Bagaimana cara penyelamatan diri dari kebakaran di laboratorium

Bagaimana cara penyelamatan diri dari kebakaran di laboratorium

Mempersiapkan diri saat ada kebakaran di kantor Anda sangatlah penting, atau bahkan jika berada di tempat umum seperti mal atau bioskop. Ada tindakan pencegahan khusus yang dapat Anda lakukan dan tips yang dapat Anda ikuti untuk membantu Anda bertahan hidup dari asap dan menjauh dari api sejauh mungkin.

Dalam artikel ini, kami akan memberi Anda beberapa petunjuk praktis tentang apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat seperti itu.

  1. Mengetahui Letak Pintu Keluar Darurat

Di mana pun Anda berada, selalu tanyakan tentang lokasi pintu keluar untuk menyelamatkan diri dari kebakaran, jika tidak ditandai, mintalah agar hal ini dilakukan. Pastikan Anda tahu di mana Anda bisa melarikan diri jika terjadi keadaan darurat.

  1. Hubungi Pemadam Kebakaran

Segera setelah Anda memastikan bahwa memang ada kebakaran, hubungi pemadam kebakaran. Beri mereka alamatnya dan pastikan Anda tahu ke mana harus pergi. Semakin cepat Anda menelepon mereka, semakin cepat mereka akan datang.

Pergilah ke pintu keluar. Jika tidak ada asap yang terlihat, berjalanlah. Jika gedung dipenuhi asap, merangkak ke pintu keluar terdekat. Kuncinya adalah menghindari menghirup terlalu banyak asap.

Kemungkinan besar lift/elevator tidak berfungsi jika terjadi kebakaran serius. Hindari pergi ke lift terdekat dan tetaplah turun lewat tangga dengan hati-hati.

  1. Jangan Memecahkan Jendela

Memecahkan jendela bukanlah cara terbaik. Udara dapat memberi makan api dan asap, sehingga api yang terkena udara akan semakin membesar dan dapat memperburuk keadaan.

Yang terpenting, Anda harus tetap tenang. Jika Anda mulai panik, Anda mungkin melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan tragedi. Tetap tenang dan tenang, dan fokuslah untuk mencapai pintu keluar terdekat.

6 cara di atas dapat Anda lakukan ketika terjebak dalam situasi darurat kebakaran. Selain mengetahui cara menyelamatkan diri, ada baiknya kantor Anda maupun semua tempat umum dilengkapi dengan alat pemadam api seperti fire extinguisher, fire hydrant, fire alarm, serta perlengkapan pencegahan dan penanganan kebakaran lainnya.

Masih bingung tentang layanan fire protection yang tepat untuk Anda? Jangan khawatir! Diskusikan dengan Vincifire yang telah memiliki klien di berbagai kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik, dan kota-kota lainnya. Hubungi kami melalui telepon ke (031) 8794691 atau email ke

12. Ibu memasak daging dan menutup panci tempat memasak daging dengan sangat rapat agar daging lebih cepat lunak. Peristiwa yang terjadi adalah.... te … kanan pada panci akan membesar karena suhu naik, volumenya tetap, tekanan tinggi menyebabkan daging membesar. b. tekanan dalam panci akan membesar karena suhu naik, volumenya tetap, tekanan tinggi menyebabkan daging lunak.​

Sebanyak 20 gram NaOH dilarutkan dalam 4 liter air. Diketahui Mr NaOH adalah 40. Berapakah molaritas larutan NaOh tersebut?​

Tuliskan 5 senyawa kimia dan rumus kimianya serta massa masing-masing rumus kimianya....nt : :D​

Sebanyak 5 gram sampel (D = 5) dilarutkan dalam 100 mL pelarut polar, kemudian diekstraksimenggunakan kloroform sebanyak 50 mL. Ekstraksi dilakukan se … cara bertahap dengan masingmasingkloroform 10 mL. Hitunglah massa solut dalam fasa polar dan non-polar setelah 2 kaliekstraksi! Hitung pula total sampel yang dapat diekstrak dalam 3 kali ekstraksi!​

8. Perhatikan gambar dibawah inil kelereng tabung reaksi berisi air mendidih setengah tabung api yang menyala a. Kelereng meluncur di atas tabung reak … si b. Kelereng bergerak-gerak di atas tabung reaksi c. Kelereng menggelinding dari tabung reaksi d. Kelereng memecahkan tabung rekasi jadi dua e. Kelereng diam di atas tabung rekasi​

perhatikan bahan-bahan berikut ini!1) minuman kopi2) air tepung terigu3) minuman teh manis4) minuman siropkelompokkan bahan-bahan tersebut berdasarkan … zat penyusunnya serta tuliskan zat-zat penyusunnya.....tolong dong Kaka bantu yah ​

air yang ditambahkan dengan perwarna makanan terrgolong campuran homogen karena....a.zat-zat penyusunya tercampur tidak sempurnab.memiliki komposisi t … etap dan sifat yang khasc.zat-zat penyusunya tidak dapat dibedakand zat-zat penyusunya dapat dibedakan​

. Apa nama senyawa hidrokarbon berikut ini. CH3 |CH3—CH—CH—CH2—CH3 | CH3​

Berdasarkan karakteristiknya alkohol dikelompokkan menjadi

Pada goni pupuk yang mengandung urea tertulis, netto: 50 kg mengandung Urea 48%, maka massa urea murni dalam kemasan tersebut adalah...​

30

b. Kecelakaan yang Sering Terjadi di Laboratorium

1 Luka bakar 2 Luka karena benda tajam dan benda tumpul 3 Cedera pada mata, seperti: - kelilipan benda kecil masuk mata - luka di mata - luka kelopak mata - tersiram bahan kimia 4 Keracunan

c. Perlengkapan Keselamatan Kerja

Perlengkapan keselamatan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: 1. Perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri dan alat-alat laboratorium dalam kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa. 2. Perlengkapan yang digunakan sehari-hari sebagai perlindungan untuk mengantisipasi bahan-bahan yang diketahui berbahaya. Dalam bekerja juga perlu menggunakan perlengkapan keselamatan pribadi sebagai perlindungan untuk mencegah luka jika terjadi kecelakaan. Beberapa perlengkapan pribadi yang biasa digunakan adalah: 1. Jas laboratorium, untuk mencegah kotornya pakaian. 2. Pelindung lengan, tangan, dan jari untuk perlindungan dari panas, bahan kimia, dan bahaya lain. 3. Pelindung mata digunakan untuk mencegah mata dari percikan bahan kimia. 4. Respirator dan lemari uap. 5. Sepatu pengaman, untuk menghindari luka dari pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat. 6. Layar pelindung digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari bahan kimia dan alat-alat hampa udara.

6. Tindakan Penanganan Kebakaran di Laboratorium

Gambar 2.8. Pemadaman Kebakaran Di laboratorium sangat mungkin terjadi kebakaran. Kebakaran dilaboratorium dapat disebabkan oleh arus pendek, pemanasan zat yang mudah terbakar atau kertas yang 31 berserakan di atas meja pada saat ada api. Untuk menghindari hal tersebut lakukan hal berikut. a. Hindari penggunaan kabel yang bertumpuk pada satu stop kontak b. Gunakan penangas bila hendak memanaskan zat kimia yang mudah terbakar c. Bila hendak bekerja dengan menggunakan pembakaran api jauhkan alatbahan yang mudah terbakar misal kertas, alkohol dan bagi peserta didikperempuan yang berambut panjang, rambut harus diikat. d. Gunakan alat pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran. Ditinjau dari aspek kimia, api merupakan proses oksidasi gas yang berlangsung “hebat” sambil melepaskan energi yang cukup besar sehingga gas yang bereaksi tersebut memancarkan cahaya. Api atau kebakaran dapat terjadi jika tiga faktor berada secara bersamaan pada suatu saat. Ketiga faktor tersebut adalah: a. Bahan bakar, yaitu bahan yang dapat bereaksi hebat dengan oksigen, yang menimbulkan gejala berupa api. Bahan bakar dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. b. Oksigen, biasanya dari udara  15 bagian udara adalah oksigen tetapi dapat juga berasal dari bahan kimia yang bereaksi sambil menghasilkan oksigen. Oksigen inilah yang nantinya bersenyawa bereaksi dengan bahan bakar, jika suhu mencapai tinggi tertentu. Tanpa oksigen, kebakaran tidak dapat terjadi. c. Kalor yang cukup mengakibatkan suhu naik mencapai suhu tertentu yang disebut suhu penyulutan ignition temperature . Di bawah suhu ini reaksi oksidasi disertai cahaya tidak dapat terjadi. Sekali reaksi terjadi, energi kalor yang ditimbulkan oleh reaksi, biasanya sudah mencukupi untuk mempertahankan reaksi, yang berarti mempertahankan kebakaran, sampai bahan bakar atau oksigen habis. Ketiga faktor tersebut di atas disebut sebagai “Segitiga api”. Berdasarkan konsep segitiga api, maka untuk memadamkan api adalah menghilangkan salah satu atau lebih dari satu dari ketiga faktor yang memungkinkan api itu ada, yaitu: a. Menghentikan pasokan bahan bakar b. Menurunkan suhu sampai di bawah suhu penyulutan c. Menghentikan pasokan oksigen. Bila di laboratorium terjadi kebakaran, harus segera diatasi dengan caraseksama dan jangan panik. Gunakan alat pemadam kebakaran yang telah disediakan. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Jika bajupakaian yang terbakar, korban harus merebahkan dirinya sambil berguling-guling. Jika ada selimut tutuplah pada apinya agar cepat padam. Jangan sekali-kali membiarkan korban berlari-lari karena akan memungkinkan terjadinya kebakaran yang lebih besar. b. Jika terjadi kebakaran kecil, misalnya terbakarnya larutan dalam gelas kimia atau dalam penangas, tutuplah bagian yang terkena api dengan karung atau kain basah. c. Jika terjadi kebakaran yang besar, gunakan alat pemadam kebakaran diperlukan pelatihan cara memadamkan kebakaran dengan menggunakan tabung pemadam kebakaran jenis ABC untuk sumber kebakaran berasal dari kayu, kertas, minyak 32 maupun hubungan pendek. Kemudian sumber-sumber yang dapat menimbulkan api, misalnya listrik, gas, kompor, agar segera dimatikan dan jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar. d. Jika terjadi kebakaran karena zat yang mudah terbakar pelarut organik untuk mematikan jangan menggunakan air, karena hal itu akan menyebabkan apinya lebih besar dan menyebar mengikuti air. Untuk mematikannya gunakanlah pasir atau tabung pemadam kebakaran jenis ABC bisa serbuk atau busa. Klasifikasi Kebakaran Kebakaran dapat digolongkan menjadi 3 kelas, yaitu: a. Kelas A, merupakan jenis kebakaran yang melibatkan bahan- bahan “biasa” yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, karet dan plastik b. Kelas B, merupakan jenis kebakaran yang melibatkan bahan yang mudah terbakar, meliputi cairan, seperti minyak tanah, bensin, alkohol. c. Kelas C, kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik. 7. Jenis Jenis Pemadam Kebakaran Di laboratorium IPA perlu disediakan alat pemadam kebakaran yang dapat di bawa atau dipindah-pindah. Alat pemadam seperti ini berbentuk tabung yang dapat digantungkan di dinding laboratorium atau bagian lain bangunan yang mudah dijangkau dan jangan diletakkan di almari yang dikunci. Alat pemadam kebakaran tersebut mempunyai berbagai jenis. Penggunaan jenis pemadam kebakaran bergantung pada bahan yang terbakar. Jika bahan yang terbakar berbeda maka akan berbeda pula penggunaaan jenis pemadam kebakaran. Namun pada saat sekarang tersedia alat pemadam kebakaran yang bisa mengatasi kebakaran dari berbagai sifat bahan yang terbakar yang disebut dengan alat pemadam multipurpose . Beberapa jenis alat pemadam kebakaran: a. Pemadam Kebakaran Jenis Air Pemadam jenis air ini bekerja atas dasar pendinginan. Suhu benda yang terbakar dapat diturunkan. Bentuk yang sederhana dari pemadam kebakaran jenis air ini adalah air yang disiramkan dengan menggunakan ember. Akan tetapi ada pula alat pemadam kebakaran jenis air yang tersimpan dalam tabung atau silinder. Tabung itu berisi kira-kira 10 liter air. Di dalam tabung atau silinder itu terdapat silinder lain yang berisi karbondioksida yang bertekanan. Pada waktu digunakan silinder yangberisi karbondioksida itu dibocorkan dengan jalan ditusuk sehingga karbondioksida akan mendesak air dan air akan keluar dengan deras. Sekali dijalankan, semprotan air itu tidak dapat dihentikan dan alat ini bersifat sekali pakai. Ada pula alat pemadam kebakaran jenis air yang menggunakan larutan natrium bikarbonat NaHCO 3 yang disimpan dalam tabung logam. Dalam tabung logam itu terdapat pula asam sulfat yang di tempatkan dalam satu wadah. Pada waktu digunakan, asam sulfat bereaksi dengan natrium bikarbonat dan menimbulkan karbondioksida. Karbondioksida ini yang mendesak dan menyemprotkan air larutan itu keluar melalui selang pipa. 33 b. Pemadam Kebakaran Jenis Karbondioksida Pemadam kebakaran jenis ini bekerja atas dasar mengurangi persediaan oksigen. Karena massa jenis gas karbondioksida lebih besar daripada massa jenis udara, maka gas ini dapat membentuk suatu selimut yang mencegah bahan berhubungan dengan udara oksigen.Tabung pemadam ini dilengkapi dengan penyalurselang gas yang ujungnya berbentuk corong yang terbuat dari plastikkaret. Melalui corong ini gas diarahkan ke api yang hendak dipadamkan. Semprotan gas karbondioksida ini sangat dingin dan dapat membekukan uap air di udara yang melewati gas itu, sehingga terbentuk sejenis kabut putih, kabut ini berfungsi menghalangi oksigen berhubungan dengan bahan bakar. c. Pemadam Kebakaran Jenis Busa Alat pemadam kebakaran ini mengandung larutan bahan-bahanyang bila bercampurbereaksi dapat menimbulkan busa. Busa ini yang dapat menghalangi udara oksigen berhubungan dengan bahan bakar.Dalam hal ini terjadi sedikit pendinginan agar berhasil memadamkan api,dalam pelaksanaannya lapisan busa yang menutupi api tidak terputus-putus. Jadi bahan bakar itu betul-betul terselimuti dengan lapisan busa, sehingga bahan bakar dapat terisolasi dari oksigen di udara. d. Pemadam Kebakaran Jenis Serbuk Serbuk yang digunakan adalah pasir atau bahan kimia kering, yaitu natrium bikarbonat. Jenis pemadam kebakaran ini merupakan pemadam kebakaran yang paling sederhana. Penggunaannya adalah dengan disiramkan pada nyala api yang akan dipadamkan sampai tertimbun sehingga udara tidak dapat masuk ke bahan yang sedang terbakar. Lapisan natrium bikarbonat menyelimuti api saat karbondioksida mendorongnya keluar. Karbondioksida keluar karena picu ditekan. Pemanasan terhadap natrium bikarbonat oleh api yang ada menyebabkan terjadinya karbondioksida. Persamaan Reaksi: 2 NaHCO 3  Na 2 CO 3 + H 2 O + CO 2 Catatan: “Siapkan pasir dalam ember di laboratorium untuk digunakan sewaktu- waktu ketika diperlukan” e. Pemadam Kebakaran Jenis Selimut Selimut yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran adalah karungkain basah. Selimut ini ditutupkan pada nyala api yang hendak dipadamkan, dengan demikian penyediaan oksigen dihentikan. Selain karungkain dapat pula digunakan bahan serat yang tahan api. Selimut pemadam kebakaran, kebanyakan terbuat dari bahan kaca serat fiber glass yang bersifat agak lemas. Selimut yang terbuat dari asbes tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan kanker jika terhirup serat-seratnya. 34

8. Mengoperasikan alat Pemadam Kebakaran Jenis tabung