

Edema karena obat-obatan adalah kondisi yang biasanya tergolong ringan.

Faktor pemicu

Siapa yang berisiko mengalami edema idiopatik?

Edema lebih sering terjadi pada penderita diabetes, orang yang kegemukan, dan orang yang memiliki masalah emosional (termasuk depresi).

Ditemukan pula hubungan antara edema dengan perilaku tak sehat untuk menurunkan berat badan, seperti penggunaan diuretik, obat pencahar, atau merangsang diri untuk memuntahkan makanan (bulimia).

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana dokter melakukan diagnosis edema?

Untuk mengerti apa yang menjadi penyebab edema, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya soal riwayat kesehatan Anda.

Dalam beberapa kasus, sinar-X, pemeriksaan ultrasonografi, pencitraan resonansi magnetik, tes darah atau analisis urin mungkin diperlukan.

Bagaimana mengobati edema?

Edema ringan biasanya hilang dengan sendirinya, terutama jika Anda melakukan usaha dengan menaikkan anggota tubuh yang terkena edema menjadi setara dada Anda.

Edema yang lebih parah adalah kondisi yang dapat diobati dengan obat-obatan yang membantu Anda mengeluarkan cairan berlebih dalam bentuk urin (diuretik). Salam satu diuretik yang paling umum adalah furosemide (Lasix).

Jika edema terjadi akibat penggunaan obat, dokter Anda dapat menyesuaikan resep Anda atau memberikan obat alternatif yang tidak menyebabkan edema.

Pengobatan di rumah

Bagaimana cara mencegah edema dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan?

Beberapa cara berikut ini bisa mencegah edema dan mengurangi pembengkakan yang sudah terjadi di tubuh Anda:

1. Hindari berdiri terlalu lama

Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda berdiri dalam waktu lama, gunakan support stocking, stocking khusus untuk mencegah dan mengatasi pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki. Stocking jenis ini bisa didapatkan di dokter

2. Hindari berat badan berlebih

Kebanyakan orang yang mengalami edema memiliki berat badan berlebih. Mengurangi berat badan bisa mengatasi kondisi edema Anda. Namun, pastikan berat badan Anda turun secara bertahap, dan bukan secara drastis.

3. Batasi konsumsi garam

Edema biasanya akan membaik dengan cepat jika Anda menghindari atau mengurangi asupan garam. Batasi jumlah garam yang Anda tambahkan ke dalam masakan, dan hindari fast food dan makanan yang diproses karena biasanya mengandung banyak garam.

4. Perbanyak makanan sumber kalium

Mengonsumsi makanan tinggi kalium bisa mengurangi kadar garam di dalam tubuh, sehingga mengurangi pembengkakan. Buah-buahan biasanya adalah sumber kalium terbaik, terutama pisang dan tomat. Tapi, hindari mengonsumsi suplemen kalium.

5. Diuretik (pil air)

Diuretik sering kali diresepkan dokter untuk mengatasi pembengkakan akibat sejumlah kondisi medis. Namun, untuk edema idiopatik, diuretik malah bisa membuat pembengkakan makin parah karena keseimbangan air dan garam di tubuh menjadi semakin terganggu.

Meski efektif bagi beberapa orang, tak semua orang bisa merasakan manfaatnya. Diskusikan dengan dokter apakah obat diuretik tepat untuk mengatasi kondisi edema Anda.

Beberapa hal bsia membuat seseorang lebih berisiko mengalami kondisi ini. Faktor-faktor risiko tersebut bisa berasal dari lingkungan, genetik, dan kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari.

1. Polusi

Udara mengandung iritan yang dapat menyebabkan tenggorokan kering dan terasa tidak nyaman. Tinggal atau beraktivitas dalam lingkungan berpolusi dapat memperburuk kondisi ini.

2. Alergi

Orang-orang yang memiliki alergi saluran pernapasan lebih berisiko mengalami kondisi ini. Alergi sendiri disebabkan oleh paparan berbagai iritan atau alergen yang menyebabkan sistem imun bereaksi berlebihan sehingga menimbulkan sejumlah reaksi alergi, termasuk batuk.

3. Merokok

Perokok aktif dan pasif berisiko tinggi untuk terjangkit batuk kronis. Hal ini disebabkan oleh asap rokok yang dihirup secara langsung baik oleh perokok itu sendiri maupun orang yang berada di lingkungan yang dipenuhi asap rokok.

Diagnosis & Pengobatan

Bagaimana mendiagnosis penyakit penyebab kondisi ini?

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan seperti: berapa lama Anda telah mengalami kondisi ini, adakah tanda-tanda dan gejala terkait, dan kondisi apa yang memperburuk atau meringankan gejala yang dialami.

Kadang, dokter akan melakukan beberapa tes lanjutan sebelum menentukan diagnosis, seperti tes dahak, tes darah, ataupun pemeriksaan rontgen dada.

Penting untuk Anda tetap aktif dan menjaga kesehatan Anda dengan memberikan informasi yang akurat dan mendiskusikan dengan dokter mengenai kondisi Anda.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati batuk?

Bila kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus ringan, seperti flu, umumnya Anda akan pulih dalam waktu kurang dari seminggu. Beberapa cara menyembuhkan batuk, seperti banyak beristirahat dan menambah konsumsi cairan dan vitamin, akan membuat kondisi Anda membaik kurang dari seminggu.

Sementara, Anda juga bisa mengatasinya dengan minum obat batuk nonresep atau over-the-counter (OTC). Obat-obatan ini dapat diperoleh di apotek atau supermarket dengan mudah.

Obat OTC bekerja untuk meringankan batuk, mengencerkan dahak, dan melegakan saluran pernapasan. Masing-masing obat biasanya juga bekerja mengatasi jenis batuk tertentu. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah:

Obat batuk kering:

  • Supresan atau antitusif seperti dekstrometorpan
  • Antihistamin, seperti chlorphenamine, hydroxyzine, promethazine, loratadin, cetirizine, dan levocetirizine

Obat batuk berdahak:

  • Dekongestan
  • Ekspektoran, seperti guaifenesin
  • Mukolitik, seperti bromheksin, ambroksol, asetilsisitein

Obat lainnya:

  • Obat kombinasi dengan pereda nyeri
  • Obat usap, seperti balsam yang mengandung kayu putih, kampor, dan mentol

Untuk anak-anak, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat nonresep. Pasalnya, kandungan aktif pada obat nonresep dapat memberi efek samping yang berbahaya bagi anak-anak.

Selain mengonsumsi obat yang diberikan dokter, pengobatan juga dapat ditempuh dengan cara yang lebih alami. Banyak obat batuk dari bahan alami yang cukup efektif, seperti campuran madu, teh, dan lemon yang dikonsumsi secara rutin selama gejala berlangsung.

Menurut National Health Service (NHS) madu dan lemon lebih efektif menyembuhkan gejala ini dibandingkan obat-obatan generik karena madu dapat melindungi lapisan kerongkongan sehingga tidak mudah mengalami iritasi.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat mengatasi kondisi ini?

Berikut adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit yang memicu batuk:

  • Istirahat yang cukup untuk memperbaiki sistem ketahanan tubuh sehingga tahan terhadap virus.
  • Banyak minum dan asupan cairan agar tidak dehidrasi.
  • Hindari makanan yang dilarang saat batuk agar gejala tidak bertambah parah.
  • Hindari merokok.
  • Hindari tempat kotor dan lembap. Jika terpaksa beraktivitas di tempat yang penuh polusi gunakanlah masker untuk melindungi sistem pernafasan.
  • Jaga kebersihan lingkungan tinggal untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Rajin mencuci tangan dan membersihkan diri. Menjaga tubuh tetap higienis dapat menangkal virus dan bakteri penyebab batuk.
  • Hindarilah kontak dengan penderita secara langsung maupun tidak langsung. Gunakanlah peralatan yang berbeda dengan penderita.

Bila ada pertanyaan lebih jauh, konsultasikan langsung dengan dokter untuk memperoleh solusi terbaik masalah kesehatan Anda.